//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Belajar Pali Primer  (Read 22265 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Belajar Pali Primer
« Reply #60 on: 21 November 2014, 11:34:44 AM »
Wah lengkap banget, kelihatan nya anda kuliah di Buddhism nih...Anumodana bro Chaidir....(+1 utk anda)  :jempol:
I'm an ordinary human only

Offline Chaidir Thamrin

  • Teman
  • **
  • Posts: 61
  • Reputasi: 5
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Belajar Pali Primer Kunci Jawaban Latihan 25
« Reply #61 on: 24 November 2014, 11:35:34 AM »
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante,  ^:)^

 _/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,

Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 25:

25
Kunci Jawaban Latihan 25

25.1   Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia

1.   Munayo sīlaṃ rakkhantā girimhi guhāsu vasiṃsu.
   /orang-orang bijaksana sila yang sedang menjaga  di
   gunung di dalam gua-gua tinggal/
   = Orang-orang bijaksana yang sedang menjaga sila,
   tinggal di gunung di dalam gua-gua.

2.   Ācariyena saddhiṃ viharanto kavi isi hoti.
   /(dengan) guru dengan yang sedang tinggal penyair
   orang bijaksana menjadi/
   = Penyair yang sedang tinggal dengan guru, menjadi
   orang bijaksana.

3.   Bhūpati asinā ariṃ paharitvā māresi.
   /raja (dengan) pedang musuh setelah memukul
   membunuh/
   = Setelah memukul musuh dengan pedang, raja
   membunuh [-nya].

4.   Pati bhariyāya paṭiyāditaṃ odanaṃ bhuñjitvā khettaṃ
   agami.
   /suami oleh istri yang disiapkan nasi setelah
   memakan  ladang pergi/
   = Setelah memakan nasi yang disiapkan oleh istri,
   suami pergi [ke] ladang.

5.   Sappurisā gahapatayo bhariyāhi ca puttehi ca gehesu
   vasantā sukhaṃ vindanti.
   /orang-orang baik kepala-kepala rumah tangga
   (dengan) istri-istri dan (dengan) putra-putra dan di
   rumah-rumah yang sedang tinggal kebahagiaan
   merasakan/
   = Kepala-kepala rumah tangga yang baik, yang sedang
   tinggal di rumah-rumah dengan istri-istri dan   
   putra-putra, merasakan kebahagiaan.

6.   Nidhiṃ pariyesanto adhipati sahāyakehi saddhiṃ dīpaṃ
   agacchi.
   /harta tersembunyi yang sedang mencari majikan
   (dengan) teman-teman dengan pulau pergi/
   = Majikan yang sedang mencari harta tersembunyi,
   pergi [ke] pulau dengan teman-teman.

7.   Atithīnaṃ odanaṃ pacantī itthī aggiṃ jālesi.
   /untuk tamu-tamu nasi yang sedang memasak wanita
   api menyalakan/
   = Wanita yang sedang memasak nasi untuk tamu-
   tamu, menyalakan api.

8.   Vyādhinā pīḷito naro mañce sayati.
   /oleh penyakit yang ditekan pria (orang) di ranjang
   tidur/
   = Pria yang ditekan oleh penyakit,  tidur di ranjang.

9.   Gahapati vīhīnaṃ rāsiṃ miṇanto bhariyāya saddhiṃ
   kathesi.
   /kepala rumah tangga [kepunyaan] dari padi-padi
   tumpukan yang sedang menimbang (dengan) istri
   dengan berbicara/
   = Kepala rumah tangga yang sedang menimbang
   tumpukan padi-padi, berbicara dengan istri       
   [-nya].

10.   Dārikā girimhā udentaṃ raviṃ olokentī hasanti.
   /anak-anak perempuan dari gunung yang sedang
   terbit  matahari yang sedang melihat tertawa/
   = Anak-anak perempuan yang sedang melihat
   matahari yang sedang terbit dari gunung, tertawa.

11.   Bhūpatino muṭṭhimhi maṇayo bhavanti.
   /[kepunyaan] dari raja di dalam genggaman batu-batu
   permata ada/
   = Ada batu-batu permata di dalam genggaman raja.

12.   Ari kavino soṇaṃ yaṭṭhiyā paharitvā dhāvi.
   /musuh [kepunyaan] dari penyair anjing dengan
   tongkat untuk berjalan setelah memukul berlari/
   = Musuh berlari setelah memukul anjing dari penyair
   dengan tongkat untuk berjalan.

13.   Kavi patinā dinnaṃ maṇiṃ pāṇinā gaṇhi.
   /penyair oleh tuan yang diberikan batu permata
   dengan tangan mengambil/
   = Penyair mengambil dengan tangan batu permata
   yang  diberikan oleh tuan.
 
14.   Nāriyo patīhi saddhiṃ udadhiṃ gantvā nahāyituṃ
   ārabhiṃsu.
   /wanita-wanita (dengan) suami-suami dengan laut
   setelah pergi untuk mandi mulai/
   = Setelah pergi [ke] laut dengan suami-suami, wanita-
   wanita mulai untuk mandi.   

15.   Adhipati atithiṃ khādanīyehi ca bhojanīyehi ca bhojāpesi.
   /majikan tamu dengan makanan pendamping dan
   makanan utama mempersilakan agar makan /
   = Majikan mempersilakan tamu agar makan dengan
   makanan pendamping dan makanan utama.

16.   Bhūpatinā kattabbāni kammāni adhipatayo na karissanti.
   /oleh raja yang seyogianya dilakukan pekerjaan-
   pekerjaan pemimpin-pemimpin tidak akan
   melakukan/
   = Pemimpin-pemimpin tidak akan melakukan
   pekerjaan-pekerjaan yang seyogianya dilakukan oleh
   raja.

17.   Munīhi pariyesitabbaṃ dhammaṃ ahaṃ pi uggaṇhituṃ
   icchāmi.
   /oleh orang-orang bijaksana yang seyogianya dicari
   Dhamma saya juga untuk belajar berharap/
   = Saya juga berharap untuk belajar Dhamma yang
   seyogianya dicari oleh orang-orang bijaksana.

18.   Ahaṃ dīpaṃ jāletvā udakena āsittāni padumāni Buddhassa
   pūjemi.
   /saya lampu setelah menyalakan (dengan) air yang
   disiram bunga-bunga teratai kepada Buddha
   mempersembahkan/
   = Setelah menyalakan lampu, saya mempersembahkan
   kepada Buddha bunga-bunga teratai yang disiram
   dengan air.

19.   Tvaṃ girimhi vasante dīpayo oloketuṃ luddakena saha
   giriṃ āruhasi.
   /anda di gunung yang sedang tinggal macan-macan
   tutul untuk melihat (dengan) pemburu dengan
   gunung menaiki/
   = Anda menaiki gunung dengan pemburu untuk
   melihat macan-macan tutul yang sedang tinggal         
   di gunung.

20.   Devī parisāya saha sabhāyaṃ nisinnā hoti.
   /ratu (dengan) rombongan dengan di dalam
   perkumpulan telah duduk/
   = Ratu telah duduk di dalam perkumpulan dengan
   rombongan.

21.   Gahapatayo pañhe pucchituṃ ākaṅkhamānā isiṃ
   upasaṅkamiṃsu.
   /kepala-kepala rumah tangga pertanyaan-pertanyaan
   untuk menanyakan yang sedang berharap orang
   bijaksana menghampiri/
   = Kepala-kepala rumah tangga yang sedang berharap
   untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan,
   menghampiri orang bijaksana.

22.   Gahapatīhi puṭṭho (puṭṭhe ?) isi pañhe vyākari.
   /oleh kepala-kepala rumah tangga yang ditanya orang
   bijaksana pertanyaan-pertanyaan menjelaskan/
   = Orang bijaksana menjelaskan pertanyaan-
   pertanyaan yang ditanya oleh kepala-kepala rumah
   tangga.

23.   Nāriyā dhotāni vatthāni gaṇhante kapayo disvā kumārā
   pāsāṇehi te (mereka) pahariṃsu.
   /oleh wanita yang dicuci pakaian-pakaian yang
   sedang mengambil kera-kera setelah melihat anak-
   anak laki-laki (dengan) batu-batu mereka memukul/
   = Setelah melihat kera-kera yang sedang mengambil 
   pakaian-pakaian yang dicuci oleh wanita, anak-anak
   laki-laki memukul mereka dengan batu-batu.

24.   Uyyāne āhiṇḍitvā tiṇaṃ khādantiyo gāviyo ca goṇā ca ajā
   ca aṭaviṃ pavisitvā dīpiṃ disvā bhāyiṃsu.
   /di taman setelah berkeliaran rumput yang sedang
   memakan sapi-sapi betina dan sapi-sapi jantan dan
   kambing-kambing  dan hutan setelah memasuki
   macan tutul setelah melihat takut/
   = Setelah memasuki hutan, sapi-sapi betina, sapi-sapi
   jantan, dan kambing-kambing yang sedang
   memakan rumput setelah berkeliaran di taman,
   takut setelah melihat macan tutul.

25.   Gahapatīhi munayo ca atithayo ca bhojetabbā honti.
   /oleh kepala-kepala rumah tangga orang-orang
   bijaksana dan tamu-tamu dan seyogianya
   dipersilakan makan/
   = Orang-orang bijaksana dan  tamu-tamu seyogianya
   dipersilakan makan oleh kepala-kepala rumah
   tangga.

26.   Ammā mañjūsāya pakkhipitvā rakkhite maṇayo dārikāya
   ca vadhuyā ca adadi (adāsi).
   /ibu di dalam kotak setelah menyimpan yang dijaga
   batu-batu permata kepada anak perempuan dan
   kepada menantu perempuan dan memberikan/
   = Setelah menyimpan batu-batu permata yang dijaga
   di dalam kotak, ibu berikan kepada anak perempuan
   dan menantu perempuan.

