//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.  (Read 552158 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1350 on: 22 June 2011, 05:08:13 PM »
bacon paling enakk....bacon lovers.... ;D ;D ;D
jadi,kesimpulanne,sukkara-madava itu apa?

kesimpulan: yang pasti makanan seh ;D
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline Janindra d' Sihamuni

  • Sebelumnya: phrajonathan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 567
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • Buddho,Dhammo,Sangho Pathithito Mayham
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1351 on: 22 June 2011, 05:10:09 PM »
kesimpulan: yang pasti makanan seh ;D
mungkin sama kayak jamur matsutake ya.....hahahaha  =P~ =P~ =P~

jamur+daging babi+kuah+sayur = apa coba?... ;D ;D ;D ;D
bocah gitar!!! ;D ;D ;D 

Offline icykalimu

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 121
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • from zero to hero
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1352 on: 28 June 2011, 09:57:31 AM »
bacon paling enakk....bacon lovers.... ;D ;D ;D
jadi,kesimpulanne,sukkara-madava itu apa?

Sukara-maddava: a controversial term which has therefore been left
untranslated. Sukara = pig; maddava = soft, tender, delicate. Hence two
alternative renderings of the compound are possible: (1) the tender parts of a
pig or boar; (2) what is enjoyed by pigs and boars. In the latter meaning, the
term has been thought to refer to a mushroom or truffle, or a yam or tuber. K.E.
Neumann, in the preface to his German translation of the Majjhima Nikaya, quotes
from an Indian compendium of medicinal plants, the Rajanigantu, several plants
beginning with sukara.
The commentary to our text gives three alternative explanations: (1) the flesh
from a single first-born (wild) pig, neither too young nor too old, which had
come to hand naturally, i.e., without intentional killing; (2) a preparation of
soft boiled rice cooked with the five cow-products; (3) a kind of alchemistic
elixir (rasayanavidhi). Dhammapala, in his commentary to Udana VIII.5, gives, in
addition, young bamboo shoots trampled by pigs (sukarehi maddita-vamsakaliro).
...

Offline Febby Pannadhika

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1353 on: 19 August 2011, 08:55:48 PM »
saya pernah denger masalah aliran mahayana dan theravada. yang mana yang asli? itu yang dipertanyakan.
menurut yang saya denger, mahayana maupun theravada adalah sama- sama berasaskan ajaran Sang Buddha, sebenernya gak penting yang asli murid Buddha yang mana, selama umat itu mengikuti dan melaksanakan ajaran Sang Buddha maka dia bisa disebut umat Buddha. masalah mazhab harusnya gak gitu dipusingin. saya aja ikut 2 aliran kok, mahayana sama theravada. selama untuk kebaikan no problem.
tapi kalo emang pengen tahu, perbedaan mahayana dan Theravada terletak dari jumlah sila yang dilaksanakan Bhikkhu dan Bhiksunya. Mahayana masih mengikuti jumlah sila yang lama, tetapi dalam Theravada ada sedikit perubahan, tapi sebenernya itu gak ngefek, toh tetep aja sila yang dilaksanain Bhikkhu masih lebih banyak dari kita, ngejalanin 5 sila aja kayaknya udah berat apalagi sampe 227.
dan juga yang ngebedain mungkin dari pembacaan parittanya. kalo dalem Theravada disebutnya Paritta, kalo dalam mahayana disebutnya Sutta/ lebih dikenal sebagai Keng.
hehehehe.... ;D

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1354 on: 20 August 2011, 06:20:54 PM »
Mahayana masih mengikuti jumlah sila yang lama, tetapi dalam Theravada ada sedikit perubahan

bukannya Mahayana 250 sila?
Theravada tetep 227 sila.
kok jadi Theravada yg ada perubahan?

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1355 on: 22 August 2011, 04:10:30 PM »
bukannya Mahayana 250 sila?
Theravada tetep 227 sila.
kok jadi Theravada yg ada perubahan?

perubahan ? apakah THERAVADA mengurangi sila Vinaya ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Candra Taruna

  • Teman
  • **
  • Posts: 56
  • Reputasi: -4
  • Gender: Male
  • Nice to be Important But More Important to be Nice
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1356 on: 06 February 2012, 08:05:12 AM »
Nah, ini baru fair. ;D

Begini, beberapa pihak 'kan sering klaim bahwa Theravada yang paling 'asli' dan sebagainya, tapi kita lihat dari Tipitaka Pali saja banyak catatan meragukan, misalnya di thread sebelah tercatat 2 kisah Bahiya yang berbeda di mana salah satunya seharusnya salah. Gimana pihak Theravadin yang mengklaim Tipitaka paling asli dan benar menanggapinya?

Saya juga sependapat dengan Indra, saya kira ada 2 orang yang bernama "Bahiya"......
Seperti di jaman ini saja, yang bernama : Candra-Indra-Herman-Hendra-Benny-Aris bisa lebih dr satu orang di forum ini......
apalagi kalo yg pake nama bulan : Agus-Novi-Setian-Febri-Mei-Juni-July-Dessy itu pasti di dunia jauh lebih banyak......
Kalo nyari yg namanya 'Ucok' di Batak, 'Buyung' di Padang, apa 'Ujang' atau 'Asep' di Wilayah Sunda, apa 'Joko' di Wilayah Jawa, apa 'Aliong' di Chineese Pontianak, apa 'Akian' (untuk yg cewe'nya) akan ketemu bisa ratusan/ribuan orang......
Mengingat waktu itu Bhikkhu udah puluhan dan mungkin ratusan ribu, maka 2 atau lebih orang dengan nama yg sama tidaklah mengherankan......
Memang, sayang sekali tidak ada tulisan mengenai waktu dan/atau tempat kedua Sutta tsb dibabarkan secara jelas sehingga dapat dibedakan dengan mudah, Tapi, saya pikir, untuk Bahiya Danuciriya -->
Pembabaran yg dikatakan oleh Bhagava itu adalah saat Pindapatta, di tepi jalan raya, jadi, itu pasti pembabaran yang singkat, bukan pembabaran panjang-lebar (ini yg menjadi dasar kesimpulan, bahwa B1 dan B2 adalah 2 kasus yg berbeda)
Jadi, keduanya Sutta adalah benar, cuma kedua orang 'Bahiya' itu berbeda......

 _/\_

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1357 on: 06 February 2012, 08:25:01 AM »
perubahan ? apakah THERAVADA mengurangi sila Vinaya ?
setauku 227 itu cuma patimokkha sila...
dan masih ada sila2 yg lain ...di luar patimokkha sila
hanya skrg kebanyakan orng menganggap vinaya = patimokkha sila....
...

Offline dakota

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 22
  • Reputasi: -1
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1358 on: 31 March 2012, 01:30:58 PM »
perubahan ? apakah THERAVADA mengurangi sila Vinaya ?

ternyata mahayana ada 250 sila ? mengapa lebih banyak dari /teravada?
 :o

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1359 on: 31 March 2012, 01:33:43 PM »
ternyata mahayana ada 250 sila ? mengapa lebih banyak dari /teravada?
 :o

apa gunanya banyak kalau tidak dilaksanakan?

Offline dakota

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 22
  • Reputasi: -1
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1360 on: 31 March 2012, 01:48:07 PM »
apa gunanya banyak kalau tidak dilaksanakan?

 :)) btul btul btul

sama juga, apalah gunanya belajar sutta kalau dak dilaksanakan.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1361 on: 31 March 2012, 02:15:50 PM »
hmmm...
bakalan ada keributan lagi... ;D
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1362 on: 31 March 2012, 02:40:33 PM »
:)) btul btul btul

sama juga, apalah gunanya belajar sutta kalau dak dilaksanakan.


lucu sekali anda menyamakan vinaya dan sutta, bisakah anda menjelaskan bagaimana kita melaksanakan aganna sutta atau lakkhana sutta?

Offline dakota

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 22
  • Reputasi: -1
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1363 on: 31 March 2012, 03:10:13 PM »
lucu sekali anda menyamakan vinaya dan sutta, bisakah anda menjelaskan bagaimana kita melaksanakan aganna sutta atau lakkhana sutta?

jadi maksud kamu semua isi pembabaran dhamma dari sang buddha dalam sutta  bukan untuk direnungi yang bermuara pada pelaksanaan/praktek ?
jangan bawa2 aganna sutta utk menampik sutta2 lain yg jelas2 menganjurkan para siswaNya  utk melaksanakan apa yg telah dibabarkannya.

jadi pernyataan aku masih relevan, untuk apa belajar sutta kalau tak dilaksanaken, mengingat anda bilang utk apa ada banyak vinaya kalau tak dilaksanakan

 


Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1364 on: 31 March 2012, 03:19:02 PM »
jadi maksud kamu semua isi pembabaran dhamma dari sang buddha dalam sutta  bukan untuk direnungi yang bermuara pada pelaksanaan/praktek ?
jangan bawa2 aganna sutta utk menampik sutta2 lain yg jelas2 menganjurkan para siswaNya  utk melaksanakan apa yg telah dibabarkannya.

jadi pernyataan aku masih relevan, untuk apa belajar sutta kalau tak dilaksanaken, mengingat anda bilang utk apa ada banyak vinaya kalau tak dilaksanakan

cuma orang bodoh bro yang tidak mengerti atau tidak mau mengerti tulisan anda

 _/\_

 

anything