//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Tanya ? Jawab untuk Pemula  (Read 621899 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #885 on: 19 October 2010, 08:06:43 PM »
Quote
Bila terlahir kembali sebagai binatang, ia tidak pernah lahir sebagai binatang yang lebih kecil dari burung puyuh atau lebih besar dari gajah. Ia tidak pernah dilahirkan sebagai peta (setan) atau di alam neraka Avici. Ia tidak pernah lahir sebagai Mara (dewa hawa nafsu), lahir di alam asannasata (tanpa kesadaran), di alam suddhavasa (kediaman murni), di alam arupa (tanpa wujud), ataupun di cakkavala (tata surya) lain.


^
Mara itu aspek dari dalam diri sendiri kan ? Tapi diatas kenapa dibilang bahwa seseorang bisa terlahir sebagai mara ???




mara itu dewa...tinggalnya  setingkat lebih atas dr surga 33 dewa kalo ga salah (lupa namanya)


yang dibawa itu rambutnya bodhisatta Sidharta..bukan orangnya..

Mara itu keknya ga smuanya dewa, dia murni aspek psikologis juga. Apa untungnya mara gangguin Bodhisatta saat bermeditasi di bawah pohon Bodhi ?

mara itu pengen semua makhluk berada dalam samsara..dia pengen semua makhluk berada dalam kekuasaan dia..itu juga saya baca dimana gt...lupa..intinya dia gak mau Buddha membabarkan Dhamma dengan motivasi tersebut..

Memangnya dunia manusia adalah kekuasaan mara ? Apa motivasi dia ingin semua makhluk berada dalam samsara ???

kalo menurut yang saya baca, dia ingin menjadi makhluk yang paling berkuasa..ya semacam begitulah..nah, makanya bodhisatta diganggu2 terus pas di bawah pohon bodhi spy gagal mencapai pencerahan..

makhluk yang paling berkuasa ??? terdengar seperti film banget

yoi..toh dia memang dewa tingkat tertinggi kan? sampe2 pas waktu dia mau menganggu bodhisatta, sakka dan lainnya menyingkir..

Dia berarti tau dong ttg dhamma sebelum Bodhisatta jadi Buddha ? DIa bisa ngatur alam lain dgn cara apa ?

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #886 on: 19 October 2010, 08:09:46 PM »
Quote
Di Dhammapada Atthakattha, dikisahkan bahwa Gajah Nalagiri yang mabuk berhasil ditenangkan oleh Sang Buddha. Tubuh Gajah Nalagiri gemetar ketika berhasil ditenangkan oleh Sang Buddha, dan saat itu pula Gajah Nalagiri mencapai tingkat Sotapanna.

Mahasi Sayadaw juga menambahkan bahwa sejak saat itu, Gajah Nalagiri menjalani hidup sesuai Pancasila Buddhis. Dahulu Gajah Nalagiri adalah seekor gajah algojo yang sering ditugaskan untuk menginjak orang sampai mati. Sejak saat itu, Gajah Nalagiri tidak lagi membunuh orang; dan demikian juga ia menghindari pelanggaran moralitas lainnya.

Kontradiksi di Sutta (Dhammapada Atthakattha) dengan Abhidhamma ini sebenarnya pernah dibahas oleh Bro Sumedho dan Bro Eka Wirajhana di Milis Samaggi Phala.

coba baca di thread ini
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=14677.45

saya baca jg dr sana...dan setelah gw googling dengan keyword : nalagiri sotapanna..

banyak result yang muncul..apakah ini kontradiksi..?

di mana sebenarnya yang dapat mencapai tingkat kesucian adalah tihetuka puggala..selain itu jg, katanya sotapanna max 7 kali kehidupan..mang bisa jd bodhisatta?
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #887 on: 19 October 2010, 08:12:55 PM »
Quote
Bila terlahir kembali sebagai binatang, ia tidak pernah lahir sebagai binatang yang lebih kecil dari burung puyuh atau lebih besar dari gajah. Ia tidak pernah dilahirkan sebagai peta (setan) atau di alam neraka Avici. Ia tidak pernah lahir sebagai Mara (dewa hawa nafsu), lahir di alam asannasata (tanpa kesadaran), di alam suddhavasa (kediaman murni), di alam arupa (tanpa wujud), ataupun di cakkavala (tata surya) lain.


