Di dlm pembahasan 31 Alam Proses Kehidupan. Ada 2 poin penting yg dibahas:
1) Puggala (makhluk)...
2) Bhumi (alam kesadaran/bathin); bedakan dgn loka (alam fisik/material)...
'Puggala' memiliki kualitas 'bhumi' selama prosesnya di suatu 'loka' (suatu 'loka' bisa didiami berbagai jenis 'puggala'); kualitas 'bhumi' (alam bathin) ini berakumulasi selama itu, akan menentukan nantinya 'puggala' ini rebirth ke 'loka' apa? sebagai 'puggala' apa?
*
31 Alam, jelas tidak ada 'puggala' maupun 'bhumi' yg disebut tumbuhan. Nah, panca-indera (jelas beda jauh dgn pancakkhandha; waspada, Sdr Kemenyan) merupakan pintu akses ke bathin/kesadaran (bhumi). Ada manusia yg lahir tanpa indera tertentu; alam rupa brahma juga minus beberapa indera yg seperti umumnya kita tahu di kama-bhumi (alam kesadaran nafsu-indera)...
Prinsipnya adalah pd bathin serta semua varian prosesnya...
*
Artinya, ada alam brahma yg tdk memiliki pencerapan: Asañña-Sattâ... Walaupun hanya rupa (seperti apa, tdk dijelaskan), namun tetap dikategorikan sebagai 'puggala' ~ karena itulah varian dr proses bathin. Itu merupakan vipaka dr micca-samadhi yg berpandangan bahwa bathinlah satu²nya kendala samsara ini. Sehingga, hasil akumulasi 'puggala' (manusia) dgn kualitas 'bhumi' (asañña) selama di 'loka' kita ini... Itulah yg menjadi passportnya utk migrasi ke 'loka' yg sesuai pula... So, tidak ada penjelasan utk ke "puggala tumbuhan"...
*
Nama; baik itu jasmani makhluk hidup (manusia, binatang, setan, dewa/i) maupun materi (tumbuhan, bebatuan, pasir, udara, ion, quartz) minimal memiliki 4 Elemen Primer:
1) Solid/keras-lembek... (pathavī-dhātu)
2) Cairan-perekat... (āpo-dhātu)
3) Panas-dingin... (tejo-dhātu)
4) Gerak... (vāyo-dhātu)
Maksimum turunannya menjadi 28 elemen lainnya (warna, rasa, feminim/maskulin, aroma, dll)...
Nah, artinya badan/jasmani kita juga memiliki elemen² yg juga dimiliki oleh tumbuhan, kan? Jika kita sebagai 'puggala' manusia yg memiliki hal yg sama dgn semua komponen 'rupa' yg ada di jagad raya ini, artinya kita bisa berinteraksi. Cuma saja perlu diselaraskan "frekuensinya" sesuai dgn Panca Niyama, betul?
Kamma-jarupa (perbuatan yg menghasilkan materi) & citta-jarupa (pikiran yg mengasilkan materi)... Kesemua ini bisa menjadi araha (makanan/nutrisi) bagi lingkungan di sekitar kita. Termasuk air, tumbuhan, batu, dll... Bukan lah krn tumbuhan memiliki kesadaran, namun menimbulkan rangsangan sesuai materi yg terpancar dr suara, hawa, getaran pikiran dari kita; yg mana itu merupakan ahara (nutrisi/makanan) baginya...
Ahara bg indera mata adalah: kontak mata dgn obyek bentuk & warna...
Ahara bg indera hidung adalah: kontak hidung dgn obyek aroma...
Ahara bg indera pikiran adalah: kontak bathin dgn obyek/bentuk pikiran (ide, gagasan, analisa, dll)...
Dst...
*
Jika pd konsetrasi & perhatian yg sangat optimum, pd level meditasi tertentu (jhana), maka jasmani bisa dimanifestasikan selaras dgn unsur elemen tertentu, tanah misalnya, sehingga tubuh ini bisa menyelam ke dalam tanah seperti menyelam ke dalam air...