This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.
91
Bantuan Teknis, kritik dan saran. / Re: Ganti display name
« on: 02 April 2009, 11:04:04 AM »domokun bertebaran di mana2jadi pusing juga..
koko , pusing kenapa?
ia koko, sy juga udh terkena dampak nya nich,, jadi berubah wkwkwk ...
93
Bantuan Teknis, kritik dan saran. / Re: Ganti display name
« on: 02 April 2009, 10:19:17 AM »Suhu...sy boleh ganti nick jadi "Sumedho2" ga? biar jadi clonengan sumedho nich...
yup yup mau jadi clonengan sumedho10 juga ga apa apa ... ci , avatar nya udh jdi clonengan nich
94
Seremonial / Re: Happy Birthday kenkenpudji [29 Maret 2009]
« on: 31 March 2009, 11:16:59 AM »met kenal ...
95
Informasi dan Pengumuman Kegiatan Buddhis / Re: kopdar di Vihara Dhammacakka sunter tgl 26 maret
« on: 31 March 2009, 11:10:57 AM »
Deal ci
96
Bantuan Teknis, kritik dan saran. / Re: Ganti display name
« on: 31 March 2009, 10:49:14 AM »suhu ... funny = lia
xie xie suhu ...
gak boleh.. gak funny lagi nanti
ui ui avatar nya , khan yg funny + imoet itu ui ui ..
97
Bantuan Teknis, kritik dan saran. / Re: Ganti display name
« on: 31 March 2009, 10:30:32 AM »
suhu ... funny = lia
xie xie suhu ...
xie xie suhu ...
98
Seremonial / Re: Bye all :)
« on: 28 March 2009, 12:26:20 AM »selamat datang kembali koko Ryu udh cinta eengga kemana yach?
namaste suvatthi hotu
kayak nonton romo n romi, eh romi n yuli
cinta sejati nih ye
thuti
xie xie juga romo..
99
Seremonial / Re: Bye all :)
« on: 28 March 2009, 12:12:33 AM »he,,he,, xie xieselamat datang kembali koko Ryu udh cinta eengga kemana yach?istri nyambut neh..
100
Seremonial / Re: Bye all :)
« on: 28 March 2009, 12:06:36 AM »[/quote]
Berhubung Glomod Ryu sudah kembali, rasanya posisi Glomod yang saya pinjam ini harus dikembalikan kepada yang berwenang.
iya ga apa apa ko jadi glomod ,, jadi bisa saling membantu, buat kemajuan DC juga.. Naik pangkat ko,, hrs syukuran nich. Wkwkwk
101
Seremonial / Re: Bye all :)
« on: 27 March 2009, 08:00:36 PM »
selamat datang kembali koko Ryu udh cinta eengga kemana yach?
102
Informasi dan Pengumuman Kegiatan Buddhis / Re: KOPDAR Maret di Dufan :)
« on: 18 March 2009, 09:23:43 AM »
[at] yanti = keren keren ... mantap mantap foto foto nya
103
Kafe Jongkok / Re: Kebenaran atau Penipuan ?
« on: 16 March 2009, 10:40:47 AM »aye lihat yg makan gelas gimana?Seharusnya sih gak apa2 juga, tapi kita tidak tahu apa yang dipakai gelasnya itu, apa gelas khusus atau asli
Dan kalau mau ya di cek aja apa setelah makan gelas itu ada efek samping atau tidak
kalo yg makan silet gimana ..?Biasanya siletnya ditumpulkan dulu, dan bila sudah dikunyah sama gigi tidak berbahaya buat lambung
104
Kafe Jongkok / Re: Kebenaran atau Penipuan ?
« on: 16 March 2009, 07:08:38 AM »kalau orang yg makan kaca gimana?trik makan beling :
Bahan : Beling lampu minyak/stom, satu gelas kopi
caranya pecah beling tersebut lalu makan kries kries ,beling yg terbuat dari stum kalo pecah memang tidak tajam ,di telan juga gpp kalo takut di sembunyikan di mulut aja trus minum kopi sambil di muntahkan di kopi kan gak kelihatan hehhehe
105
Kafe Jongkok / Re: Kebenaran atau Penipuan ?
