//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Permintaan maaf secara terbuka  (Read 1662 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Permintaan maaf secara terbuka
« on: 28 March 2010, 11:29:07 AM »
Permintaan maaf secara terbuka

Siapapun yang pernah berdebat baik secara langsung,sengaja ataupun tidak sengaja bilamana saya menggunakan kata2 kasar yang akhirnya menjadi "polemik" dan menyinggung perasaan orang lain,saya meminta maaf secara terbuka,walaupun saya tahu bahwa beribu2 ucapan maaf saya ini tidak akan bisa menarik semua ucapan/perkataan yang telah saya tuliskan,dan menyembuhkan rasa sakit hati atas perkataan saya terhadap anda,tetapi bukankah agama Buddha adalah agama perubahan?saya berharap adanya perubahan didalam diri saya dan kalian..

Saya menyadari bahwa kecerdasan intektual saya terlalu besar,dan hasrat saya terhadap Buddha Dhamma begitu kuat,menyebabkan saya mengarah ke arah haluan ekstrim..Saya tidak begitu suka dengan Kaum Mahayana yang berbasis Sutra Sansekerta,begitu juga Kaum Mahayana tidak begitu suka dengan saya yang suka mengkritisi sutra mereka dan merusak kepercayaan mereka...setelah merenungkan sutta Buddha,"mereka yang tidak tahu,dalam perselisihan mereka akan binasa.."

Semalam untuk kedua kalinya saya bertemu dengan seorang Bhikkhu[setelah bertemu dengan Eyang Jinadhammo],kali ini berkat Saudara Locky Thitasilo saya mendapatkan akses untuk bertemu Bhante Uttamo secara langsung,yang saya lihat dari kedua Bhikkhu yang saya temui ini,mereka koq sangat friendly ya??murah senyum,dan rasanya pembawaan mereka tenang,tetapi menghanyutkan saya???

Untuk kedua kalinya juga,saya kehabisan kata2 dihadapan mereka,saya hanya bisa menatap dengan diam,dan melihat ketenangan mereka,seolah2 saya sendiri hanyut didalamnya...haha..walau mereka bercanda dengan saya..

Saya mendapatkan 3 buku dari Dhamma Talk tersebut,sesudah sampai di rumah semalam,saya membaca buku tersebut,ada beberapa hal yang menarik hati saya,salah 1 nya adalah,"Agama Buddha bukanlah agama yang terbaik,tetapi agama Buddha adalah agama perubahan.."

Setelah saya merenungkan,apa sih manfaat saya ribut2 di facebook/forum Buddhisme hanya karena soal "perbedaan" pandangan?kenapa sih saya tidak mengalah saja buat mereka?seharusnya saya yang sudah bermeditasi untuk menyadari EGO,harusnya mengalah walaupun saya benar,apa gunanya saya mempertahankan kebenaran saya tetapi malah melukai perasaan orang lain?

Apakah ini ciri dari seorang pengikut Buddhisme yang sejati?setelah membaca beberapa sutta lagi,saya menghayatinya,dan saya melihat kesalah an terbesar saya adalah polemik saya tentang gaya bahasa[mungkin terpengaruh karena saya anak medan bung!] saya,saya melihat lagi,setiap substansi yang saya bawakan tidak lah salah,tetapi tidak elegan,saya harus merubah kata2 saya[setelah mendengar ceramah Bhante Uttamo,saya tahu bahwa "kata2" sesungguhnya sangat berpengaruh didalam dunia yang penuh konsep ini]..

Jadi saya tidak boleh lagi mengotori Jalan saya,tetapi saya harus berubah dan mulai membersihkan jalan yang telah saya kotori[untuk menjadi Buddhisme yang sejati,haruslah menjadi teladan dalam Dhamma,harus mengalah walau benar,karena ketika memperdebatkan antara benar dan salah,justru batin kita terseret saat itu..]...Justru[mantra Bhante Uttamo] karena saya memiliki pengetahuan Dhamma yang banyak,saya harus menggunakannya dengan bijak dan lembut,bukan dengan gaya bahasa yang ambruadul...

Saya berharap dengan permintaan maaf saya,saya bisa mengulangi semuanya dari awal lagi..Agama Buddha adalah soal perubahan,sudah saatnya saya menelanjangi diri saya sendiri,berubah dan berhenti mengotori Jalan saya,saya sudah lama terlibat dalam kepentingan politik dan hal2 yang tidak bermanfaat...
 

Salam hangat,

Riky

[Kalau salah thread silakan dipindahkan saja... :)]
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

 

anything