//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Tri Pitaka Kitab Porno  (Read 12896 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Tri Pitaka Kitab Porno
« Reply #30 on: 14 June 2011, 06:11:11 PM »
Prakata:
Diperlukan pendekatan sastra untuk memahami tulisan ini.  Tanpa sastra, silahkan close saja jendela halaman ini.

==================================

Sabar sabar..... Jangan ngamuk dulu!

Anda tahu apa arti porno? Sudah gak usah diucapkan. Asal tahu saja. Yang pasti, sesuatu yang porno itu identik dengan ketelanjangan. Polos, tanpa penutup, tanpa tabir.

Dalam mengungkapkan kebenaran hidup, dengan caranya sendiri, Sidharta Gaotama adalah manusia porno. Tanpa penutup, tanpa tabir, tanpa penghalang, semuanya gamblang...

Porno sekali.

Tri Pitaka sebagai kitab yang terdiri dari antara lain kisah hidup, kotbah, ajaran dan hal hal lain yang terangkum dalam 3 kategori, Sutta, Vinaya dan Abhidhamma adalah kitab yang sangat porno seporno-pornonya yang bisa anda bayangkan.

Tanpa basa basi, pakaian-pakaian suci indah mutu manikam, Tri Pitaka menyatakan Hidup Ini Adalah Duka!

Anda bayangkan, kitab lain akan memakai banyak sekali pakaian yang berbelit belit menutupi kebenaran dari ketelanjangan. Dengan mengatakan hidup ini adalah anugerah, hidup ini adalah indah, hidup ini suci, hidup ini adalah segalanya deh..... tapi tentu saja langsung diikuti tapi. 'Tapi' yang sebagai izin untuk anda untuk menelanjangi tubuh kebenaran itu.

Tapi, yang kadang berupa... manusia kemudian merusaknya dengan dosa.
Tapi, yang kadang berupa... manusia kemudian terlena pada nafsu.
Tapi, yang kadang berupa... manusia kemudian melupakan kodratnya sebagai mahluk Tuhan.

Dalam hal Tuhan pun kemudian Tri Pitaka dan Sidharta Gautama berlaku sangat porno. Sangat telanjang bulat, sangat bugil.

TIDAK ADA TUHAN! Kemungkinan Tuhan Tidak Ada!

Itulah mengapa saat belajar sufi dan tasawuf seseorang bisa dengan lantang berani berteriak 'akulah Tuhan.... Akulah nabi... Akulah Alfa akulah Omega!"

Atau umat agama yang lain meneriakkan.... Dialah Anak Manusia yang Sekaligus juga Tuhan. Bahkan dijadikan 3 tetapi 1.

Dan Tri Pitaka dengan gamblang tanpa penutup selembar benangpun menari nari dengan pornonya di pikiran anda. Samma Sambuddha. Buddha yang manusia. Buddha yang merupakan mahluk sempurna. Manusia yang sudah mencapai kesempurnaan.

Dengan porno sekali, Tri Pitaka kemudian mengajarkan, Buddha bukan Tuhan!

Apa itu Tuhan? Apa peduli Tuhan?

===========================================

Karena pornonya kulit kulit indah Tri Pitaka dan ajaran Buddha, anda memerlukan lidah untuk mengecapnya. Bukan sekedar sendok untuk colek colek. Lidah bisa merasakan, tapi sendok tidak.
tau darimana om Tuhan itu tidak ada? kok om sok tau gitu sih?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Tri Pitaka Kitab Porno
« Reply #31 on: 14 June 2011, 07:46:08 PM »
makasih.... saya jual sastra om.

semoga bukan pedagang Dhamma
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Tri Pitaka Kitab Porno
« Reply #32 on: 14 June 2011, 07:49:35 PM »
Mungkin sudah mulai ada gejala. Saya merindukan kehadiran master logika dan ilusi. Bisa anda bayangkan jika mereka berdebat bertiga? Saya akan jadi penonton yang baik jika mereka bertiga berdebat.

Tapi 1 hal yang jelas sama dari tipe master dan jujur saja saya memang salut, mental-nya sama-sama b*d*k.
Bisa bro lihat bagaimana mereka sangat berambisi dengan tulisan-tulisan mereka? Dan lama-lama bosan juga dengan permainan seperti ini.

