//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah mungkin menjalankan bisnis dengan tanpa musavada (berbohong / tidak jujur)?  (Read 86305 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Quote from: Indra
tidak ada yg tidak mungkin, alasan yg anda kemukakan hanyalah pembenaran untuk berperilaku tidak jujur.

Saya tidak melakukan pembenaran. Saya akui butuh musavada, jika tidak maka akan mengganggu operasional bisnis.

Tidak ada yang tidak mungkin? Apakah maksudnya menjalankan perusahaan dengan customer kecil dalam jumlah sedikit maka itu adalah pencapaian yang sangat baik? ^-^


Quote from: Indra
kalau perbuatan dilakukan sebelum terjadi kontrak, maka itu saya pikir bukan "menusuk dari belakang". setelah kontrak sebaiknya memang lakukanlah sesuai kontrak. seperti halnya saya tidak mau orang membohongi saya, maka saya juga tidak akan membohongi orang lain, bahkan dengan alasan berbisnis.

Tidak ada kontrak dalam hal ini, hanya gentleman agreement. Ada satu hal yang saya pikir Bro Indra kurang tahu di bisnis ini...

Spoiler: ShowHide
Mendapatkan 1 customer / importir serius yang berprospek itu tidaklah semudah mencari orang yang mau membeli handphone dari toko kita.



Quote from: Indra
hanya juga berbisnis, dan saya harus mencari nafkah, tapi saya berusaha untuk tidak berbohong kepada pelanggan2 saya, misalnya jika ada pelanggan yg menawar, "apa tidak bisa kurang lagi pak?" saya akan menjawab, "bisa aja, tapi saya tidakk mau untung kecil." dan biasanya cara saya berhasil. saya pikir dalam berbisnis yg lebih penting adalah kemampuan berdiplomasi dan bernegosiasi, adalah pilihan kita apakah mau memasukkan unsur tipu atau tidak, tapi unsur tipuan ini sama sekali bukan keharusan dalam berbisnis.

Saya tidak menyebutkan bahwa "tawar-menawar harga adalah salah satu aspek yang perlu ketidakjujuran" dalam thread ini. Kenapa? Karena saya juga punya banyak tips tanpa berbohong untuk mencapai kesepakatan harga. ;D

Bagaimana soal Undervalue Invoice? No comment? Bo hwat toh. :P


Quote from: Indra
ada istilah baru yg anda perkenalkan, "berbohong kecil", bisa anda jelaskan definisinya dan batasannya?

Ah, itu kan cuma istilah sederhana saja. Seperti jika saya membuat istilah: "agak kurang waras" ^-^ Tidak perlu terlalu membahas definisi kata. Saya setuju kok berbohong yah tetap berbohong = melanggar sila.


Quote from: Indra
dan mohon sebutkan juga negara buddhis idealis yg anda maksudkan agar daapt kita tinjau bersama apakah kejujuran memang menjadi hambatan bagi kemajuan

;D Mari katakanlah Negara-negara seperti Nepal, Bhutan, Tibet, Laos, Myanmar, Sri Lanka, dll.

Saya tidak bisa memastikan bahwa negara-negara tersebut kalah maju karena terlalu jujur (lugu) atau tidak. Namun saya tidak melihat semata-mata hanya karena aspek "kejujuran". Menurut saya, ada banyak sekali aspek yang membuat mereka kalah maju dibanding negara top seperti Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Inggris Raya, China, Jepang, dsb.

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Keliru. ;D Justru ketika importir A menawarkan kerjasama untuk menjadi agen tunggal, itu artinya importir A meminta fasilitas-fasilitas khusus dan harga yang lebih murah daripada biasanya.
Itu artinya si pengekspor tidak punya langganan lain. Atau menjual barang yang tidak laris.


Quote
Supplier kopi adalah supplier tunggal di Uni Emirat Arab. Itu artinya tidak boleh ada ekspor kopi dari supplier tersebut yang menuju Uni Emirat Arab selain melalui divisi eskpor si supplier kopi tersebut. Jika eksportir B menjual kopi tersebut ke Uni Emirat Arab, itu artinya terjadi persaingan pasar di Negara Uni Emirat Arab. Artinya: eksportir B adalah customer sekaligus pesaing (kompetior) dari supplier kopi.

