Tzu Chi Salurkan Langsung Bantuan bagi Korban Bencana Myanmar
http://www.harian-global.com/news.php?item.40533.31Pada hari ke-13 pascabencana topan Nargis di Myanmar, akhirnya tim tanggap darurat Tzu Chi mendapatkan lampu hijau untuk memberi bantuan langsung ke tangan para korban. Ini merupakan hasil upaya komunikasi dan koordinasi tanpa henti dengan pemerintah setempat.
Tzu Chi merencanakan dua tahapan pemberian bantuan. Tahap pertama dilakukan Kamis (15/5), di pusat penampungan Nganeoye ik di Kota Shwebaukan, sekitar 45 menit perjalanan mobil dari Yangoon. Bantuan diserahkan kepada 222 KK (967 jiwa). Ini merupakan kali pertama dalam sejarah, pemerintah junta militer Myanmar mengizinkan sebuah organisasi bantuan kemanusiaan asing untuk menyerahkan bantuan langsung ke tangan para korban bencana.
Wajah setiap korban selamat dari terpaan angin topan terlihat kuyu, namun batin mereka sangat terharu, sedikit tidak percaya bahwa pada hari ke-13 setelah bencana, mereka akhirnya mendapatkan bahan bantuan untuk pertama kalinya. Lebih tidak percaya lagi melihat orang yang memberikan bantuan, malah membungkukkan badan terhadap mereka sambil mengucapkan terima kasih.
Tempat ini terus disirami hujan selama beberapa hari terakhir, namun hujan yang turun hari ini bagai air embun pagi yang menyegarkan, tidak lagi terasa sakit di hati. Di bawah siraman hujan lebat, insan Tzu Chi membentangkan lembaran plastik untuk membentuk koridor tempat berjalannya para penerima bantuan, sama sekali tidak peduli akan diri sendiri yang telah basah kuyup. Bahkan ada seorang insan Tzu Chi yang terlihat membuka topi untuk menutupi tubuh seorang bayi dalam bopongan ibunya, sambil mengantarkan mereka pulang ke tempat penampungan. Sebuah wujud perlakuan kasih seperti terhadap darah daging sendiri.
Setiap KK korban mendapatkan sebuah ember plastik, di dalamnya penuh dengan kacang kuning, minyak makan, obat nyamuk, obat salep dan jaket hujan, semua barang ini memang sangat dibutuhkan.
Pertama kali dalam sejarah, bendera Tzu Chi berkibar di negeri Myanmar, namun semua ini hanya merupakan langkah awal, sebab masih banyak korban yang sedang menderita kelaparan di negeri yang dilanda bencana ini, penuh dambaan atas cinta kasih dari sesama manusia lainnya.
Rilis | Global | Shwebaukan