//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Logika aneh umat Buddha  (Read 87406 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Logika aneh umat Buddha
« Reply #240 on: 07 October 2008, 03:58:45 PM »
anumodana atas penjelasan bro sobat-dharma........

senang bisa berdiskusi dengan anda  _/\_

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Logika aneh umat Buddha
« Reply #241 on: 07 October 2008, 10:25:17 PM »
lha, yang masuk dalam kategori PRAKTEK itu apa apa saja ?? Sepertinya saya merasa kok para praktisi meditasi selalu mengagungkan kegiatan meditasi sebagai praktek saja, emangnya kalau dalam kehidupan sehari hari, semua perilaku kita itupun bukan praktek.

Dalam ZEN, Kalau lapar makan, kalau ngantuk tidur... Itu juga disebut praktek. Menurut saya, hidup kita inilah praktek. Kegiatan kita sehari hari itulah praktek.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Logika aneh umat Buddha
« Reply #242 on: 08 October 2008, 10:01:08 AM »
lha, yang masuk dalam kategori PRAKTEK itu apa apa saja ?? Sepertinya saya merasa kok para praktisi meditasi selalu mengagungkan kegiatan meditasi sebagai praktek saja, emangnya kalau dalam kehidupan sehari hari, semua perilaku kita itupun bukan praktek.

Dalam ZEN, Kalau lapar makan, kalau ngantuk tidur... Itu juga disebut praktek. Menurut saya, hidup kita inilah praktek. Kegiatan kita sehari hari itulah praktek.

dear dilbert

anumodana untuk kekritisan anda...........

hal ini pernah disebutkan oleh salah satu rekan DC dimana meditator memandang rendah pembaca sutta, sementara pembaca sutta menganggap dirinya lebih pintar dibanding meditator

Padahal ini mirip seperti murid yang ingin belajar berenang.
Di awal, dia akan membaca buku teori berenang, seperti gaya berenang, cara mengambang, dsbnya....
Sedangkan pada saat dipraktekkan, tentunya buku janganlah dibawa2 karena teori tersebut sudah mendarah daging, sehingga secara otomatis dia akan mencoba mencari "feeling" yang paling tepat agar dapat berenang
Namun jika dia "mentok" pada 1 masalah tertentu misal "kok arah berenang selalu miring?", hendaknya dia kembali membaca buku....

Demikianlah teori dan praktek saling mengisi tanpa ada satu melebihi yang lain

Setuju dengan anda dimana hidup sehari2 kita adalah praktek.
Namun jika saya boleh lengkapi, bahwa praktek disini adalah mempraktekkan buddhism dalam hidup sehari2 dengan penuh kesadaran.

Kenapa demikian?? karena dalam hidup sehari2 kita, jika dijalani tanpa ada pegangan "buddhism", ternyata banyak sekali hal2 yang kita jalani seperti robot dimana ini mengakibatkan kita sering "pikun", apa saja sih yang sudah kita perbuat 1 jam, 2 jam, 1 hari, 2 hari, 1 minggu yang lalu dst...........

itu kenapa dalam vipassana, yang sering pertama diajarkan adalah mengamati langkah, makan, bahkan hanya untuk sekedar merubah posisi saja pun, harus disadari.......

Dengan Buddhism, kita bisa mulai menyelami, bagaimana citta/pikiran/kesadaran kita bekerja, bagaimana faktor2nya/cetasika, bagaimana rupa/fisik kita berproses, dan sebagainya

Ini dapat dirujuk dari beberapa sifat Buddha yaitu "YANG SADAR" dan "SEMPURNA PENGETAHUAN SERTA TINDAK TANDUKNYA"

semoga diskusi ini bisa membawa manfaat yah bro  _/\_

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Logika aneh umat Buddha
« Reply #243 on: 08 October 2008, 06:18:37 PM »
lha, yang masuk dalam kategori PRAKTEK itu apa apa saja ?? Sepertinya saya merasa kok para praktisi meditasi selalu mengagungkan kegiatan meditasi sebagai praktek saja, emangnya kalau dalam kehidupan sehari hari, semua perilaku kita itupun bukan praktek.

