mungkin mirip2 pengalaman saya bro, saya dari dulu juga suka meditasi dan belajar otodidak, referensinya campur aduk,hasilnya: tidak ada kemajuan.
tapi setelah mengenal meditasi buddhis (salah satu referensi saya juga dari buku Ajahn Brahm yang disebutkan bro DragonHung) saya baru merasa telah bermeditasi dengan benar, emosi lebih terkontrol, dan meditasi menjadi kegiatan yang menyenangkan, biarpun masih level beginner, saya masih susah meditasi dalam waktu lama.
saat ini saya menyimpulkan meditasi intinya seperti yang dikatakan Sang Buddha (salah satu referensi yang luar biasa ada di Mahàsatipaññhàna Sutta), lepaskan semua keinginan,
konsentrasi/penuh perhatian pada nafas (atau objek yang dipilih), kalau dulu saya tidak gitu ngeh dengan arti "penuh perhatian" di nafas, saya hanya sekedar merasakan nafas keluar masuk, tapi ternyata ini tidaklah cukup, pikiran masih suka ngelantur kesana kemari, tapi dengan benar-benar berkonsentrasi dan memberikan perhatian penuh pada nafas, pikiran tidak terlalu liar.
sensasi2 saat meditasi (merinding, rasa melayang, dll) sangat wajar, tapi jangan mencoba mengendalikan nafas, tetap saja konsentrasi pada keluar masuk nafas, biasanya nanti akan tenang sendiri dan ada saatnya nafas menjadi sangat halus, lakukan meditasi selama dan sesering mungkin, kalau sedang beraktivitas ringan bisa sekalian praktek meditasi vipassana.
oh ya, rajin meditasi diimbangi dengan banyak baca sutta, kita akan semakin menyadari inilah ajaran dimana kita tidak perlu mati dulu baru bisa dibuktikan, laksanakan sila - samadhi - panna dengan baik, kita akan menyadari sendiri kebenaran kata2 Buddha.
Kira2 begitu sharing berdasarkan pengalaman saya bro