//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?  (Read 28654 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #15 on: 23 November 2009, 11:45:41 PM »
Quote
Sdr marcedes yang baik,
Saya tidak melihat bahwa sutta ini mengatakan hanya Jhana konsentrasi yang benar.
Apakah meditasi terhadap empat unsur (4 elements/mahabhuta), meditasi terhadap Buddha (Buddhanussati),  Dhamma (dhammanussati) dan Sangha (Sanghanussati) bukan meditasi yang benar? Karena perlu diingat bahwa objek meditasi yang saya sebutkan diatas tidak bisa membawa meditator pada Jhana.
sdr fabian,
mungkin memang buddhanusati,dsb-nya tidak membawa pada jhana, tetapi setidaknya bisa mengarahkan pada jhana....
misalkan jika seseorang mengganti objek nya....dari buddhanusati ke metta, atau ke anapanasati....

Quote
Terus terang kadang-kadang saya merasa enggan menjadikan access to insight sebagai referensi karena saya melihat bahwa bhikkhu Thanissaro seringkali bias, ia pro pada pandangan bahwa kesucian hanya bisa dicapai bila seseorang telah memiliki Jhana.

Penyebab saya masih sering menjadikan access to insight sebagai referensi hanya karena terpaksa.

saya mencopas sesuai yg tertulis dalam situ,andai ada pembaca yg mengerti bahasa pali...langsung saja copas dari sana dan bahas bersama..
mengenai bikkhu thanissaro, bukankah pendapat nya sama dengan Ajahnbrahm....yg mengutamakan jhana...
nah sekarang apakah anda lebih merasa hebat dari mereka ber-2? atau anda sudah yakin bahwa anda adalah seorang paling tidak ariya...?
buka-bukaan di sini kan gpp, anda tidak terikat vinaya...lagian kalau anda memang seorang ariya, boleh bagi pengalaman nya...tentu ga masalah..
walau pasti ada pro-kontra seperti Luantamaha boowa.

mereka ber-dua memilih jalan yg menggunakan Jhana, karena mungkin mereka telah merealisasikan sesuatu....

kalau keyakinan anda mengenai hal tersebut berdasar pada pegangan buku[tipitaka + kitab komentar] bagaimana dengan kasus AjahnMun seperti yg saya katakan...bukankah Luanta mahaboowa mengaku dirinya "ARAHAT" tetapi disatu sisi mengatakan sesuatu yang pasti bertolak dengan TIPITAKA...terutama tentang sesudah "anupadisesa-nibbana"

"sy tidak berani mengatakan bahwa Luanta Bohong atau Luanta benar....karena level meditasi saya tidak sebanding mereka"
kalau anda berani mengatakan Bikkhu Thissanaro dan AjahnBrahm keliru, sungguh luar biasa...berarti anda pasti melebihi mereka ber-2 dalam hal meditasi....sampai anda berani mengambil kesimpulan demikian.
bisakah anda babarkan pengalaman anda/menjumpai bikkhu yg berpendapat sama dengan anda...sy mohon info nya..

---------------------------------
dari 4 pengembangan konsentrasi bahasa inggris, bisakah terjemahkan untuk saya 2-4.....saya tidak paham bahasa inggris sebegitu...

Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #16 on: 24 November 2009, 12:24:30 AM »
Hmm :-?
appamadena sampadetha

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #17 on: 24 November 2009, 01:04:57 AM »
Mbah Jerry... kok pake hmmm.. any idea? :D

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #18 on: 24 November 2009, 01:53:49 AM »
Sebenarnya sudah tulis td, tp edit ah.. Ngga jadi ikutan deh.. :P

Kan aye aliran sesat punya ^-^
appamadena sampadetha

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #19 on: 24 November 2009, 07:37:13 AM »
sok ngaku diri sendiri sesat.... pernyataan tidak berdasar.... hayo buktikan !!! :))
There is no place like 127.0.0.1

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #20 on: 24 November 2009, 07:39:58 AM »
Quote
Terus terang kadang-kadang saya merasa enggan menjadikan access to insight sebagai referensi karena saya melihat bahwa bhikkhu Thanissaro seringkali bias, ia pro pada pandangan bahwa kesucian hanya bisa dicapai bila seseorang telah memiliki Jhana.