Tentu saja supplier kopi akan memutus hubungan kerjasama. Dan parahnya, jika isu ini sudah diketahui; maka supplier mungkin saja bisa melacak siapa importir yang membeli kopi dari eksportir B. Resiko terburuknya adalah eksportir B kehilangan supplier, reputasi perusahaan eksportir B memburuk, supplier kopi mendapatkan importir baru di Uni Emirat Arab tanpa sepengetahuan importir lamanya, dan supplier kopi sama sekali tidak merasa rugi kehilangan customer (eksportir B).
Bagaimanapun si pengekspor tidak akan bisa menang harga dalam persaingan. Dan jika itu terjadi berarti supplier bukan takut tersaingi tapi memang ingin memperluas pasarnya. Kalau dia berani menghilangkan customernya berarti barangnya bagus. Jika barang bagus dan laku, pembeli yang berebut mencari penjual.

PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Supplier kopi adalah supplier tunggal di Uni Emirat Arab. Itu artinya tidak boleh ada ekspor kopi dari supplier tersebut yang menuju Uni Emirat Arab selain melalui divisi eskpor si supplier kopi tersebut. Jika eksportir B menjual kopi tersebut ke Uni Emirat Arab, itu artinya terjadi persaingan pasar di Negara Uni Emirat Arab. Artinya: eksportir B adalah customer sekaligus pesaing (kompetior) dari supplier kopi.

Tentu saja supplier kopi akan memutus hubungan kerjasama. Dan parahnya, jika isu ini sudah diketahui; maka supplier mungkin saja bisa melacak siapa importir yang membeli kopi dari eksportir B. Resiko terburuknya adalah eksportir B kehilangan supplier, reputasi perusahaan eksportir B memburuk, supplier kopi mendapatkan importir baru di Uni Emirat Arab tanpa sepengetahuan importir lamanya, dan supplier kopi sama sekali tidak merasa rugi kehilangan customer (eksportir B).

jika saya menjadi eksportir kopi itu, saya justru tidak akan menjual kepada importir lain lagi, karena kepada siapapun saya menjual, hal itu tidak akan meningkatkan penjualan saya, selain bahwa hal itu juga melanggar kontrak. jadi untuk apa melakukan hal yg tidak perlu? hanya untuk menambah capek tapi tidak menambah keuntungan. tidak ada gunanya menciptakan persaingan antara importir A dan importir B, toh mrk memiliki pangsa pasar yg sama. lebih baik saya mencari importir di pasar yg berbeda, selain dapat meningkatkan penjualan saya juga tidak melanggar kontrak. begitulah pola pikir pebisnis jujur

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Saya tidak melakukan pembenaran. Saya akui butuh musavada, jika tidak maka akan mengganggu operasional bisnis.

Tidak ada yang tidak mungkin? Apakah maksudnya menjalankan perusahaan dengan customer kecil dalam jumlah sedikit maka itu adalah pencapaian yang sangat baik? ^-^


begini, saya punya seorang teman yg menjalankan pabrik yg memproduksi kerupuk. teman saya ini boleh dibilang sudah cukup maju dalam hal ekonomi berkat pabriknya itu. saya kenal cukup dekat dan akrab dengan teman saya ini dan cukup mengetahui bahaimana bisnisnya. dia cuma punya 1 pelanggan. jadi semua produksi pabriknya itu dijual kepada pelanggan satu2nya itu. pelanggan ini yg kemudian mendistribusikan ke seluruh pelosok indonesia. teman saya ini berpikir, untuk apa dia menjual ke orang lain? pelanggannya sudah melakukan semuanya untuk dia, dia bahkan tidak perlu memikirkan soal salesman, marketting, collector, dll. dan anehnya, si pelanggan ternyata juga menjual produk sejenis dari pabrik lain juga, hanya berbeda merk.

Menurut Bro Upasaka, apakah teman saya harus mencari pelanggan lain untuk meningkatkan omzetnya?


Quote
Tidak ada kontrak dalam hal ini, hanya gentleman agreement. Ada satu hal yang saya pikir Bro Indra kurang tahu di bisnis ini...

