//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.  (Read 555592 times)

0 Members and 3 Guests are viewing this topic.

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1395 on: 30 June 2012, 04:36:06 PM »
Protes saja buku RIWAYAT AGUNG PARA BUDDHA. Pikirkan saja dan renungkan saja,ada berapa banyak suku dan bahasa di india,apakah Sang Buddha harus bergiliran mengajar dengan berbagai bahasa kepada setiap suku?Dimana kemampuan sang Buddha sebagai Makhluk tercerahkan kalau tidak mengerti bahasa batin yang melampaui bahasa duniawi? Kalau di india hanya ada satu bahasa yang menurutmu paling benar,ya tidak perlu diskusi lagi. Apakah orang yang diskusi denganmu harus sediakan TUMPUKKAN buku-buku TIPITAKA DAN TRIPITAKA(YANG KAMU TIDAK PERCAYA)  di sampingnya sebagai antisipasi pertanyaanmu? TIPITAKA SENDIRI BANYAK VERSINYA MASING-MASING WALAU SECARA GARIS BESAR MASIH SAMA ISINYA.Bagaimana kalau setiap pernyataanmu saya selalu minta referensi juga?Pertanyaan saya adalah,bagaimana anda tahu sang Buddha memakai bahasa apa waktu mengajar di alam dewa?APAKAH ANDA DENGAR SENDIRI ATAU HANYA SELALU CARI DI BUKU BESARMU YANG MENURUTMU PALING BENAR? Hey bung,diluar itu masih ada tripitaka tantra dan tripitaka mandarin.Sebelum nalanda diserbu oleh oleh tentara muslim sekitar tahun 1193, MARPA (1012-1097)SANG PENERJEMAH TELAH MEMBAWA PULANG BANYAK KITAB MAHAYANA KE TIBET,DEMIKIAN JUGA BHIKSU XUAN ZANG DI ABAD 7 TELAH MEMBAWA BANYAK KITAB DARI NALANDA,BELUM LAGI BHIKSU I CING DLL. Di indonesia sendiri dengan bukti borobudur,itu telah menandakan mahayana Buddhism telah mencapai puncaknya pada masa itu dan sriwijaya,walau akhirnya harus hancur di tangan orang jahat.Anda bisa cari tahu di sutra-sutra tantra dan mandarin.di surangama juga ada diceritakan tentang kemampuan Sang Buddha.Kalau menurutmu tidak benar,silakan berdebat dengan para Geshe tibet.Atau debatin saja sekalian guru-guru besar aliran mahayana.Anda bisa tulis di forum internasinal,semacam forum bodhipaksa dll,banyak sekali.debatin saja.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1396 on: 30 June 2012, 05:14:58 PM »
Protes saja buku RIWAYAT AGUNG PARA BUDDHA. Pikirkan saja dan renungkan saja,ada berapa banyak suku dan bahasa di india,apakah Sang Buddha harus bergiliran mengajar dengan berbagai bahasa kepada setiap suku?Dimana kemampuan sang Buddha sebagai Makhluk tercerahkan kalau tidak mengerti bahasa batin yang melampaui bahasa duniawi? Kalau di india hanya ada satu bahasa yang menurutmu paling benar,ya tidak perlu diskusi lagi. Apakah orang yang diskusi denganmu harus sediakan TUMPUKKAN buku-buku TIPITAKA DAN TRIPITAKA(YANG KAMU TIDAK PERCAYA)  di sampingnya sebagai antisipasi pertanyaanmu? TIPITAKA SENDIRI BANYAK VERSINYA MASING-MASING WALAU SECARA GARIS BESAR MASIH SAMA ISINYA.Bagaimana kalau setiap pernyataanmu saya selalu minta referensi juga?Pertanyaan saya adalah,bagaimana anda tahu sang Buddha memakai bahasa apa waktu mengajar di alam dewa?APAKAH ANDA DENGAR SENDIRI ATAU HANYA SELALU CARI DI BUKU BESARMU YANG MENURUTMU PALING BENAR? Hey bung,diluar itu masih ada tripitaka tantra dan tripitaka mandarin.Sebelum nalanda diserbu oleh oleh tentara muslim sekitar tahun 1193, MARPA (1012-1097)SANG PENERJEMAH TELAH MEMBAWA PULANG BANYAK KITAB MAHAYANA KE TIBET,DEMIKIAN JUGA BHIKSU XUAN ZANG DI ABAD 7 TELAH MEMBAWA BANYAK KITAB DARI NALANDA,BELUM LAGI BHIKSU I CING DLL. Di indonesia sendiri dengan bukti borobudur,itu telah menandakan mahayana Buddhism telah mencapai puncaknya pada masa itu dan sriwijaya,walau akhirnya harus hancur di tangan orang jahat.Anda bisa cari tahu di sutra-sutra tantra dan mandarin.di surangama juga ada diceritakan tentang kemampuan Sang Buddha.Kalau menurutmu tidak benar,silakan berdebat dengan para Geshe tibet.Atau debatin saja sekalian guru-guru besar aliran mahayana.Anda bisa tulis di forum internasinal,semacam forum bodhipaksa dll,banyak sekali.debatin saja.
hmmm lucu juga ya ya gaya diskusi kek gini =))