Penyebab saya masih sering menjadikan access to insight sebagai referensi hanya karena terpaksa.

soal ini, yah kita kan bukan ambil dari kata2x beliau, tetapi dari Sutta2x terjemahannya. lagi pula site itu bukan punya bhante Thanissaro, tapi punya si John Bullit.

kalau dari yg saya tahu beliau tidak berkata semua jenis tingkat kesucian memerlukan jhana. unless i miss something? CMIIW

kalau dari sudut kebalikannya, kenapa yg tidak pro jhana itu tidak merujuk pada sutta?
There is no place like 127.0.0.1

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #21 on: 24 November 2009, 09:01:38 AM »
Quote
Quote
Sdr marcedes yang baik,
Saya tidak melihat bahwa sutta ini mengatakan hanya Jhana konsentrasi yang benar.
Apakah meditasi terhadap empat unsur (4 elements/mahabhuta), meditasi terhadap Buddha (Buddhanussati),  Dhamma (dhammanussati) dan Sangha (Sanghanussati) bukan meditasi yang benar? Karena perlu diingat bahwa objek meditasi yang saya sebutkan diatas tidak bisa membawa meditator pada Jhana.
sdr fabian,
mungkin memang buddhanusati,dsb-nya tidak membawa pada jhana, tetapi setidaknya bisa mengarahkan pada jhana....
misalkan jika seseorang mengganti objek nya....dari buddhanusati ke metta, atau ke anapanasati....

Saudara Marcedes yang baik,
Bila harus mengganti objek ke anapanasati atau ke metta, objek meditasi benar atau salah yang sebelumnya dipelajari juga akan membawa dia pada Jhana, bahkan bila dia belum pernah berlatih meditasi dan tidak memiliki konsentrasi sekalipun objek Anapanasati dan Metta akan membawa mereka pada Jhana, bila mereka memiliki usaha yang kuat dan parami yang cukup.

Permasalahannya adalah saudara mengatakan bahwa dengan mem-bold bahwa hanya konsentrasi yang membawa pada Jhanalah yang benar. bila demikian maka objek konsentrasi yang tidak membawa pada Jhana tidak benar?


Quote
Quote
Terus terang kadang-kadang saya merasa enggan menjadikan access to insight sebagai referensi karena saya melihat bahwa bhikkhu Thanissaro seringkali bias, ia pro pada pandangan bahwa kesucian hanya bisa dicapai bila seseorang telah memiliki Jhana.

Penyebab saya masih sering menjadikan access to insight sebagai referensi hanya karena terpaksa.

saya mencopas sesuai yg tertulis dalam situ,andai ada pembaca yg mengerti bahasa pali...langsung saja copas dari sana dan bahas bersama..
mengenai bikkhu thanissaro, bukankah pendapat nya sama dengan Ajahnbrahm....yg mengutamakan jhana...
nah sekarang apakah anda lebih merasa hebat dari mereka ber-2? atau anda sudah yakin bahwa anda adalah seorang paling tidak ariya...?
buka-bukaan di sini kan gpp, anda tidak terikat vinaya...lagian kalau anda memang seorang ariya, boleh bagi pengalaman nya...tentu ga masalah..
walau pasti ada pro-kontra seperti Luantamaha boowa.
[/b]

Saya harap saudara Marcedes dalam berdiskusi jangan mengungkapkan tulisan yang bersifat menyerang pribadi, saya memiliki alasan yang sangat kuat sekali  untuk tidak setuju dengan pendapat mereka (Ajahrn Brahm dan Bhikkhu Thanissaro (karena saya pernah mengikuti bagaimana ketiga metode pembimbingan dilakukan , yaitu tehnik Mahasi, tehnik Pa Auk, dan tehnik Luang po Bun Ku siswa dari Luangta Maha Boowa) dan pendapat saya berasal dari pengalaman saya setelah mengikuti ketiga metode tersebut.  Saya rasa hak setiap individu untuk tidak setuju dengan pendapat orang lain.