Spoiler: ShowHide
Mendapatkan 1 customer / importir serius yang berprospek itu tidaklah semudah mencari orang yang mau membeli handphone dari toko kita.



untuk bisnis ekspor/impor apalagi untuk menjadi distributor tunggal, sebaiknya pake kontrak Bro.

mencari customer memang sulit, maka itu perlu seorang ahli marketing, dan perlu ada pendidikan marketing, terlepas dari apakah produknya permen, hand phone, atau kopi.

Quote
Saya tidak menyebutkan bahwa "tawar-menawar harga adalah salah satu aspek yang perlu ketidakjujuran" dalam thread ini. Kenapa? Karena saya juga punya banyak tips tanpa berbohong untuk mencapai kesepakatan harga. ;D

Bagaimana soal Undervalue Invoice? No comment? Bo hwat toh. :P

ketika saya mengerjakan proyek sebuah toko, si bagian penjualan berkata ke bosnya, "pak kadang2 ada customer yg minta harganya di mark up", biasanya ini adalah untuk korupsi bagian pembelian. saya cukup gembira mendengar jawaban si bos, "itu urusan dia, kita sedang membereskan urusan kita, kalau customer mau begitu, kasih aja nota kosong, suruh tulis sendiri."

kalau saya jadi eksportir, saya hanya akan menjawab, "kami tidak bisa menyediakan invoice spt itu, karena berhubungan dengan sistem pembukuan kami. jika anda mau anda boleh merekayasa invoice palsu sendiri, saya janji tidak akan melaporkan kepada pihak berwajib."


Quote
\
;D Mari katakanlah Negara-negara seperti Nepal, Bhutan, Tibet, Laos, Myanmar, Sri Lanka, dll.

Saya tidak bisa memastikan bahwa negara-negara tersebut kalah maju karena terlalu jujur (lugu) atau tidak. Namun saya tidak melihat semata-mata hanya karena aspek "kejujuran". Menurut saya, ada banyak sekali aspek yang membuat mereka kalah maju dibanding negara top seperti Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Inggris Raya, China, Jepang, dsb.

seseorang yg gagal bisnis dan menyalahkan kejujurannya, "gue gagal karena terlalu jujur", tapi apakah benar kejujuran yg menjadi penyebab kegagalannya? begitu juga dengan negara2 yg anda sebutkan, kita harus meluruskan apakah benar praktik Buddhism, dalam hal ini kejujuran, menjadi penghambat kemajuan di sana. dan apakah negara2 maju yg anda sebutkan itu juga negara2 yg tidak jujur. silakan anda menjelaskan pandangan anda. mungkin kita dapat sampai pada kesimpulan, apakah kejujuran sebanding atau berbanding terbalik dengan kemajuan.


Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
begini, saya punya seorang teman yg menjalankan pabrik yg memproduksi kerupuk. teman saya ini boleh dibilang sudah cukup maju dalam hal ekonomi berkat pabriknya itu. saya kenal cukup dekat dan akrab dengan teman saya ini dan cukup mengetahui bahaimana bisnisnya. dia cuma punya 1 pelanggan. jadi semua produksi pabriknya itu dijual kepada pelanggan satu2nya itu. pelanggan ini yg kemudian mendistribusikan ke seluruh pelosok indonesia. teman saya ini berpikir, untuk apa dia menjual ke orang lain? pelanggannya sudah melakukan semuanya untuk dia, dia bahkan tidak perlu memikirkan soal salesman, marketting, collector, dll. dan anehnya, si pelanggan ternyata juga menjual produk sejenis dari pabrik lain juga, hanya berbeda merk.

Menurut Bro Upasaka, apakah teman saya harus mencari pelanggan lain untuk meningkatkan omzetnya?
...........

pertanyaannya adalah kenapa DISTRIBUTOR diperlukan!

karna distributor udah kenal lama sama agen2, dan punya hubungan business yg baik...
maka pengusaha baru, pabrik baru, produk baru bisa "menitip" di distributor, dan distributor mengambil keuntungan dari bantu menjual produk tsb.