^
Mara itu aspek dari dalam diri sendiri kan ? Tapi diatas kenapa dibilang bahwa seseorang bisa terlahir sebagai mara ???




mara itu dewa...tinggalnya  setingkat lebih atas dr surga 33 dewa kalo ga salah (lupa namanya)


yang dibawa itu rambutnya bodhisatta Sidharta..bukan orangnya..

Mara itu keknya ga smuanya dewa, dia murni aspek psikologis juga. Apa untungnya mara gangguin Bodhisatta saat bermeditasi di bawah pohon Bodhi ?

mara itu pengen semua makhluk berada dalam samsara..dia pengen semua makhluk berada dalam kekuasaan dia..itu juga saya baca dimana gt...lupa..intinya dia gak mau Buddha membabarkan Dhamma dengan motivasi tersebut..

Memangnya dunia manusia adalah kekuasaan mara ? Apa motivasi dia ingin semua makhluk berada dalam samsara ???

kalo menurut yang saya baca, dia ingin menjadi makhluk yang paling berkuasa..ya semacam begitulah..nah, makanya bodhisatta diganggu2 terus pas di bawah pohon bodhi spy gagal mencapai pencerahan..

makhluk yang paling berkuasa ??? terdengar seperti film banget

yoi..toh dia memang dewa tingkat tertinggi kan? sampe2 pas waktu dia mau menganggu bodhisatta, sakka dan lainnya menyingkir..

Dia berarti tau dong ttg dhamma sebelum Bodhisatta jadi Buddha ? DIa bisa ngatur alam lain dgn cara apa ?

seharusnya tau..denger2 dia keponakan "Bhante mogallana" loh. dulu ceritanya bhante mogallana jg pernah terlahir jd mara dan mengganggu salah satu buddha masa lampau..
denger2 mara itu dewa yang paling powerful ;D
ngaturnya saya kgk tau roon..
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #888 on: 19 October 2010, 09:45:35 PM »
Apakah dana kepada sangha, karma baiknya lebih besar dibandingkan kepada seorang Sammasambuddha ?

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #889 on: 19 October 2010, 09:52:31 PM »
Quote
Di Dhammapada Atthakattha, dikisahkan bahwa Gajah Nalagiri yang mabuk berhasil ditenangkan oleh Sang Buddha. Tubuh Gajah Nalagiri gemetar ketika berhasil ditenangkan oleh Sang Buddha, dan saat itu pula Gajah Nalagiri mencapai tingkat Sotapanna.

Mahasi Sayadaw juga menambahkan bahwa sejak saat itu, Gajah Nalagiri menjalani hidup sesuai Pancasila Buddhis. Dahulu Gajah Nalagiri adalah seekor gajah algojo yang sering ditugaskan untuk menginjak orang sampai mati. Sejak saat itu, Gajah Nalagiri tidak lagi membunuh orang; dan demikian juga ia menghindari pelanggaran moralitas lainnya.

Kontradiksi di Sutta (Dhammapada Atthakattha) dengan Abhidhamma ini sebenarnya pernah dibahas oleh Bro Sumedho dan Bro Eka Wirajhana di Milis Samaggi Phala.

coba baca di thread ini
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=14677.45

saya baca jg dr sana...dan setelah gw googling dengan keyword : nalagiri sotapanna..

banyak result yang muncul..apakah ini kontradiksi..?

di mana sebenarnya yang dapat mencapai tingkat kesucian adalah tihetuka puggala..selain itu jg, katanya sotapanna max 7 kali kehidupan..mang bisa jd bodhisatta?