Quote
mereka ber-dua memilih jalan yg menggunakan Jhana, karena mungkin mereka telah merealisasikan sesuatu....

Mungkin ya.... mungkin tidak.... we don't know.... hanya mereka yang tahu.

Quote
kalau keyakinan anda mengenai hal tersebut berdasar pada pegangan buku[tipitaka + kitab komentar] bagaimana dengan kasus AjahnMun seperti yg saya katakan...bukankah Luanta mahaboowa mengaku dirinya "ARAHAT" tetapi disatu sisi mengatakan sesuatu yang pasti bertolak dengan TIPITAKA...terutama tentang sesudah "anupadisesa-nibbana"
Ya, disinilah kuncinya mengapa saya meragukan Luangta Mahaboowa, bukan hanya itu masalah beliau menangis, dan lalu ngotot bahwa beliau sudah Arahat... lalu menceritakan perjalanan meditasinya yang menggambarkan pencapaian... langsung Arahat...
Sang Buddha pernah mengatakan dalam salah satu sutta (saya lupa suttanya) bahwa Dhamma yang beliau ajarkan tak ada yang seketika, semua terjadi melalui proses yang berulang-ulang.

Pendapat Mahasi Sayadaw sejalan dengan Visuddhi Magga yang mengatakan setelah mencapai Sotapanna, meditator akan turun dan mengulangi lagi dari tingkat udayabaya nana untuk dapat melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi Sakadagami.

Saya tidak mengatakan bahwa beliau belum mencapai kesucian, tetapi dengan bukti menangis terharu seperti yang diperlihatkan di foto saya berani mengemukakan pendapat dengan tegas bahwa beliau BELUM ARAHAT... (karena seorang Arahat tak akan terpengaruh emosinya dalam keadaan apapun dan oleh hal apapun !!!)

Quote
"sy tidak berani mengatakan bahwa Luanta Bohong atau Luanta benar....karena level meditasi saya tidak sebanding mereka"
kalau anda berani mengatakan Bikkhu Thissanaro dan AjahnBrahm keliru, sungguh luar biasa...berarti anda pasti melebihi mereka ber-2 dalam hal meditasi....sampai anda berani mengambil kesimpulan demikian.
bisakah anda babarkan pengalaman anda/menjumpai bikkhu yg berpendapat sama dengan anda...sy mohon info nya..

Sama dalam hal apa? Saya berani mengatakan mereka (Ajahn brahm keliru bila mengatakan kesucian hanya bisa dicapai jika kita memiliki Jhana, bahkan Ajahn Chah sendiri guru beliau memiliki pandangan yang berbeda dengan beliau) demikian juga dengan bhikkhu Thanissaro bantahan saya berdasarkan suatu argumen sederhana, nampaknya beliau dan juga Ajahn Brahm tak pernah berlatih metode meditasi direct Vipassana. Saya tak akan membantah argumen mereka sebatas yang pernah mereka latih. Tetapi lebih bijak bila tidak mengatakan bahwa hanya jalan yang ditempuhnya satu-satunya yang benar. Pa auk sayadaw sendiri sebagai guru meditasi Samatha yang sangat hebat (menurut pendapat saya) juga mengakui bahwa kesucian bisa dicapai tanpa melalui Jhana.
Quote
---------------------------------
dari 4 pengembangan konsentrasi bahasa inggris, bisakah terjemahkan untuk saya 2-4.....saya tidak paham bahasa inggris sebegitu...

poin no 2 kalau tidak salah berhubungan dengan pengembangan konsentrasi sehingga memiliki light of wisdom.
Sedangkan poin no 4 adalah melihat sifat anicca pada kelima khandha (Vipassana)

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #22 on: 24 November 2009, 09:16:37 AM »
Quote
Terus terang kadang-kadang saya merasa enggan menjadikan access to insight sebagai referensi karena saya melihat bahwa bhikkhu Thanissaro seringkali bias, ia pro pada pandangan bahwa kesucian hanya bisa dicapai bila seseorang telah memiliki Jhana.