Dalam ZEN, Kalau lapar makan, kalau ngantuk tidur... Itu juga disebut praktek. Menurut saya, hidup kita inilah praktek. Kegiatan kita sehari hari itulah praktek.

dear dilbert

anumodana untuk kekritisan anda...........

hal ini pernah disebutkan oleh salah satu rekan DC dimana meditator memandang rendah pembaca sutta, sementara pembaca sutta menganggap dirinya lebih pintar dibanding meditator

Padahal ini mirip seperti murid yang ingin belajar berenang.
Di awal, dia akan membaca buku teori berenang, seperti gaya berenang, cara mengambang, dsbnya....
Sedangkan pada saat dipraktekkan, tentunya buku janganlah dibawa2 karena teori tersebut sudah mendarah daging, sehingga secara otomatis dia akan mencoba mencari "feeling" yang paling tepat agar dapat berenang
Namun jika dia "mentok" pada 1 masalah tertentu misal "kok arah berenang selalu miring?", hendaknya dia kembali membaca buku....

Demikianlah teori dan praktek saling mengisi tanpa ada satu melebihi yang lain

Setuju dengan anda dimana hidup sehari2 kita adalah praktek.
Namun jika saya boleh lengkapi, bahwa praktek disini adalah mempraktekkan buddhism dalam hidup sehari2 dengan penuh kesadaran.

Kenapa demikian?? karena dalam hidup sehari2 kita, jika dijalani tanpa ada pegangan "buddhism", ternyata banyak sekali hal2 yang kita jalani seperti robot dimana ini mengakibatkan kita sering "pikun", apa saja sih yang sudah kita perbuat 1 jam, 2 jam, 1 hari, 2 hari, 1 minggu yang lalu dst...........

itu kenapa dalam vipassana, yang sering pertama diajarkan adalah mengamati langkah, makan, bahkan hanya untuk sekedar merubah posisi saja pun, harus disadari.......

Dengan Buddhism, kita bisa mulai menyelami, bagaimana citta/pikiran/kesadaran kita bekerja, bagaimana faktor2nya/cetasika, bagaimana rupa/fisik kita berproses, dan sebagainya

Ini dapat dirujuk dari beberapa sifat Buddha yaitu "YANG SADAR" dan "SEMPURNA PENGETAHUAN SERTA TINDAK TANDUKNYA"

semoga diskusi ini bisa membawa manfaat yah bro  _/\_

Nah, kalau ini saya setuju sekali... jarang (atau hampir tidak ada) saya temukan bahwa para buddhist scholar itu "merendahkan" para praktisi meditasi. Tetapi kok di DC ini, banyak pihak memberikan pernyataan  seolah-olah "merendahkan" para scholar. Ketika dalam "diskusi" sudah mentok, maka keluarlah JURUS PAMUNGKAS-nya... PRAKTEK MEDITASI... APA YANG SAYA MEDITASIKAN TIDAK AKAN ANDA MENGERTI....

 _/\_
« Last Edit: 08 October 2008, 06:43:54 PM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Logika aneh umat Buddha
« Reply #244 on: 09 October 2008, 09:04:12 AM »
Nah, kalau ini saya setuju sekali... jarang (atau hampir tidak ada) saya temukan bahwa para buddhist scholar itu "merendahkan" para praktisi meditasi. Tetapi kok di DC ini, banyak pihak memberikan pernyataan  seolah-olah "merendahkan" para scholar. Ketika dalam "diskusi" sudah mentok, maka keluarlah JURUS PAMUNGKAS-nya... PRAKTEK MEDITASI... APA YANG SAYA MEDITASIKAN TIDAK AKAN ANDA MENGERTI....  _/\_

dear bro dilbert,

it's ok.... biarkanlah........ saya sangat paham yang anda maksud..... saya juga dulu pernah sedemikian emosi sehingga pernah vakum dari DC beberapa bulan karena sedemikian banyaknya akusala citta yang muncul sehingga sangat menurunkan kualitas batin.....