Distributor tinggal angkat telpon, bilang sama agen,... eh ini ada produk baru, bagus lho... coba sekian karton ya.... dgn sekejab seberapa banyak agen yg akan bantu menjual produk tsb ?
dimana produser (pabrik) tidak usah invest dalam salesman, transportasi, penagih, dst,dst...

utk distributor bisa pilih satu atau beberapa (bagi wilayah.... indonesia timur, dst...)

bagi distributor menjual barang sejenis,...ini butuh kontrak yg lebih jelas... dan kalau distributornya baik... dia juga bisa menyarankan produk sejenis apa yg bakal laku....

mungkin begitu ya....

ada baiknya dipindahkan ke thread baru....(perdagangan atau apa dehhh)
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
mengandung juice asli
« Reply #35 on: 26 June 2011, 10:53:51 PM »
bagaimana dgn tulisan :

MENGANDUNG JUICE ASLI

nah disini tidak pernah disebutkan berapa banyak, atau percen kandungan juice aslinya? apakah 50% atau 50 tetes ? bagaimana pula dgn juice yg dibuat dari konsentrate ? apakah ditambah dgn air dan gula ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
ada baiknya dipindahkan ke thread baru....(perdagangan atau apa dehhh)

Sesuai ide dari Bro johan3000, thread ini sudah dipisah dari thread Pandangan Sang Buddha Tentang Makan Daging. ;)

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Quote from: sriyeklina
Itu artinya si pengekspor tidak punya langganan lain. Atau menjual barang yang tidak laris.

Apa hubungannya antara "importir yang ingin menjadi agen tunggal" dengan "eskportir yang tidak punya langganan lain dan barang tidak laris"?


Quote from: sriyeklina
Bagaimanapun si pengekspor tidak akan bisa menang harga dalam persaingan. Dan jika itu terjadi berarti supplier bukan takut tersaingi tapi memang ingin memperluas pasarnya. Kalau dia berani menghilangkan customernya berarti barangnya bagus. Jika barang bagus dan laku, pembeli yang berebut mencari penjual.

Tentu saja ada "ketakutan" tersendiri bagi supplier. ;D Sebab hanya orang bodoh yang berpikir bahwa eksportir B tidak mungkin memiliki supplier lain. Tentu saja barangnya bagus, Sis. Kalau tidak bagus mana mungkin ada bisnis ekspor-impor jangka panjang.

Dalam bisnis, tidak ada yang namanya pembeli saling berebut mencari penjual. Yang benar adalah pembeli saling bersaing berebut penjual, dan penjual juga saling berebut mencari pembeli. Kamu pasti tahu sendiri tentang hal ini dalam bisnis kamu deh.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
jika saya menjadi eksportir kopi itu, saya justru tidak akan menjual kepada importir lain lagi, karena kepada siapapun saya menjual, hal itu tidak akan meningkatkan penjualan saya, selain bahwa hal itu juga melanggar kontrak. jadi untuk apa melakukan hal yg tidak perlu? hanya untuk menambah capek tapi tidak menambah keuntungan. tidak ada gunanya menciptakan persaingan antara importir A dan importir B, toh mrk memiliki pangsa pasar yg sama. lebih baik saya mencari importir di pasar yg berbeda, selain dapat meningkatkan penjualan saya juga tidak melanggar kontrak. begitulah pola pikir pebisnis jujur

;D Wah sangat jarang menemukan idealisme seperti ini.

Bro Indra keliru. Dalam kasus ini, supplier menjual produk ke eksportir B, dan eksportir B kemudian menjual produk ke importir lain di UEA. Ini artinya ada harga produk yang marked up dua kali. Jika supplier punya kesempatan memotong jalan untuk melakukan bisnis direct dengan importir lain di UEA, itu adalah sebuah prestasi baik bagi perusahaan supplier tersebut!