Penyebab saya masih sering menjadikan access to insight sebagai referensi hanya karena terpaksa.

soal ini, yah kita kan bukan ambil dari kata2x beliau, tetapi dari Sutta2x terjemahannya. lagi pula site itu bukan punya bhante Thanissaro, tapi punya si John Bullit.

kalau dari yg saya tahu beliau tidak berkata semua jenis tingkat kesucian memerlukan jhana. unless i miss something? CMIIW

kalau dari sudut kebalikannya, kenapa yg tidak pro jhana itu tidak merujuk pada sutta?

Jangan salah paham saya bukan bukan pro Jhana atau tidak Jhana, saya beranggapan kedua-duanya bisa membawa pada kesucian berdasarkan pengalaman saya.

Sebenarnya suttanya ada, cuma apakah kita cukup terbuka untuk menerima pandangan yang berbeda dengan kita?

Perhatikan postingan saudara Hendrako:
coba disimak baik-baik.

Dari Angutara Nikaya:

72. Ketenangan dan Pandangan Terang
Empat jenis orang ini, O para bhikkhu, terdapat di dunia ini. Apakah empat orang ini?
Para bhikkhu, di sini ada orang yang memperoleh ketenangan pikiran internal (ajjhattam cetosamatha) tetapi tidak memperoleh kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi mengenai hal-hal (adhipaññadhammavipassana).46 Orang lain memperoleh kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi mengenai hal-hal tetapi tidak memperoleh ketenangan pikiran internal. Ada orang yang tidak memperoleh ketenangan pikiran internal dan tidak juga kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi mengenai hal-hal. Dan ada lagi orang lain yang memperoleh ketenangan pikiran internal dan kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi mengenai hal-hal.

Di sini, para bhikkhu, orang yang memperoleh ketenangan pikiran internal tetapi tidak memperoleh kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi mengenai hal-hal harus mendatangi orang yang memiliki kebijaksanaan yang lebih tinggi dan bertanya kepadanya: "Sahabat, bagaimana bentukan-bentukan harus dilihat? Bagaimana bentukan-bentukan harus dijelajahi? Bagaimana bentukan-bentukan harus dipahami dengan pandangan terang?"47 Yang lain kemudian menjawab sebagaimana yang telah dilihat dan dipahaminya demikian: "Bentukan-bentukan harus dilihat dengan cara begini; mereka harus dijelajahi dengan cara begini; mereka harus dipahami dengan pandangan terang dengan cara begini." Nantinya orang ini akan memperoleh baik ketenangan pikiran internal maupun kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi mengenai hal-hal.

Di sini, para bhikkhu, orang yang memperoleh kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi mengenai hal-hal tetapi tidak ketenangan pikiran internal harus mendatangi orang yang memperoleh ketenangan internal dan bertanya kepadanya: "Sahabat, bagaimana pikiran dapat ditenangkan? Bagaimana pikiran harus dimantapkan? Bagaimana pikiran harus dipusatkan? Bagaimana pikiran harus dikonsentrasikan?" Yang lain kemudian menjawab sebagaimana yang telah dilihat dan dipahaminya demikian: "Pikiran harus dimantapkan dengan cara begini, ditenangkan dengan cara begini, dipusatkan dengan cara begini, dikonsentrasikan dengan cara begini." Nantinya orang ini akan memperoleh baik ketenangan pikiran internal maupun kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi mengenai hal-hal.

Di sini, para bhikkhu, orang yang tidak memperoleh ketenangan pikiran internal maupun kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi mengenai hal-hal harus mendatangi orang yang memperoleh kedua-duanya dan bertanya kepadanya: "Sahabat, bagaimana pikiran harus dimantapkan? ... Sahabat, bagaimana bentukan harus dilihat? ..." Yang lain kemudian menjawab sebagaimana yang telah dilihat dan dipahaminya demikian: "Pikiran harus dimantapkan dengan cara begini ... Bentukan-bentukan harus dilihat dengan cara begini ..." Nantinya orang ini akan memperoleh baik ketenangan pikiran internal maupun kebijaksanaan yang lebih tinggi mengenai hal-hal.