Kayaknya kesalahan terjemahan dalam teks tentang Nalagiri mencapai Sotapanna. Bandingkan dengan kutipan dari DPN (Dictionary of Pali Names) berikut:

Quote
Nālāgiri

An elephant of the royal stalls at Rājagaha. Devadatta, after several vain attempts to kill the Buddha, obtained Ajātasattu's consent to use Nālagiri as a means of encompassing the Buddha's death. The elephant, he said, knows nothing of the Buddha's virtues and will have no hesitation in destroying him. Nālagiri was a fierce animal, and in order to increase his fierceness, Devadatta instructed his keeper to give him twice his usual amount of toddy. Proclamation was made, by the beating of drums, that the streets of the city should be cleared as Nālāgiri would be let loose upon them. When the Buddha was informed of this and warned against going into the city for alms, he ignored the warning, and went into Rājagaha with the monks of the eighteen monasteries of the city. At the sight of Nālāgiri all the people fled in terror. Ananda, seeing the elephant advancing towards the Buddha, went, in spite of the Buddha's orders to the contrary, and stood in front of the Buddha, who had to make use of his supernatural power to remove him from his place. Just then, a woman, carrying a child, saw the elephant coming and fled, in her terror dropping the child at the Buddha's feet. As the elephant was about to attack the child, the Buddha spoke to him, suffusing him with all the love at his command, and, stretching out his right hand, he stroked the animal's forehead. Thrilling with joy at the touch, Nālāgiri sank on his knees before the Buddha, and the Buddha taught him the Dhamma.

It is said that had the elephant not been a wild beast he would have become a sotāpanna.[Jika sang gajah bukan binatang, ia akan menjadi seorang Sotapanna] Marvelling at the sight, the assembled populace threw all their ornaments on the elephant's body, covering it entirely, and henceforth the elephant was known as Dhanapāla (Dhanapālaka). The Buddha returned to Veluvana, and that day, at eventide, preached the Cullahamsa Jātaka in praise of Ananda's loyalty to himself (Vin.ii.194f.: J.v.333ff.; Avedānas i. 177).

It is said (Mil. 349) that nine hundred million living beings, who saw the miracle, realized the Truth.

The Bodhisatta, in a past life, was once riding an elephant when he saw a Pacceka Buddha. Intoxicated by his own glory, he made the elephant charge the Pacceka Buddha. It was as a result of this action that the Buddha, in this birth, was charged by Nālāgiri (UdA.265; Ap.i.300). cp. Donamukha.

http://www.palikanon.com/english/pali_names/n/naalaagiri.htm

Kemudian jika kita lihat teks asli Cullavagga VII bab 3 yang merupakan sumber kisah ini:

Quote
11. Now at that time there was at Rajagaha an elephant named Nalagiri, fierce, and a manslayer. And Devadatta went into Rajagaha, and to the elephant stables, and said to the elephant-keepers: 'I, my friends, am a relative of the raja's, and am able to advance a man occupying a low position to a high position, and to order increase of rations or of pay. Therefore, my friends, when the Samana Gotama shall have arrived at this carriage-road, then loose the elephant Nalagiri, and let him go down the road.'

'Even so, Sir,' said those elephant-keepers in assent to Devadatta.

And when the Blessed One early in the morning had dressed himself, he entered Rajagaha duly bowled and robed, and with a number of Bhikkhus, for alms; and he entered upon that road. On seeing him the elephant-keepers loosed Nalagiri, and let it go down the road. And the elephant saw the Blessed One coming from the distance; and as soon as it saw him, it rushed towards the Blessed One with uplifted trunk, and with its tail and ears erect.

When those Bhikkhus saw the elephant Nalagiri coming in the distance, they said to the Blessed One: 'This elephant, Lord, Nalagiri, is fierce, and a manslayer, and it has got into this road. Let the Blessed One, Lord, turn back: let the Happy One turn back.'

'Come on, O Bhikkhus. Be not alarmed. There is, O Bhikkhus, no possibility [etc., as in last section, down to the end].'

[And a second and a third time the Bhikkhus made the same appeal, and received the same reply.]