27.   Yadi tumhe bhūpatiṃ upasaṅkameyyātha mayaṃ rathaṃ
   paṭiyādessāma.
   /jika kalian raja menghampiri kami kendaraan akan
   menyiapkan/
   = Jika kalian menghampiri raja, kami akan
   menyiapkan kendaraan.

28.   Gahapati coraṃ gīvāya gahetvā pādena kucchiṃ pahari.
   /kepala rumah tangga pencuri melalui leher setelah
   menangkap (dengan) kaki perut menyerang/
   = Setelah menangkap pencuri [itu] melalui leher         
   [-nya], kepala rumah tangga [itu] menyerang perut       
   [-nya] dengan kaki.   

        Maksudnya:

   -  Setelah mencengkeram leher pencuri [itu], kepala
       rumah tangga [itu] menendang perut [-nya].
   
29.   Sakuṇehi katāni kulāvakāni (sarang-sarang) mā tumhe
   bhindatha.
   /oleh burung-burung yang dibuat sarang-sarang
   jangan kalian merusak/
   = Janganlah kalian merusak sarang-sarang yang dibuat
   oleh burung-burung.

30.   Gītaṃ gāyantī yuvati gāviṃ upasaṅkamma khīraṃ
   duhituṃ (memerah susu) ārabhi.
   /lagu yang sedang menyanyikan gadis sapi betina
   setelah mendekati susu untuk memerah susu mulai/
   = Setelah mendekati sapi betina, gadis yang sedang
   menyanyikan lagu, mulai untuk memerah susu.

31.   Buddhassa dhātuyo vandituṃ mayaṃ vihāraṃ gamimha.
   /[kepunyaan] dari Buddha relik-relik untuk
   menghormati kami wihara pergi/
   = Kami pergi [ke] wihara untuk menghormati relik-
   relik Buddha.

32.   Mayaṃ kaññāyo dhammasālaṃ sammajjitvā kilañjāsu (di
   atas tikar-tikar) nisīditvā dhammaṃ suṇimha.
   /kami anak-anak perempuan aula Dhamma setelah
   menyapu di atas tikar-tikar setelah duduk Dhamma
   mendengarkan/
   = Setelah menyapu aula Dhamma, kami, anak-anak
   perempuan mendengarkan Dhamma setelah duduk
   di atas tikar-tikar.

33.   Mayaṃ locanehi rūpāni passāma, sotehi (dengan [kedua]
   telinga) saddaṃ (suara) suṇāma, jivhāya rasaṃ sādiyāma
   (mencicipi).
   /kami (dengan) [kedua] mata wujud-wujud melihat,
   (dengan) [kedua] telinga suara mendengar, (dengan)
   lidah cita rasa mencicipi/
   = Kami melihat wujud-wujud dengan [kedua] mata,
   mendengar suara dengan [kedua] telinga, mencicipi
   cita rasa dengan lidah.

34.   Te aṭaviyā āhiṇḍantiyo gāviyo rajjūhi bandhitvā khettaṃ
   ānesuṃ.
   /mereka di hutan yang sedang berkeliaran sapi-sapi
   betina (dengan) tali-tali setelah mengikat ladang
   membawa/
   = Setelah mengikat sapi-sapi betina yang sedang
   berkeliaran di hutan dengan tali-tali, mereka       
   bawa  [ke] ladang.

35.   Bhariyā vyādhinā pīḷitassa patino hatthaṃ āmasantī taṃ
   (ia) samassāsesi (menghibur).
   /istri oleh penyakit yang ditekan [kepunyaan] dari
   suami tangan yang sedang menyentuh ia
   menghibur/
   = Istri yang sedang menyentuh tangan suami [-nya]
   yang ditekan oleh penyakit, menghiburnya.
 
36.   Gahapati atithinā saddhiṃ sallapanto sālāya nisinno hoti.
   /kepala rumah tangga (dengan) tamu dengan sedang
   mengobrol di dalam ruangan telah duduk /   
   = Kepala rumah tangga telah duduk di dalam
   ruangan, sedang mengobrol dengan tamu.

37.   Muni saccaṃ adhigantvā manussānaṃ dhammaṃ desetuṃ
   pabbatamhā oruyha gāme vihāre vasati.
   /orang bijaksana kebenaran setelah memahami
   kepada orang-orang Dhamma untuk membabarkan
   dari gunung setelah turun di dusun di wihara
   tinggal/
   = Setelah memahami kebenaran [dan] turun dari
   gunung untuk membabarkan Dhamma kepada
   orang-orang, orang bijaksana tinggal di wihara di
   dusun.

38.   Rajjuyā bandhitā gāvī tattha tattha (di sana sini)
   āhiṇḍituṃ asakkontī rukkhamūle tiṇaṃ khādati.
   /(dengan) tali yang diikat sapi betina di sana sini
   untuk  berkeliaran yang sedang tidak bisa di kaki
   pohon rumput makan/
   = Sapi betina yang diikat dengan tali, yang sedang
   tidak bisa berkeliaran di sana sini, makan rumput di
   kaki pohon.

39.   Devī bhūpatinā saddhiṃ rathena gacchantī anatarāmagge (di 
        jalan) kasante kassake passi.
   /ratu (dengan) raja dengan (dengan) kendaraan yang
   sedang pergi di jalan yang sedang membajak petani-
   petani melihat/
   = Ratu yang sedang pergi dengan raja dengan
   kendaraan, melihat petani-petani yang sedang
   membajak [tanah] di jalan.

40.   Mā tumhe akusalaṃ karotha, sace kareyyātha sukhaṃ
   vindituṃ na labhissatha.
   /jangan kalian kejahatan melakukan, jika lakukan
   kebahagiaan untuk merasakan tidak akan
   memperoleh/
   = Janganlah melakukan kejahatan, jika lakukan, kalian
   tidak akan memperoleh [kesempatan] untuk
   merasakan kebahagiaan.


25.2   Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali

1.   Suami-suami membawa serta batu-batu permata dari
   pulau untuk istri-istri.
   /patayo āhariṃsu maṇayo dīpā (dīpamhā; dīpasmā)
   bhariyānaṃ/
   = Patayo bhariyānaṃ dīpasmā maṇayo āhariṃsu.

2.   Penyakit-penyakit menekan orang-orang yang sedang
   tinggal di dunia.
   /vyādhayo pīḷenti manusse (nare; purise) vasante loke
   (lokamhi; lokasmiṃ)/
   = Vyādhayo loke vasante manusse pīḷenti.

3.   Setelah duduk di tanah, wanita [itu] menimbang padi
   dengan nāḷi (dua pattha; dua tabung)
   /nisīditvā bhūmiyā (bhūmiyaṃ), vanitā (nārī; itthī) miṇi
   vīhiṃ nāḷiyā/
   = Bhūmiyaṃ nisīditvā nārī nāḷiyā vīhiṃ mini.

4.   Kepala-kepala rumah tangga yang sedang melakukan
   kejahatan, tidak menghormati orang-orang bijaksana.
   /gahapatayo karontā pāpaṃ (akusalaṃ) na vandanti
   paṇḍite (munayo; isayo)/
   = Gahapatayo pāpaṃ karontā munayo na vandanti.
   = Pāpaṃ karontā gahapatayo munayo na vandanti.

5.   Jika kalian (Anda) menggali harta tersembunyi, akan
   memperoleh batu-batu permata.
   /sace (yadi) tumhe khaṇeyyātha (tvaṃ khaṇeyyāsi)   
   nidhiṃ, tumhe labhissatha (tvaṃ labhissasi)] maṇayo/
   = Sace tumhe nidhiṃ khaṇeyyātha maṇayo labhissatha.
   = Sace tvaṃ nidhiṃ khaṇeyyāsi maṇayo labhissasi.
 
6.   Saya mencuci pakaian-pakaian yang perlu dicuci oleh
   istri.
   /ahaṃ dhoviṃ vatthāni dhovitabbāni bhariyāya/
   = Ahaṃ bhariyāya dhovitabbāni vatthāni dhoviṃ.

7.   Kami meminum bubur yang disiapkan oleh ibu.
   /mayaṃ pivimha yāguṃ paṭiyāditaṃ ammāya/
   = Mayaṃ ammāya paṭiyāditaṃ yāguṃ pivimha.

8.   Anda menyalakan api untuk memasak nasi dan bubur
   untuk tamu-tamu yang sedang datang dari kota.
   /tvaṃ jālesi aggiṃ pacituṃ bhattaṃ (odanaṃ) ca yāguṃ ca
   atithīnaṃ āgacchantānaṃ nagarā (nagaramhā;
   nagarasmā)/
   = Tvaṃ nagaramhā āgacchantānaṃ atithīnaṃ odanaṃ ca
   yāguṃ ca pacituṃ aggiṃ jālesi.

9.   Kepala rumah tangga memukul dengan pedang
   pencuri yang telah memasuki  rumah.
   /gahapati pahari khaggena (asinā) coraṃ paviṭṭhaṃ
   gehaṃ (gharaṃ; nivāsaṃ)/
   = Gahapati asinā gehaṃ paviṭṭhaṃ coraṃ pahari.
 
10.   Wanita muda memberikan rumput kepada sapi-sapi
   betina yang telah berdiri di bawah naungan pohon.
   /taruṇī dadi (adāsi) tiṇaṃ gāvīnaṃ ṭhitānaṃ chāyāya
   (chāyāyaṃ) rukkhassa/
   = Taruṇī rukkhassa chāyāyaṃ ṭhitānaṃ gāvīnaṃ tiṇaṃ
   dadi.