Dan kesamaan lain-nya: mereka selalu gugur jika sudah tidak ada yang minat dengan tulisannya.

jangan bilang master DJ dan master Logic deh sis... trauma nih saya  ^-^

kok saya jadi melekat sama 2 master itu ya.... yah jadi sampah yang kurang level deh saya  :))
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Tri Pitaka Kitab Porno
« Reply #33 on: 15 June 2011, 11:12:32 AM »
Prakata:
Diperlukan pendekatan sastra untuk memahami tulisan ini.  Tanpa sastra, silahkan close saja jendela halaman ini.

==================================

Sabar sabar..... Jangan ngamuk dulu!

Anda tahu apa arti porno? Sudah gak usah diucapkan. Asal tahu saja. Yang pasti, sesuatu yang porno itu identik dengan ketelanjangan. Polos, tanpa penutup, tanpa tabir.

Dalam mengungkapkan kebenaran hidup, dengan caranya sendiri, Sidharta Gaotama adalah manusia porno. Tanpa penutup, tanpa tabir, tanpa penghalang, semuanya gamblang...

Porno sekali.

Tri Pitaka sebagai kitab yang terdiri dari antara lain kisah hidup, kotbah, ajaran dan hal hal lain yang terangkum dalam 3 kategori, Sutta, Vinaya dan Abhidhamma adalah kitab yang sangat porno seporno-pornonya yang bisa anda bayangkan.

Tanpa basa basi, pakaian-pakaian suci indah mutu manikam, Tri Pitaka menyatakan Hidup Ini Adalah Duka!

Anda bayangkan, kitab lain akan memakai banyak sekali pakaian yang berbelit belit menutupi kebenaran dari ketelanjangan. Dengan mengatakan hidup ini adalah anugerah, hidup ini adalah indah, hidup ini suci, hidup ini adalah segalanya deh..... tapi tentu saja langsung diikuti tapi. 'Tapi' yang sebagai izin untuk anda untuk menelanjangi tubuh kebenaran itu.

Tapi, yang kadang berupa... manusia kemudian merusaknya dengan dosa.
Tapi, yang kadang berupa... manusia kemudian terlena pada nafsu.
Tapi, yang kadang berupa... manusia kemudian melupakan kodratnya sebagai mahluk Tuhan.

Dalam hal Tuhan pun kemudian Tri Pitaka dan Sidharta Gautama berlaku sangat porno. Sangat telanjang bulat, sangat bugil.

TIDAK ADA TUHAN! Kemungkinan Tuhan Tidak Ada!

Itulah mengapa saat belajar sufi dan tasawuf seseorang bisa dengan lantang berani berteriak 'akulah Tuhan.... Akulah nabi... Akulah Alfa akulah Omega!"

Atau umat agama yang lain meneriakkan.... Dialah Anak Manusia yang Sekaligus juga Tuhan. Bahkan dijadikan 3 tetapi 1.

Dan Tri Pitaka dengan gamblang tanpa penutup selembar benangpun menari nari dengan pornonya di pikiran anda. Samma Sambuddha. Buddha yang manusia. Buddha yang merupakan mahluk sempurna. Manusia yang sudah mencapai kesempurnaan.

Dengan porno sekali, Tri Pitaka kemudian mengajarkan, Buddha bukan Tuhan!

Apa itu Tuhan? Apa peduli Tuhan?

===========================================

Karena pornonya kulit kulit indah Tri Pitaka dan ajaran Buddha, anda memerlukan lidah untuk mengecapnya. Bukan sekedar sendok untuk colek colek. Lidah bisa merasakan, tapi sendok tidak.


karena ini diskusi umum, saya berharap mengunakan kaidah2 umum, bukan kaidah2 seniman cabul.
btw ada tiga point penting untuk didiskusikan

1. tentang keterbukaan ( yg TS bilang 'porno') dari Tipitaka? atau tentang Ajarang Buddha Gotama?
2. Perbandingan keterbukaan antara kitab2 agama. saya gak tau, emang di kuran sama alkitab itu ada yg disensor yah?
3.
Quote

Dalam hal Tuhan pun kemudian Tri Pitaka dan Sidharta Gautama berlaku sangat porno. Sangat telanjang bulat, sangat bugil.

