Ajahn Brahm: keheningan artinya tanpa komentar

[Mr.Jhonz]

Keheningan Artinya tanpa komentar

Dalam membahas tahap dua ini,kita perlu menjernihkan perbedaan antara mengalami kesadaran hening akan momen saat ini dan memikirkan tentang hal itu. Perumpamaan tentang menonton pertandingan tenis di televisi bisa membantu penjelasan. Anda bisa perhatikan bahwa ada dua pertandingan yang berlangsung secara berasamaan: pertandinagn yang Anda saksikan di layar telivisi dan pertandingan yang Anda dengar menurut penuturan komentator. Komentar-komentar itu sering tidak apa adanya. Jika orang Australia bermain melawan orang Amerika, misalnya, penyiar olahraga Australia agaknya menyampaikan ulasan yang sangat berbeda dengan ulasan versi penyiar Amerika. Dalam perumpamaan ini, menonton telivisi tanpa ulasan mewakili kesadaran hening dalam meditasi, dan memusatkan perhatian kepada ulasan mewakili berpikir tentang meditasi. Anda mesti menyadari bahwa Anda semakin mendekati kebenaran ketika anda mengamati tanpa komentar, tatkala Anda hanya mengalami kesadaran hening saat ini.
   Kadang kita beranggapan bahwa melalui komentar dalam hati kita dapat mengetahui dunia. Kenyataannya, omongan dalam hati sama sekali tidak tahu tentang dunia. Justru omongan dalam hati itulah memutar khayalan-khayalan yang menyebabkan penderitaan. Omongan dalam hati itulah yang menyebabkan kita marah kepada musuh-musuh kita dan menyebabkan kemelekatan yang berbahaya terhadap orang-orang yang kita kasihi. Omongan dalam hati menyebabkan segala masalah kehidupan, membangun rasa takut dan rasa bersalah, rasa resah dan depresi. Omongan dalam hati menciptakan ilusi-ilusi selihai aktor yang piawai mengakali penonton untuk menciptakan kengerian dan keharuan. Jadi jika Anda mencari kebenaran, Anda mesti menghargai kesadaran hening dan, ketika sedang meditasi, anggaplah hal ini sebagi hal yang lebih penting daripada gagasan apa pun.
   Apresiasi berlebihan yang kita berikan kepada ide-ide kita sendirilah yang menjadi rintangan utama dalam mencapai kesadaran hening. Jika kita cukup bijak untuk mengesampingkan pentingnya berpikir,dan lebih menyadari pentingnya kesadaran hening, pintu menuju keheningan batin akan terkuak.
   Suatu cara yang efektif untuk mengatasi komentar dalam hati adalah mengembangkan kesadaran saat ini yang semakin murni. Anda mengamti setiap momen dengan begitu dekatnya sampai-sampai Anda tidak punya waktu untuk berkomentar tentang apa yang barusan terjadi. Suatu gagasan seringkali adalah suatu opini tentang apa yang baru saja terjadi: "ini bagus", "itu jelas", "apa itu tadi?". Semua komentar ini berkenaan dengan pengalaman sebelumnya. Ketika Anda mencatat atau membuat komentar tentang pengalaman yang telah berlalu, Anda tidak memperhatikan pengalaman yang baru saja tiba. Anda bercengkrama dengan tamu lama dan mengabaikan tamu yang baru datang.

**Bersambung...
**sumber,*SUPERPOWER MINDFULNES.AJAHN BRAHM

[Mr.Jhonz]