11.   Kera-kera tinggal di pohon-pohon, singa-singa tidur di
   dalam gua-gua, ular-ular berjalan di tanah.
   /makkaṭā (vānarā; kapayo) vasanti rukkhesu, sīhā sayanti
   guhāsu, sappā caranti bhūmiyā (bhūmiyaṃ)/
   = Vānarā rukkhesu vasanti, sīhā guhāsu sayanti, sappā
   bhūmiyaṃ caranti.

12.   Jika Anda bawa setelah membeli barang-barang dari
   kota, saya akan menjual mereka kepada petani-petani.
   /sace tvaṃ āhareyyāsi kiṇitvā bhaṇḍe (bhaṇḍāni) nagarā
   (nagaramhā; nagarasmā), ahaṃ vikkiṇissāmi tāni
   kassakānaṃ/
   = Sace tvaṃ nagarasmā bhaṇḍāni kiṇitvā āhareyyāsi, ahaṃ
   kassakānaṃ tāni vikkiṇissāmi.

13.   Wahai orang jahat! Jika Anda melakukan kebajikan,
   Anda akan merasakan kebahagiaan.
   /asappurisa ! sace tvaṃ kareyyāsi puññaṃ (kusalaṃ), tvaṃ
   vindeyyāsi sukhaṃ/
   = Asappurisa ! Sace tvaṃ kusalaṃ kareyyāsi, tvaṃ sukhaṃ
   vindeyyāsi.

14.   Ada batu-batu permata dan emas di dalam kotak-
   kotak di rumah ibu.
   /santi maṇayo ca suvaṇṇo (hirañño) ca mañjūsāsu ghare
   (gehe; nivāse; gharamhi; gehamhi; nivāsamhi; gharasmiṃ;
   gehasmiṃ; nivāsasmiṃ) ammāya/
   = Maṇayo ca suvaṇṇo ca ammāya gehamhi mañjūsāsu
   santi.

15.   Orang bijaksana membabarkan Dhamma kepada
   rombongan raja yang telah duduk di atas tanah.
   /paṇḍito (muni; isi) desesi Dhammaṃ parisāya bhūpālassa
   (bhūpatino; bhūpatissa) nisinnāya bhūmiyā
   (bhūmiyaṃ)/
   = Muni bhūmiyaṃ nisinnāya bhūpatissa parisāya
   Dhammaṃ desesi.

16.   Bhikkhu-bhikkhu, orang-orang bijaksana, dan
   penyair-penyair dihormati oleh orang-orang baik.
   /samaṇā ca paṇḍitā (muṇayo; isayo) ca kavayo ca
   vanditā (pūjitā) [honti] sappurisehi/
   = Samaṇā ca muṇayo ca kavayo ca sappurisehi pūjitā
   honti.

17.   Kami akan mendapatkan harta yang dijaga oleh
   pemimpin.
   /mayaṃ labhissāma nidhiṃ rakkhitaṃ adhipatinā/
   = Mayaṃ adhipatinā rakkhitaṃ nidhiṃ labhissāma.

18.   Jangan memotong dahan-dahan dari pohon-pohon
   yang ditanam di taman.
   /mā  [tvaṃ] chindāhi (tumhe chindatha) sākhāyo
   rukkhānaṃ ropitānaṃ uyyāne (uyyānamhi;
   uyyānasmiṃ)/
   = Mā tumhe uyyānasmiṃ ropitānaṃ rukkhānaṃ sākhāyo
   chindatha.
   = Mā tvaṃ uyyānasmiṃ ropitānaṃ rukkhānaṃ sākhāyo
   chindāhi.

19.   Burung-burung yang dibebaskan dari sangkar,
   terbang [ke] langit.
   /sakuṇā muttā pañjarā (pañjaramhā; pañjarasmā),
   uppatiṃsu ākasaṃ/   
   = Pañjaramhā muttā sakuṇā ākasaṃ uppatiṃsu.

20.   Kami tidak melihat orang-orang bijaksana yang
   sedang menyeberang sungai dengan kekuatan gaib.
   /mayaṃ na passimha paṇḍite (munayo; isayo) tarante
   nadiṃ iddhiyā/
   = Mayaṃ iddhiyā nadiṃ tarante munayo na passimha.

Selesai sudah pemaparan Pelajaran 25 beserta Kunci Jawaban dari Soal-soal Latihannya.

Salam metta,  :x

Chaidir Lim

N.b.: Untuk pertanyaan :

Met pagi bro Chaidir, mo nanya ya, nama Dhammarakkhita memang bergender male, lantas utk gender female Dhammarakkhita apakah menjadi Dhammarakkhitani, atau bagaimana? Trm ksh seblm nya.

= kata "Dhamma" berfungsi sebagai nomina maskulin, dan kata "rakkhita" adalah bentuk verba past participle dari "rakkhati", yang dalam bahasa Pali berfungsi sebagai verba pasif. "Dhammarakkhita" berarti "yang dilindungi Dhamma".

Untuk gender feminim, bisa dipakai sebutan penanda feminim di depannya, misalnya: Upasika Dhammarakkhita (= Umat awam wanita yang dilindungi Dhamma), dsb.

Offline Chaidir Thamrin

  • Teman
  • **
  • Posts: 61
  • Reputasi: 5
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Belajar Pali Primer Bab 26
« Reply #62 on: 24 November 2014, 11:47:06 AM »
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante,  ^:)^

 _/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,

Selanjutnya adalah pemaparan Pelajaran 26 beserta Soal-soal Latihannya:

26
Pelajaran 26

26.1   Deklinasi (Penasrifan) Nomina-nomina Maskulin
           yang Berakhir dengan Huruf  -ī


                                    pakkhī = burung

           Tunggal:                                           Jamak:
Nom.   pakkhī                                            pakkhī; pakkhino
Vok.           pakkhī                                           pakkhī; pakkhino
Akus.   pakkhinaṃ; pakkhiṃ                           pakkhī; pakkhino
Inst.    pakkhinā                                           pakkhīhi (pakkhībhi)
Abla.   pakkhinā; pakkhimhā; pakkhismā   pakkhīhi (pakkhībhi)
Dat.           pakkhino; pakkhissa                           pakkhīnaṃ
Gen.           pakkhino; pakkhissa                           pakkhīnaṃ
Lok.           pakkhini; pakkhimhi; pakkhismiṃ    pakkhīsu

Perlu diperhatikan bahwa deklinasi ini berbeda dengan deklinasi aggi hanya dalam kasus-kasus nominatif, vokatif, dan akusatif. Selebihnya sama, satu-satunya pengecualian adalah pakkhini pada lokatif tunggal, yang mana tidak ada bentuk yang sama pada deklinasi aggi.


26.2   Nomina-nomina Maskulin yang Berakhir dengan
           Huruf  –ī


hatthī; karī   = gajah jantan
sāmī                   = tuan; suami
seṭṭhī                   = bankir; hartawan; saudagar kaya
sukhī           = seseorang yang bahagia
mantī           = menteri
sikhī                   = burung merak
pāṇī                   = makhluk hidup
dāṭhī                   = hewan bergading
dīghajīvī           = orang yang berumur panjang
balī                   = yang kuat
vaḍḍhakī           = tukang kayu
sārathī           = sais kereta perang
kuṭṭhī           = penderita penyakit kusta/lepra
pāpakārī           = pelaku kejahatan


26.3   Latihan 26

26.3.1   Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia

1.   Pakkhī gāyanto sākhāyaṃ nisīdati.
2.   Gāviṃ rajjuyā muñcamānā ammā khette ṭhitā hoti.
3.   Kaññāyo sabhāyaṃ naccantiyo gāyiṃsu.
4.   Seṭṭhī mahantaṃ (banyak) dhanaṃ vissajjetvā
   samaṇānaṃ vihāraṃ kārāpesi.
5.   Hatthino ca kaṇeruyo ca aṭaviyaṃ āhiṇḍanti.
6.   Pāpakārī pāpāni paṭicchādetvā sappuriso viya (seperti)
   sabhāyaṃ nisinno seṭṭhinā saddhiṃ kathesi.
7.   Sappurisā dīghajīvino hontu, puttā sukhino bhavantu.
8.   Vāṇijo nagaramhā bhaṇḍāni kiṇitvā piṭakesu pakkhipitvā
   rajjuyā bandhitvā āpaṇaṃ pesesi.
9.   Sārathinā āhaṭe rathe vaḍḍhakī nisinno hoti.
10.   Sabbe (semua) pāṇino dīghajīvino na bhavanti (honti).
11.   Ammā vaḍḍhakinā gehaṃ kārāpetvā dārikāhi saha tattha
   (di sana) vasi.
12.   Mayaṃ maṇayo vatthena veṭhetvā mañjūsāyaṃ
   nikkhipitvā bhariyānaṃ pesayimha.
13.   Muni pāpakāriṃ pakkosāpetvā dhammaṃ desetvā ovadi.
14.   Balinā bhūpatino dinnaṃ kariṃ oloketuṃ tumhe
   sannipatittha.
15.   Ahaṃ seṭṭhī kuṭṭhiṃ pakkosāpetvā bhojanaṃ (makanan)
   dāpesiṃ.
16.   Sace girimhi sikhino vasanti, te (mereka) passituṃ ahaṃ
   giriṃ āruhituṃ ussahissāmi.
17.   Bhūpati sappuriso abhavi (ahosi); mantino pāpakārino
   abhaviṃsu (ahesuṃ).
18.   Balinā kārāpitesu pāsādesu seṭṭhino puttā na vasiṃsu.
19.   Sabbe pāṇino sukhaṃ pariyesamānā jīvanti, kammāni
   karonti.   
20.   Sāmī maṇayo ca suvaṇṇaṃ ca kiṇitvā bhariyāya adadi
   (adāsi).
21.   Asanisaddaṃ (suara petir) sutvā girimhi sikhino naccituṃ
   ārabhiṃsu.
22.   Mā balino pāpakārī hontu (bhavantu).
23.   Sappurisā kusalaṃ karontā, manussehi puññaṃ kārentā,
   sukhino bhavanti. 
24.   Kavi asinā ariṃ pahari; kaviṃ paharituṃ asakkonto ari
   kuddho ahosi.
25.   Kapayo rukkhesu carantā pupphāni ca chindiṃsu.