TIDAK ADA TUHAN! Kemungkinan Tuhan Tidak Ada!

ini sebuah statement serius. dimanakan sumber acuan anda?

trims.. semoga jawabannya tidak perlu dirangkai2 dan diukir2 seindah mungkin.. karena akan sangat... sangatt benar benar sangatttt sulit bagi saya menangkap maksudnya.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Tri Pitaka Kitab Porno
« Reply #34 on: 15 June 2011, 11:27:32 AM »
Prakata:
Diperlukan pendekatan sastra untuk memahami tulisan ini.  Tanpa sastra, silahkan close saja jendela halaman ini.
[...]

 [at]  Traktor: saya tidak begitu tau tentang sastra, saya hanya tau bahwa sebuah tulisan bisa dibuat menarik dengan menggunakan kata-kata yang unik (seperti puisi atau prosa).

Kata-kata yang digunakan pun tidak perlu yang kontroversial, tapi bisa diciptakan sedemikian rupa sehingga orang tertarik membacanya.

Berikut ini contohnya:

sumber: http://www.facebook.com/#!/note.php?note_id=446686682598

Quote
Melihat Teman

Suatu hari, ia secara tidak sengaja tahu, bahwa orang muda yang dulu dilihatnya sebagai penterjemah  itu, benar-benar beranjak pergi dari sesuatu yag lama dan menuju sesuatu yang baru, yang walau  jarak fisiknya bukan apa-apa, tapi  kian terasa menebal sekatnya dan kentara terpisah dari sebagian besar teman-teman yang lain.

Ia pernah terpesona dengan lompatan semacam itu, dan masih saja terasa. Suatu posisi sadar untuk  menjarakkan diri dengan apa yang umumnya orang lakukan.

Sebenarnya, waktu malam itu ia ditanya kesan terdalam saat berada disana, Ia sedang malu-malu untuk bilang bahwa hal yang paling mengena adalah ikut dalam hidup surut dari keramaian, hening dengan beberapa orang yang terang-terangan menyatakan bahwa dunia ini harus dilepaskan, atau tak boleh digenggam erat-erat. Ia heran beberapa orang menghidupi jalan itu secara  terbuka dan teguh. Tapi waktu itu, ia tidak bilang begitu, ia hanya bilang ia senang menjadi tamu, menjadi seorang asing ditengah kawanan yang baik hati, Yang makan tanpa suara, yang tak meninggalkan sisa sia-sia pada piring-piring mereka.

Melihat para sesepuh ghuru itu, dalam jubah biru lembut, membicarakan kehidupan sambil duduk bersila didepan, melakukan sujud hormat pada yang mereka hormati, mendedikasikan jam-jam, dan hari-hari  untuk mengamati dan melepaskan kelekatan, dan melihat mereka mengucapkan Tekad bulat untuk menyeberangkan semua bentuk kehidupan, sungguh mendesak-desak di dadanya. Apalagi pas syair disuarakan berbarengan, dengan suara dalam dan berat, ditambah denting-denting logam dan lonceng, kesannya mistis dan jauh dari keributan hidup hariannya. Buat dia, itu sesuatu yang tidak berasal dari dunia ini, tidak berasal dari dunia keseharian yang ia  hidupi. Daerah tinggi berkabut dingin dengan warna abu-abu dari udara padat uap yang kabutnya kadang-kadang melongok di jendela dan nafas manusia, becampur semua hal tadi, benar-benar baru dan mengendap dalam benak dan mimpi.  "Hari sudah sore, satu hari sudah lewat, batas waktu mendekat, seperti ikan yang menggelepar di kolam kering, demikian hidup sudah sedemikan genting", begitu kira-kira salah satu syair yang secara kabur tersisa di kepalanya.

Melihat sesepuh  yang diam tenang, melangkah diatas karpet tanpa suara, dan keheningan yang tercipta di ruang itu,  sungguh merupakan kenyataan baru dan punya dimensi lain. Ia ingat suatu malam saat hakekat  hidup di babarkan, bicara mereka  yang sepatah-sepatah dan tegas itu, yang dipisahkan oleh pengalan-penggalan si penterjemah, menjadikan ceramah itu seperti bait -bait puisi saja, muncul sepenggal-sepenggal dengan jeda keheningan yang dalam.