12. Then at that time the people climbed up on to the upper storeys of the houses, and on to the balconies, and on to the roofs. And those of them who were unbelievers and without faith or insight, said, 'Truly the countenance of the great Samana is beautiful; but the elephant will do him a hurt.' But those who were believers, full of
devotion, able, and gifted with insight, said, '?Twill be long e?er the elephant can fight a fight with the elephant (of men)!'

And the Blessed One caused the sense of his love to pervade the elephant Nalagiri; and the elephant, touched by the sense of his love, put down his trunk, and went up to the place where the Blessed One was, and stood still before him. And the Blessed One, stroking the elephant's forehead with his right hand, addressed him in these stanzas:

'Touch not, O elephant, the elephant of men; for sad, O elephant, is such attack,
For no bliss is there, O elephant, when he is passed from hence, for him who strikes the elephant of men.
Be not then mad, and neither be thou careless, for the careless enter not into a state of bliss,
Rather do thou thyself so act, that to a state of bliss thou mayest go.'

And Nalagiri the elephant took up with his trunk the dust from off the feet of the Blessed One, and sprinkled it over its head, and retired, bowing backwards the while it gazed upon the Blessed One.

And Nalagiri the elephant returned to the elephant stables, and stood in its appointed place, and
became once more the tame Nalagiri.
And at that time the people sung these verses:

'They can be tamed by sticks, and goads, and whips,
But the great Sage has tamed this elephant without a weapon or a stick.'

http://www.sacred-texts.com/bud/sbe20/sbe20076.htm

Jadi, jelaslah bahwa dalam teks Cullavagga di atas tidak dikatakan bahwa gajah Nalagiri mencapai kesucian Sotapanna, melainkan menjadi lebih jinak (lebih tenang batinnya) setelah mendengarkan Dhamma dari Sang Buddha. Dalam penjelasan kisah ini dikatakan bahwa jika Nalagiri bukan seekor gajah (setidaknya terlahir sebagai manusia), ia akan mencapai kesucian Sotapanna setelah mendengarkan Dhamma dari Sang Buddha.

Kesalahan terjemahan kisah Nalagiri ini terletak pada terjemahan kalimat: Had the elephant not been a wild beast, he would have be a Sotapanna. Jika dterjemahkan secara kata per kata, memang bermakna "Sang gajah bukan binatang liar, ia telah menjadi Sotapanna" Padahal kalimat di atas dengan kata bantu "had" sebelum subjek merupakan kalimat conditional sentence (dlm kalimat biasa kata bantu ditempatkan setelah subjek).

Kalimat di atas merupakan bentuk ringkas dari kalimat If the elephant had not been a wild beast, he would have become a Sotapanna (conditional sentence type 3). Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi: Jika sang gajah bukan binatang liar, ia akan menjadi Sotapanna
« Last Edit: 19 October 2010, 09:54:43 PM by seniya »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #890 on: 19 October 2010, 09:53:26 PM »
iya, demikianlah yang dikatakan seorang sammasambuddha sendiri.
hal ini tersebar di berbagai sutta, contohnya di dakkhināvibhanga sutta, sang buddha mengatakan kepada ananda bahwa tidak mungkin dana kepada individu berbuah lebih besar daripada buah dana kepada sangha
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #891 on: 19 October 2010, 10:31:13 PM »
Apakah dana kepada sangha, karma baiknya lebih besar dibandingkan kepada seorang Sammasambuddha ?

Quote from: MN 142  Dakkhiṇāvibhanga Sutta
2. Kemudian Mahāpajāpatī Gotamī membawa sepasang jubah baru dan mendatangi Sang Bhagavā,.  Setelah bersujud kepada Beliau, ia duduk di satu sisi dan berkata kepada Sang Bhagavā: “Yang Mulia, sepasang jubah baru ini telah dipintal oleh saya, ditenun oleh saya, khusus untuk Sang Bhaagvā. Yang Mulia, sudilah Sang Bhagavā menerima ini demi belas kasihan.”

Ketika hal ini dikatakan, Sang Bhagavā berkata kepadanya: “Persembahkanlah kepada Sangha, Gotami. Jika engkau mempersembahkannya kepada Sangha, maka baik Aku maupun Sangha telah dihormati.”