Di sini, para bhikkhu, orang yang memperoleh baik ketenangan pikiran internal maupun kebijaksanaan yang lebih tinggi mengenai hal-hal harus memantapkan diri hanya dalam keadaan-keadaan yang bajik ini dan mengerahkan usaha selanjutnya untuk menghancurkan noda-noda.

(IV, 94)

Catatan:

46 AA menjelaskan ketenangan pikiran internal (ajjhattam cetosamatha) sebagai konsentrasi penyerapan mental yang penuh (yaitu jhana), dan kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi tentang hal-hal (adhipaññadhammavipassana) sebagai pengetahuan pandangan terang yang memahami bentukan-bentukan (sankharapariggahaka-vipassanañana). Yang terakhir ini disebut "kebijaksanaan yang lebih tinggi" dan merupakan pandangan terang dalam "hal-hal" yang dibentuk oleh lima kelompok khanda.

47 "Bentukan-bentukan" (sankhara) merupakan fenomena terkondisi dari lima kelompok khanda: bentuk badan jasmani, perasaan, persepsi, bentukan-bentukan berniat dan kesadaran.

Sumber: Samaggiphala.or.id

Coba suhu perhatikan yang saya bold dan yang saya warnai.
Coba renungkan kalimat yang warnai merah. Mengapa seseorang bisa memiliki (adhipaññadhammavipassana) padahal tidak memiliki ketenangan internal?

 _/\_
« Last Edit: 24 November 2009, 09:25:37 AM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #23 on: 24 November 2009, 09:46:21 AM »
Quote
Sebenarnya suttanya ada, cuma apakah kita cukup terbuka untuk menerima pandangan yang berbeda dengan kita?
nah, kalau ada, dibagikan donk bro. ada?


soal yg diwarnai itu kan dah jelas kalau kita baca bawahnya,

Quote
Di sini, para bhikkhu, orang yang memperoleh baik ketenangan pikiran internal maupun kebijaksanaan yang lebih tinggi mengenai hal-hal harus memantapkan diri hanya dalam keadaan-keadaan yang bajik ini dan mengerahkan usaha selanjutnya untuk menghancurkan noda-noda.
jadi intinya perlu keduanya. it takes both pandangan dan jhana utk menghancurkan noda2x. right?
There is no place like 127.0.0.1

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #24 on: 24 November 2009, 11:52:53 AM »
Quote
Quote
Sebenarnya suttanya ada, cuma apakah kita cukup terbuka untuk menerima pandangan yang berbeda dengan kita?
nah, kalau ada, dibagikan donk bro. ada?


soal yg diwarnai itu kan dah jelas kalau kita baca bawahnya,

Loh? masih nanya? apa itu bukan sutta? kalau mau lebih jelas tanya saudara Hendrako  dimana mendapatkan sutta itu.

Quote
Quote
Di sini, para bhikkhu, orang yang memperoleh baik ketenangan pikiran internal maupun kebijaksanaan yang lebih tinggi mengenai hal-hal harus memantapkan diri hanya dalam keadaan-keadaan yang bajik ini dan mengerahkan usaha selanjutnya untuk menghancurkan noda-noda.
jadi intinya perlu keduanya. it takes both pandangan dan jhana utk menghancurkan noda2x. right?

Masih nggak nyambung nih.... pertanyaan saya: perhatikan penggalan sutta tersebut:

Quote
Di sini, para bhikkhu, orang yang memperoleh kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi mengenai hal-hal (adhipaññadhammavipassana), tetapi tidak ketenangan pikiran internal (ajjhattam cetosamatha) harus mendatangi orang yang memperoleh ketenangan internal dan bertanya kepadanya: "Sahabat, bagaimana pikiran dapat ditenangkan? Bagaimana pikiran harus dimantapkan? Bagaimana pikiran harus dipusatkan? Bagaimana pikiran harus dikonsentrasikan?"