Melihat para guru yang menepis hura-hura hidup, sungguh menyadarkan bahwa hidup bukan hanya ini, bukan hanya seperti yang ia hidupi setiap hari. Mereka sungguh menjadi simbol, sebuah rem saat roda rutinitas melaju cepat, atau suatu tonggak, tiang pancang dimana hidup yang berputar-putar ini harus diikatkan ke suatu tonggak yang diam.

Waktu di sana, Ia merasa sungguh menjadi anak kampungan dan  terbelakang sekali, namun itu membuatnya cukup senang, itu membebaskannya dari suatu entah. Persisnya,  disana ia boleh tidak menjadi siapa-siapa. Yang lain senang karena metode  yang diajarkan cukup lancar berjalan, tapi Ia  senang untuk alasan yang sangat simple. Seperti anak kecil terkagum-kagum pada capung, ia  senang sekali menerima pagi,  setiap hari, melihat para sesepuh  duduk bersila didepan sana, dengan latar belakang pohon cemara dan langit biru yang menerobos masuk lewat jendela panjang/ dinding joglo yang separuh hanya kaca-kaca saja.

Tiap petang pun sama begitu,  didepan para sesepuh itu, beberapa siswa duduk tak bergeming. Ia  menulis cerita pada temannya  yang sebenarnya mau ikut pergi ke tempat itu  tapi tidak bisa, Ia bilang rasanya seperti ada di candi raksasa yang legendaris itu, dengan banyak tubuh duduk tak bergeming di malam bulan purnama.
« Last Edit: 15 June 2011, 11:37:06 AM by Mayvise »

Offline Smurfette

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 154
  • Reputasi: 26
  • Gender: Female
Re: Tri Pitaka Kitab Porno
« Reply #35 on: 15 June 2011, 07:28:12 PM »
apakah perlu untuk eye catching dengan judul thread seperti ini? yang ada malah ngerecok forum, dan orang yang hanya baca sepintas judulnya saja bisa salah paham...cape de

dear admin, mohon dilakukan pembenahan terhadap tulisan2 bro traktor, dirapikan dalam sebuah thread khusus seperti jurnal harian...biar ga berceceran dan berantakan seperti ini

Offline 2nd

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 22
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
Re: Tri Pitaka Kitab Porno
« Reply #36 on: 16 June 2011, 10:28:10 PM »
lebih baik jika TS pakai bahasa yg biasa saja...  lebih enak dibaca.. _/\_

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Tri Pitaka Kitab Porno
« Reply #37 on: 17 June 2011, 11:05:10 AM »
lebih baik jika TS pakai bahasa yg biasa saja...  lebih enak dibaca.. _/\_

memang tujuan-nya mau narik traffic kunjungan ke blog penulis... jadi yah pakai bahasa agak provokatif... Banyak jalan supaya bisa membuat blog/website kita banyak pengunjung-nya, tetapi penulis memutuskan memakai bahasa yang provokatif.
Yah sutra-lah...

NB : What others do is their kamma, How we re-act is our kamma.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Ruenis

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Tri Pitaka Kitab Porno
« Reply #38 on: 17 June 2011, 09:39:43 PM »
Saya lihat ada banyak komentar yang memojokan hasil karya bro Traktor,dalam penggunaan bahasa-nya,sejak awal saya membaca judul,memang muncul sebuah rasa penasaran akan isi selanjutnya,dan saat membaca isi secara lengkap,saya suka hasil karangannya,sampai akhirnya saya baca komentar2 pedas dari senior2 disini,memang penggunaan kata "porno" berlebihan namun isi yang berusaha disampaikan cukup dapat dimengerti,kata "porno" hanya untuk mewakili keterbukaan ajaran Buddha Gaotama,ini tergantung bagaimana pembaca memandang kata "porno" dalam tulisan ini,jika memang penggunaan kata itu untuk menarik pembaca selama niat pembuatannya bukan untuk merendahkan Agama lain,bagi saya tak masalah,ini seperti reaksi umat Buddha saat dibuatnya patung Buddha berkepala Gus dur,niat seniman pembuat patung hanya ingin menghormati Gus Dus dan saat itu timbul protes,"itu sebuah penghinaan" padahal jika saya liat lebih dalam,ini bukan sebuah penghinaan,jikapun takut disalahgunakan pembuatan patung sejenis kemudia hari,itu bisa disampaikan baik2,demikian juga dalam karya bro traktor ini.Mungkin salah namun sampaikan dengan halus dan baik untuk perubahan yang positif tanpa memicu permusuhan.
Thousands of candles can be lighted from a single candle,
and the life of the candle will not be shortened.
Happiness never decreases by being shared.