ga terpikir kalau tipitaka itu karangan? gak terpikir kalau bahasa yang dipakai itu hanya cerita bohongan?

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1397 on: 30 June 2012, 08:57:55 PM »
hmmm lucu juga ya ya gaya diskusi kek gini =))

ga terpikir kalau tipitaka itu karangan? gak terpikir kalau bahasa yang dipakai itu hanya cerita bohongan?

memang tidak terpikir kok !
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1398 on: 01 July 2012, 12:38:28 AM »
Protes saja buku RIWAYAT AGUNG PARA BUDDHA. Pikirkan saja dan renungkan saja,ada berapa banyak suku dan bahasa di india,apakah Sang Buddha harus bergiliran mengajar dengan berbagai bahasa kepada setiap suku?

jika anda membaca buku, maka anda akan tahu bahwa selagi menjadi seorang Pangeran, Sang Bodhisatta memang mempelajari berbagai bahasa dan berkat kecerdasannya, Beliau menguasai seluruh bahasa yg diajarkan.

Quote
Dimana kemampuan sang Buddha sebagai Makhluk tercerahkan kalau tidak mengerti bahasa batin yang melampaui bahasa duniawi?
ini pendapat anda atau ...?

Quote
Kalau di india hanya ada satu bahasa yang menurutmu paling benar,ya tidak perlu diskusi lagi. Apakah orang yang diskusi denganmu harus sediakan TUMPUKKAN buku-buku TIPITAKA DAN TRIPITAKA(YANG KAMU TIDAK PERCAYA)  di sampingnya sebagai antisipasi pertanyaanmu?

tidak perlu begitu juga, tapi kalau anda sedang menyampaikan pendapat pribadi, sebaiknya anda mengatakannya, bukan menampilkannya seoolah2 itu adalah pernyataan yg benar dengan dukungan referensi otentik padahal tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Quote
TIPITAKA SENDIRI BANYAK VERSINYA MASING-MASING WALAU SECARA GARIS BESAR MASIH SAMA ISINYA.
Kalau banyak versi, bisakah anda menyebutkan sedikitnya 3 versi saja? 3 tentu sangat tidak banyak, bukan? setau saya TIPITAKA cuma ada 1 versi.

Quote
Bagaimana kalau setiap pernyataanmu saya selalu minta referensi juga?

silakan, dan tentu saya akan memberikan referensi yg diminta.

Quote
Pertanyaan saya adalah,bagaimana anda tahu sang Buddha memakai bahasa apa waktu mengajar di alam dewa?
saya tidak tahu dan saya tidak membuat pernyataan sehubungan dengan hal itu, kan?

