Komunitas > Personality

Sikap dan Perilaku yang mengagumkan

(1/5) > >>

CHANGE:
Hayati cerita dibawah ini dan temukan cara bersikap dan berperilaku yang mengagumkan dari sosok Wu Rongquan dalam cerita ini.

BEBEK PEKING YANG KURANG 1 KAKI


 
Kota Columbus di negara bagian Georgia Amerika Serikat adalah sister city kota Taizhong, Taiwan. Pada suatu ketika perkumpulan komunitas Taiwan pergi ke kota Columbus untuk mengadakan pertunjukan menari. Mereka mendapatkan sambutan hangat dan perjamuan makan yang disponsori oleh kamar dagang kota itu.

Untuk itu Wu Rongquan dan Xu Qiuyue suami istri kepala seksi dari kota Atlanta pergi ke Columbus khusus mengundang wali kota Robert Poydasheft dan ketua kamar dagang, Michael Goymon, beserta istri masing masing untuk menghadiri perjamuan ini, bersamaan itu mereka juga mengundang pasangan Wang De dan Gao Dahong yang dulu pernah tinggal di Taizhong sebagai pendamping.

Dalam perjamuan itu mereka mengobrol dengan akrab, gelak tawa terdengar tiada hentinya, ini adalah kali pertama penulis berada bersama dengan sahabatnya dari Amerika berada bersama dalam sebuah perjamuan makan dan minum yang penuh kehangatan dan gelak tawa. Boleh dikatakan selain hidangan dan minumannya lezat, tamu yang hadir pun juga penuh keakraban.

Sebelum hidangan dikeluarkan, mereka saling menyilahkan minum, pelayan menyajikan bebek panggang Beijing untuk dipamerkan, Wu Rongquan menggunakan bahasa Inggris menceritakan sebuah lelucon tentang “bebek panggang Peking” yang bisa membuat setiap orang merenungkannya.

Dia katakan di Taiwan setiap kali orang mengadakan perjamuan selalu memiliki kebiasaan merendah, Nyata-nyata di atas meja penuh dengan berbagai macam hidangan makanan dan minuman mereka masih meminta maaf karena makanan dan minuman yang dihidangkan masih kurang.

Dahulu ada seorang keluarga kaya, suatu ketika dia menjamu tamu, ketika sang juru masak menyajikan 1 piring bebek panggang Peking yang harum dan lezat, sang majikan berkata, ”Masakannya kurang enak silahkan dinikmati jangan sungkan-sungkan.”

Suatu malam berikutnya ketika dia mengadakan perjamuan untuk ke-2 kalinya, saat bebek panggang Peking dikeluarkan, dia mendapatkan bebek panggang Peking tersebut pahanya kurang sebuah. Setelah para tamu pulang, sang majikan memarahi si juru masak. Juru masak itu dengan tenang berkata, ”Mari tuan ikuti saya.”

Mereka berjalan keluar rumah hingga tiba di kandang bebek, di bawah sinar rembulan, si juru masak menunjuk ke arah bebek-bebek itu dan berkata,”Tuan coba lihat, bukankah bebek-bebek itu hanya ada 1 kaki?” Ternyata ketika malam, bebek memiliki kebiasaan tidur dengan menarik sebuah kakinya.

Mendengar ini semua orang tak bisa menahan tawanya karena kecerdasan si juru masak. Wu kemudian melanjutkan ceritanya, ”Akan tetapi si majikan itu, ternyata juga adalah seorang yang pandai, segera dia menepuk kedua tangannya dengan keras, tepukan tangan itu mengejutkan bebek-bebek tersebut, sehingga mereka mengibas-ngibaskan sayapnya dan meloncat pergi. Majikan itu lalu berkata, ”Kamu lihat, bukankah bebek-bebek itu memiliki 2 kaki ?”

Kembali semua tertawa salut dengan kecerdasan sang majikan, juga mengira kalau ceritanya telah berakhir.

Tidak terduga, ketika suara tawa telah reda, segera Wong Rongquan melanjutkan ceritanya. ”Juru masak itu lalu berkata kepada majikannya, jika anda seperti ini, banyak memberikan tepuk tangan, maka bebek-bebek itu tidak akan kehilangan 1 paha.”