sampai saat ini pun, kadang masih muncul akusala citta pada waktu "bersinggungan".... dimana ini sebenarnya menunjukkan bahwa kita masih sangat terpengaruh konsep "AKU"..... seperti pada dhammapada.... ia menghina-KU, ia memukul-KU.. .dst...dst....

kalau saya boleh sharing cerita pribadi :
sewaktu kecil, sering anak tetangga ngejek dengan panggil cina.... cina.... dan itu saya tanggapi dengan akusala (marah, emosi, jengkel, dendam, dstnya)
seiring dengan belajar dhamma, apalagi setelah ikut kelas abhidhamma yang dimentori Bpk Selamat Rodjali mulai thn 2004, banyak kemajuan yang saya rasakan
Itu kenapa pada waktu saya dan istri jalan2 ke Pulau Samosir, dan ada yg bilang "cina...".. saya hanya senyum dan jawab "EMANG".....  ;D

semoga bisa bermanfaat untuk kemajuan batin kita semua yah  _/\_

Offline andrew

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 568
  • Reputasi: 22
Re: Logika aneh umat Buddha
« Reply #245 on: 09 October 2008, 09:22:52 AM »

Itu kenapa pada waktu saya dan istri jalan2 ke Pulau Samosir, dan ada yg bilang "cina...".. saya hanya senyum dan jawab "EMANG".....  ;D

semoga bisa bermanfaat untuk kemajuan batin kita semua yah  _/\_


EMANG...

cina dibilang cina kok tersinggung, kalo dibilang bule mestinya baru tersinggug,

kalo saya dibilang sebagai buddhist cholar ato praktisi meditasi...
kali saya tersinggung ya... kalo masih waras sih...

kalo ngga tersinggung, ya mungkin karena ego saya, ato ketinggian hati saya...

nah kalo saya disebut komentator amatir, atau spekulator amatir... mestinya saya baru ngga tersinggung ...  :)

abis memang level saya disitu

 _/\_


Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Logika aneh umat Buddha
« Reply #246 on: 09 October 2008, 09:57:50 AM »
kalau saya boleh lebih perjelas secara lebih menyeluruh

sebenarnya semua "objek" bersifat netral...... suara yg keras, hanyalah objek pendengaran. Ejekan juga hanya objek pendengaran
Bau sampah, pun hanya objek penciuman
Wanita cantik atau kaki bulukan, hanya objek penglihatan.....

persepsi/sanna kita sajalah yang membuatnya menjadi kusala, akusala atau netral

pertama mendengar tentang ini, sepertinya biasa2 saja...... namun seiring dengan semakin banyak memperhatikan gerak gerik batin kita, semakin terlihat betapa hidup kita selama ini "dipermainkan" oleh persepsi/sanna kita sendiri.....

semoga bisa bermanfaat.......

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Logika aneh umat Buddha
« Reply #247 on: 09 October 2008, 11:13:14 AM »
EMANG BERMANFAAT...  ;D

 _/\_
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Logika aneh umat Buddha
« Reply #248 on: 09 October 2008, 11:18:27 AM »
Saya mau menambahkan apa yang telah dijelaskan bro markos diatas,
Semua "objeck" adalah netral... Kenapa dikatakan netral...berdasarkan abbhidhamma, (tolong dikasih tau kalo salah):

jadi 'object" yang dilihat, didengar, dicium, dirasa, itu ditangkap oleh panca-indra kita... terus karena ada kontak dg 'object' jadi munculah kesadaran mendengar, mencium, merasa, melihat.. pada tahap ini masih belum dikotori oleh "konsep/persepsi" yang telah kita kenal. Terus akan diteruskan ke proses pikiran...nah pada saat ini lah terjadinya "judgement" atau penilaian terhadap object yang masuk dari panca-indra kita....

"Judgement" atau penilaian ini bisa berupah akusala, kusala, dan netral tergantung kecenderungan bathin pribadi tersebut...