Quote
APAKAH ANDA DENGAR SENDIRI ATAU HANYA SELALU CARI DI BUKU BESARMU YANG MENURUTMU PALING BENAR?
jika ada suatu pernyataan yg meragukan, maka saya memiliki kebiasaan untuk membandingkannya dengan sutta2.

Quote
Hey bung,diluar itu masih ada tripitaka tantra dan tripitaka mandarin.Sebelum nalanda diserbu oleh oleh tentara muslim sekitar tahun 1193, MARPA (1012-1097)SANG PENERJEMAH TELAH MEMBAWA PULANG BANYAK KITAB MAHAYANA KE TIBET,DEMIKIAN JUGA BHIKSU XUAN ZANG DI ABAD 7 TELAH MEMBAWA BANYAK KITAB DARI NALANDA,BELUM LAGI BHIKSU I CING DLL. Di indonesia sendiri dengan bukti borobudur,itu telah menandakan mahayana Buddhism telah mencapai puncaknya pada masa itu dan sriwijaya,walau akhirnya harus hancur di tangan orang jahat.Anda bisa cari tahu di sutra-sutra tantra dan mandarin.di surangama juga ada diceritakan tentang kemampuan Sang Buddha.Kalau menurutmu tidak benar,silakan berdebat dengan para Geshe tibet.Atau debatin saja sekalian guru-guru besar aliran mahayana.Anda bisa tulis di forum internasinal,semacam forum bodhipaksa dll,banyak sekali.debatin saja.

saya tidak mempersoalkan hal itu, saya akan berterima kasih jika anda bisa menunjukkan referensi yg diminta apakah itu dari Pali atau Sanskrit, apakah dari doktrin Theravada, mahayana, atau tibetan. tapi adakah anda memberikan referensi itu?

NB: sangat diharapkan meng-quote dengan rapi utk memudahkan pembacaan.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1399 on: 01 July 2012, 09:38:08 PM »
setahu saya selama ber-urusan d klenteng, mau sembahyang pakai bahasa cina, bahasa indo,bahasa guandong, atau hokkian dewa nya ngerti kok.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1400 on: 02 July 2012, 09:50:23 AM »
setahu saya selama ber-urusan d klenteng, mau sembahyang pakai bahasa cina, bahasa indo,bahasa guandong, atau hokkian dewa nya ngerti kok.
Yang penting syaratnya dipenuhi: acung2 hio turun naik dan bawa persembahan ke altar, minyak, lilin, kertas uang, dll, maka para dewanya udah ngerti umatnya mau [minta] apa   :whistle:

Bahasa universal itu sih namanya...   ^-^
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline joeraygaul

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 15
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1401 on: 02 November 2012, 03:18:35 PM »
Awalnya hanya ada satu Buddhasasana, tapi setelah jumlah para Ariya semakin sedikit maka perpecahanpun timbul.
Sang Bhagava sudah memberikan petunjuk yang pasti, anut dan jalankan saja ajaran2 yang dapat membawa menuju penembusan 4 kesunyataan ariya secara langsung, yang jelas2 terbebas dari 3 akar penderitaan sajalah yang layak dijalankan, di luar dari itu sudah selayaknya ditinggalkan.


Hanya segenggam daun saja yang perlu diketahui untuk membawa menuju kebahagiaan dan bukan daun2 yang di hutan belantara.
 _/\_

Offline adioti

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 1
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1402 on: 23 April 2013, 05:22:49 PM »
Salam Kenal...Namo Buddhaya...

Saya akan coba jawab pertanyaan dari Hat Red...

1. Di dalam Theravada, Altar dan Rupang juga ada meskipun tidak Wajib ada.
2. Rupang adalah simbolisasi dari Buddha dengan Tujuan mempermudah kita dalam memvisualisasikan Buddha dalam Pikiran kita ( Dalam hal ini, Rupang bukanlah suatu keharusan karena hanyalah sebuah simbol dan juga kita tidak dapat memastikan apakah wujud Buddha sama dengan Rupang yang sekarang kita kenal ).
3. Penjelasan dari No. 2 dapat di ibaratkan seperti jika kita melakukan latihan Upacara bendera dimana sebuah bendera Tidak harus ada tapi kehadirannya akan sangat membantu kita untuk lebih hidmat dan serius.
4. Altar adalah tempat untuk meletakkan puja, jadi semestinya Altar diperlukan bahkan wajib ada jika ada Rupang di tempat tersebut.
5. Harap di mengerti dengan baik Bahwa KITA TIDAK MENYEMBAH RUPANG ( sebagai visualisasi dari wujud fisik Buddha ) karena RUPANG juga BUATAN MANUSIA. Bahkan kita juga tidak Menyembah BUDDHA melainkan Menghormati dan Memuja Buddha seperti layaknya Kita menghormati dan Memuja Orangtua, Guru dan Orang yang kita sayangi.
6. Mayoritas ( Hampir Semua ) Vihara Theravada ( Terutama di Dhammasala ) terdapat Rupang dan Altar Buddha seperti halnya Vihara di Indonesia Hanya saja Bentuk dari Rupang dan Altarnya lebih Condong ke bentuk altar dan rupang dari negara Myanmar atau Thailand.
7. Alasan kita melakukan Puja kepada Rupang adalah BUKAN UNTUK persembahan atau Sesaji melainkan sebagai Penghormatan pada Wujud yang di wakili oleh Rupang ( Buddha ). Hal ini seperti kita melakukan puja kepada Leluhur Kita ( melalui makanan dan minuman yang kita Hidangkan waktu kita memuja mereka yang sudah almarhum).

Semoga Jawaban saya dapat membantu saudara HatRed, semoga kita bertambah maju dalam Dhamma. Sadhu 3x


Offline ge2004

  • Teman
  • **
  • Posts: 81
  • Reputasi: 7
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1403 on: 11 May 2013, 07:17:03 PM »
Jaman sekarang banyak provokator yang ingin menjelek-jelekkan agama Buddha, di dalamnya banyak provokator baik dari umat sendiri ataupun dari agama lain yang pura-pura sebagai umat Buddha dan berusaha mengangkat topik yang mendiskreditkan agama Buddha.

Maka itu teman-teman se-dhamma sekalian, berhati-hatilah,  kalau kita hanya melihat dan tidak mengetahui latar belakang segala sesuatu, harap jangan cepat menyimpulkan, apalagi malah ikut menjelekkan aliran lain. Karena tentunya kalau kita benar2 belajar Dhamma, tidak perlu keluar ucapan yang menjelek-jelekan aliran lain.

Banyak juga yang punya segudang teori Dhamma, tapi tidak bisa mempraktekkannya, hanya untuk menunjukkan kebolehannya dalam berdebat, tapi tidak ditunjukkan dalam mempraktekkannya sesuai dengan Teori Dhamma yang dipelajarinya.

Hati-hati dengan yang pura-pura sebagai umat Buddha, tapi tersirat ingin mendiskreditkan umat Buddha.

Thanks
« Last Edit: 11 May 2013, 07:23:45 PM by ge2004 »
Sabbapapassa Akaranam
Kusalassupasampada
Sacittapariyodapanam
Etam Buddhana Sasanam

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1404 on: 13 May 2013, 08:30:21 AM »
Jaman sekarang banyak provokator yang ingin menjelek-jelekkan agama Buddha, di dalamnya banyak provokator baik dari umat sendiri ataupun dari agama lain yang pura-pura sebagai umat Buddha dan berusaha mengangkat topik yang mendiskreditkan agama Buddha.
[…]
Karena tentunya kalau kita benar2 belajar Dhamma, tidak perlu keluar ucapan yang menjelek-jelekan aliran lain.
[…]

Menurut saya, menjelek-jelekkan artinya: membuat jelek apa yang bagus.

