//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?  (Read 96753 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #15 on: 07 August 2007, 04:22:33 PM »
kedua, menurut saya dari segi manfaat, abhidhamma sedikit (kalo tidak bisa dibilang tidak ada) sekali kontribusinya pada proses pencarian spiritual, dalam hal ini meditasi. abhidhamma berisi seabrek teori2 mengenai keadaan psikologis dan pikiran. saya merasa teori2 tersebut lebih banyak membebani daripada membebaskan. dalam meditasi, sedikit demi sedikit kita berusaha melepaskan pikiran2, niat2 keinginan dan juga apa yg kita anggap sebagai "aku", "milikku" dan "diri" dengan terus2 mengamati dan melepas. sebaliknya teori2 seperti abhidhamma justru memperkuatnya...

dear bro morp,

boleh tau dasar anda mengambil kesimpulan diatas??? justru di abhidhamma, diterangkan dengan rinci semua proses yang terjadi dalam meditasi loh..... ada jebakan2 apa aja, bagaimana kondisi batin pada waktu bermeditasi, semuanya lengkap ada... jika anda mau, saya akan berikan film terakhir diskusi kelas abhidhamma dengan pak selamat sabtu lalu tgl 04 Agt, yang kebetulan membahas mengenai meditasi

saya sarankan anda berdiskusilah dengan mereka yang memang berkompeten dalam abhidhamma karena syarat utama untuk mencapai tingkat kesucian adalah patahnya keragu2an terhadap buddha dhamma.

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #16 on: 07 August 2007, 04:33:32 PM »
syarat utama ?  :o
koq jadi ngawur  ???

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #17 on: 07 August 2007, 05:12:49 PM »
kedua, menurut saya dari segi manfaat, abhidhamma sedikit (kalo tidak bisa dibilang tidak ada) sekali kontribusinya pada proses pencarian spiritual, dalam hal ini meditasi. abhidhamma berisi seabrek teori2 mengenai keadaan psikologis dan pikiran. saya merasa teori2 tersebut lebih banyak membebani daripada membebaskan. dalam meditasi, sedikit demi sedikit kita berusaha melepaskan pikiran2, niat2 keinginan dan juga apa yg kita anggap sebagai "aku", "milikku" dan "diri" dengan terus2 mengamati dan melepas. sebaliknya teori2 seperti abhidhamma justru memperkuatnya...
Apa Bro udah mempelajari Abhidhamma?

 _/\_
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #18 on: 07 August 2007, 05:20:16 PM »
boleh tau dasar anda mengambil kesimpulan diatas???
pengalaman, bang markos...

justru di abhidhamma, diterangkan dengan rinci semua proses yang terjadi dalam meditasi loh..... ada jebakan2 apa aja, bagaimana kondisi batin pada waktu bermeditasi, semuanya lengkap ada... jika anda mau, saya akan berikan film terakhir diskusi kelas abhidhamma dengan pak selamat sabtu lalu tgl 04 Agt, yang kebetulan membahas mengenai meditasi
kalo anda bisa upload di youtube atau google video... thanks

saya sarankan anda berdiskusilah dengan mereka yang memang berkompeten dalam abhidhamma karena syarat utama untuk mencapai tingkat kesucian adalah patahnya keragu2an terhadap buddha dhamma.
sampai saat ini saya masih tetap berpendirian seperti di atas, bang...

apakah "syarat utama" yg anda maksud adalah hancurnya samyojana?
dalam samyojana tidak ada yg namanya keragu2an terhadap buddha dhamma dan saya merasa gak mungkin kebenaran sejati berkaitan dengan kepercayaan ;D
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an10/an10.013.than.html
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #19 on: 07 August 2007, 05:22:50 PM »
Apa Bro udah mempelajari Abhidhamma?
mbak lily, saya memang tidak mempelajarinya dengan detail, karenanya saya pengen berdiskusi di sini...
apabila anda merasa yg pendapat saya salah, jangan sungkan2 untuk dikoreksi dan diterangkan selengkapnya...
terima kasih...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Gun@saro