26.3.2   Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali

1.   Gajah-gajah yang diikuti oleh pemburu jahat, 
   berlari di dalam hutan.
2.   Penderita kusta mengambil pakaian-pakaian yang
   diberikan oleh suami.
3.   Macan-macan tutul yang sedang tinggal di dalam
   hutan tidak takut dari singa-singa yang sedang
   tinggal di dalam gua-gua.
4.   Anak-anak laki-laki yang sedang menyanyikan lagu,
   menari dengan anak-anak perempuan di dalam
   ruangan.
5.   Ibu-ibu menyebarkan bunga-bunga teratai di atas
   altar bunga (pupphāsane) dengan putri-putri.
6.   Jika anak-anak laki-laki minum minuman beralkohol;
   anak-anak perempuan, setelah marah, tidak akan
   menyanyi.
7.   Petani marah kepada pelaku kejahatan yang sedang
   mengganggu sapi-sapi betina yang sedang memakan
   rumput di ladang.
8.   Saudagar kaya menyuruh agar membangun rumah
   besar untuk putra-putra [-nya] oleh tukang kayu.
9.   Semoga dewa-dewa melindungi raja yang baik yang
   sedang memerintah pulau dengan Dhamma
   (kebenaran).
10.   Semoga semua (sabbe) makhluk hidup bahagia [dan]
   berumur panjang.

Salam metta,  :x

Chaidir Lim

Offline Chaidir Thamrin

  • Teman
  • **
  • Posts: 61
  • Reputasi: 5
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Belajar Pali Primer Kunci Jawaban Latihan 26
« Reply #63 on: 29 November 2014, 10:18:30 AM »
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante,  ^:)^

 _/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,

Sebelumnya, saya memohon maaf karena kemarin lupa mengirim data Pali Primer ke Forum ini. Jadi, saya kirim datanya hari ini.

Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 26:

26
Kunci Jawaban Latihan 26
[/b]


26.1   Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia

1.   Pakkhī gāyanto sākhāyaṃ nisīdati.
   /burung yang sedang bernyanyi di dahan duduk/
   = Burung yang sedang bernyanyi, duduk di dahan.

2.   Gāviṃ rajjuyā muñcamānā ammā khette ṭhitā hoti.
   /sapi betina dari tali yang sedang membebaskan ibu di
   ladang telah berdiri/
   = Ibu telah berdiri di ladang, sedang membebaskan
    sapi betina dari tali.

3.   Kaññāyo sabhāyaṃ naccantiyo gāyiṃsu.
   /Anak-anak perempuan di dalam pertemuan yang
   sedang menari bernyanyi/
   = Anak-anak perempuan yang sedang menari di dalam
   pertemuan [itu], bernyanyi.

4.   Seṭṭhī mahantaṃ (banyak) dhanaṃ vissajjetvā samaṇānaṃ
   vihāraṃ kārāpesi.
   /hartawan banyak uang setelah menggunakan untuk
   bhikkhu-bhikkhu wihara menyuruh agar
   membangun/
   = Setelah menggunakan uang yang  banyak, hartawan
   [itu] menyuruh agar membangun wihara untuk
   bhikkhu-bhikkhu.

5.   Hatthino ca kaṇeruyo ca aṭaviyaṃ āhiṇḍanti.
   /gajah-gajah jantan dan gajah-gajah betina dan di
   hutan berkeliaran/
   = Gajah-gajah jantan dan gajah-gajah betina
   berkeliaran di hutan.

6.   Pāpakārī pāpāni paṭicchādetvā sappuriso viya (seperti)
   sabhāyaṃ nisinno seṭṭhinā saddhiṃ kathesi.
   /pelaku kejahatan perbuatan-perbuatan jahat setelah
   menyembunyikan orang baik seperti di dalam
   pertemuan telah duduk (dengan) saudagar kaya
   dengan berbicara/
   = Setelah menyembunyikan perbuatan-perbuatan
   jahat, pelaku kejahatan yang telah duduk di dalam
   pertemuan [berlagak] seperti orang baik, berbicara
   dengan saudagar kaya.

7.   Sappurisā dīghajīvino hontu, puttā sukhino bhavantu.
   /orang-orang baik orang-orang yang berumur
   panjang semoga … menjadi, putra-putra orang-orang
   yang bahagia semoga … menjadi/
   = Semoga orang-orang baik berumur panjang, semoga
   putra-putra [mereka] bahagia.

8.   Vāṇijo nagaramhā bhaṇḍāni kiṇitvā piṭakesu pakkhipitvā
   rajjuyā bandhitvā āpaṇaṃ pesesi.
   /pedagang dari kota barang-barang setelah membeli
   di dalam keranjang-keranjang  setelah menyimpan
   (dengan) tali setelah mengikat pasar mengirim/
   = Setelah membeli barang-barang dari kota, setelah
   simpan di dalam kotak-kotak [dan] ikat dengan tali,
   pedagang [itu]  kirim [ke] pasar.

9.   Sārathinā āhaṭe rathe vaḍḍhakī nisinno hoti.
   /oleh sais (kusir) kereta yang dibawa di dalam kereta tukang
   kayu  telah duduk/
   = Tukang kayu telah duduk di dalam kereta yang
   dibawa oleh sais kereta.

10.   Sabbe (semua) pāṇino dīghajīvino na bhavanti (honti).
   /semua makhluk-makhluk hidup yang berumur
   panjang tidak ada/
   = Semua makhluk hidup tidak ada yang berumur
   panjang.

11.   Ammā vaḍḍhakinā gehaṃ kārāpetvā dārikāhi saha tattha
   (di  sana) vasi.
   /ibu oleh tukang kayu rumah setelah menyuruh agar
   membangun (dengan) anak-anak perempuan dengan
   di sana tinggal/
   = Setelah menyuruh agar membangun rumah oleh
   tukang kayu, ibu tinggal di sana dengan anak-anak
   perempuan.

        Maksudnya:

        = Setelah menyuruh tukang kayu membangun rumah,
       ibu tinggal di sana dengan anak-anak perempuan.

12.   Mayaṃ maṇayo vatthena veṭhetvā mañjūsāyaṃ
   nikkhipitvā bhariyānaṃ pesayimha.
   /kami batu-batu permata (dengan) kain-kain setelah
   membungkus di dalam kotak setelah meletakkan
   kepada istri-istri mengirim/
   = Setelah membungkus batu-batu permata dengan
   kain-kain [dan] simpan di dalam kotak, kami kirim
   kepada istri-istri.

13.   Muni pāpakāriṃ pakkosāpetvā dhammaṃ desetvā ovadi.
   /orang bijaksana pelaku kejahatan setelah menyuruh
   agar memanggil Dhamma setelah membabarkan
   menasihati/
   = Setelah menyuruh agar memanggil pelaku kejahatan
   [dan] membabarkan Dhamma, orang bijaksana
   menasihati.

14.   Balinā bhūpatino dinnaṃ kariṃ oloketuṃ tumhe
   sannipatittha.
   /oleh orang kuat kepada raja yang diberikan gajah
   jantan untuk melihat kalian berkumpul/
   = Kalian berkumpul untuk melihat gajah jantan yang
   diberikan kepada raja oleh orang kuat.

15.   Ahaṃ seṭṭhī kuṭṭhiṃ pakkosāpetvā bhojanaṃ (makanan)
   dāpesiṃ.
   /saya saudagar kaya penderita penyakit kusta
   menyuruh agar memanggil  makanan menyuruh
   agar  memberikan/
   = Saya, saudagar kaya, setelah menyuruh agar
   memanggil penderita penyakit kusta, menyuruh
   agar  memberikan makanan.

16.   Sace girimhi sikhino vasanti, te (mereka) passituṃ ahaṃ
   giriṃ āruhituṃ ussahissāmi.
   /jika di gunung burung-burung merak tinggal, mereka
   untuk melihat saya gunung untuk menaiki akan
   mencoba/
   = Jika burung-burung merak tinggal di gunung, saya
   akan mencoba untuk menaiki gunung untuk melihat
   mereka.

17.   Bhūpati sappuriso abhavi (ahosi); mantino pāpakārino
   abhaviṃsu (ahesuṃ).
   /raja orang baik adalah; menteri-menteri pelaku-
   pelaku kejahatan adalah/
   = Raja adalah orang baik; menteri-menteri adalah
   pelaku-pelaku kejahatan.

18.   Balinā kārāpitesu pāsādesu seṭṭhino puttā na vasiṃsu.
   /oleh orang kuat menyuruh agar membangun di
   dalam istana-istana [kepunyaan] dari saudagar
   kaya putra-putra tidak tinggal/
   = Putra-putra dari saudagar kaya tidak tinggal di
   dalam  istana-istana yang menyuruh agar
   membangun oleh orang kuat.

        Maksudnya:

   = Putra-putra dari saudagar kaya tidak tinggal di
   dalam istana-istana yang dibangun oleh orang kuat.


19.   Sabbe  pāṇino sukhaṃ pariyesamānā jīvanti, kammāni
   karonti.   
   /semua makhluk-makhluk hidup kebahagiaan yang
   sedang mencari hidup, melakukan pekerjaan-
   pekerjaan/
   = Semua makhluk hidup yang sedang mencari
   kebahagiaan, hidup [dan] melakukan pekerjaan-
   pekerjaan.

20.   Sāmī maṇayo ca suvaṇṇaṃ ca kiṇitvā bhariyāya adadi
   (adāsi).
   /suami batu-batu permata dan emas dan setelah
   membeli kepada istri memberikan/
   = Setelah membeli batu-batu permata dan emas,
   suami berikan kepada istri.