Lagi-lagi kita semua tertawa, Wong Rongquan  lalu melanjutkan lagi, ”Marilah kita semua bertepuk tangan untuk sang juru masak, agar nanti bebek panggangnya tidak kurang 1 paha.

Semua orang tepuk tangan dan tertawa terbahak-bahak, Tentu saja sang juru masak wajahnya penuh dengan senyuman.

Lelucon dari Wong Rongquan ini lebih harum, lebih manis dan lebih membuat orang terkesan dari pada bebek panggang Peking yang sedang disantap saat itu.

Catatan : Sungguh suatu talenta yang luar biasa dan bahkan sangat pintar dari seorang Wong Rongquan, menyampaikan suatu perhargaan dengan kerendahan hati, tidak sombong, menunjukkan jati diri sebagai orang besar dengan sikap dan perilaku yang mengagumkan.



Sebagai tambahan cerita diatas, dalam strategi seni perang Sun Tzu mengawali ajarannya dengan suatu yang sangat bermakna :

Saya menpunyai tiga harta yang saya simpan dan sangat saya hargai :
Pertama adalah KEBAIKAN.
Kedua adalah KESEDERHANAAN. Dan
Ketiga adalah TIDAK MENGANGGAP DIRI LEBIH PENTING DARIPADA ORANG LAIN.

Dengan KEBAIKAN seseorang menjadi berani.
Dengan KESEDERHANAAN seseorang dapat menjangkau keluasan.
Dengan TIDAK MENGANGGAP DIRI LEBIH PENTING DARIPADA ORANG LAIN seseorang dapat bertahan secara efektif.

Jika seseorang meninggalkan kebaikan dan keberanian, meninggalkan kesederhanaan dan keluasan, dan mengganti kerendahan hati dengan kemurkaan, kemarahan dan keganasan, seseorang akan “mati”.

Penerapan kebaikan di dalam “ perang “ ( lingkungan ) akan menuntun ke kemenangan, penerapan kebaikan dalam pertahanan akan menuntun ke keamanan.

Semoga Bermanfaat

 _/\_

exam:
bagus ya ceritanya   
jadi terharu , hiks

CHANGE:
Sekedar sharing

Cara  berkomunikasi yang dilakukan oleh orang besar yang mengetahui dan tahu memanfaatkan suatu pembicaraan untuk mencapai suatu tujuan. Dan ini membutuhkan latihan setiap saat.

PEDOMAN UNTUK PERCAKAPAN YANG MENYENANGKAN

1. Baca, lihat dan dengar dengan baik agar mendapat bahan-bahan pembicaraan yang baru.
2. Asosiasikan ide-ide baru dengan informasi dan pendapat yang sudah anda peroleh sebelumnya.
3. Berlatih seni menyambung pembicaraan dan biarkan suatu topik menyambung secara alamiah dengan topik yang lain.
4. Pilihnya subjek pemula, suatu subjek yang anda kuasai dan sanggup mendiskusikan dengan tanpa pertolongan untuk waktu paling sedikit lima menit.
5. Ingat bahwa tujuan dari rantai pembicaraan adalah untuk menemukan subjek yang menarik perhatian lawan bicara kita.

BAGAIMANA CARA MEMULAI SUATU PEMBICARAAN

1. Pujilah milik dari lawan bicara.
2. Carilah hal-hal yang menarik perhatiaannya, misalnya kalau lawan bicara anda lelaki, bicaralah tentang bisnis, hobby, pandangan politiknya, mainkan ego atau emosi dan interest mereka. Kalau lawan bicara anda adalah wanita, mengobrollah tentang keluarga, rumah, kerja sosialnya dan kariernya. Kalau orang muda tentang sekolah, tujuan kalau bekerja, sport dan hobby.
3. Jangan takut berbicara mengenai anda sendiri, misalnya apa yang anda pikir, anda lihat, anda sukai, dan jangan bicarakan mengenai penyakit anda atau hal-hal yang tidak disukai.
4. Mata pembicaraan harus sesuai dengan lingkungan.
5. Sebelumnya cari tahu minat dari lawan bicara.
6. Kembangkan ekspresi wajah anda, buatlah agar wajah anda “berbicara”.
7. Bumbui pembicaraan dengan humor, tertawai diri sendiri dan tertawa bersama orang lain.