Buddha

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Tri Pitaka Kitab Porno
« Reply #39 on: 17 June 2011, 10:31:48 PM »
Saya lihat ada banyak komentar yang memojokan hasil karya bro Traktor,dalam penggunaan bahasa-nya,sejak awal saya membaca judul,memang muncul sebuah rasa penasaran akan isi selanjutnya,dan saat membaca isi secara lengkap,saya suka hasil karangannya,sampai akhirnya saya baca komentar2 pedas dari senior2 disini,memang penggunaan kata "porno" berlebihan namun isi yang berusaha disampaikan cukup dapat dimengerti,kata "porno" hanya untuk mewakili keterbukaan ajaran Buddha Gaotama,ini tergantung bagaimana pembaca memandang kata "porno" dalam tulisan ini,jika memang penggunaan kata itu untuk menarik pembaca selama niat pembuatannya bukan untuk merendahkan Agama lain,bagi saya tak masalah,ini seperti reaksi umat Buddha saat dibuatnya patung Buddha berkepala Gus dur,niat seniman pembuat patung hanya ingin menghormati Gus Dus dan saat itu timbul protes,"itu sebuah penghinaan" padahal jika saya liat lebih dalam,ini bukan sebuah penghinaan,jikapun takut disalahgunakan pembuatan patung sejenis kemudia hari,itu bisa disampaikan baik2,demikian juga dalam karya bro traktor ini.Mungkin salah namun sampaikan dengan halus dan baik untuk perubahan yang positif tanpa memicu permusuhan.

jika anda mengikuti dari awal, mungkin anda akan tau, pertama ada yang mencoba mengarahkan bro traktor dengan cara halus agar tata bahasa yang di gunakan dapat lebih baik dan sopan... tapi tidak di dengar.

yang kedua menggunakan cara yang sama extrim, yang berefek bro tl yang marah2, jika kita mengeluarkan kata2 pedas kita pun harus siap menerima kata2 pedas.

kata porno tentang tipitaka dan ajaran memang masuk akal tetapi ada yang mulai keluar jalur saat penyebutan sang buddha porno dll.
Quote
Sidharta Gautama berlaku sangat porno. Sangat telanjang bulat, sangat bugil.
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline Ruenis

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Tri Pitaka Kitab Porno
« Reply #40 on: 18 June 2011, 06:29:57 AM »
jika anda mengikuti dari awal, mungkin anda akan tau, pertama ada yang mencoba mengarahkan bro traktor dengan cara halus agar tata bahasa yang di gunakan dapat lebih baik dan sopan... tapi tidak di dengar.

yang kedua menggunakan cara yang sama extrim, yang berefek bro tl yang marah2, jika kita mengeluarkan kata2 pedas kita pun harus siap menerima kata2 pedas.

kata porno tentang tipitaka dan ajaran memang masuk akal tetapi ada yang mulai keluar jalur saat penyebutan sang buddha porno dll.

Memang untuk penggunaan yang anda quote itu berlebihan,TL terlalu ekstrim,tapi kita tak tau apa niat TL membuat tulisan itu,entah berniat menghina atau menyampaikan sebuah maksud dengan cara yang berbeda,tapi yang pasti jika TL bermaksud menghina Buddha,menjelek2kan Buddha maka dia pun bukan yang pertama,sudah ada banyak orang dan kita tak punya kemampuan untuk menutup mulut mereka dan berkata "jangan menghina!"atau "jangan kurang ajar!" toh apa yang kita anggap menghina atau merendahkan tak pernah kita temukan dalam tri pitaka, Buddha Bugil,telanjang ya mungkin saja saat beliau pergi mandi hahahahaha terlebih lagi saya liat TL sudah membuat persiapan atas kemungkinan salah tafsir dengan menulis pernyataan yang kurang lebih berbunyia "membaca tulisan berikut ini butuh pendekatan sastra,jika tidak paham hal itu maka jangan baca atau tutup halaman ini" yaa walau akhirnya salah tafsir memang terjadi  :D

saya tak mendukung TL yang ekstrim,saya juga berharap dia membuat tulisan2 yang lebih mencerahkan dan mudah dipahami.

salam 
Thousands of candles can be lighted from a single candle,
and the life of the candle will not be shortened.
Happiness never decreases by being shared.

