ada yang bisa bantu penjelasan tentang sanghyang adi buddha??
kayaknya cuma di indonesia aja yah???
Beberapa naskah Buddhis Kuno ada yang menjelaskan mengenai Sang Esa dengan mencantumkan berbagai penyebutan seperti misalnya Sanghyang Adi Buddha, Sanghyang Adwaya, Swayambhu Lokanatha, Vajradhara, Dorjechang (Tibetan Buddhism), Pen Cu Fo (Chinesse Buddhism), dan Tathagata Gharba. Penjelasan-penjelasan mendetail mengenai ini bisa kita simak didalam kitab Namasanggiti, Svayambhupurana, Karandavyuha, Srikalachakratantra, Kala Chakra, Sanghyang Kamahayanikan, Guhyasamaya Sutra, Maha Vairocanabhisambodhi Sutra dan Tatvasangraha Sutra.
Seperti yang tercantum juga dalam kitab jawa kuno, Kitab Suci Guna-Karanda-Vyuha (Dalam bahasa Sangsekerta) ;
“Ketika tidak sesuatu yang lain (Hanya) ada Shambu itu yang ada sendiri (Self-Exitent : Svayambhu). Beliau mendahului segala apa, juga disebut Sanghyang Adi Buddha.”
Jadi, dengan demikian dapat diartikan juga sebagai “Tanpa awal, tanpa akhir, tak terbatas, tanpa perubahan, Maha tahu, ada sendirinya, sumber dan pencipta segala sesuatu, yang dapat menjelma dalam segala bentuk, tetapi tidak berbentuk” Oleh karenanya, Tuhan bukan bukan sebuah sosok, yang hanya dapat dibuktikan dalam suatu keadaan. “Ia kan selalu ada, benar dan Ia-lah yang nyata adanya”.
Sanghyang Adi Buddha, dalam agama Buddha adalah konsep dasar dari “Segala Sumber ke-beradaan-Nya”, dapat di-nyatakan dalam (Prima Inter Paris) dari 5 (Lima) Dhyani Buddha yakini ;
Vairocana : Sumber Cahaya.
Akshobya : Sumber Ketenangan.
Ratna Sambhava : Sumber Permata Semesta.
Amitabha : Cahaya Tanpa Batas.
Amogasidhi : Yang Maha Jadi dan Yang Tak Mengenal Kegelapan.
Oleh karena-Nya dalam agama Buddha, tanpa memandang status dan perbedaaan. Disetiap sesi kehidupan, seorang buddhis akan selalu berkenan menjalankan, melatih (Sila, Samadhi, Panna) “Melalui pikiran, ucapan dan badan jasmani Secara benar.” atau dengan melaksanakan “Paramita”, disertai penyelaman dan peresepan “Brahma Vihara” (Empat keadaan batin Luhur), yang juga sering dikenal sebagai “Apamanna” (Keadaan tanpa batas) sebagai proses perwujudan SANGHYANG ADI BUDDHA, itu sendiri.
Selesai sampai di-sini