Terus kenapa "object" itu netral?. Object jadi tidak netral karena penilaian dengan 'konsep' yang telah kita punya. Mari kita lihat contoh berikut ini kenapa 'object' adalah netral:

Misalkan seorang anak A dibesarkan dengan didokrin/diajari/ (di-budayanya) bahwa mengacungkan jempol berarti baik ato dipuji...sedangkan anak B dibesarkan dengan di doktrin/diajari/ (dibudayanya) bahwa mengacungkan jempol berarti jelek ato dihina...

Pada satu kesempatan kedua anak A da B hadir di satu tempat...dan ada orang lain yang mengacungkan jempol ke mereka... Anak A akan merasa senang karena di Puji...sedangkan Anak B mungkin akan merasa tersinggung kerana merasa di Hina... Pada maksud dari orang yang acungin jempol tersebut blm tentu menghina....

Dari contoh ini tentu dapat dilihat bahwa karena konsep yang telah kita punya, kita menilai apapun yang masuk sehingga timbul response dengan apakah akusala, kusala, ato netral...

Saya juga dapat pelajaran ini kelas terakhir sebelum libur ama pak Slamet di G. Sahari..., dan setelah di renungkan ternyata benar bahwa selama ini kita selalu menilai apapun yang masuk pada hal sesuatu itu blm tentu sesuai dengan apakah telah kita "nilai".

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Logika aneh umat Buddha
« Reply #249 on: 09 October 2008, 11:22:17 AM »
:jempol: GRP sent... ;D

Anumodana atas sharingnya... _/\_

_/\_ :lotus:

~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Logika aneh umat Buddha
« Reply #250 on: 09 October 2008, 11:40:03 AM »
Saya mau menambahkan apa yang telah dijelaskan bro markos diatas,
Semua "objeck" adalah netral... Kenapa dikatakan netral...berdasarkan abbhidhamma, (tolong dikasih tau kalo salah):

jadi 'object" yang dilihat, didengar, dicium, dirasa, itu ditangkap oleh panca-indra kita... terus karena ada kontak dg 'object' jadi munculah kesadaran mendengar, mencium, merasa, melihat.. pada tahap ini masih belum dikotori oleh "konsep/persepsi" yang telah kita kenal. Terus akan diteruskan ke proses pikiran...nah pada saat ini lah terjadinya "judgement" atau penilaian terhadap object yang masuk dari panca-indra kita....

"Judgement" atau penilaian ini bisa berupah akusala, kusala, dan netral tergantung kecenderungan bathin pribadi tersebut...

Terus kenapa "object" itu netral?. Object jadi tidak netral karena penilaian dengan 'konsep' yang telah kita punya. Mari kita lihat contoh berikut ini kenapa 'object' adalah netral:

Misalkan seorang anak A dibesarkan dengan didokrin/diajari/ (di-budayanya) bahwa mengacungkan jempol berarti baik ato dipuji...sedangkan anak B dibesarkan dengan di doktrin/diajari/ (dibudayanya) bahwa mengacungkan jempol berarti jelek ato dihina...

Pada satu kesempatan kedua anak A da B hadir di satu tempat...dan ada orang lain yang mengacungkan jempol ke mereka... Anak A akan merasa senang karena di Puji...sedangkan Anak B mungkin akan merasa tersinggung kerana merasa di Hina... Pada maksud dari orang yang acungin jempol tersebut blm tentu menghina....

Dari contoh ini tentu dapat dilihat bahwa karena konsep yang telah kita punya, kita menilai apapun yang masuk sehingga timbul response dengan apakah akusala, kusala, ato netral...

Saya juga dapat pelajaran ini kelas terakhir sebelum libur ama pak Slamet di G. Sahari..., dan setelah di renungkan ternyata benar bahwa selama ini kita selalu menilai apapun yang masuk pada hal sesuatu itu blm tentu sesuai dengan apakah telah kita "nilai".


mAybe Ys mayBe No...

sewaktu president Bush berpidato di Jepang... konon orang2 Jepang menuntukan kepalanya dan menutup matanya (konsentrasi utk mendengarkan pidato, itu cara Jepang).... ternyata Bush merasa... wah capek2 gw pidato mereka tidak menghargain...

nah kebudayaan beda, cara beda...........