Buddha

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Tri Pitaka Kitab Porno
« Reply #41 on: 18 June 2011, 07:35:03 AM »
Memang untuk penggunaan yang anda quote itu berlebihan,TL terlalu ekstrim,tapi kita tak tau apa niat TL membuat tulisan itu,entah berniat menghina atau menyampaikan sebuah maksud dengan cara yang berbeda,tapi yang pasti jika TL bermaksud menghina Buddha,menjelek2kan Buddha maka dia pun bukan yang pertama,sudah ada banyak orang dan kita tak punya kemampuan untuk menutup mulut mereka dan berkata "jangan menghina!"atau "jangan kurang ajar!" toh apa yang kita anggap menghina atau merendahkan tak pernah kita temukan dalam tri pitaka, Buddha Bugil,telanjang ya mungkin saja saat beliau pergi mandi hahahahaha terlebih lagi saya liat TL sudah membuat persiapan atas kemungkinan salah tafsir dengan menulis pernyataan yang kurang lebih berbunyia "membaca tulisan berikut ini butuh pendekatan sastra,jika tidak paham hal itu maka jangan baca atau tutup halaman ini" yaa walau akhirnya salah tafsir memang terjadi  :D

saya tak mendukung TL yang ekstrim,saya juga berharap dia membuat tulisan2 yang lebih mencerahkan dan mudah dipahami.

salam

sebelumnya kita sudah melakukan pendekatan, dan tidak asal komentar pedas, malah menyarankan bro TL untuk mengubah tata bahasa yang dia pakai, jangan terpengaruh kau abrahamic yang selama ini ada di sekitar dia, memang ada nilai positifnya , tapi kesan negatifpun lebih kentara  _/\_
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Tri Pitaka Kitab Porno
« Reply #42 on: 18 June 2011, 08:14:20 AM »
Memang untuk penggunaan yang anda quote itu berlebihan,TL terlalu ekstrim,tapi kita tak tau apa niat TL membuat tulisan itu,entah berniat menghina atau menyampaikan sebuah maksud dengan cara yang berbeda,tapi yang pasti jika TL bermaksud menghina Buddha,menjelek2kan Buddha maka dia pun bukan yang pertama,sudah ada banyak orang dan kita tak punya kemampuan untuk menutup mulut mereka dan berkata "jangan menghina!"atau "jangan kurang ajar!" toh apa yang kita anggap menghina atau merendahkan tak pernah kita temukan dalam tri pitaka, Buddha Bugil,telanjang ya mungkin saja saat beliau pergi mandi hahahahaha terlebih lagi saya liat TL sudah membuat persiapan atas kemungkinan salah tafsir dengan menulis pernyataan yang kurang lebih berbunyia "membaca tulisan berikut ini butuh pendekatan sastra,jika tidak paham hal itu maka jangan baca atau tutup halaman ini" yaa walau akhirnya salah tafsir memang terjadi  :D

saya tak mendukung TL yang ekstrim,saya juga berharap dia membuat tulisan2 yang lebih mencerahkan dan mudah dipahami.

salam 

tidak ada masalah dengan bagaimana dia menyampaikan, bahkan jika menghina agama buddha tidak apa2.

tujuannya sudah dijelas dikatakan adalah demi mempromosikan blognya. apa yg terjadi di sini adalah kasus di mana seseorang menulis sesuatu kemudian tidak dapat mempertahankan tulisannya ketika didebat, yg akhirnya membuatnya menjadi gundah gulana dan merengek2 di luar sana

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Tri Pitaka Kitab Porno
« Reply #43 on: 18 June 2011, 12:15:49 PM »
^^^
karena masih merengek2 kayak anak kecil jadi sekali2 harus 'dibesut'  :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Tri Pitaka Kitab Porno
« Reply #44 on: 18 June 2011, 01:11:49 PM »
^^^
karena masih merengek2 kayak anak kecil jadi sekali2 harus 'dibesut'  :))

ajak banyak2 member DC ke blog-nya, terus ntar dikeluarkan statistik-nya pengunjung... wkwkwkwkwk
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan