//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.  (Read 555730 times)

0 Members and 4 Guests are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1365 on: 31 March 2012, 03:24:41 PM »
Wah... guru para arahat turun cuma buat ngatain orang 'bodoh'. ;D Magnifico...

Offline mj Khouw

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 9
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Dhamma Pelindungku
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1366 on: 31 March 2012, 06:43:57 PM »
cuma orang bodoh bro yang tidak mengerti atau tidak mau mengerti tulisan anda

 _/\_

Setuju brooo, tapi tetep sabar ya, Jgn esmosiiii  _/\_ mettacittena
Hidup tanpa melekat akan sesuatu, sungguh bahagia hidupku, sungguh bebas hidupku.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1367 on: 31 March 2012, 07:26:08 PM »
jadi maksud kamu semua isi pembabaran dhamma dari sang buddha dalam sutta  bukan untuk direnungi yang bermuara pada pelaksanaan/praktek ?
jangan bawa2 aganna sutta utk menampik sutta2 lain yg jelas2 menganjurkan para siswaNya  utk melaksanakan apa yg telah dibabarkannya.

jadi pernyataan aku masih relevan, untuk apa belajar sutta kalau tak dilaksanaken, mengingat anda bilang utk apa ada banyak vinaya kalau tak dilaksanakan

 



jika sutta memang harus dilaksanakan, silakan jelaskan bagaimana kita melaksanakan aganna sutta dan lakkhana sutta. sederhana saja, tidak perlu dipersulit, jika anda tidak mampu menjelaskan, anda boleh merevisi statement anda yg tidak mampu anda pertanggungjawabkan.dan juga bagaimana dengan sutta2 yg hanya berisikan kisah2 misalnya koleksi sutta dalam Sakka samyutta yg menceritakan peperangan para dewa tavatimsa melawan asura, bagaimana melaksanakan sutta itu?
« Last Edit: 31 March 2012, 07:27:56 PM by Indra »

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1368 on: 31 March 2012, 08:01:14 PM »
Setuju brooo, tapi tetep sabar ya, Jgn esmosiiii  _/\_ mettacittena

oke,
saya rasa harus ada yang "menulis" bahwa ada orang bodoh atau buta
akan kebenaran, pemikiranya di tutupi oleh lobbha dan kemelekatan akan
pengetahuan dhamma,

jadi setelah mempelajari dhamma, orang orang ini malah melekat akan kesombongan
tidak mudah untuk di kritik, merasa yang benar

padahal praktek masil "nol"

5 hal yang membuat dhamma itu menghilang, silahkan baca tulisan mereka
mereka berpikir semua yg di tulis oleh mereka adalah benar dan hebat,
padahal banyak yang dapat menilai bahwa tulisan itu penuh ke egoan,

cuma;
malas berdebat melalui tulisan
begitu mudahnya menstigma sesuatu yang tidak di pahamai
begitu mudah memberikan opini tentang dhamma yang tidak di praktekan

ujung-ujungnya, orang-orang ini akan berteman erat sependapat dan bergaul
di antara mereka, yg "bodoh" akan hakikat dhamma, dan mempelajari dhamma
hanya untuk berdebat

inilah sekumpulan orang-orang yang tidak tahu dirinya "bodoh"
dantersingung di bilang bodoh,

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1369 on: 31 March 2012, 08:46:33 PM »
ternyata mahayana ada 250 sila ? mengapa lebih banyak dari /teravada?
 :o
Mungkin bisa diperbandingkan dengan cerita dibawah ini:

Ada seorang ibu yang mempunyai anak kembar laki-laki yang diberi nama SHE dan TAN. Kedua anak ini mempunyai kebiasaan yang berbeda. Salah satu perbedaan kebiasaan-nya ketika disuruh mandi. Saat SHE disuruh mandi, si ibu cukup mengatakan," SHE sudah waktu-nya MANDI."  Maka SHE-pun berangkat mandi dan selesai seperti seharusnya. Tapi jika si TAN disuruh mandi maka si ibu harus berkata,: TAN sudah waktunya mandi, jangan lupa gosok gigi,belakang telinganya juga digosok, kaki-nya disikat bersih,pakaian kotornya diletak dalam ember dan jangan masuk dalam bak mandi."

PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1370 on: 31 March 2012, 11:05:54 PM »
oke,
saya rasa harus ada yang "menulis" bahwa ada orang pintar atau melek
akan kebenaran, pemikiranya di bukai oleh alobbha dan tanpa kemelekatan akan
pengetahuan dhamma,

jadi setelah praktek dhamma, orang orang ini malah melekat akan kebodohan
mudah mengkritik, merasa yang benar

padahal praktek belum "nol"

5 hal yang membuat dhamma itu muncul, silahkan baca tulisan mereka
mereka berpikir semua yg di praktekan oleh mereka adalah benar dan hebat,
padahal banyak yang dapat menilai bahwa tulisan itu penuh ke egoan,

cuma;
rajin berdebat melalui tulisan "praktek"
begitu mudahnya menstigma sesuatu yang di pahamai
begitu mudah memberikan opini tentang dhamma yang di praktekan

ujung-ujungnya, orang-orang ini akan berteman erat sependapat dan bergaul
di antara mereka, yg "pintar" akan hakikat dhamma, dan mempelajari dhamma
hanya untuk berpraktek

inilah sekumpulan orang-orang yang tidak tahu dirinya "pintar"
dan menyingung orang lain dengan perkataan bodoh,
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1371 on: 01 April 2012, 09:26:56 AM »
:)) btul btul btul

sama juga, apalah gunanya belajar sutta kalau dak dilaksanakan.


Sdr. Dakota,
Hal-hal yang dapat dilaksanakan adalah hal-hal yang dianjurkan, dinasihatkan, diperintahkan, peraturan, cara, instruksi, arahan. Sedangkan sebuah pernyataan, berita, kesaksian, tidaklah bisa dilaksanakan, namun kadang bisa direnungkan.

Sdr. Dakota, ketika kita mengatakan: “sama juga, apalah gunanya belajar sutta kalau dak dilaksanakan.” Ini berarti kita beranggapan hanya ada satu sutta (karena ditulis "sutta" bukan sutta-sutta") atau beranggapan bahwa semua sutta berisi nasihat atau perintah yang perlu dilaksanakan. Padahal jika kita mau menelaah lebih teliti, maka kita akan menemukan bahwa tidak semua sutta berisi nasihat, anjuran, dorongan, tetapi hanya pernyataan kebenaran saja.

Seperti yang disampaikan oleh Sdr. Indra, Agganna Sutta (DN 27) – pernyataan mengenai proses kehidupan di bumi, Lakkhana Sutta (DN 30) – pernyataan mengenai tanda-tanda mahapurisa, dan saya tambahkan Sunna Sutta (SN 35.85) – pernyataan mengenai dunia ini kosong. Ketiganya hanyalah pernyataan, tidak ada anjuran, tidak ada dorongan, bukan instruksi, bukan arahan, tidak bisa dilaksanakan. Namun bisa direnungkan dan dikait-kaitkan berdasarkan persepsi kita sendiri yang telah terbentuk dari membaca sutta lain yang isinya terdapat isntruksi, arahan, dorongan, anjuran.

Sedangkan sutta seperti Anapanasati Sutta (MN 118) – instruksi untuk memperhatikan nafas, Amata Sutta (SN 47.41) – anjuran untuk pikiran dalam keadaan sati, Kalama Sutta (AN 3.65) – instruksi untuk tidak mudah percaya sebelum investigasi dan memperhatikan pendapat para bijaksana. Ketiganya berupa instuksi, arahan, cara, yang bisa dilaksanakan dan juga direnungkan.

Berbeda dengan Vinaya, Sdr. Dakota, Vinaya secara keseluruhan berisi peraturan, instruksi, arahan, dorongan yang semuanya memang dapat dan sewajarnya dilaksanakan.

Untuk itu, Sdr. Dakota, saya sampaikan, tidak semua sutta dapat dilaksanakan karena ada yang isinya tidak ada dan  bukan anjuran, nasihat, arahan, instruksi, dorongan, cara.

Hanya itu yang dapat saya sampaikan, Sdr. Dakota, saya persilahkan anda untuk melakukan investigasi terlebih dulu sutta-sutta yang ada.

Evam
« Last Edit: 01 April 2012, 09:32:07 AM by Kelana »
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline hampa

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 1
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1372 on: 05 April 2012, 12:46:20 PM »
jika sutta memang harus dilaksanakan, silakan jelaskan bagaimana kita melaksanakan aganna sutta dan lakkhana sutta. sederhana saja, tidak perlu dipersulit, jika anda tidak mampu menjelaskan, anda boleh merevisi statement anda yg tidak mampu anda pertanggungjawabkan.dan juga bagaimana dengan sutta2 yg hanya berisikan kisah2 misalnya koleksi sutta dalam Sakka samyutta yg menceritakan peperangan para dewa tavatimsa melawan asura, bagaimana melaksanakan sutta itu?

Offline Freddy Chen

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 1
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1373 on: 12 April 2012, 12:30:48 AM »
Menurut saya, banyaknya perbedaan paham dalam Therevada dan Mahayana seperti dalam Mahayana dikenal dengan adanya alam sukhavati dan dalam Theravada tidak mengenal alam tersebut bukan perkara salah satu pihak benar dan salah satu pihak salah. Dalam kitab Canon Pali Theravada memang tidak dituliskan tentang alam tersebut namun kita juga tidak bisa langsung mengatakan alam sukhavati tidak ada karena alam sukhavati juga dijelaskan dalam Canon Sanskrit (sansekerta).
Mungkin salah satu faktor banyaknya perbedaan paham antara kedua belah pihak berasal dari sejarah negara India dimana ketika agama Buddha hampir punah dikarenakan masuknya agama Islam ke India dan sebagian besar Canon - canon (kitab) agama Buddha musnah dibakar. Dan hal tersebut menyebabkan tidak adanya suatu kitab (penengah) yang dapat dijadikan rantai penghubung antara kitab - kitab Theravada dengan Kitab - kitab ajaran Mahayana.
 _/\_

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1374 on: 12 April 2012, 06:02:11 AM »
Dan hal tersebut menyebabkan tidak adanya suatu kitab (penengah) yang dapat dijadikan rantai penghubung antara kitab - kitab Theravada dengan Kitab - kitab ajaran Mahayana.
 _/\_

yang satu tentang bebek,
yang satu tentang ayam
penengah ada dimana ?
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1375 on: 12 April 2012, 06:05:34 AM »

inilah sekumpulan orang-orang yang tidak tahu dirinya "bodoh"
dantersingung di bilang bodoh,

begitu juga yang suka mengatakan orang bodoh, ternyata tidak tahu bahwa dia sendiri sebenarnya lebih bodoh.
bodoh benaran atau memang benar2 bodoh =))
« Last Edit: 12 April 2012, 06:07:35 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1376 on: 12 April 2012, 09:41:46 AM »
Menurut saya, banyaknya perbedaan paham dalam Therevada dan Mahayana seperti dalam Mahayana dikenal dengan adanya alam sukhavati dan dalam Theravada tidak mengenal alam tersebut bukan perkara salah satu pihak benar dan salah satu pihak salah. Dalam kitab Canon Pali Theravada memang tidak dituliskan tentang alam tersebut namun kita juga tidak bisa langsung mengatakan alam sukhavati tidak ada karena alam sukhavati juga dijelaskan dalam Canon Sanskrit (sansekerta).
Mungkin salah satu faktor banyaknya perbedaan paham antara kedua belah pihak berasal dari sejarah negara India dimana ketika agama Buddha hampir punah dikarenakan masuknya agama Islam ke India dan sebagian besar Canon - canon (kitab) agama Buddha musnah dibakar. Dan hal tersebut menyebabkan tidak adanya suatu kitab (penengah) yang dapat dijadikan rantai penghubung antara kitab - kitab Theravada dengan Kitab - kitab ajaran Mahayana.
 _/\_

Kitab2 Theravada di dalam kompilasi Kitab Mahayana di masukkan di dalam golongan Agama Sutra. Jadi secara logika adalah bahwa Theravada merupakan bagian dari Mahayana...
Anggap-lah hipotesa itu benar... Tetapi ada kitab Mahayana di luar golongan Agama Sutra yang bertentangan secara konseptual dengan Agama Sutra itu sendiri, misalnya : di Kitab Sadharma pundarika Sutra ada bahagian tentang klaim Buddha Gautama (menurut kitab Sadharma) telah mencapai ke-buddha-an sejak jaman dahulu (berkalpa-kalpa yang lampau).

Hal ini bertentangan konsep dengan Agama Sutra (bagian dari Mahayana Sutra yang diklaim sama dengan kitab-kitab berbahasa Pali a.k.a. Theravada).

Contoh lain adalah : di bagian lain Sadharmapundarika Sutra ada "ramalan" pencapaian annutara samyaksambuddha para sravaka (arahat siswa) seperti arahat ananda, arahat sariputra dll di masa mendatang. Berarti ada kelahiran kembali lagi para arahat sravaka itu... Hal ini juga bertentangan dengan konsep di Agama Sutra (bagian dari Mahayana Sutra yang di klaim sama dengan Kitab Pali a.k.a. Theravada).



VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline liong

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1377 on: 14 June 2012, 03:08:04 PM »
Dear All,
Komentar mengenai alam-alam rohani itu sebenarnya tidak perlu diperdebatkan, karena sebenarnya ajaran Buddha Gautama lebih menekankan pada character building yang kuat.
Logic -nya jika mantap dalam Sila Samadhi Prajna , alam-alam itu secara natural akan terbuka dalam pengalaman rohani sang meditator atau sadhaka...

Offline Che Yong

  • Teman
  • **
  • Posts: 95
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1378 on: 26 June 2012, 01:38:16 PM »
setuju, karena manusia akan berjalan kemana saja tanpa rasa takut bila sudah mempunyai kamma baik dan batin yang tidak tergoyahkan.

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1379 on: 26 June 2012, 02:50:48 PM »
Menurut saya, banyaknya perbedaan paham dalam Therevada dan Mahayana seperti dalam Mahayana dikenal dengan adanya alam sukhavati dan dalam Theravada tidak mengenal alam tersebut bukan perkara salah satu pihak benar dan salah satu pihak salah. Dalam kitab Canon Pali Theravada memang tidak dituliskan tentang alam tersebut namun kita juga tidak bisa langsung mengatakan alam sukhavati tidak ada karena alam sukhavati juga dijelaskan dalam Canon Sanskrit (sansekerta).
Mungkin salah satu faktor banyaknya perbedaan paham antara kedua belah pihak berasal dari sejarah negara India dimana ketika agama Buddha hampir punah dikarenakan masuknya agama Islam ke India dan sebagian besar Canon - canon (kitab) agama Buddha musnah dibakar. Dan hal tersebut menyebabkan tidak adanya suatu kitab (penengah) yang dapat dijadikan rantai penghubung antara kitab - kitab Theravada dengan Kitab - kitab ajaran Mahayana.

Perlu dipahami sejarahnya dulu, Theravada sudah membawa 'tipitaka komplit' ke srilangka sejak jaman Asoka mengutus anaknya ke Srilangka.  Ketika isl*m menyerbu India dan membasmi buddhism di sana, kebanyakan berpaham mahayana. Jadi seharusnya kitab2 mahayanan lah yg kalau mau dikatakan : 'ada yg musnah, tidak lengkap' tapi kenyataannya malah 'kitab suci' mahayana yg katanya lebih banyak kitabnya daripada theravada.  Jadi pernyataan di atas tidak sesuai malah berlawanan dengan kenyataan yg ada.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

 

anything