Tetapi kalau semua object itu netral..................

Kapan ya gw boleh posting foto2 MULUS disini? Kalau tidak boleh
kemanakah "object NETRAL" tsb yg diagungkan telah MENGUAP?

note: Taukah anda apa bentuknya alat pembuka tutup botol yg dijual BALI?...
Kenapa FPI ngak sampai kesana utk razia?... padahal bentuk2nya
luar biasa REALISTIK.............apakah itu .......pooooooooorrrrr
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Logika aneh umat Buddha
« Reply #251 on: 09 October 2008, 11:49:22 AM »
Nah, kalau ini saya setuju sekali... jarang (atau hampir tidak ada) saya temukan bahwa para buddhist scholar itu "merendahkan" para praktisi meditasi. Tetapi kok di DC ini, banyak pihak memberikan pernyataan  seolah-olah "merendahkan" para scholar. Ketika dalam "diskusi" sudah mentok, maka keluarlah JURUS PAMUNGKAS-nya... PRAKTEK MEDITASI... APA YANG SAYA MEDITASIKAN TIDAK AKAN ANDA MENGERTI....  _/\_

dear bro dilbert,

it's ok.... biarkanlah........ saya sangat paham yang anda maksud..... saya juga dulu pernah sedemikian emosi sehingga pernah vakum dari DC beberapa bulan karena sedemikian banyaknya akusala citta yang muncul sehingga sangat menurunkan kualitas batin.....

sampai saat ini pun, kadang masih muncul akusala citta pada waktu "bersinggungan".... dimana ini sebenarnya menunjukkan bahwa kita masih sangat terpengaruh konsep "AKU"..... seperti pada dhammapada.... ia menghina-KU, ia memukul-KU.. .dst...dst....

kalau saya boleh sharing cerita pribadi :
sewaktu kecil, sering anak tetangga ngejek dengan panggil cina.... cina.... dan itu saya tanggapi dengan akusala (marah, emosi, jengkel, dendam, dstnya)
seiring dengan belajar dhamma, apalagi setelah ikut kelas abhidhamma yang dimentori Bpk Selamat Rodjali mulai thn 2004, banyak kemajuan yang saya rasakan
Itu kenapa pada waktu saya dan istri jalan2 ke Pulau Samosir, dan ada yg bilang "cina...".. saya hanya senyum dan jawab "EMANG".....  ;D

semoga bisa bermanfaat untuk kemajuan batin kita semua yah  _/\_


sharing +++

kalau gw senang banget (bangga) sama MATA SIPIT KU................

khas orang CINA..........

tp ada juga coklat yg SIPIT....(mungkin cucu2nya Raden PATAH)  =))
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Logika aneh umat Buddha
« Reply #252 on: 09 October 2008, 11:53:06 AM »
 [at]  Johan,

Seperti kita perlu pisahkan antara pergaulan sosial dengan perkembangan bathin diri sendiri...

Nah kalo dipergaulan sosial tentu kita perlu mematuhi norma-norma yang berlaku dimasyarakat untuk menghindari pertengkaran... sedangkan untuk perkembang bathin sendiri tentu juga kita perlu perhatikan...

nah knp tidak boleh posting foto2 MULUS krn emang forum ini peraturannya tidak diperbolehkan...kalo bagi saya sih anda mau posting apapun ya terserah anda....paling ya ntar moderator yang akan bekerja... jd kita menjadi anggota masyarakat juga perlu menaati aturan yang ada yang buat kepentingan bersama...