Untuk ke dua kali dan ke tiga kalinya ia berkata kepada Sang Bhagavā: “Yang Mulia, … menerima ini demi belas kasihan.”

Untuk ke dua kali dan ke tiga kalinya Sang Bhagavā berkata kepadanya: “Persembahkanlah kepada Sangha, Gotami. Jika engkau mempersembahkannya kepada Sangha, maka baik Aku maupun Sangha telah dihormati.”

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #892 on: 20 October 2010, 12:07:33 PM »
Ok tentang MARA yg posisinya yg tertingi di alam 2 napsu...alam yg masih di liputi napsu adalah alam di bawah alam Brahma, yg paling tinggi adalah alam dewa yg menguasai ciptaan org laen (nah Mara yg kita maksudkan ..berada disana)

selama para mahluk masih di dlm alam samsara..dia menganggap itu masih di wilayah kekuasaannya.. dan jelas dia tidak ingin mahluk2 tsb pergi dari cengkramannya
dia juga di anggap penyiksa terhebat... (tampaknya dia juga suka menyiksa org2 jahat)

"klo di misalkan.. dia seperti seorg pemimpin suatu negara, yg diktaktor.. n kejam, di sisi laen dia tidak ingin warganya pergi (alias pindah jd warga negara laen)..mungkin perbatasannya di tutup, di buat semacam tembok berlin, di termbak mati bila melewati wilayah kekuasaannya... intinya dia gak mau warganya nya pergi..padahal warganya itu gak suka dia"
also..jelas si pemimpin ini akan ngasih hukuman berat ke org "jahat" (yg menurutnya jahat..)
...

Offline cen_cen

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 16
  • Reputasi: 0
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #893 on: 20 October 2010, 04:51:45 PM »
mengenai 9 boddhisatva...apakah semuanya berasal dari manusia? trims..

Maksudnya 10 bodhisatta yang disebutkan dalam Anagatavamsa akan menjadi Buddha yang akan datang (ditambah Metteya) ya?

Berikut ini kutipan bagian pendahuluan Anagatavamsa:

Quote
       Uttamo Metteyyo Ramo Pasenadi Kosalo ca
      Abhibhu Dighasoni ca Candani ca Subo Todeyyabrahmano
      Nalagiri Palaleyyo bodhisatta anukkamena
      Sambodhim labhanti anagate.

(Buddha Gotama predicted as follows: )

      In the future (ten) Bodhisattas will attain full awakening
      in the following order: the most honourable (Ariya) Metteyya,
      (King) Rama, (King) Pasenadi of Kosala, (the Deva) Abhibhu,
      (the Asura Deva) Dighasoni, (the Brahman) Candani, (the young
      man) Subha, the Brahman Todeyya, (the elephant) Nalagiri,
      and (the elephant) Palaleya.

(Buddha Gotama meramalkan sebagai berikut: )

Pada masa yang akan datang (sepuluh orang) Bodhisatta akan mencapai pencerahan sempurna dalam urutan berikut: Yang Mulia (Ariya) Metteya, (Raja) Rama, (Raja) Pasenadi Kosala, (Dewa) Abhibhu, (Dewa Asura) Dighasoni, (Brahmana) Candani, (pemuda) Subha, Brahmana Todeyya, (gajah) Nalagiri, dan (gajah) Palaleya.

Sumber: http://www.buddhanet.net/budsas/ebud/metteya/arimet01.htm

Nama-nama di atas adalah nama-nama makhluk (manusia dan non-manusia) yang hidup pada masa Sang Buddha, misalnya Raja Pasenadi Kosala adalah raja kerajaan Kosala pada masa Buddha Gotama, gajah Nalagiri adalah gajah yang dibuat mabuk oleh Devadatta untuk membunuh Sang Buddha (tetapi gagal), gajah Palaleya adalah gajah yang melayani Sang Buddha pada saat menjalankan masa vassa di hutan dekat Kosambi ketika terjadi perselisihan antara para bhikkhu.