21.   Asanisaddaṃ (suara petir) sutvā girimhi sikhino naccituṃ
   ārabhiṃsu.
   /suara petir setelah mendengar di gunung burung-
   burung merak untuk menari mulai/
   = Setelah mendengar suara petir, burung-burung
   merak  di gunung mulai untuk menari.

22.   Mā balino pāpakārī hontu (bhavantu).
   /tidak orang-orang kuat pelaku-pelaku kejahatan
   semoga … menjadi/
   = Semoga orang-orang kuat tidak menjadi pelaku-
   pelaku kejahatan.

23.   Sappurisā kusalaṃ karontā, manussehi puññaṃ kārentā,
   sukhino bhavanti.
   /orang-orang baik kebaikan yang sedang melakukan
   oleh orang-orang kebajikan menyuruh agar
   melakukan orang-orang yang bahagia menjadi/
   = Orang-orang baik yang sedang melakukan kebaikan,
   menyuruh agar melakukan kebajikan oleh orang-
   orang,  menjadi orang-orang yang bahagia.

        Maksudnya:
   
   = Orang-orang baik yang sedang melakukan kebaikan,
   menyuruh orang-orang agar melakukan kebajikan,
   [dan] menjadi bahagia.

24.   Kavi asinā ariṃ pahari; kaviṃ paharituṃ asakkonto ari
   kuddho ahosi.
   /penyair (dengan) pedang musuh memukul; penyair
   untuk memukul yang sedang tidak mampu musuh
   marah menjadi/
   = Penyair memukul musuh dengan pedang; musuh
   yang sedang tidak mampu untuk memukul penyair,
   menjadi marah.

25.   Kapayo rukkhesu carantā pupphāni chindiṃsu.
   /kera-kera di atas pohon-pohon yang sedang berjalan
   bunga-bunga  merusak/
   = Kera-kera yang sedang berjalan di atas pohon-pohon,
   merusak bunga-bunga.


26.2   Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali

1.   Gajah-gajah yang diikuti oleh pemburu jahat, 
   berlari di dalam hutan.
   /hatthino (karino) anubandhitā pāpaluddakena, dhāviṃsu
   araññe (vane; aṭaviyaṃ)/
   = Pāpaluddakena anubandhitā hatthino aṭaviyaṃ
   dhāviṃsu.

2.   Penderita kusta mengambil pakaian-pakaian yang
   diberikan oleh suami.
   /kuṭṭhī gaṇhi sāṭake (vatthe; vatthāni) dinne
   (dinnāni) patinā (sāminā)/
   = Kuṭṭhī sāminā dinne sāṭake gaṇhi.   

3.   Macan-macan tutul yang sedang tinggal di dalam
   hutan, tidak takut dari singa-singa yang sedang
   tinggal di dalam gua-gua.
   /dīpayo vasantā vane (vanamhi; vanasmiṃ; araññe;
   araññamhi;  araññasmiṃ; aṭaviyā; aṭaviyaṃ) na bhāyanti
   sīhehi vasantehi guhāsu/
   = Araññamhi vasantā dīpayo guhāsu vasante sīhehi na
   bhāyanti.
   = Dīpayo araññamhi vasantā guhāsu vasantehi sīhehi na
   bhāyanti.

4.   Anak-anak laki-laki yang sedang menyanyikan lagu,
   menari dengan anak-anak perempuan di dalam
   ruangan.
   /kumārā gāyantā gītaṃ, nacciṃsu saha (saddhiṃ) kaññāhi
   (dārikāhi) sālāya (sālāyaṃ)/
   = Gītaṃ gāyantā kumārā sālāyaṃ dārikāhi saha nacciṃsu.
   
5.   Ibu-ibu menyebarkan bunga-bunga teratai di atas
   altar  bunga (pupphāsane) dengan putri-putri.
   /ammāyo patthariṃsu padume (padumāni) pupphāsane
   saha (saddhiṃ) dhītūhi/
   = Ammāyo dhītūhi saha pupphāsane padumāni
   patthariṃsu.

6.   Jika anak-anak laki-laki minum minuman beralkohol;
   anak-anak perempuan, setelah marah, tidak akan
   menyanyi.
   /sace kumārā piveyyuṃ surāṃ, kaññāyo (dārikāyo;
   kumāriyo) kujjhitvā na gāyissanti/
   = Sace kumārā surāṃ piveyyuṃ, kumāriyo kujjhitvā na
   gāyissanti.

7.   Petani marah kepada pelaku kejahatan yang sedang
   mengganggu sapi-sapi betina yang sedang memakan
   rumput di ladang.
   /kassako kujjhi pāpakārissa viheṭhentassa gāviyo
   khādantiyo tinaṃ khette (khettamhi; khettasmiṃ)/
   = Kassako khettasmiṃ tinaṃ khādantiyo gāviyo
   viheṭhentassa pāpakārissa kujjhi.

8.   Saudagar kaya menyuruh agar membangun rumah
   besar untuk putra-putra [-nya] oleh tukang kayu.
   /seṭṭhī vaḍḍhakinā kāresi pāsādaṃ puttānaṃ/
   = Seṭṭhī vaḍḍhakinā puttānaṃ pāsādaṃ kāresi.

9.   Semoga dewa-dewa melindungi raja yang baik yang
   sedang memerintah pulau dengan Dhamma
   (kebenaran).
   /devā rakkhantu bhūpālaṃ (bhūpatiṃ) sappurisaṃ
   pālentaṃ dīpaṃ Dhammena/
   = Devā Dhammena dīpaṃ pālentaṃ sappurisaṃ bhūpatiṃ
   rakkhantu.

10.   Semoga semua (sabbe) makhluk hidup bahagia [dan]
   berumur panjang.
   /sabbe pāṇino hontu (bhavantu) sukhino dīghajīvino/
   = Sabbe pāṇino sukhino dīghajīvino hontu.

Selesai sudah pemaparan Pelajaran 26 beserta Soal-soal Latihan dan Kunci Jawabannya.

Salam metta,  :x

Chaidir Lim


Offline Chaidir Thamrin

  • Teman
  • **
  • Posts: 61
  • Reputasi: 5
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Belajar Pali Primer Bab 27
« Reply #64 on: 29 November 2014, 10:34:18 AM »
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante,  ^:)^

 _/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,

Berikutnya adalah pemaparan Pelajaran 27 beserta Soal-soal Latihannya:

27
Pelajaran 27

27.1   Deklinasi (Penasrifan) Nomina-nomina Maskulin
   yang Berakhir dengan Huruf  –u


                               garu = guru

            Tunggal:                            Jamak:
Nom.    garu                             garū, garavo
Vok.            garu                            garū, garavo
Akus.    garuṃ                            garū, garavo
Inst.            garunā                            garūhi (garūbhi)
Abla.    garunā                            garūhi (garūbhi)
Dat.            garuno, garussa            garūnaṃ
Gen.     garuno, garussa            garūnaṃ
Lok.            garumhi, garusmiṃ     garūsu


27.2   Nomina-nomina Maskulin yang Berakhir dengan
   Huruf –u


bhikkhu           = bhikkhu
bandhu           = kerabat
taru                   = pohon
bahu (bāhu ?)   = lengan
sindhu           = laut
pharasu           = kapak
pasu                   = hewan
ākhu                   = tikus
ucchu           = tebu
veḷu                   = bambu
kaṭacchu           = sendok
sattu           = musuh
setu                   = jembatan
ketu                   = bendera
susu                   = yang muda


27.3   Deklinasi (Penasrifan) Nomina-nomina Maskulin
   yang  Berakhir dengan Huruf  –ū


                      vidū = orang bijaksana; orang yang terpelajar

           Tunggal:                        Jamak:
Nom.   vidū                                 vidū, viduno
Vok.           vidū                                vidū, viduno
Akus.   viduṃ                        vidū, viduno

Selebihnya sama dengan deklinasi garu, [yakni:

Inst.    vidunā                        vidūhi (vidūbhi)
Abla.   vidunā                        vidūhi (vidūbhi)
Dat.           viduno, vidussa        vidūnaṃ
Gen.    viduno, vidussa        vidūnaṃ
Lok.           vidumhi, vidusmiṃ        vidūsu]


27.4   Nomina-nomina Maskulin yang Berakhir dengan
   Huruf  –ū


pabhū   = orang terkenal/mulia/penting
sabbaññū   = yang mahatahu
viññū   = orang bijaksana
vadaññū   = filantropi (dermawan)
atthaññū   = orang yang baik hati
mattaññū   = orang yang moderat (secukupnya) atau
              sedang (madya mengenai makan dan
              minum)


27.5   Latihan 27

27.5.1   Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia


1.   Bhikkhavo Tathāgatassa sāvakā honti.
2.   Bandhavo ammaṃ passituṃ nagaramhā gāmaṃ āgamiṃsu.
3.   Coro āraññe taravo chindituṃ pharasuṃ ādāya gacchi
   (agami).
4.   Sīhā ca dīpayo ca aṭaviyaṃ vasante pasavo māretvā
   khādanti.
5.   Sappurisā viññuno bhavanti.
6.   Bhūpati mantīhi saddhiṃ sindhuṃ taritvā sattavo
   paharitvā jinituṃ ussahi.
7.   Ammā kaṭacchunā dārikaṃ odanaṃ bhojāpesi.
8.   Hatthino ca kaṇeruyo ca ucchavo ākaḍḍhitvā khādiṃsu.
9.   Bhūpatissa mantino sattūnaṃ ketavo āhariṃsu.
10.   Setumhi nisinno bandhu taruno sākhaṃ hatthena ākaḍḍhi.
11.   Uyyāne ropitesu veḷūsu pakkhino nisīditvā gāyanti.
12.   Sace pabhuno atthaññū honti manussā sukhino gāme
   viharituṃ sakkonti.
13.   Sabbaññū Tathāgato dhammena manusse anusāsati.
14.   Mattaññū sappurisā dīghajīvino ca sukhino ca bhaveyyuṃ.
15.   Viññūhi anusāsitā mayaṃ kumārā sappurisā bhavituṃ
   ussahimha.
16.   Mayaṃ ravino ālokena ākāse uḍḍente pakkhino passituṃ
   sakkoma.
17.   Tumhe pabhuno hutvā dhammena jīvituṃ vāyameyyātha.
18.   Ahaṃ Dhammaṃ desentaṃ bhikkhuṃ jānāmi.
19.   Ahayo ākhavo khādantā aṭaviyā vammikesu (di dalam
   sarang-sarang semut) vasanti.
20.   Vanitāya sassu bhaginiyā ucchavo ca padumāni ca adadi
   (adāsi).


27.5.2   Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali

1.   Setelah menyeberangi jembatan, musuh memasuki
   pulau.
2.   Janganlah kalian memotong bambu-bambu dengan
   kapak-kapak, potonglah dengan gergaji-gergaji
3.   Menteri-menteri raja mengikatkan bendera-
   bendera di atas jembatan dan di atas pohon-pohon.
4.   Hewan-hewan memberi makan tikus-tikus kepada
   yang muda-muda.
5.   Orang-orang bijaksana menjadi orang-orang mulia.
6.   Bhikkhu [itu][dulunya] adalah kerabat dari raja yang
   sedang memerintah pulau [itu]. 
7.   Pohon-pohon yang ditebang oleh musuh jatuh di laut.
8.   Dengan kepalan tangan, ibu memukul anjing [itu]
   yang sedang mencoba untuk menggigit anak
   perempuan
9.   Raja-raja melindungi bhikkhu-bhikkhu, brahmana-
   brahmana, orang-orang, dan hewan-hewan yang
   sedang tinggal di pulau.
10.   Adik perempuan ibu membunuh tikus dengan bambu.
11.   Guru mengirim tebu-tebu kepada yang muda-muda
   dari hewan-hewan bergading.
12.   Setelah melihat kera yang sedang mencoba untuk
   memasuki rumah, suami menutup pintu.

Salam metta,  :x

Chaidir Lim


Offline Chaidir Thamrin

  • Teman
  • **
  • Posts: 61
  • Reputasi: 5
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Belajar Pali Primer Kunci Jawaban Latihan 27
« Reply #65 on: 01 December 2014, 04:39:17 PM »
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante,  ^:)^

 _/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,

Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 27:

27
Kunci Jawaban Latihan 27

27.1   Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia

1.   Bhikkhavo Tathāgatassa sāvakā honti.
   /bhikkhu-bhikkhu [kepunyaan] dari Tathagata siswa-
   siswa adalah/
   = Bhikkhu-bhikkhu adalah siswa-siswa Tathagata.

2.   Bandhavo ammaṃ passituṃ nagaramhā gāmaṃ āgamiṃsu.
   /kerabat-kerabat ibu untuk melihat dari kota dusun
   datang/
   = Kerabat-kerabat datang dari kota [ke] dusun untuk
   melihat ibu.

3.   Coro āraññe taravo chindituṃ pharasuṃ ādāya gacchi
   (agami).
   /pencuri di hutan pohon-pohon untuk menebang
   /kapak setelah membawa  pergi/
   = Setelah membawa kapak untuk menebang
   pohon-pohon di hutan, pencuri pergi.

4.   Sīhā ca dīpayo ca aṭaviyaṃ vasante pasavo māretvā
   khādanti.
   /singa-singa dan macan-macan tutul dan di hutan
   yang sedang tinggal hewan-hewan setelah
   membunuh makan/
   = Setelah membunuh hewan-hewan yang sedang
   tinggal di hutan, singa-singa dan macan-macan tutul
   makan.

5.   Sappurisā viññuno bhavanti.
   /orang-orang baik orang-orang bijaksana adalah/
   = Orang-orang baik adalah orang-orang bijaksana.

6.   Bhūpati mantīhi saddhiṃ sindhuṃ taritvā sattavo
   paharitvā jinituṃ ussahi.
   /raja (dengan) menteri-menteri dengan laut setelah
   menyeberang musuh-musuh setelah memukul untuk
   menang berusaha/
   = Setelah menyeberang laut dengan menteri-menteri,
   raja berusaha untuk menang setelah memukul
   musuh-musuh.

7.   Ammā kaṭacchunā dārikaṃ odanaṃ bhojāpesi.
   /ibu (dengan) sendok anak perempuan nasi memberi
   makan/
   = Ibu memberi makan nasi anak perempuan dengan
       sendok.

        Maksudnya:

   = Ibu memberi makan nasi kepada anak perempuan
   dengan sendok.

8.   Hatthino ca kaṇeruyo ca ucchavo ākaḍḍhitvā khādiṃsu.
   /gajah-gajah jantan dan gajah-gajah betina dan tebu
   setelah menarik makan/
   = Setelah menarik tebu, gajah-gajah jantan dan gajah-
   gajah betina makan.

9.   Bhūpatissa mantino sattūnaṃ ketavo āhariṃsu.
   /[kepunyaan] dari raja menteri-menteri [kepunyaan]
   dari musuh-musuh bendera-bendera membawa
   serta/
   = Menteri-menteri raja membawa serta bendera-
   bendera dari musuh-musuh.

10.   Setumhi nisinno bandhu taruno sākhaṃ hatthena ākaḍḍhi.
   /di atas jembatan telah duduk kerabat [kepunyaan]
   dari pohon dahan (dengan) tangan menarik/
   = Kerabat yang telah duduk di atas jembatan, menarik
   ranting pohon dengan tangan.

11.   Uyyāne ropitesu veḷūsu pakkhino nisīditvā gāyanti.
   /di taman yang ditanam di atas [batang-batang] tebu
   burung-burung setelah bertengger bernyanyi/
   = Burung-burung bernyanyi setelah bertengger di atas
   [batang-batang]  tebu yang ditanam di taman.

12.   Sace pabhuno atthaññū honti manussā sukhino gāme
   viharituṃ sakkonti.
   /jika orang-orang terkenal (penting) orang-orang yang baik
          hati adalah orang-orang orang-orang yang bahagia di
     dusun untuk tinggal mampu/
   = Jika orang-orang penting adalah orang-orang yang
   baik hati, [maka] orang-orang [biasa] mampu untuk tinggal
   di dusun, bahagia.

13.   Sabbaññū Tathāgato dhammena manusse anusāsati.
   /yang mahatahu Tathagata (dengan) Dhamma orang-
   orang mengajar/
   = Tathagata Yang Mahatahu mengajar orang-orang
   dengan Dhamma.

14.   Mattaññū sappurisā dīghajīvino ca sukhino ca bhaveyyuṃ.
   /orang-orang yang moderat orang- orang  baik
   orang-orang yang berumur panjang dan orang-
   orang yang bahagia dan  akan menjadi/
   = Orang-orang baik yang moderat adalah orang-orang
   yang akan menjadi bahagia dan berumur panjang.

15.   Viññūhi anusāsitā mayaṃ kumārā sappurisā bhavituṃ
   ussahimha.
   /oleh orang-orang bijaksana yang dinasihati kami
   anak-anak laki-laki orang-orang baik untuk menjadi
   berusaha/
   = Kami, anak-anak laki-laki yang dinasihati oleh
   orang-orang bijaksana, berusaha untuk menjadi
   orang–orang baik.

16.   Mayaṃ ravino ālokena ākāse uḍḍente pakkhino passituṃ
   sakkoma.
   /kami [kepunyaan] dari matahari (dengan) cahaya di
   langit yang sedang terbang burung-burung untuk
   melihat  mampu/
   = Dengan cahaya matahari, kami mampu untuk
   melihat burung-burung yang sedang terbang di
   langit.

17.   Tumhe pabhuno hutvā dhammena jīvituṃ vāyameyyātha.
   /kalian orang-orang mulia setelah menjadi (dengan)
   Dhamma untuk hidup akan berusaha/
   = Setelah menjadi orang-orang mulia, kalian akan
   berusaha untuk hidup dengan Dhamma (kebenaran).

18.   Ahaṃ Dhammaṃ desentaṃ bhikkhuṃ jānāmi.
   /saya Dhamma yang sedang membabarkan bhikkhu
   mengenal/
   = Saya mengenal bhikkhu yang sedang membabarkan
   Dhamma.

19.   Ahayo ākhavo khādantā aṭaviyā vammikesu (di dalam
   sarang-sarang semut) vasanti.
   /ular-ular tikus-tikus yang sedang memakan di hutan
   di dalam sarang-sarang semut tinggal/
   = Ular-ular tinggal di dalam sarang-sarang semut di
   hutan, sedang memakan tikus-tikus.

20.   Vanitāya sassu bhaginiyā ucchavo ca padumāni ca adadi
   (adāsi).
   /[kepunyaan] dari wanita ibu mertua kepada saudari
   tebu-tebu dan bunga-bunga teratai dan
   memberikan/
   = Ibu mertua dari wanita [itu] memberikan tebu-tebu
   dan bunga-bunga teratai kepada adik perempuan     
   [-nya].
   

27.2    Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali

1.   Setelah menyeberangi jembatan, musuh memasuki
   pulau.
   /taritvā setuṃ, ari (sattu) pavisi dīpaṃ/
   = Sattu setuṃ taritvā dīpaṃ pavisi.

2.   Janganlah kalian memotong bambu-bambu dengan
   kapak-kapak, potonglah dengan gergaji-gergaji
   /mā tumhe chindatha veḷavo pharasūhi, chindatha
   kakacehi/
   = Mā tumhe pharasūhi veḷavo chindatha, kakacehi
   chindatha.