Dan kalo bro Johan mau posting foto2 mulus tentu akan ada site yang bersedia menampung ....jd kan tidak mengganggu yang lain..knp mengganggu yang lain?. karena tidak semua orang di DC ini berpandangan yang seperti saya tulis diatas... kalo semua kayak gitu sih pasti ok ok aja bro posting foto MULUS2... nah kalo bro Johan ingin posting foto mulus2 saran saya ya bro Johan ke beibeih17 aja....hehhehe

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Logika aneh umat Buddha
« Reply #253 on: 09 October 2008, 12:53:46 PM »
mAybe Ys mayBe No...

sewaktu president Bush berpidato di Jepang... konon orang2 Jepang menuntukan kepalanya dan menutup matanya (konsentrasi utk mendengarkan pidato, itu cara Jepang).... ternyata Bush merasa... wah capek2 gw pidato mereka tidak menghargain...

nah kebudayaan beda, cara beda...........

loh justru disini bro johan sudah mencontohkan dengan jelas mengenai betapa kita sering subjektif......  ;D

Bush pidato (objek) - ditanggapi org Jepang (subjek) dengan baik/kusala - org2 jepang itu, sudah melakukan kusala kamma

Sikap nunduk org jepang (objek) - ditanggapi Bush (subjek) dengan tidak baik/akusala - Mr. Bush silahkan tunggu akusala vipakanya juga ;D


Tetapi kalau semua object itu netral..................

Kapan ya gw boleh posting foto2 MULUS disini? Kalau tidak boleh
kemanakah "object NETRAL" tsb yg diagungkan telah MENGUAP?


loh, sapa yang larang posting foto2 MULUS??? saya sih senang kalo bisa liat ada foto rupang Buddha MULUS..... ato foto2 hewan imut yang MULUS.....  :))

namun mengenai ini, sudah dijawab oleh bro william dengan baik...... misal anda penasaran bahwa sepertinya forum DC sepertinya terlalu alim, itu sudah seharusnya mengingat ini adalah forum Buddhis.

Mari asumsikan jika ada forum Buddhis, tapi isinya foto2 MULUS..... bagaimana pencapat anda sendiri?  :-?
Akankah anda respek pada forum yang menyandang nama BUDDHIS, tapi isinya justru menurunkan kualitas batin?  ^-^

Mari asumsikan juga anda punya anak dan istri, nah apakah anda akan mengajak anak dan istri anak ikut aktif di forum seperti diatas?  ;D


Apa ada satu alat yang bisa digunakan untuk menjalankan semua fungsi mekanik di dunia ini??....  ;D

Seperti ko william katakan, ada tempatnya masing2
Karena itu, kalo emang demen, silahkan ke BB17.
Saya sendiri juga ada koleksi, ga cuma beberapa tapi sampe ratusan GB..... cuma konsekuensinya yah seperti diposting di paling bawah  ;D  karena itulah sedikit demi sedikit, hal2 akusala seperti itu, mulai ditinggalkan

itu yang dinamakan "hiri" / malu untuk berbuat jahat dan "ottapa" (takut akan akibat perbuatan jahat)  _/\_

note: Taukah anda apa bentuknya alat pembuka tutup botol yg dijual BALI?...
Kenapa FPI ngak sampai kesana utk razia?... padahal bentuk2nya
luar biasa REALISTIK.............apakah itu .......pooooooooorrrrr


selama itu buatan sih, udah biasa bangeeett........  :P

tapi pernah liat pohon akasia di pinggir jalan? tau titik tumbuh ranting2nya?? nah kalo udah cukup besar, biasanya ranting itu akan jadi dahan, dan kemudian akhirnya patah sendiri.......

silahkan liat bekas patahannya seperti apa........  :))  saya hanya bisa geleng2 wkt dikasih tau dari temen yang biasa esek2.........
demikianlah jika org sudah terbiasa dengan sesuatu, maka apapun cenderung disamakan dengan sesuatu itu

jadi jangan heran, org seperti itu, karena batinnya cenderung ke esek2 melulu, pada kelahiran mendatang bisa menjadi banci/waria atau hiperseks

u create what u will be next   _/\_
« Last Edit: 09 October 2008, 12:56:44 PM by markosprawira »

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Logika aneh umat Buddha
« Reply #254 on: 09 October 2008, 12:55:14 PM »
sharing +++

kalau gw senang banget (bangga) sama MATA SIPIT KU................

khas orang CINA..........

tp ada juga coklat yg SIPIT....(mungkin cucu2nya Raden PATAH)  =))

nah kalau ada orang bilang "mata sipit elu jelek banget".... gimana?  :whistle:

 

anything