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 111
  • Reputasi: 15
  • Gender: Male
  • Satisampajañña
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #20 on: 07 August 2007, 08:19:04 PM »

Dulu sy pernah "ditodong" dgn Umat Nasrani utk ikut ke gereja. Setelah sekian lama merayu, akhirnya sy tanya dia apakah pernah belajar Buddhisme? Dia bilang pernah. Sy tanya: apa arti kata "Buddha", jawabnya ngelantur. Saya bilang bhw sy dr kecil sekolah ka****k & sekarang belajar Buddhisme. Anda sendiri, terbukti dr kata "Buddha" saja tdk paham, artinya, siapa yg lbh patut?
~Saya belajar (lagi) kr****n? Ato
~Dia yg belajar Buddhisme?

Sdr Morpheus mengaku tdk pelajari Abhidhamma dgn detil. Tapi, di awal merupakan pendapat/asumsi, yang "seakan² pernah" belajar Abhidhamma. Yah itu, sehingga adanya suatu asumsi ttg Abhidhamma kurang mermanfaat...

Pernyataan pendapat, jelas beda dgn diskusi yg cenderung ke arah menemukan jawaban/kebenaran...

Jadi ingat juga, dulu ada ibu² yg minta rekomendasi HP murah-meriah... Saya tawarkan Alcatel OT-512. Feature di atas Nokia 8210, harga pun lbh murah ± 35%...
Ketika denger nama HP dr "alam dewa", dia langsung bilang: wah, tapi Alcatel khan lebih sulit makenya drpd Nokia...
Saya tanya balik: sudah pernah pake Alcatel sebelumnya? Dia mésem² & geleng²... Nah, kalo gak pernah pake Alcatel, koq tahu akan lbh sulit drpd Nokia?
Akhirnya di beli & beberapa hari kemudian, ajak teman beli lagi...


mbak lily, saya memang tidak mempelajarinya dengan detail, karenanya saya pengen berdiskusi di sini...
apabila anda merasa yg pendapat saya salah, jangan sungkan2 untuk dikoreksi dan diterangkan selengkapnya...
terima kasih...

Sukhi Hotu...

Gunasaro

Offline Gun@saro

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 111
  • Reputasi: 15
  • Gender: Male
  • Satisampajañña
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #21 on: 07 August 2007, 08:34:44 PM »
Ini saya quote tulisan Ven S Dhammananda dr buku What Buddhists Believe...
Ini bukan menggunakan nama besar, namun, justru selaras dgn komentar Sdr Morpheus, bhw ini semua tergantung preferensi pribadi masing²... Paragraf terakhir merupakan poin paling penting... Setidaknya, Beliau ungkapin demikian adalah refleksi drpd apa yg telah Beliau implementasikan...
Sama halnya seperti ungkapan/asumsi Sdr Morpheus bhw Abhidhamma kurang bermanfaat dlm praktik meditatif, krn Sdr Morpheus blm mempelajari dgn detil...

THE ABHIDHARMA PITAKA contains the profound moral psychology and philosophy of the Buddha's teaching in contrast to the moral discourses in the SUTRA PITAKA. The knowledge gained from the Sutra can certainly help us in overcoming our difficulties, as well as in developing our moral conductand training the mind. Having such knowledge will enable one to lead a life which is peaceful,
respectable, harmless and noble. By listening to the discourses, we develop understanding of the Dharma and can mould our daily lives
accordingly. The concepts behind certain words and terms used in the SUTRA PITAKA are, however, subject to changes and should be interpreted within the context of the social environment prevailing at the Buddha's time. The concepts used in the Sutra are like the conventional words and terms lay people use to express scientific subjects. While concepts in the Sutra are to be understood in the conventional sense, those used in the Abhidharma must be understood in the ultimate sense. The concepts expressed in the Abhidharma are like the precise scientific or technical words and terms used by scientists to prevent misinterpretations. It is only in the Abhidharma that explanations are given on how and at which mental beats a person can create good and bad karmic thoughts, according to his or her desires
and other mental states. Clear explanations of the nature of the different mental faculties and precise analytical interpretations of the elements can be found in this important collection of discourses.

Understanding the Dharma through the knowledge gained from the Sutra is like the knowledge acquired from studying the prescriptions for different types of sicknesses. Such knowledge when applied can
certainly help to cure certain types of sicknesses. On the other hand, a qualified physician, with precise knowledge, can diagnose a wider range of sicknesses and discover their causes. This specialized
knowledge provides a better position to prescribe more effective remedies. Similarly, a person who has studied the Abhidharma can
better understand the nature of the mind and analyse the mental attitudes which cause a human being to commit mistakes and develop the will to avoid evil.

The Abhidharma teaches that the egoistic beliefs and other concepts such as 'I', 'you', 'person' and 'the world' , which we use in daily
conversation, do not adequately describe the real nature of existence. The conventional concepts do not reflect the fleeting nature of pleasures, uncertainties, impermanence of every component thing, and the conflict among the elements and energies intrinsic in all animate or inanimate things. The Abhidharma doctrine gives a clear exposition
of the ultimate nature of human beings and brings the analysis of the human condition further than other studies known to them.

Citta, cetasika, and Nirvana are also called nama. Nirvana is an unconditioned nama. The two conditioned nama, that is, citta and
cetasika, together with rupa (form), make up psychophysical organisms, including human beings. Both mind and matter, or nama-rupa, are analysed in Abhidharma as though under a microscope. Events connected with the process of birth and death are explained in detail. The Abhidharma clarifies intricate points of the Dharma and enables the
arising of an understanding of reality, thereby setting forth in clear terms the Path of Emancipation. The realization we gain from the Abhidharma with regard to our lives and the world is not to be understood in a conventional sense, but is an absolute reality.

The clear exposition of thought processes found in the Abhidharma cannot be found in any other psychological treatise either in the east or west. Consciousness is defined, while thoughts are analysed and classified mainly from an ethical standpoint. The composition of each type of consciousness is set forth in detail. The fact that consciousness flows like a stream, a view propounded by psychologists
like William James, becomes extremely clear to one who understands the Abhidharma. In addition, a student of Abhidharma can fully comprehend the Anatta (No-soul) doctrine, which is important both from a philosophical as well as ethical standpoint.

The analysis of the nature of the mind given in the Abhidharma is not available through any other source. Even modern psychologists are very much in the dark with regards to subjects like mental impulses or mental beats (Javana Citta) as discussed in the Abhidharma.

INI DIA..
The question is also raised whether the Abhidharma is essential for Dharma practice. The answer to this will depend on the individual who undertakes the practice. People vary in their levels of understanding, their temperaments and spiritual development. Ideally, all the different spiritual faculties should be harmonized, but some people
are quite contented with devotional practices based on faith, while others are keen on developing penetrative insight. The Abhidharma is most useful to those who want to (NEXT)
Sukhi Hotu...

Gunasaro

Offline Gun@saro

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 111
  • Reputasi: 15
  • Gender: Male
  • Satisampajañña
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #22 on: 07 August 2007, 08:45:48 PM »
Sambungan...
Paragraf essensial...

The question is also raised whether the Abhidharma is essential for Dharma practice. The answer to this will depend on the individual who undertakes the practice. People vary in their levels of understanding, their temperaments and spiritual development. Ideally, all the different spiritual faculties should be harmonized, but some people are quite contented with devotional practices based on faith, while others are keen on developing penetrative insight. The Abhidharma is most useful to those who want to understand the Dharma in greater
depth and detail. It aids the development of insight into the three characteristics of existence-impermanence, unsatisfactoriness, and non-self. It is useful NOT ONLY for the periods devoted to FORMAL MEDITATION, but also during the rest of the day when we are engaged in various MUNDANE CHORES. We derive great benefit from the study of the
Abhidharma when we experience absolute reality. In addition, a comprehensive knowledge of the Abhidharma is useful for those engaged in teaching and explaining the Dharma. In fact the realmeaning of the most important Buddhist terminologies such as Dharma, Karma, Samsara, Sankhara, Paticca Samuppada and Nirvana cannot be understood without a knowledge of Abhidharma...
Sukhi Hotu...

Gunasaro

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #23 on: 07 August 2007, 08:54:36 PM »
bang gunasaro, saya memang tidak pernah mempelajarinya secara detail dan mendalam, tapi tentu saja saya tau dasar2nya...

daripada menceritakan ttg dagang hp, gimana kalo anda kasih pencerahan dengan kata2 anda sendiri, bagaimana menggunakan abhidhamma dalam kehidupan sehari2 dan manfaatnya terhadap meditasi. apalagi kalo anda ada pengalaman sendiri, tentunya lebih bagus lagi.

mohon petunjuk anda yg berharga...

* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Gun@saro

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 111
  • Reputasi: 15
  • Gender: Male
  • Satisampajañña
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #24 on: 07 August 2007, 09:33:57 PM »
Kembali kepada judul topik yg Sdr Kelana kemukakan, yg sy nilai sangat erat kaitannya dgn topik Kalama Sutta...

Saya coba share prinsip: "jika bener, jika salah"... Artinya begini:
1) Jika iya bener bhw Abhidhamma memang pernah disbadakan oleh Sang Buddha... Trus???
2) Jika mmg bahwa Abhidhamma tidak pernah disabdakan oleh Sang Buddha... Trus???
Yg mana kedua hal tersebut tidak bisa kita buktikan secara langsung (Sang Buddha sabdakan atau tidak)... Meskipun di situs lokasi Beliau mencapai Sammasambodhi, diidentifikasi satu titik lokasi oleh pemugar: pd minggu ke-4 (dr total 7 minggu), Beliau menciptakan rumah kristal, berdiam didalamnya, selama seminggu itu Beliau "breakdown" Abhidhamma...

Kaitannya dgn Kalama Sutta? Jangan percaya semata-mata yg tertulis di dalam kitab suci... Jangan percaya semata-mata ajaran tsb dinyatakan oleh seseorang yg mengaku dirinya suci...
Jika, asumsi, seumpamanya... Di dalam Suttanta Pitaka, ada ajaran 'membunuh non-Buddhis itu baik'... Gimana sikap kita? Suttanta Pitaka khan kita percaya merupakan sabda Sang Buddha & diulang pd konsisi pertama...

Jadi, akhirnya, tetap saja merujuk kepada pesan ending drpd Kalama Sutta... Apakah ajaran itu membawa manfaat bagi kemajuan bathin?
~merugikan/bermanfaat bg diri sendiri?
~merugikan/bermanfaat bg pihak lain?
~memupuk/mengikis lobha?
~memupuk/mengikis dosa?
~memupuk/mengikis moha?

So, final assumption... Abhidhamma bukan sabda Sang Buddha, tapi merupakan salah satu isi dr Tipitaka. Lantas?
Coba kita sama² pelajari dgn rinci/detil dahulu... Jika menemukan adanya hal yg bertentangan dgn 5 poin di atas, baru kita rembukkan lagi... OK?

Sama halnya saran saya kepada beberapa teman yg bilang bhw:
~Theravada ibarat: TK-SD
~Mahayana ibarat: SMP-SMU
~Tantrayana ibarat: UNIVERSITAS
Yah, artinya mari kita kuasai dahulu yg ilmu TK-SD, ultimate goal-nya khan realisasi Arahat, jika itu terlalu tinggi, yah... Baca Tipitaka Pali dahalu, mungkin yah... Gimana lah caranya. Kalo sdh lulus test, baru naik strata ke SMP-SMU...

Dr isi Tipitaka yg 84,000 Dhammakkhanda, 50%nya atau 42,000 adalah Abhidhamma. Suttanta & Vinaya, masing² 21,000... Silahkan kita masing² observasi dgn rinci/detil, apakah ada yg saling bertentangan... Raja Milinda sdh mencoba banyak statement di dlm Suttanta Pitaka & diskusi dgn B Nagasena. Itu catatan sejarahnya...

Jadi... Sesuai dgn pesan terakhir Sang Buddha, jika kita ingin melihat/buktikan keberadaan Beliau. Maka praktikkanlah Dhamma. Karena Beliau merupakan manifestasi seutuhnya dr Dhamma itu sendiri...
Apakah Abhidhamma original sabda Sang Buddha, is not the issue, merujuk ke Kalama Sutta, malah wajar sekali...
Nah, aktualisasinya/faktualisasinya... Itulah yg menjadi tantangan kita semua...

Sahabat² saya yg non-Buddhis, justru sedang membuktikannya, dlm prosesnya, mereka praktik Abhidhamma dlm keseharian & menjadi insan yg lbh happy & wise. Ada salah satunya pernah sekolah seminari. Ikut retreat Vipasanna belasan kali, bahkan ikut jadi panitia... Vipassana merupakan ultimate practise dlm Buddhisme, Abhidhamma merupakan kompilasi sistematisnya. Apa bedanya? Dia merasa sangat terbatu dgn teori Abhidhamma & bisa dipraktikkan dlm keseharian. Vipassana in daily life (ada judul bukunya khan)...
Ada seorang, penerjemah Kitab Nasrani, sdh saya pinjamkan Visudhi Magga & aktiv ikut kelas Ðiskusi Abhidhamma... Saya kenal dia di kelas Abhidhamma versi Tantrayana... Dia tipe kritis ttg isu sektarian, bahkan mau terbitkan kitab yg "diumpetin" Vatikan... Sekarang, dgn praktik Abhidhamma, hal² demikian mulai memudar... Asas manfaat bg kemajuan bathin sdh memberikan reaksi kerjanya...

Semoga bisa menjadi bahan renungan...
Sukhi Hotu...

Gunasaro

Offline Gun@saro

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 111
  • Reputasi: 15
  • Gender: Male
  • Satisampajañña
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #25 on: 07 August 2007, 10:12:21 PM »

Sdr Morpheus yg baik...
Sorry jika ilustrasi jual HP kurang berkenan. Sy bukan cerita jual HPnya sih. Cuma pas ada kondisi relevansinya, jadi saya sampaikan...

OK... Di dlm Abhidhamma, 4 pokok bahasannya adalah: citta, cetasika, rupa, & Nibbana... Sehubungan dgn cetasika, kami dijelaskan ttg 52 varian/faktornya, karakteristiknya, cara-kerjanya, serta kemunculannya dalam keseharian... Pengertian/pengetahuan ini menjadi sañña (persepsi) baru, hal ini menimbulkan sutamayapañña (kebijaksanaan dr hasil baca/diskusi/dengar). Ketika direnungkan/kontemplasi hal² tsb lbh mendalam, maka akan timbul persepsi yg lebih kukuh... Tak kala ada kejadian di dlm keseharian yg muncul, pas/cocok dgn pemahaman sutamayapañña, maka respon/reaksi bathin akan obyek bathin tsb akan memiliki derajat kualitas yg berbeda...
Jika pengalaman itu kemudian dikaikan dgn sutamayapañña tsb, maka saat itu pula bathin ada pd cintamayapañña (kebijaksanaan kontemplatif dgn mengaitkan sutamayapañña langsung dgn aktivitas harian)...
Ultimatenya adalah bhavanamayapañña, kebijaksanaan yg diperoleh dari pengembangan kualitas bathin dgn merealisasi sma fenomena sebagaimana & apa adanya...

Contoh faktual:
Ketika Sdr Morpheus mengetik: "secara detail" dgn huruf di-bold, dan "daripada menceritakan ttg dagang hp"... Di sana sebenarnya ada dosa-mula-citta, menurut pelajaran Abhidhamma yg saya pernah peroleh lho... Halusss memang...
Saya juga sering muncul, wajar... Tapi derajatnya sudah berbeda dgn ketika saya belum belajar Abhidhamma... Setidaknya, mengetik masih lebih gampang kontrol diri daripada diskusi oral yah...

Jika dalam praktik keseharian, sdh mulai mampu, meski dikit², melihat muncul-proses-padamnya: lobha, dosa, & moha. Dalam hiruk-pikuk bisa melihat fenomena itu, walopun sering kalanya, kelepasan...
Membaca tulisan di forum yg kurang nyaman, terus muncul gejolak (blong dikit), tapi disadari/terwasi walo agak telat... Makin lama khan, makin terampil... Melihat faktor bathin apa saja yg muncul... Kira² lebih mahir gak dlm mengatasi kelangsungan reaksi bathin? Atau makin bolot/telmi...

Jika dalam keseharian: cukup bisa lah, apabila, ikut retreat Vipassana. Lebih terampil atau lebih payah...
Abhidhamma jelas gak saranin kita utk jadi penganalisa ketika Vipassana Bhavana, justru dgn pemahaman yg essensil, memberikan persepsi (sañña) yg kuat utk sati-nya berkembang. Krn di dlm keseharian justru sering terlatih...

Tidak belajar teori Abhidhamma pun, peserta Vipassana sering terperangkap utk menganalisa atau terperangkap ke Samatha...
Apakah dgn belajar Abhidhamma akan menjadi lebih parah dr yg tidak belajar Abhidhamma? Dr posting Sdr Morpheus sebelumnya, jawabannya iya, benar?
Kalo dari pengalaman pribadi saya, demikian juga dgn banyak teman... Justru terbalik... Penjelasan saya ada di atas...

Semoga bisa menjadi materi perenungan yg bermanfaat..

bang gunasaro, saya memang tidak pernah mempelajarinya secara detail dan mendalam, tapi tentu saja saya tau dasar2nya...

daripada menceritakan ttg dagang hp, gimana kalo anda kasih pencerahan dengan kata2 anda sendiri, bagaimana menggunakan abhidhamma dalam kehidupan sehari2 dan manfaatnya terhadap meditasi. apalagi kalo anda ada pengalaman sendiri, tentunya lebih bagus lagi.

mohon petunjuk anda yg berharga...

Sukhi Hotu...

Gunasaro

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #26 on: 07 August 2007, 10:36:17 PM »

OK... Di dlm Abhidhamma, 4 pokok bahasannya adalah: citta, cetasika, rupa, & Nibbana... Sehubungan dgn cetasika, kami dijelaskan ttg 52 varian/faktornya, karakteristiknya, cara-kerjanya, serta kemunculannya dalam keseharian... Pengertian/pengetahuan ini menjadi sañña (persepsi) baru, hal ini menimbulkan sutamayapañña (kebijaksanaan dr hasil baca/diskusi/dengar). Ketika direnungkan/kontemplasi hal² tsb lbh mendalam, maka akan timbul persepsi yg lebih kukuh... Tak kala ada kejadian di dlm keseharian yg muncul, pas/cocok dgn pemahaman sutamayapañña, maka respon/reaksi bathin akan obyek bathin tsb akan memiliki derajat kualitas yg berbeda...
Jika pengalaman itu kemudian dikaikan dgn sutamayapañña tsb, maka saat itu pula bathin ada pd cintamayapañña (kebijaksanaan kontemplatif dgn mengaitkan sutamayapañña langsung dgn aktivitas harian)...
Ultimatenya adalah bhavanamayapañña, kebijaksanaan yg diperoleh dari pengembangan kualitas bathin dgn merealisasi sma fenomena sebagaimana & apa adanya...

