seriously, saya menebak ini ada hubungannya dengan objek meditasi. seperti halnya samatha bisa memakai salah satu dari 40 kammatthana, demikian juga orang yg punya kecenderungan berbeda akan memilih buddha yg sesuai dengannya.
Nah, kalau kammatthana ada karakteristik masing-masing, tanpa dijelaskan pun misalnya antara Asubha dan Metta, sangat berbeda karakteristiknya. Nah, kalau hanya nama, tanpa kualitas unik, maka sebetulnya sama saja antara nama Buddha satu dengan lainnya, lebih kurang seperti Asubha mayat manusia atau anjing atau lainnya.
pendapat saya sebelumnya didasarkan hasil googling pertama dari search query "nienfo".
argumen saya, praktisi memerlukan kata yg memiliki asosiasi dengan keagungan ataupun kesucian, yg bisa memberi efek kedamaian dan tidak menimbulkan gejolak batin.
toh tradisi thai tidak mengatakan kata "buddho" boleh diganti seenaknya dengan "morpheus" atau "megan fox" kan....
ataukah anda memiliki pengertian meditasi buddho yg lain? bagaimana menurut anda?
Iya, saya pikir memang semua perenungan adalah seperti itu, maka setiap nama Buddha yang direnungkan pun seharusnya memiliki satu karakteristik menonjol, misalnya kalau di Theravada, Buddha Vipassi adalah yang memiliki karakteristik berpenglihatan baik bahkan ketika masih bayi/bodhisatta. Jika kita tidak tahu karakternya, maka sama saja antara Buddha A dengan Buddha B, kecuali perbedaan pelafalan namanya yang adalah tidak signifikan.
Kalau yang "Buddho" itu juga menurut walaupun bukan perenungan lengkap, tapi ada satu makna (yang walaupun sederhana) terasosiasi antara pikiran dan kata "Buddho" tersebut untuk mengarahkan kita. Ya, memang tidak bisa diganti, karena misalnya kalau "Buddho" ditukar dengan "tidur", efeknya dikhawatirkan berbeda.