kalau menurut pendapat saya, kamma tidak harus selalu berbuah..
ada juga kamma-kamma tertentu yang mandul, alias tidak berbuah..
misalnya dalam hal ini si B melakukan kamma buruk karena mencuri dari A, dan seharusnya sekarang C yang mencuri barangnya, tapi kalau si C tidak ingin/berubah pikiran untuk mencuri barang si B, maka itu disebut kamma mandul, atau kamma tersebut bisa saja tersimpan sebagai potensi untuk berbuah kembali di masa depan..
untuk pengaruh faktor luar pada kamma saya kasih contoh ya...
misalnya ada orang yang mengalami kemiskinan dalam kehidupan sekarang, karena di kehidupan sebelumnya telah mencuri barang milik orang lain, dan selama hidupnya, sesuai kammanya, ia harus hidup miskin..
tetapi kemudian ada seseorang yang melihat kondisi ekonominya dan berniat untuk membantunya dan menyokong kehidupannya,..
pada akhirnya si miskin menjadi orang yang sejahtera dan makmur kembali..
nah, ini yang dikatakan pengaruh faktor luar, dalam hal ini si orang baik hati yang ingin membantu si miskin..