« on: 15 March 2009, 08:54:30 PM »
Rahasia Berjalan di Atas Bara Api
Profesor Fisika David Willey tidak menggunakan kapur dan papan tulis untuk menjelaskan termodinamika tapi, ia berjalan di atas bara api dengan kaki telanjang, keberanian yang sering dipertunjukkan di berbagai pelatihan motivasi.
"Tidak ada yang lebih menarik para mahasiswa daripada pertunjukan yang seolah-olah dapat membunuh saya," kata Willey yang merupakan penerima penghargaan terbaik dalam pengajaran dari Presiden AS di Universitas Pittsburgh, Johnstown. Seperti diduga, ia tidak mengalami luka sedikit pun karena melakukannya dengan berjalan cepat.
Ia bukanlah yang pertama mempertunjukkan kemampuan tersebut karena pada dasarnya semua orang dapat melakukannya. Ritual berjalan di atas bara api telah dilakukan manusia sejak ribuan tahun lalu. Sejarah mencatat praktik seperti ini paling awal dilakukan pada 1.200 sebelum Masehi.
Berbagai peradaban dari Yunani hingga China melakukannya sebagai prosesi penyembuhan, upacara keagamaan, dan inisiasi (memulai sesuatu). Saat ini, kegiatan seperti ini juga marak dilakukan para ahli motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri para kliennya dan pengobatan alternatif.
Isolator
Para ilmuwan telah menemukan penjelasan ilmiah mengapa berjalan di atas bara api tidak melukai kulit kaki sejak 1930-an. Dewan Riset Fisika Universitas London menemukan bahwa rahasianya ada di kayu dan bukan kekuatan gaib atau supernatural.
Bara api yang digunakan pada upacara umumnya dari kayu yang dibakar di hingga membara. Bara yang terbakar bisa mencapai suhu 538 derajat Celcius. Willey sendiri berjalan di atas bara yang suhunya mencapai 982 derajat Celcius.
Namun, kulit kaki bisa tahan terhadap panas sebesar itu karena hanya sebagian kecil panas yang mengalir dari bara ke kulit. Meskipun terbakar, kayu tidak akan sepanas itu dan masih bersifat sebagai konduktor (penghantar panas) yang buruk. Dalam keadaan normal, kayu merupakan isolator yang baik sehingga tidak menghantarkan panas.
Konduksi merupakan bentuk perpindahan panas dari suatu material ke material lain yang lebih dingin. Pada proses tersebut, getaran molekul-molekul material yang panas akan bertubrukan dengan molekul-molekul yang lebih dingin dan memindahkan energinya.
Karena kayu merupakan konduktor yang buruk, energi dalam bentuk panas tetap tertahan di dalam bara sehingga hanya sedikit yang dipindahkan ke kulit kaki. Lapisan abu yang terbentuk di permukaan kayu juga membantu menahan aliran panas dari dalam bara ke luar.
Itulah mengapa orang yang berani berjalan di atas bara tidak akan berani melakukannya di besi yang membara. Karena bersifat konduktor yang sangat baik, logam yang membara akan terasa sangat panas dan dapat melukai kulit kaki.
Berjalan dengan cepat di atas bara juga mencegah kulit melepuh. Saat salah satu kaki menapak di bara kayu, kaki lainnya punya kesempatan untuk dingin kembali saat melayang di udara. Permukaan kulit mati juga menjadi pelindung tambahan bagi kulit di bawahnya.
Meskipun praktik berjalan di atas bara api sebaiknya tidak dilakukan tahap latihan yang cukup, pada dasarnya setiap orang yang sehat dapat melakukannya. Menurut Willey, untuk melakukannya hanya butuh keberanian dan melatih otak agar berani mengambil langkah pertama.