Tentu saja mereka adalah para calon Buddha (Bodhisatta) yang bisa terlahir di alam mana pun selama masa pengembaraan mereka di samsara (kecuali beberapa kelahiran rendah yang tidak mungkin dialami oleh Bodhisatta). Namun pada kelahiran mereka yang terakhir, mereka akan terlahir kembali di alam manusia untuk mencapai pencerahan sempurna sebagai Samma Sambuddha.

dari 10 calon buddha, hanya 1 yg akan menjadi buddha ya?apakah itu urutan yg pertama?

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #894 on: 20 October 2010, 04:58:41 PM »
Semuanya bakal jadi Buddha, sesuai dengan urutannya...  _/\_

Offline cen_cen

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 16
  • Reputasi: 0
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #895 on: 20 October 2010, 05:01:26 PM »
Semuanya bakal jadi Buddha, sesuai dengan urutannya...  _/\_

kalo begitu...masa sekarang buddha ada brp bnyk?

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #896 on: 20 October 2010, 05:18:55 PM »
Semuanya bakal jadi Buddha, sesuai dengan urutannya...  _/\_

kalo begitu...masa sekarang buddha ada brp bnyk?

Tentu saja satu yaitu Buddha Sakyamuni. Kenapa satu ? Beliau termasuk dalam golongan Arahat Sammasambuddha, yaitu orang yang berhasil mencapai KeBuddhaan dengan usahanya sendiri dan mampu membabarkan dhamma yang telah ditemukannya. Seorang Sammasambuddha hanya akan terlahir jika ajaran Buddha yang sebelumnya telah dilupakan oleh umat manusia. Selebihnya, orang yang mempraktekkan ajaran seorang Sammasambuddha dan berhasil merealisasikan nibbana adalah seorang Arahat Savaka Buddha yaitu orang yang berhasil merealisasikan nibbana berkat adanya ajaran dari seorang Sammasambuddha. Savaka dan Sammasambuddha kemampuannya sama dalam melenyapkan dukkha. Perbedaannya hanya terletak pada kemampuannya untuk membabarkan dhamma dan pengetahuannya tentang alam semesta karena jumlah parami yang dikumpulkan sebelum merealisasikan nibbana adalah berbeda.


Offline Terasi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 111
  • Reputasi: 12
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #897 on: 20 October 2010, 05:32:17 PM »
Seorang Sammasambuddha hanya akan terlahir jika ajaran Buddha yang sebelumnya telah dilupakan oleh umat manusia.

Saat ini memang tak ada Sammasambuddha karena ajaran Buddha Gautama masih ada, tapi adakah Pacceka Buddha?

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #898 on: 20 October 2010, 05:35:12 PM »
Seorang Sammasambuddha hanya akan terlahir jika ajaran Buddha yang sebelumnya telah dilupakan oleh umat manusia.

Saat ini memang tak ada Sammasambuddha karena ajaran Buddha Gautama masih ada, tapi adakah Pacceka Buddha?

Mungkin ya mungkin tidak... Karena pertanyaannya dalam konteks Buddha (Saya mengartikannya Sammasambuddha), maka tentu saja hanya satu...
« Last Edit: 20 October 2010, 05:37:51 PM by rooney »

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #899 on: 20 October 2010, 05:44:25 PM »
Seorang Sammasambuddha hanya akan terlahir jika ajaran Buddha yang sebelumnya telah dilupakan oleh umat manusia.

Saat ini memang tak ada Sammasambuddha karena ajaran Buddha Gautama masih ada, tapi adakah Pacceka Buddha?

Ajaran Buddha Gotama masih belum lenyap sekarang ini. tentu saja yang dinamakan pacceka buddha tidak ada skrg ini..Dinamakan pacceka buddha karena jenis buddha ini juga merealisasikan nibbanna dengan usaha sendiri tetapi tidak memiliki kapasitas untuk mengajarkan apa yang beliau temukan..Pacceka buddha muncul pada era lenyapnya dhamma, dimana makhluk tidak lagi mengenal dhamma (biasanya disebut era kekosongan)

cmiiw
No matter how dirty my past is,my future is still spotless