  Untuk mengembangkan penibaratan ini, bayangkan pikiran Anda sebagai seorang tuan rumah dalam suatu pesta, menyambut para tamu yang masuk melewati pintu. jika seorang tamu tiba dan Anda mulai ngobrol ke sana ke mari dengan orang itu, maka Anda tidak melaksanakan tugas Anda untuk memberi perhatian kepada setiap tamu yang datang. Karena setiap tamu tiba di depan pintu setiap saat, Anda harus menyapa setiap orang dan bergegas menyambut tamu berikutnya. Anda tidak boleh terlibat percakapan yang sangat singkat sekalipun dengan tamu mana pun, karena ini berarti kehilangan tamu yang datang berikutnya. Dalam meditasi pengalaman datang satu per satu ke dalam pikiran melalui pintu-pintu indra kira. Jika Anda dengan sadar menyapa satu pengalaman dan mulai bercakap-cakap dengannya, Anda akan melewatkan pengalaman berikut yang persis mengikutinya.
  Ketika Anda sepenuhnya berada dalam momen setiap pengalaman, dengan setiap tamu yang datang ke dalam pikiran Anda, dengan begitu saja Anda tidak menyediakan tempat bagi omongan dalam hati. Anda tidak dapat mengobrol dengan diri Anda karena Anda sepenuhnya sibuk dengan sadar menyabut segala sesuatu yang baru tiba. Ini namanya memperhalus kesadaran saat ini menuju tataran yang menjadikannya sebagai kesadaran hening kekinian pada setiap momen.
  Dalam mengembangkan keheningan batin, Anda melepaskan beban berat lainnya. Ini seolah Anda membawa-bawa ransel berat di punggung Anda selama 30 atau 50 tahun secara terus menerus,dan selama itu Anda mesti menempuh perjalanan bermil-mil yang melelahkan. Sekarang Anda sudah punya keberanian dan menemukan kebijaksanaan untuk menaruh ransel itu di tanah barang sekejap. Anda merasa amat sangat lega, begitu enteng, dan begitu bebas, sekarang Anda tidak terbebani.
  Teknik lain yang bermanfaat untuk mengembangkan keheningan batin adalah mengenali jeda-jeda di antara pemikiran-pemikiran, atau di antara masa-masa percakapan dalam hati Amatilah baik-baik dengan kesadaran yang tajam ketika satu pemikiran berakhir dan sebelum pemikiran lainnya mulai muncul--itu dia! Itulah kesadaran hening! Pada awalnya hal itu mungkin hanya sementara saja, tetapi selama Anda mengenali kehenigan fana itu, Anda menjadi terbiasa dengannya. Dan kalau Anda terbiasa dengannya, keheningan tersebut akan lebih awet. Anda mulai menikmati keheningan, begitu pada akhirnya Anda menemukannya, dan itulah sebabnya mengapa keheningan itu bertumbuh. Namun ingat, keheningan itu pemalu. Jika keheningan mendengar Anda membicarakannya,dia akan menghilang seketika..

Semoga bermanfaat

[fabian c]

  Untuk mengembangkan penibaratan ini, bayangkan pikiran Anda sebagai seorang tuan rumah dalam suatu pesta, menyambut para tamu yang masuk melewati pintu. jika seorang tamu tiba dan Anda mulai ngobrol ke sana ke mari dengan orang itu, maka Anda tidak melaksanakan tugas Anda untuk memberi perhatian kepada setiap tamu yang datang. Karena setiap tamu tiba di depan pintu setiap saat, Anda harus menyapa setiap orang dan bergegas menyambut tamu berikutnya. Anda tidak boleh terlibat percakapan yang sangat singkat sekalipun dengan tamu mana pun, karena ini berarti kehilangan tamu yang datang berikutnya. Dalam meditasi pengalaman datang satu per satu ke dalam pikiran melalui pintu-pintu indra kira. Jika Anda dengan sadar menyapa satu pengalaman dan mulai bercakap-cakap dengannya, Anda akan melewatkan pengalaman berikut yang persis mengikutinya.
  Ketika Anda sepenuhnya berada dalam momen setiap pengalaman, dengan setiap tamu yang datang ke dalam pikiran Anda, dengan begitu saja Anda tidak menyediakan tempat bagi omongan dalam hati. Anda tidak dapat mengobrol dengan diri Anda karena Anda sepenuhnya sibuk dengan sadar menyabut segala sesuatu yang baru tiba. Ini namanya memperhalus kesadaran saat ini menuju tataran yang menjadikannya sebagai kesadaran hening kekinian pada setiap momen.

Sayang rasanya bila tidak mengomentari tulisan Ajahn Brahm yang satu ini. Artikel sambungan ini sama dengan isi thread awal, intinya : "the power of now, live in the present moment". Y.M. Ajahn Brahm telah menjelaskan dengan baik tipuan pikiran yang memanipulasi kita dan bagaimana caranya agar hidup saat ini.

  Dalam mengembangkan keheningan batin, Anda melepaskan beban berat lainnya. Ini seolah Anda membawa-bawa ransel berat di punggung Anda selama 30 atau 50 tahun secara terus menerus,dan selama itu Anda mesti menempuh perjalanan bermil-mil yang melelahkan. Sekarang Anda sudah punya keberanian dan menemukan kebijaksanaan untuk menaruh ransel itu di tanah barang sekejap. Anda merasa amat sangat lega, begitu enteng, dan begitu bebas, sekarang Anda tidak terbebani.

Hal ini umum dikenal dengan istilah "the power of letting go" perlu keberanian dan kecerdasan batin untuk meletakkan barang-barang yang kita bawa, yaitu ide-ide, pengalaman-pengalaman, keengganan-keengganan untuk melepaskan, pembenaran-pembenaran dan bahkan dualisme benar-salah, karena segala sesuatu akan muncul, berkembang dan lenyap kembali... Itulah kebenaran yang hakiki...

  Teknik lain yang bermanfaat untuk mengembangkan keheningan batin adalah mengenali jeda-jeda di antara pemikiran-pemikiran, atau di antara masa-masa percakapan dalam hati Amatilah baik-baik dengan kesadaran yang tajam ketika satu pemikiran berakhir dan sebelum pemikiran lainnya mulai muncul--itu dia! Itulah kesadaran hening! Pada awalnya hal itu mungkin hanya sementara saja, tetapi selama Anda mengenali kehenigan fana itu, Anda menjadi terbiasa dengannya. Dan kalau Anda terbiasa dengannya, keheningan tersebut akan lebih awet. Anda mulai menikmati keheningan, begitu pada akhirnya Anda menemukannya, dan itulah sebabnya mengapa keheningan itu bertumbuh. Namun ingat, keheningan itu pemalu. Jika keheningan mendengar Anda membicarakannya,dia akan menghilang seketika..

Semoga bermanfaat

Sebenarnya inilah inti yang harus dialami oleh para meditator Vipassana (direct maupun indirect), hening yang sebenarnya, yang didapat dengan mengamati secara seksama seluruh proses yang terjadi pada batin dan jasmani. Dalam hal ini penekanan lebih ditujukan pada proses antara, yaitu berhentinya proses. Perlu ketenangan dan konsentrasi yang kuat untuk sampai pada tahap ini, tapi yang mungkin bikin beliau surprise: tak perlu Jhana untuk mengalami hal ini. Inilah penghentian, inilah hening yang sesungguhnya. Yang dialami oleh meditator direct Vipassana  maupun indirect Vipassana.

Anyway, postingan ini menjelaskan bahwa beliau memang praktisi serius, bukan sekedar teori. Terlepas dari perbedaan pandangan mengenai sikapnya yang pro pembentukan kembali bhikkhuni Theravada, beliau memang praktisi meditasi hebat.

 

[Mr.Jhonz]

*deleted

[Mr.Jhonz]

Thank komentarnya om..
Itu baru komentar dasarnya..
Masih banyak komentar2 mendalamnya mengenai Jhana 1-4..
Tentunya dalam buku superpower mindfulnes

[fabian c]

Thank komentarnya om..
Itu baru komentar dasarnya..
Masih banyak komentar2 mendalamnya mengenai Jhana 1-4..

Bro Jhonz yang baik, saya belum membaca bukunya, saya kurang mengerti mengenai bagaimana cara beliau berlatih, tetapi memperhatikan seluruh proses fenomena batin dan memberi perhatian lebih pada jeda diantara kemunculan dua fenomena, ini adalah Vipassana bukan Samatha.

Samatha murni tidak memperhatikan hal itu.

 

[dhammadinna]

Penjelasan di atas, sama dengan di buku The Joy of Living. Kalo belom pernah baca, baca aja... Bagus juga tuh, referensi lain... recommended book..