"Anda dapat melakukannya terus dan berulang kali, hanya butuh memperkirakan berapa banyak kayu yang akan Anda pijak," kata Willey.
http://arsip.info/sains/fisika/termodinamika/bara-api/07_05_14_021312.html
Profesor Fisika David Willey tidak menggunakan kapur dan papan tulis untuk menjelaskan termodinamika tapi, ia berjalan di atas bara api dengan kaki telanjang, keberanian yang sering dipertunjukkan di berbagai pelatihan motivasi.
"Tidak ada yang lebih menarik para mahasiswa daripada pertunjukan yang seolah-olah dapat membunuh saya," kata Willey yang merupakan penerima penghargaan terbaik dalam pengajaran dari Presiden AS di Universitas Pittsburgh, Johnstown. Seperti diduga, ia tidak mengalami luka sedikit pun karena melakukannya dengan berjalan cepat.
Ia bukanlah yang pertama mempertunjukkan kemampuan tersebut karena pada dasarnya semua orang dapat melakukannya. Ritual berjalan di atas bara api telah dilakukan manusia sejak ribuan tahun lalu. Sejarah mencatat praktik seperti ini paling awal dilakukan pada 1.200 sebelum Masehi.
Berbagai peradaban dari Yunani hingga China melakukannya sebagai prosesi penyembuhan, upacara keagamaan, dan inisiasi (memulai sesuatu). Saat ini, kegiatan seperti ini juga marak dilakukan para ahli motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri para kliennya dan pengobatan alternatif.
Isolator
Para ilmuwan telah menemukan penjelasan ilmiah mengapa berjalan di atas bara api tidak melukai kulit kaki sejak 1930-an. Dewan Riset Fisika Universitas London menemukan bahwa rahasianya ada di kayu dan bukan kekuatan gaib atau supernatural.
Bara api yang digunakan pada upacara umumnya dari kayu yang dibakar di hingga membara. Bara yang terbakar bisa mencapai suhu 538 derajat Celcius. Willey sendiri berjalan di atas bara yang suhunya mencapai 982 derajat Celcius.
Namun, kulit kaki bisa tahan terhadap panas sebesar itu karena hanya sebagian kecil panas yang mengalir dari bara ke kulit. Meskipun terbakar, kayu tidak akan sepanas itu dan masih bersifat sebagai konduktor (penghantar panas) yang buruk. Dalam keadaan normal, kayu merupakan isolator yang baik sehingga tidak menghantarkan panas.
Konduksi merupakan bentuk perpindahan panas dari suatu material ke material lain yang lebih dingin. Pada proses tersebut, getaran molekul-molekul material yang panas akan bertubrukan dengan molekul-molekul yang lebih dingin dan memindahkan energinya.
Karena kayu merupakan konduktor yang buruk, energi dalam bentuk panas tetap tertahan di dalam bara sehingga hanya sedikit yang dipindahkan ke kulit kaki. Lapisan abu yang terbentuk di permukaan kayu juga membantu menahan aliran panas dari dalam bara ke luar.
Itulah mengapa orang yang berani berjalan di atas bara tidak akan berani melakukannya di besi yang membara. Karena bersifat konduktor yang sangat baik, logam yang membara akan terasa sangat panas dan dapat melukai kulit kaki.
Berjalan dengan cepat di atas bara juga mencegah kulit melepuh. Saat salah satu kaki menapak di bara kayu, kaki lainnya punya kesempatan untuk dingin kembali saat melayang di udara. Permukaan kulit mati juga menjadi pelindung tambahan bagi kulit di bawahnya.
Meskipun praktik berjalan di atas bara api sebaiknya tidak dilakukan tahap latihan yang cukup, pada dasarnya setiap orang yang sehat dapat melakukannya. Menurut Willey, untuk melakukannya hanya butuh keberanian dan melatih otak agar berani mengambil langkah pertama.
"Anda dapat melakukannya terus dan berulang kali, hanya butuh memperkirakan berapa banyak kayu yang akan Anda pijak," kata Willey.
http://arsip.info/sains/fisika/termodinamika/bara-api/07_05_14_021312.html