Tidak ada kontrak kerjasama. Tidak semua hal di dunia ini butuh kontrak kerjasama... ^-^ Bisnis ekspor-impor tidak sesederhana itu untuk bisa pilih-memilih importir / negara, Bro.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Quote from: Indra
begini, saya punya seorang teman yg menjalankan pabrik yg memproduksi kerupuk. teman saya ini boleh dibilang sudah cukup maju dalam hal ekonomi berkat pabriknya itu. saya kenal cukup dekat dan akrab dengan teman saya ini dan cukup mengetahui bahaimana bisnisnya. dia cuma punya 1 pelanggan. jadi semua produksi pabriknya itu dijual kepada pelanggan satu2nya itu. pelanggan ini yg kemudian mendistribusikan ke seluruh pelosok indonesia. teman saya ini berpikir, untuk apa dia menjual ke orang lain? pelanggannya sudah melakukan semuanya untuk dia, dia bahkan tidak perlu memikirkan soal salesman, marketting, collector, dll. dan anehnya, si pelanggan ternyata juga menjual produk sejenis dari pabrik lain juga, hanya berbeda merk.

Menurut Bro Upasaka, apakah teman saya harus mencari pelanggan lain untuk meningkatkan omzetnya?

AstagaTM. ;D Kita sedang membahas bisnis ekspor kopi ke luar negeri, Bro. Tidak relevan dengan membahas cerita teman Bro Indra.


Quote from: Indra
untuk bisnis ekspor/impor apalagi untuk menjadi distributor tunggal, sebaiknya pake kontrak Bro.

Lah, memang tidak ada ketentuan untuk menjadi distributor tunggal kok. ^-^ Ini adalah bisnis trading, bisnis ekspor. Siapa yang cepat, siapa yang punya koneksi banyak, siapa yang gesit; dialah yang sukses. Ini bukan bisnis siapa yang main tunggal-tunggalan dan harus selalu kontrak.


Quote from: Indra
mencari customer memang sulit, maka itu perlu seorang ahli marketing, dan perlu ada pendidikan marketing, terlepas dari apakah produknya permen, hand phone, atau kopi.

Betul. :D Dan dunia sales & marketing adalah dunia kerja yang tidak mungkin terpisah dari ketidak-terlalu-jujuran (baca: cipua), apalagi di zaman seperti ini.


Quote from: Indra
ketika saya mengerjakan proyek sebuah toko, si bagian penjualan berkata ke bosnya, "pak kadang2 ada customer yg minta harganya di mark up", biasanya ini adalah untuk korupsi bagian pembelian. saya cukup gembira mendengar jawaban si bos, "itu urusan dia, kita sedang membereskan urusan kita, kalau customer mau begitu, kasih aja nota kosong, suruh tulis sendiri."

kalau saya jadi eksportir, saya hanya akan menjawab, "kami tidak bisa menyediakan invoice spt itu, karena berhubungan dengan sistem pembukuan kami. jika anda mau anda boleh merekayasa invoice palsu sendiri, saya janji tidak akan melaporkan kepada pihak berwajib."

;D Nah semakin ketahuan kalau Bro Indra tidak mengenal seluk-beluk bisnis ekspor-impor. Undervalue Invoice dan dokumen-dokumen lainnya yang dibutuhkan dalam bisnis ekspor semuanya diterbitkan oleh pihak eksportir.


Quote from: Indra
seseorang yg gagal bisnis dan menyalahkan kejujurannya, "gue gagal karena terlalu jujur", tapi apakah benar kejujuran yg menjadi penyebab kegagalannya? begitu juga dengan negara2 yg anda sebutkan, kita harus meluruskan apakah benar praktik Buddhism, dalam hal ini kejujuran, menjadi penghambat kemajuan di sana. dan apakah negara2 maju yg anda sebutkan itu juga negara2 yg tidak jujur. silakan anda menjelaskan pandangan anda. mungkin kita dapat sampai pada kesimpulan, apakah kejujuran sebanding atau berbanding terbalik dengan kemajuan.

;D Ini saya copas pernyataan saya di postingan sebelumnya yah...

