Setiap orang ingin melakukan yang terbaik, dan tidak pernah mau disalahkan, setiap orang ingin menjadi nomor satu di dunia...
Tapi apakah sesudah menjadi orang yang nomor 1 didunia itu, tidak ada salahnya atau apakah mungkin dia tidak bisa dipersalahkan??? yang mana tentunya kalau salah ya harus minta "Maaf"
Saya pernah membaca sebuah buku "The Point" yang mana kira2 inti yang saya dapati itu adalah :
dengan kita menunjuk sesuatu dengan 1 jari, tanpa kita sadari, kita telah menunjuk diri kita sebanyak 3 jari, yang mana mungkin artinya jika kita menunjuk kesalahan seseorang 1, maka tanpa kita sadari kita juga telah menunjukkan kesalahan kita sebanyak 3 jari.
Jika kata maaf terlalu sering dan terlalu gampang untuk diucapkan, maka kita dapat mengambil keseimpulan, bahwa orang tersebut terlalu dekat dengan kesalahan...
Orang yang terlalu dekat dengan kesalahan, maka adalah orang yang penuh dengan ketidak ketelitian... tapi bagaimana pula jika kita melihat lebih jauh, kalau orang yang demikian (Sedemikian mudah mengucapkan Maaf,) berarti orang itu bisa menyadari kesalahannya... Mungkin juga kesalahan itu dibuat untuk menyelamati pihak tertentu..
Tapi kalau orang yang jauh dengan kata "Maaf", maka dari depannya kita bisa mengambil kesimpulan bahwa orang ini adalah perfectionist, semua serba tahu, takut menyakiti hati orang lain.
Tetapi jika kita menelaah lebih jauh, kita bisa mengatakan kalau orang ini terlalu sombong, dan tidak pernah mau mengintrospeksi dirinya sendiri..
Bagaimana pula, kalau kita sudah melakukan yang terbaik, tetapi kita malah DIPERSALAHKAN?
Saya pernah ditanyakan oleh temen saya, dimana pertanyaannya sangat sederhana sekali..
Siapa kah yang tidak pernah salah?
Kemudian saya jawab dengan entengnya TUHAN.
Kemudian saya diberikan pertanyaan,
seandainya didunia ini, manusia hanya memiliki 4 profesi saja, yakni :
1. Petani
2. Penjual obat serangga.
3. Dokter
4. Penjual peti mati.
Doa apa yang akan dipanjatkan oleh si nomor 1, 2,3 dan 4. apakah TUHAN itu tidak dipersalahkan???
Si petani, pasti akan berdoa, suapaya panjang umur (karena petani tersebut harus mendidik dan menjaga anak-anaknya yang masih kecil), sehat (Supaya bisa membajak, dan menjaga sawahnya) dan datang hujan, sehingga air bisa mengairi sawahnya, yang akan membantu si petani panen (Jauh dari musim pacekrik)
sementara si penjual racun serangga, juga akan berdoa, supaya laris dagangannya, ==> maka secara tidak langsung, si penjual racun serangga, akan berdoa supaya sawah diserang hama, sehingga petani itu membeli barang dagangannya.
bagaimana pula dengan dokter, dokter juga akan berdoa, supaya banyak pasiennya, hal ini akan mengakibatkan banyak penduduk/rakyat yang sakit ==> sehingga banyak yang berkunjung ke dokter
nah yang paling parah ini adalah nomor 4 (Si penjual peti) dia juga akan berdoa..
Wah semakin dibaca, juga akan semakin bingung....
Mohon sharingnya saudara-saudara....