Kita tahu bahwa ada meditator yang memiliki "kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi mengenai hal-hal" (adhipaññadhammavipassana).
Dan kita juga tahu bahwa orang tersebut tak memiliki ketenangan internal (ajjhattam cetosamatha).

Kemudian dia bertanya: bagaimana pikiran dapat ditenangkan? bagaimana pikiran dapat dikonsentrasikan?
jadi jelas bahwa orang tersebut memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan Dhamma dalam vipassana yang lebih tinggi (adhipaññadhammavipassana) tetapi pikirannya belum terpusat, belum terkonsentrasi.

Dan  hal ini jelas bertentangan dengan pandangan bahwa latihan Vipassana harus melalui Jhana terlebih dahulu karena Jhana identik dengan pikiran yang terpusat, pikiran yang terkonsentrasi....
Jadi disini Sang Buddha sendiri yang menyatakan bahwa ada orang yang sudah memiliki pengetahuan Dhamma dalam Vipassana yang lebih tinggi tetapi masih harus berlatih konsentrasi dan pemusatan pikiran.
Mengenai sutta ini silahkan tanya kepada saudara Hendrako.

 _/\_
« Last Edit: 24 November 2009, 11:58:40 AM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #25 on: 24 November 2009, 12:01:18 PM »
jaka sembung maen golok... :))

jadi ada 2 point nih:
1. apakah jhana perlu utk "latihan" vipassana
2. apakah jhana perlu utk mencapai tingkat kesucian
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #26 on: 24 November 2009, 01:51:55 PM »
iye ;D

Quote
Jangan salah paham saya bukan bukan pro Jhana atau tidak Jhana, saya beranggapan kedua-duanya bisa membawa pada kesucian berdasarkan pengalaman saya.

pernyataan saya kan buat yg di quote diatas.
There is no place like 127.0.0.1

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #27 on: 24 November 2009, 03:07:03 PM »
iye ;D

Quote
Jangan salah paham saya bukan bukan pro Jhana atau tidak Jhana, saya beranggapan kedua-duanya bisa membawa pada kesucian berdasarkan pengalaman saya.

pernyataan saya kan buat yg di quote diatas.

Coba baca dengan seksama Angutara Nikaya 4 no 94 tersebut (smadhi sutta) yang dengan jelas mengatakan bahwa ada orang yang memiliki kebijaksanaan pengetahuan Dhamma Vipassana saja dan ada yang memiliki ketenangan samatha saja.

Sebenarnya kalau mau dibalik pertanyaan yang sama juga bisa diajukan kepada Ajahn brahm dan Bhante Thanissaro: Dimanakah di Tipitaka ada pernyataaan yang mengatakan bahwa kesucian hanya bisa dicapai setelah memiliki Jhana?

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #28 on: 24 November 2009, 03:40:06 PM »
masalah perlu jhana atau kagak sih memang sudah perdebatan dari dulu.

secara saya pribadi sih mikir praktis saja
kalau menurut guru meditasi, dari 100 orang yang mencapai jhana paling hanya 1 atau 2 orang yang berbakat berhasil mencapai jhana langsung melalui metode kasina
apalagi kalau mencapai kesucian langsung tanpa melalui jhana, tentu jumlahnya lebih sedikit lagi

jadi usahakan melalui jhana dulu, kalau sudah berhasil sudah ada bekal, baru lanjutkan ke vipassana :)
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Apakah konsentrasi kuat identik dengan Jhana?
« Reply #29 on: 24 November 2009, 05:08:19 PM »
Kalo menurut Dr. Mehm Tin Mon... Jhana, Magga & Phala sama2 penting..;D

kalo seperti kita2 ini (rata2 dvihetuka puggala) mendingan dari Samatha (jhana) dulu...tetapi apabila ada yg tihetuka puggala maka dia bisa langsung ber vipassana (tanpa jhana dulu). Bagi dvihetuka puggala akan sangat sulit langsung bervipassana.

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are