Login with username, password and session length
0 Members and 1 Guest are viewing this topic.
dari 3 faktor yg terdapat pada jhana 2, kenapa anda memiliki piti?
justru anehnya disini, bro hendrako berkata dia menggunakan piti sebagai objek, sehingga piti itu digenggam dengan kuat.Kalau dicengkram dengan kuat piti itu, bagaimana bisa piti itu bisa hilang sehingga bisa masuk jhana III?
lah...kan udah dapet di jhana 1.
(7) “’Mengalami bentukan-bentukan bathin, aku menarik nafas’, demikianlah ia melatih diri”: “Bentukan-bentukan bathin” artinya: “Persepsi dan perasaan”. Ia membangkitkan bentukan-bentukan bathin ini dalam empat jhàna. Ia mengetahui melalui dua cara: melalui ketidak-bingungan dan melalui obyeknya. Selanjutnya telah dijelaskan sebelumnya.
berikut ini adalah kutipan dari buku Vimuttimagga,sepertinya nafas yg dijadikan obyek tetap berlaku dalam 4 jhana, tidak ada penjelasan bahwa nafas ditinggalkan
Bisa dikutipkan penjelasan sebelum kutipan diatas bro? Sementara ini saya menangkap kutipan tersebut adalah dalam ranah vipassana bukan pencapaian Jhana.
(1) dan (2) “Menarik nafas panjang, mengembuskan nafas pendek, menarik nafas pendek, demikianlah ia melatih dirinnya” ……………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… Pengetahuan memunculkan ketidak-bingungan dan obyeknya. T. Apakah ketidak-bingungan dan apakah obyeknya? J. Yogi baru memperoleh ketenangan jasmani dan bathin dan berdiam dalam perhatian pada pernafasan. Pernafasan menjadi halus. Karena halusnya sehingga sulit ditangkap. Jika pada saat itu, si yogi bernafas panjang, ia, melalui pemusatan, mengetahui nafas panjang. Jika gambaran muncul, ia merenungkannya melalui ciri-cirinya. Demikianlah ketidak-bingungan dipahami. Dan selanjutnya, ia harus merenungkan nafas, apakah panjang atau pendek (sesuai keadaannya). Demikianlah ia mempraktikkan. Dan selanjutnya, yogi tersebut menyebabkan munculnya gambaran bathin yang jernih melalui obyek. Demikianlah seseorang berlatih.
Biar lebih jelas, bisakah anda merinci dari awal, bagaimana mencapai jhana I, II, III, IV dan seterusnya?
apakah terminologi empat jhana juga terdapat pada vipassana?berikut kutipan bagian sebelumnya yg merujuk pada "penjelasan sebelumnya"
Maaf, kutipan di atas adalah dalam ranah vipassana bukan samatha, pada samatha obyek nafas bukan jalan nafas, tetapi satu titik yang dipilih dimana nafas masuk dan keluar dirasakan. Anapanasati yang memperhatikan nafas panjang dan pendek adalah dalam rangka pengamatan fenomena untuk mendapatkan pengetahuan. tentu saja berhubungan dengan jhana, yaitu setelah masuk ke dalam jhana keluar jhana tersebut dan dengan kekuatannya konsentrasinya, jalan nafas diperhatikan untuk mengetahui sifatnya yang tidak kekal atau dalam hubungannya sebagai elemen yaitu udara.
jadi menurut anda, jhana2 yg lengkap dengan faktor2nya itu juga dicapai melalui vipassana?
Bukan melalui vipassana, tetapi berpasangan dengan vipassana, setelah pengetahuan berhasil diperoleh di dalam vipassana, biasanya yogi mendapatkan ketenangan, ketenangan ini mendukung proses pencapain jhana dengan memindahkan obyek pada obyek yang dipilih, titik keluar masuk nafas misalnya, bukan jalan nafas panjang atau pendek.
mohon maaf bertanya bro hendrako, yang anda sebutkan semua diatas itu anda pahami dalam konteks teori saja atau sudah anda praktekkan dan berhasil?
nah ini tambah menarik, jadi urutannya seorang yogi berlatih vipassana dulu baru kemudian mencapai jhana? apa gunanya jhana di sana ketika ia telah memiliki pengetahuan?