3.   Menteri-menteri raja mengikatkan bendera-
   bendera di atas jembatan dan di atas pohon-pohon.
   /amaccā bhūpālassa (bhūpatino; bhūpatissa) bandhiṃsu
   ketavo setumhi ca rukkhesu (tarūsu) ca/
   = Bhūpatino amaccā setumhi ca rukkhesu ca ketavo
   bandhiṃsu.

4.   Hewan-hewan memberi makan tikus-tikus kepada
   yang muda-muda.
   /pasavo bhojāpesuṃ (khādāpesuṃ) ākhavo susūnaṃ/
   = Pasavo susūnaṃ ākhavo khādāpesuṃ.

5.   Orang-orang bijaksana menjadi orang-orang mulia.
   /viññuno bhaviṃsu (abhaviṃsu) pabhuno/
   = Viññuno pabhuno bhaviṃsu.

6.   Bhikkhu [itu][dulunya] adalah kerabat dari raja yang
   sedang memerintah pulau [itu].
   /bhikkhu ahosi bandhu bhūpālassa (bhūpatissa) pālentassa
   dīpaṃ/
   = Bhikkhu dīpaṃ pālentassa bhūpatissa bandhu ahosi.
 
7.   Pohon-pohon yang ditebang oleh musuh jatuh di laut.
   /rukkhā chinnā sattunā patiṃsu udadhimhi/
   = Sattunā chinnā rukkhā udadhimhi patiṃsu.   

8.   Dengan kepalan tangan, Ibu memukul anjing [itu]
   yang sedang mencoba untuk menggigit anak
   perempuan.
   /muṭṭhinā ammā pahari kukkuraṃ (sunakhaṃ; soṇaṃ)
   ussahantaṃ ḍasituṃ kumāriṃ (dārikaṃ; kaññaṃ)/
   = Ammā kumāriṃ ḍasituṃ ussahantaṃ sunakhaṃ
   muṭṭhinā pahari.
   = Muṭṭhinā ammā kumāriṃ ḍasituṃ ussahantaṃ
   sunakhaṃ pahari.
 
9.   Raja-raja melindungi bhikkhu-bhikkhu, brahmana-
   brahmana, orang-orang, dan hewan-hewan yang
   sedang tinggal di pulau.
   /bhūpālā (bhūpatī; bhūpatayo) rakkhanti bhikkhū
   (bhikkhavo; samaṇe) ca brāhmaṇe ca manusse (nare;
   purise) ca pasū (pasavo) ca vasante dīpe (dīpamhi;
   dīpasmiṃ)/
   = Bhūpatayo dīpe vasante samaṇe ca brāhmaṇe ca manusse
   ca pasavo ca rakkhanti.

10.   Adik perempuan Ibu membunuh tikus dengan bambu.
   /bhaginī ammāya hani (māresi) ākhuṃ veḷunā/
   = Ammāya bhaginī veḷunā ākhuṃ māresi.

11.   Guru mengirim tebu-tebu kepada yang
   muda-muda dari hewan-hewan bergading.
   /garu (ācariyo) pesesi ucchū (ucchavo) susūnaṃ dāṭhīnaṃ/
   = Ācariyo dāṭhīnaṃ susūnaṃ ucchavo pesesi.

12.   Setelah melihat kera yang sedang mencoba untuk
   memasuki rumah, suami menutup pintu.
   /passitvā (disvā) makkaṭaṃ (vānaraṃ; kapiṃ) ussahantaṃ
   pavisituṃ gehaṃ (gharaṃ; nivāsaṃ), sāmī (pati) thakesi
   dvāraṃ/
   = Gehaṃ pavisituṃ ussahantaṃ kapiṃ disvā pati dvāraṃ
   thakesi.

Selesai sudah pemaparan Pelajaran 27 beserta Soal-soal Latihan dan Kunci Jawabannya.

Salam metta,  :x

Chaidir Lim

Offline Chaidir Thamrin

  • Teman
  • **
  • Posts: 61
  • Reputasi: 5
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Belajar Pali Primer Bab 28
« Reply #66 on: 01 December 2014, 05:26:22 PM »
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante,  ^:)^

 _/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,

Selanjutnya adalah pemaparan Pelajaran 28 beserta Soal-soal Latihannya:

28
Pelajaran 28

28.1   Deklinasi (Penasrifan) Nomina-nomina Maskulin
           yang Berakhir dengan Huruf  –u/-ar


Sejumlah nomina maskulin mempunyai dua bentuk dasar yang berakhir dengan huruf –u dan –ar. [Kedua bentuk dasar ini] menyatakan pelaku atau hubungan.

satthu/satthar  = guru (arti harfiah : ia yang menasihati)

     Tunggal:                            Jamak:
Nom.  satthā                                     satthāro
Vok.     satthā; sattha                    satthāro
Akus. satthāraṃ                            satthāro
Inst.     satthārā   satthārehi;                satthūhi
Abla.  satthārā   satthārehi;                satthūhi
Dat.     satthu; satthuno; satthussa     satthārānaṃ; satthūnaṃ
Gen.     satthu; satthuno; satthussa     satthārānaṃ; satthūnaṃ
Lok.     satthari                                     satthāresu; satthūsu

Sejumlah kata dideklinasikan dengan cara yang sama sebagai berikut:

kattu   = pelaku; orang yang membuat
gantu   = orang yang pergi
sotu           = pendengar
dātu           = pemberi; penderma
netu           = pemimpin
vattu   = pembicara
jetu           = pemenang
vinetu   = orang yang berdisiplin
viññātu   = orang yang mengetahui (memahami)
bhattu   = suami
nattu   = cucu

N.b.:  Meskipun bhattu dan nattu adalah nomina-nomina yang menyatakan hubungan, [kedua nomina ini] dideklinasikan seperti nomina-nomina pelaku, misalnya: satthā, seperti dalam bahasa Sanskerta.

Nomina-nomina maskulin yang menyatakan hubungan misalnya pitu (ayah) dan bhātu (saudara; abang/adik laki-laki) dideklinasikan sedikit berbeda sebagai berikut:

                        pitu/pitar = ayah

           Tunggal:                     Jamak:
Nom.   pitā                              pitaro
Vok.           pitā, pita                     pitaro
Akus.   pitaraṃ                     pitaro
Inst.           pitarā                     pitarehi, pitūhi
Abla.   pitarā                     pitarehi, pitūhi
Dat.           pitu, pituno             pitarānaṃ
Gen.    pitussa                     pitūnaṃ
Lok.           pitari                      pitaresu, pitūsu

              bhātu/bhātar = saudara; abang/adik laki-laki

           Tunggal:                    Jamak:
Nom.   bhātā                     bhātaro
Vok.           bhātā, bhāta            bhātaro
Akus.   bhātaraṃ                    bhātaro
Inst.           bhātarā                    bhātarehi, bhātūhi
Abla.   bhātarā                    bhātarehi, bhātūhi
Dat.           bhātu, bhātuno    bhātarānaṃ
Gen.    bhātussa                    bhātūnaṃ
Lok.           bhātari                     bhātaresu, bhātūsu

Nomina-nomina feminin yang menyatakan hubungan dideklinasikan sebagai berikut:

                        mātu/mātar = ibu
 
             Tunggal:                 Jamak:
Nom.     mātā                          mātaro
Vok.             mātā, māta, māte         mātaro
Akus.     mātaraṃ                         mātaro
Inst.             mātarā, mātuyā         mātarehi, mātūhi
Abla.     mātarā, mātuyā         mātarehi, mātūhi
Dat.             mātu, mātuyā,         mātarānaṃ, mātūnaṃ,
             mātāya                         mātānaṃ
Gen.             mātu, mātuyā,         mātarānaṃ, mātūnaṃ,
             mātāya                          mātānaṃ
Lok.             mātari, mātuyā,         mātaresu, mātūsu
             mātuyaṃ

Dhītu (putri) dan duhitu (putri) dideklinasikan dengan cara yang sama.


28.2   Latihan 28

28.2.1    Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia


1.   Satthā bhikkhūnaṃ Dhammaṃ desento rukkhassa chāyāya
   nisinno hoti.
2.   Puññāni kattāro bhikkhūnaṃ ca tāpasānaṃ ca dānaṃ 
   denti.
3.   Sace satthā Dhammaṃ deseyya viññātāro bhavissanti.
4.   Bhūpati dīpasmiṃ jetā bhavatu.
5.   Pitā dhītaraṃ ādāya vihāraṃ gantvā satthāraṃ vandāpesi.
6.   Viññātāro loke manussānaṃ netāro hontu (bhavantu).
7.   Bhātā pitarā saddhiṃ mātuyā pacitaṃ yāguṃ bhuñji.
8.   Bhattā nattārehi saha kīḷantaṃ kapiṃ disvā hasanto aṭṭhāsi
   (berdiri).
9.   Setuṃ kattāro veḷavo bandhitvā nadiyā tīre ṭhapesuṃ.
10.   Sindhuṃ taritvā dīpaṃ gantāro sattūhi hatā honti.
11.   Bhariyā bhattu sāṭake rajakena dhovāpesi.
12.   Netuno kathaṃ sotāro uyyāne nisinnā suriyena pīḷitā honti.
13.   Dātārehi dinnāni vatthāni yācakehi na vikkiṇitabbāni 
   honti.
14.   Rodantassa nattussa kujjhitvā vanitā taṃ (ia) hatthena
   pahari.
15.   Vinetuno ovādaṃ (nasihat) sutvā bandhavo sappurisā
   abhaviṃsu (ahesuṃ).
16.   Gehesu ca aṭavīsu ca vasante ākhavo ahayo khādanti.
17.   Nattā mātaraṃ (mātarā; mātaruyā ?) yāguṃ yācanto
   bhūmiyaṃ patitvā rodati.
18.   Tumhe bhātarānaṃ ca bhaginīnaṃ ca mā kujjhatha.
19.   Dīpaṃ gantārehi nāvāya sindhu taritabbo hoti.
20.   Pubbakā (kuno) isayo mantānaṃ (dari mantra-mantra)
   kattāro ca mantānaṃ pavattāro (pengucap-pengucap) ca
   abhaviṃsu (ahesuṃ).
21.   Mattaññū dātā nattārānaṃ thokaṃ thokaṃ modake   (kue
   bulat daging manis) dadiṃsu (adaṃsu).