Sedangkan, mengatakan apa yang jelek sebagai jelek, itu bukanlah menjelek-jelekkan. Walaupun memang, sedapat mungkin tidak menggunakan ucapan/cara kasar, diucapkan di saat yang tepat, dan setelah dipertimbangkan bahwa hal itu bermanfaat.

Quote
Banyak juga yang punya segudang teori Dhamma, tapi tidak bisa mempraktekkannya, hanya untuk menunjukkan kebolehannya dalam berdebat, tapi tidak ditunjukkan dalam mempraktekkannya sesuai dengan Teori Dhamma yang dipelajarinya.

no komen..

Quote
Maka itu teman-teman se-dhamma sekalian, berhati-hatilah,  kalau kita hanya melihat dan tidak mengetahui latar belakang segala sesuatu, harap jangan cepat menyimpulkan, apalagi malah ikut menjelekkan aliran lain.

Oleh karena itu, perbanyak pengetahuan tentang apa yang benar, sehingga kita tau apa yang jelek sebagai jelek, apa yang bagus sebagai bagus.

Karena punya pengetahuan, kita tidak cepat menyimpulkan, tidak ikut-ikutan..

Quote
Hati-hati dengan yang pura-pura sebagai umat Buddha, tapi tersirat ingin mendiskreditkan umat Buddha.

Yang namanya “berhati-hati”, tentu harus punya persiapan kan? Ibarat mau tempur, harus punya senjata. Jadi, apa senjata kita? Yaitu Pengetahuan. Dengan pengetahuan benar, kita tau apakah seseorang ingin mendiskreditkan umat Buddha (atau Buddhism), atau memang mengatakan sesuatu yang menyimpang sebagai menyimpang.
« Last Edit: 13 May 2013, 08:34:05 AM by dhammadinna »

Offline ge2004

  • Teman
  • **
  • Posts: 81
  • Reputasi: 7
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1405 on: 13 May 2013, 05:12:22 PM »
Menurut saya, menjelek-jelekkan artinya: membuat jelek apa yang bagus.

Sedangkan, mengatakan apa yang jelek sebagai jelek, itu bukanlah menjelek-jelekkan. Walaupun memang, sedapat mungkin tidak menggunakan ucapan/cara kasar, diucapkan di saat yang tepat, dan setelah dipertimbangkan bahwa hal itu bermanfaat.

no komen..

Oleh karena itu, perbanyak pengetahuan tentang apa yang benar, sehingga kita tau apa yang jelek sebagai jelek, apa yang bagus sebagai bagus.

Karena punya pengetahuan, kita tidak cepat menyimpulkan, tidak ikut-ikutan..

Yang namanya “berhati-hati”, tentu harus punya persiapan kan? Ibarat mau tempur, harus punya senjata. Jadi, apa senjata kita? Yaitu Pengetahuan. Dengan pengetahuan benar, kita tau apakah seseorang ingin mendiskreditkan umat Buddha (atau Buddhism), atau memang mengatakan sesuatu yang menyimpang sebagai menyimpang.

Sip, jawaban yang sangat bagus
Sabbapapassa Akaranam
Kusalassupasampada
Sacittapariyodapanam
Etam Buddhana Sasanam

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1406 on: 13 May 2013, 06:30:50 PM »
Awalnya hanya ada satu Buddhasasana, tapi setelah jumlah para Ariya semakin sedikit maka perpecahanpun timbul.
Sang Bhagava sudah memberikan petunjuk yang pasti, anut dan jalankan saja ajaran2 yang dapat membawa menuju penembusan 4 kesunyataan ariya secara langsung, yang jelas2 terbebas dari 3 akar penderitaan sajalah yang layak dijalankan, di luar dari itu sudah selayaknya ditinggalkan.


Hanya segenggam daun saja yang perlu diketahui untuk membawa menuju kebahagiaan dan bukan daun2 yang di hutan belantara.
 _/\_

Kalau Theravada itu menganggap memang ajaran-nya adalah murni dari ajaran Buddha... Kisah di-selenggarakannya konsili ke-2 adalah tentang Bhikkhu2 suku Vajji yang mulai berusaha mengurangi vinaya kecil....

Sedangkan kalau Mahayana kan berbeda lagi argumentasi-nya kenapa kitab-nya banyak yang berbeda... termasuk argumentasi tentang ada-nya kitab yang diambil dari alam Naga... kemudian ada ajaran yang khusus untuk bodhisatva (mis : Avatamsaka Sutra) dan tidak cocok untuk manusia biasa (termasuk para sravaka sendiri tidak akan mengerti ajaran tsb).

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline jung13

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 18
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1407 on: 28 June 2013, 07:46:54 PM »
Salam kenal sebelumnya.. _/\_
mw tanya nih..
Tipitaka itu apa2 aja..?
tripitaka itu apa2 aja..?
tisutta itu apa2 aja..?

Salam..

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1408 on: 02 July 2013, 12:44:00 PM »
TIPITAKA (KANON PALI - THERAVADA)

Sutta Pitaka
1. Digha Nikaya
2. Majjhima Nikaya
3. Samyutta Nikaya
4. Anguttara Nikaya
5. Khuddaka Nikaya
 
Vinaya Pitaka
1. Parajika
2. Pacittiya
3. Mahavagga
4. Culavagga
5. Parivara
 
Abhidhamma Pitaka

TRIPITAKA (KANON SANSKRIT - MAHAYANA)

Mahapitaka
1. Agama
    - Dhirghagama
    - Mdhyamagama
    - Samyuktagama
    - Ekottarikagama
2. Jataka
3. Prajnaparamita
4. Saddharma Pundarika
5. Vaipulya
6. Ratnakuta
7. Parinirvana
8. Mahasannipata
9. Kumpulan Sutra
10. Tantra
11. Vinaya
12. Penjelasan Sutra
13. Abhidharma (pitaka ini berasal-mula dari Aliran Sarvastivada)
      - Jnanaprasthana
      - Samgitiprayaya
      - Prakaranapada
      - Vijnanakayasya
      - Dhatukaya
      - Dharmaskandha
      - Prajnaptisastra
14. Madhyamika
15. Yogacara
16. Sastra
17. Komentar Sutra
18. Komentar Vinaya
19. Komentar Sastra
20. Sekte
21. Aneka Sekte
22. Sejarah
23. Kamus
24. Daftar Isi
25. Komentar Sutra Lanjutan
26. Komentar Vinaya Lanjutan
27. Komentar Sastra Lanjutan
28. Aneka Sekte Lanjutan

Kalau mau liat-liat Tipitaka, liat link berikut:

http://dhammacitta.org/dcpedia/Tipitaka
« Last Edit: 02 July 2013, 12:49:07 PM by dhammadinna »

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1409 on: 02 July 2013, 12:56:40 PM »
Salam kenal sebelumnya.. _/\_
mw tanya nih..
Tipitaka itu apa2 aja..?
tripitaka itu apa2 aja..?
tisutta itu apa2 aja..?

Salam..
Salam kenal juga,
TIPITAKA adalah kitab suci agama Buddha yang berisi sekumpulan kotbah2 dhamma dari Sang Buddha, terbagi dalam kelompok Sutta, Vinaya, Abhidhamma dalam bahasa aslinya yaitu PALI.
TRIPITAKA sama dg tipitaka hanya tripitaka adalah bahasa sanskrit.
TISUTTA adalah 3 sutta (Ti=3) yaitu Manggalasutta, Ratanasutta dan karaniyasutta. Ini sangat populer sekali di Sri Lanka dalam pembacaan paritta utk blessing mereka menyebut dengan TUNSUTTA (Tun=3, bhs sinhala).
I'm an ordinary human only

 

anything