PESONA PRIBADI DALAM BERBICARA “HARUS”

1. Berbicara dengan suara yang rileks dan modulasi sedang.
2. Gunakan ekspresi wajah yang menyenangkan dan tepat.
3. Gunakan bahasa yang jelas dan bervariasi.
4. Mengetahui sebanyak mungkin.
5. Menanyakan pertanyaan yang “intelligent”.
6. Ambil sikap yang bersahabat.
7. Membuat lawan bicara merasa penting.
8. Mendengarkan dengan penuh perhatian.
9. Bertahan pada subjek-subjek yang menjadi interest berdua.
10. Usahakan untuk membuat lawan bicara menjadi rileks.

PESONA PRIBADI DALAM BERBICARA “JANGAN”

1. Mendahulukan saya didepan “ Anda “.
2. Memberikan nasehat yang tidak diminta.
3. Menggunakan tata bahasa yang jelek.
4. Berbicara dalam nada-nada monoton.
5. Mengecilkan orang lain.
6. Meneruskan gosip yang tidak menyenangkan.
7. Menanyakan hal-hal yang sangat pribadi sifatnya.
8. Memaksakan subjek yang tidak menarik lawan bicara.
9. Tinggalkan orang lain yang juga hadir disitu diluar pembicaraan.
10. Mengeluh terus menerus.
11. Memberi kuliah.
12. Bertengkar.
13. Menyombong.
14. Mengecam.
15. Menanyakan harga.
16. Mengulangi kata-kata.
17. Berbicara terlalu cepat.

Semoga Bermanfaat.


 _/\_

CHANGE:
MERENDAHKAN SIKAP SENDIRI

 
Mengapa lautan bisa menampung air dari ratusan aliran sungai, itu dikarenakan permukaan air laut paling
rendah.  "Merendah" baru bisa mudah bergaul dengan orang lain, merendahkan sikap diri sendiri baru mudah memaafkan orang lain.

Baru-baru ini, di dalam pergesekan moral dengan orang lain, dengan jelas menyadari bahwa diri saya mempunyai suatu keterikatan yang sangat lekat, yaitu selalu meletakkan diri kita sendiri di tempat yang sangat tinggi, menempatkan diri pada posisi yang tinggi, bergaya bagaikan "semua orang sedang mabuk, hanya saya satu-satunya yang sadar". Didalam pergaulan dengan orang lain, bahkan di dalam sekilas pikiran kita juga membawa unsur terpendam yang tidak kita sadari.

Yang kita tampakkan keluar adalah, segala sesuatu berpusat pada diri kita sendiri, selalu merasakan bahwa diri kita yang paling tepat, bertindak sesuka hati kita, tidak menghargai orang lain; Atau senang membual, membesar-besarkan sesuatu untuk memamerkan diri sendiri; Atau tidak menyukai orang lain, selalu melihat kekurangan orang lain, selalu merasakan diri kita lebih unggul dari pada orang lain. Senang mengomentari orang lain, tidak memusatkan pikiran untuk mencari kekurangan diri sendiri.

Walaupun terkadang di mulut juga mengatakan kebaikan orang lain, akan tetapi di dalam hati berpikir bahwa saya lebih unggul dari Anda. Bahkan kadang kala diri kita masih bisa terbawa oleh keterikatan semacam ini, berubah menjadi sangat tidak rasional. Sangat ingin bisa mengungguli orang lain, dan hati merasa terhibur karenanya.

Orang Amerika mendidik anak mereka, sejak kecil anak mereka telah diajari bagaimana memuji atau memberi penghargaan kepada orang lain, penggunaan bahasa dari bagaimana memuji atau memberi penghargaan kepada orang lain ada puluhan jenis banyaknya.

Hal tersebut bermanfaat sebagai referensi bagi kita, untuk bersikap merendahkan diri, merubah jalan pemikiran. Bisa melihat kelebihan orang lain, baru bisa menjunjung tinggi orang lain, hal ini bukan hanya dilakukan secara permukaan atau secara teknis, harus lebih ditekankan pada perubahan dan peningkatan dari dalam hati juga pada watak hakiki seseorang.