Sorry, saya mau tanya Sdr. Gun [at] saro. Berkaitan dengan penjelasan anda di atas, apakah nantinya pikiran kita tidak menjadi terdoktrinasi (terkontaminasi) dengan teori-teori dalam Abhidhamma? Maksud saya, apakah nanti pikiran kita justru tersetting, membentuk suatu pola pikir yang harus sama dengan yang ada dalam teori abhidhamma, mengingat pikiran kadang kala bisa membuat ilusi, sehingga pikiran kita tidak murni lagi?
Semoga bisa dipahami pertanyaannya
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #27 on: 07 August 2007, 11:01:49 PM »
bang gunasaro, kalo membaca penjelasan anda, sepertinya anda menceritakan ketrampilan menyadari sesuatu yg muncul di dalam karena sering berlatih vipassana... bukan karena belajar abhidhamma...

mungkin yg perlu dianalisa adalah apakah vipassana dengan belajar abhidhamma lebih baik hasilnya daripada vipassana tanpa belajar abhidhamma?

anyway, terima kasih penjelasannya dan kalo ternyata menurut anda berguna untuk latihan anda dan banyak teman lagi, sungguh bagus artinya. saya mah jangan dibandingin atau diomongin, boro2 dosa mula citta halus, semua dosa lobha moha mula citta halus sampe kasar saya punya. doyannya berantem di forum2 hehehe...

terus terang saya masih merasa belajar teori2 yg banyak seperti yg anda terangkan malah memperbanyak ide2, membuat kita terlambat atau malah tidak bisa "melihat" realita karena sudah terpaku pada ide2...

balik ke diskusi...
« Last Edit: 08 August 2007, 12:06:46 AM by morpheus »
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #28 on: 08 August 2007, 12:11:49 AM »
abhidamma apa ya??
 _/\_

Offline Gun@saro

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 111
  • Reputasi: 15
  • Gender: Male
  • Satisampajañña
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #29 on: 08 August 2007, 12:52:12 AM »

Sdr Kelana yg budiman...
Sañña berfungsi menandai obyek, menandai-ulang obyek, mengenali obyek. Sañña sifatnya netral, salah satu dr 52 faktor mental. Karena netral, bagi 'dia' apa saja akan diserap.
Yg menentukan kualitas reaksi bathin kita adalah agreement & disagreement saat menerima persepsi tsb... Kemudian sejauh mana kejujuran & sportivitas kita merelevansikan fenomena bathin & jasmani kita akan pengetahuan kita yg sdh ada... Hasilnya, selaras atau menolak, itulah yg akan mengkondisikan sifat baru dr bathin. Hasilnya, sikap bathin ketika hadapi obyek pd saat lain, akan berbeda dgn sebelumnya. Sesuai dgn perenungan: cintamayapañña...

Hal yg sama ketika seseorang belajar kungfu, kr****n, faham komunis, dll... Semakin intens dan disepakati oleh bathin, maka, akan terefleksi nyata dalam aktivitas bathin hariannya...


Berkaitan dengan penjelasan anda di atas, apakah nantinya pikiran kita tidak menjadi terdoktrinasi (terkontaminasi) dengan teori-teori dalam Abhidhamma? Maksud saya, apakah nanti pikiran kita justru tersetting, membentuk suatu pola pikir yang harus sama dengan yang ada dalam teori abhidhamma, mengingat pikiran kadang kala bisa membuat ilusi, sehingga pikiran kita tidak murni lagi?
Semoga bisa dipahami pertanyaannya
Sukhi Hotu...

Gunasaro