Saya tidak bisa memastikan bahwa negara-negara tersebut kalah maju karena terlalu jujur (lugu) atau tidak. Namun saya tidak melihat semata-mata hanya karena aspek "kejujuran". Menurut saya, ada banyak sekali aspek yang membuat mereka kalah maju dibanding negara top seperti Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Inggris Raya, China, Jepang, dsb.

link copas

Jadi, sekali lagi, saya tidak memvonis bahwa negara-negara itu tidak maju hanya karena terlalu jujur loh. :D

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: mengandung juice asli
« Reply #40 on: 26 June 2011, 11:46:07 PM »
bagaimana dgn tulisan :

MENGANDUNG JUICE ASLI

nah disini tidak pernah disebutkan berapa banyak, atau percen kandungan juice aslinya? apakah 50% atau 50 tetes ? bagaimana pula dgn juice yg dibuat dari konsentrate ? apakah ditambah dgn air dan gula ?

Itu style Marketing, Bro. Singkat, jelas, mudah diingat, dan tidak 100% jelas (mengundang rasa penasaran).

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Itu style Marketing, Bro. Singkat, jelas, mudah diingat, dan tidak 100% jelas (mengundang rasa penasaran).

pernah gw membeli juice, yg dimana packagingnya 1 liter dan yg 250cc adalah sama persis, TETAPI ISINYA TIDAK SAMA.....

yg 250cc encer banget............ :'( :'( :'( :'( :'( :'(

gw merasa "tertipu"......=))
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
pernah gw membeli juice, yg dimana packagingnya 1 liter dan yg 250cc adalah sama persis, TETAPI ISINYA TIDAK SAMA.....

yg 250cc encer banget............ :'( :'( :'( :'( :'( :'(

gw merasa "tertipu"......=))

Nah, itu salah satu kecerdikkan pabrik minuman jus itu. Spekulasi saya:

"kemasan 1 liter adalah kemasan yang diprioritaskan dalam produksi. jadi semua minuman 'fresh' dari mesin langsung dipack dalam kemasan botol 1 liter. sedangkan kemasan 250 ml adalah kemasan prioritas sekunder / tersier; sehingga kualitas minuman jus yang di dalamnya tidak sama dengan kualitas di kemasan 1 liter".

Spoiler: ShowHide
Bagi teman-teman yang sering minum Pocari Sweat, coba deh beli kemasan kaleng 330 ml dan kemasan botol 350 ml. Coba minum kemasan kaleng, setelah itu coba minum kemasan botol. Pasti yang kemasan kaleng 330 ml terasa lebih asin. :D

[spoiler]Contoh kasus yang disebutkan Bro johan3000 ini saja sudah menunjukkan bahwa sebenarnya ada "kecurangan" yang dilakukan dalam bisnis. Apa lagi yang perlu disangkal??

[/spoiler]

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Nah, itu salah satu kecerdikkan pabrik minuman jus itu. Spekulasi saya:

"kemasan 1 liter adalah kemasan yang diprioritaskan dalam produksi. jadi semua minuman 'fresh' dari mesin langsung dipack dalam kemasan botol 1 liter. sedangkan kemasan 250 ml adalah kemasan prioritas sekunder / tersier; sehingga kualitas minuman jus yang di dalamnya tidak sama dengan kualitas di kemasan 1 liter".

Spoiler: ShowHide
Bagi teman-teman yang sering minum Pocari Sweat, coba deh beli kemasan kaleng 330 ml dan kemasan botol 350 ml. Coba minum kemasan kaleng, setelah itu coba minum kemasan botol. Pasti yang kemasan kaleng 330 ml terasa lebih asin. :D

[spoiler]Contoh kasus yang disebutkan Bro johan3000 ini saja sudah menunjukkan bahwa sebenarnya ada "kecurangan" yang dilakukan dalam bisnis. Apa lagi yang perlu disangkal??

[/spoiler]

Lihatlah makanan dalam kaleng produksi Indonesia,
berapa banyak yg berani mencantumkan jenis pengawet yg dipakai ?
(sebagai contoh, coba lihat kaleng2 ikan sarden tsb...)

bukankah ini "menyesatkan" ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Lihatlah makanan dalam kaleng produksi Indonesia,
berapa banyak yg berani mencantumkan jenis pengawet yg dipakai ?
(sebagai contoh, coba lihat kaleng2 ikan sarden tsb...)

bukankah ini "menyesatkan" ?

Kalau versi idealisme Buddhis, mungkin perlu mencantumkan komposisi borax, melamin, MSG, dan sebagainya di dalamnya. ^-^