Semoga Bermanfaat.
 _/\_

CHANGE:
Sikap dan Perilaku yang mengagumkan ini memang tergolong susah untuk diterjemahan kedalam bahasa kehidupan yang baik, karena setiap orang selalu melihat dari sisi diri sendiri paling benar, paling hebat dll, sehingga selalu melihat yang lain adalah salah dan tidak benar.
Tapi bagaimanapun ini adalah sikap toleransi yang terpuji yang harus dikembangkan

Hati Toleransi Paling Indah    

Melati memiliki emosi yang meledak-ledak, bahkan anak laki-laki di sekolah juga takut pada dirinya, tetapi kemudian teman sekolah mendapatkan dia telah berubah.

Dulu, jika ia menghadapi masalah bisa membuat emosinya meledak-ledak, sekarang malah tidak ada reaksinya. Dia tiba-tiba tidak memaki orang lagi, teman sekolah yang sering dimaki olehnya, semua merasa tidak terbiasa, oleh karena hal ini semua orang diam-diam bertanya-tanya.

Kemudian guru kelas Melati juga melihat perubahan perilakunya, lalu bertanya padanya alasan yang membuat dia berubah. Setelah Melati menjelaskannya, guru menganggap proses perubahan Melati akan sangat bermanfaat untuk memotivasi teman-temannya, oleh karenanya lalu mendorong dia untuk berbagi pengalaman dengan teman sekolah di depan kelas.

Di bawah ini adalah perkataan yang disampaikannya:

Di rumah, setiap hari sayalah yang bertugas membuang sampah. Ada kalanya saya terlalu pagi membawa sampah keluar rumah, karena mobil sampah belum sampai, saya malas menunggu, lalu melihat ada orang menaruh sampah di depan pintu orang lain, saya juga ikut menaruh sampah di depan pintu orang itu lalu saya tinggal pergi.

Di rumah yang dititipi sampah tersebut, yang bertanggung-jawab membuang sampah adalah dua kakak beradik. Adik laki-laki jadi sering membantu membuangkan sampah orang lain, setelah lama akhirnya tidak tahan juga. Pada satu hari ia marah besar, "Hai, orang brengsek, berani berbuat mengapa tidak berani mengakui, kalau berani ayo tampil keluar!"

Mendengar adiknya berteriak-teriak, sang Kakak lalu keluar menghentikan dia dan berkata, "Apa yang kau ributkan, orang lain kan bukan sengaja, daripada untuk marah-marah, waktunya bisa kau pakai untuk buang sampah saja."

Setelah selesai berbicara, ia lalu mengangkat beberapa kantong sampah berat untuk dibuang. Waktu itu saya perhatikan dari belakang, Kakak perempuan itu terlihat penuh kelembutan, rasanya sungguh membuat hati terharu!

"Malam itu, menjelang waktu tidur, setelah memikirkan kembali kejadian siang itu, saya merasa betapa diri ini berhati sempit, demi sedikit urusan kecil sering marah-marah besar, sama seperti adik laki-laki itu. Penampilan wajahnya mengerikan, kelihatan jelek sekali, sangat menakutkan. Lagipula, kalau terus-terusan begitu,  di kemudian hari bukankah tidak ada yang mau menikah dengan saya?"

"Maka saya memutuskan, harus menjadi seperti sang kakak yang penuh toleransi, dan berhati baik itu. Di atas adalah alasan saya berubah."

Setelah dia selesai bercerita, di kelas penuh dengan gemeruh tepuk-tangan.

Kehidupan memberikan kita banyak toleransi; kalau tangan terluka bisa sembuh dengan sendirinya, kalau salah makan bisa muntah keluar, lalu mengapa kita juga tidak banyak bertoleransi kepada orang lain?

Kedokteran Tiongkok mengatakan, "Emosi dapat melukai badan, melukai hati." Dengan bertoleransi bukan hanya membuat diri kita semakin menarik, juga dapat membuat badan kita lebih sehat.

Semoga Bermanfaat

Navigation

[0] Message Index

[#] Next page

Go to full version