N.b.:

[Kata modake adalah bentuk jamak kata benda akusatif dari modaka. Menurut Concise Pāli – English Dictionary yang disusun oleh Y.M. A.P. Buddhadatta Mahāthera, bahwa modaka =  m. a globular sweetmeat, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai  “[kue] bulat daging manis”. Arti ini diperkuat oleh Pali – English Dictionary terbitan PTS (Pali Text Society) yang disusun oleh T. W. Rhys Davids dan William Stede, yang mengartikannya sebagai  “a sort of sweetmeat”,  yang diterjemahkan sebagai  “sejenis [kue] daging manis”;  juga didukung oleh kamus elektronik Pali – Inggris Chattha Sangayana Tipitaka 4.0, bahwa modako adalah “a sort of sweetmeat; ferment”, yang artinya  “sejenis [kue] daging manis; memuai (mengembang)”.]

22.   Atthaññū netāro manusse sappurise karontā vinetāro
   bhavanti.
23.   Mātā dhītaraṃ ovadantī sīsaṃ (kepala) cumbitvā
   (mencium) bāhuṃ āmasitvā samassāsesi.
24.   Vadaññū brāhmaṇo khudāya pīḷente yācake disvā pahūtaṃ
   (banyak) bhojanaṃ (makanan) dāpesi.
25.   Sārathinā āhaṭe veḷavo gahetvā vaḍḍhakī sālaṃ māpesi.


28.2.2   Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali

1.   Ayah dan Ibu pergi dengan adik laki-laki untuk
   melihat adik perempuan.
2.   Pelaku-pelaku kejahatan tidak akan bahagia dan
   berumur panjang.
3.   Semoga raja menjadi pemenang-pemenang dengan
   rombongan [-nya].
4.   Adik laki-laki dari Ibu adalah paman.
5.   Musuh-musuh dari saudara-saudara [-ku] mengikat
   bendera-bendera di atas pohon-pohon dan bambu-
   bambu.
6.   Pembangun rumah (gahakārako) memberikan bambu-
   bambu kepada cucu-cucu.
7.   Adik laki-laki memberikan makanan kepada putri
   [saya]  dengan sendok.
8.   Buddha adalah guru dari dewa-dewa dan manusia-
   manusia.
9.   Semoga kalian adalah pembicara-pembicara
   kebenaran.
10.   Suami-suami baik yang baik hati (kāruṇikā) kepada
   istri-istri [mereka] seperti dewa-dewa.
11.   Semoga orang-orang baik menjadi menteri-menteri
   yang kuat untuk memerintah pulau.
12.   Raja-raja yang kuat {balino; balavantā (di pelajaran 30)}
   adalah pemenang-pemenang.

Salam metta,  :x

Chaidir Lim

Offline Chaidir Thamrin

  • Teman
  • **
  • Posts: 61
  • Reputasi: 5
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Belajar Pali Primer Kunci Jawaban Latihan 28
« Reply #67 on: 05 December 2014, 10:37:10 AM »
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante,  ^:)^

 _/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,

Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 28:

28
Kunci Jawaban Latihan 28

28.1   Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia

1.   Satthā bhikkhūnaṃ Dhammaṃ desento rukkhassa
        chāyāya nisinno hoti.
   /guru kepada bhikkhu-bhikkhu Dhamma yang sedang
   membabarkan [kepunyaan] dari pohon di bawah
   naungan telah duduk/
   = Guru telah duduk di bawah naungan pohon, 
   sedang membabarkan Dhamma kepada bhikkhu-
   bhikkhu.

2.   Puññāni kattāro bhikkhūnaṃ ca tāpasānaṃ ca dānaṃ 
   denti.
   /kebajikan-kebajikan orang-orang yang melakukan
   kepada bhikkhu-bhikkhu dan kepada petapa-     
   petapa derma memberikan/
   = Orang-orang yang melakukan kebajikan-kebajikan,
   memberikan derma kepada bhikkhu-bhikkhu dan
   petapa-petapa.

3.   Sace satthā Dhammaṃ deseyya viññātāro bhavissanti.
   /jika guru Dhamma akan mengajar orang-orang yang
   memahami akan ada/
   = Jika guru mengajar Dhamma, akan ada orang-orang
   yang memahami.

4.   Bhūpati dīpasmiṃ jetā bhavatu.
   /raja di pulau pemenang semoga menjadi/
   = Semoga raja menjadi pemenang di pulau.

5.   Pitā dhītaraṃ ādāya vihāraṃ gantvā satthāraṃ vandāpesi.
   /ayah putri setelah membawa wihara setelah pergi
   guru menyuruh … agar menghormati/
   = Setelah membawa putri [-nya] [dan] pergi [ke]
   wihara, ayah menyuruh agar menghormati guru.
 
6.   Viññātāro loke manussānaṃ netāro hontu (bhavantu).
   /orang-orang yang memahami di dunia [kepunyaan]
   dari orang-orang pemimpin-pemimpin semoga …
   menjadi/
   = Semoga orang-orang yang memahami [kebenaran]
   menjadi pemimpin-pemimpin dari orang-orang di
   dunia.

7.   Bhātā pitarā saddhiṃ mātuyā pacitaṃ yāguṃ bhuñji.
   /saudara (dengan) ayah dengan oleh ibu yang dimasak
   bubur makan/
   = Saudara memakan bubur yang dimasak oleh ibu
   dengan ayah.

8.   Bhattā nattārehi saha kīḷantaṃ kapiṃ disvā hasanto aṭṭhāsi
   (berdiri).
   /suami (dengan) cucu-cucu dengan yang sedang
   bermain kera setelah melihat yang sedang tertawa
   berdiri/
   = Setelah melihat kera yang sedang bermain dengan
   cucu-cucu, suami berdiri, sedang tertawa.

9.   Setuṃ kattāro veḷavo bandhitvā nadiyā tīre ṭhapesuṃ.
   /jembatan orang-orang yang membuat bambu-
   bambu setelah mengikat [kepunyaan] dari
   sungai di tepi menyimpan/
   = Setelah mengikat bambu-bambu, orang-orang yang
   membuat jembatan menempatkan [mereka] di tepi
   sungai.

10.   Sindhuṃ taritvā dīpaṃ gantāro sattūhi hatā honti.
   /laut setelah menyeberang pulau orang-orang yang
   pergi oleh musuh-musuh dibunuh/
   = Setelah menyeberang laut, orang-orang yang pergi
   [ke] pulau dibunuh oleh musuh-musuh.

11.   Bhariyā bhattu sāṭake rajakena dhovāpesi.
   /istri [kepunyaan] dari suami pakaian-pakaian oleh
   dobi pria menyuruh agar mencuci/
   = Istri menyuruh agar mencuci pakaian-pakaian dari
   suami [-nya] oleh dobi pria.

        Maksudnya:

   = Istri menyuruh dobi pria agar mencuci pakaian-
   pakaian suaminya.

12.   Netuno kathaṃ sotāro uyyāne nisinnā suriyena pīḷitā
        honti.
   /[kepunyaan] dari pemimpin pembicaraan (pidato)
   pendengar-pendengar di taman telah duduk oleh
   matahari yang ditekan (tertekan)/
   = Pendengar-pendengar pidato dari pemimpin yang
   telah duduk di taman, tertekan oleh matahari.

13.   Dātārehi dinnāni vatthāni yācakehi na vikkiṇitabbāni 
   honti.
   /oleh pemberi-pemberi yang diberikan pakaian-
   pakaian oleh pengemis-pengemis tidak seyogianya
   dijual/
   = Pakaian-pakaian yang diberikan oleh pemberi-
   pemberi, seyogianya tidak dijual oleh pengemis-
   pengemis.

14.   Rodantassa nattussa kujjhitvā vanitā taṃ (ia) hatthena
   pahari.
   /yang sedang menangis kepada cucu setelah marah
   wanita ia (dengan) tangan memukul/
   = Setelah marah kepada cucu yang sedang menangis,
   wanita [itu] memukulnya dengan tangan.

15.   Vinetuno ovādaṃ (nasihat) sutvā bandhavo sappurisā
   abhaviṃsu (ahesuṃ).
   /[kepunyaan] dari orang yang berdisiplin nasihat
   setelah mendengar kerabat-kerabat orang-orang
   baik menjadi/
   = Setelah mendengar nasihat dari orang yang
   berdisiplin, kerabat-kerabat menjadi orang-orang
   baik.

16.   Gehesu ca aṭavīsu ca vasante ākhavo ahayo khādanti.
   /di rumah-rumah dan di hutan-hutan dan yang
   sedang tinggal tikus-tikus ular-ular makan/
   = Ular-ular memakan tikus-tikus yang sedang tinggal
   di rumah-rumah dan di hutan-hutan.

17.   Nattā mātaraṃ (mātarā; mātaruyā ?) yāguṃ yācanto
        bhūmiyaṃ patitvā rodati.
   /cucu ibu (dari ibu ?) bubur yang sedang meminta di
   tanah setelah jatuh menangis/
   = Cucu yang sedang meminta bubur dari ibu,
   menangis setelah jatuh di atas tanah.

18.   Tumhe bhātarānaṃ ca bhaginīnaṃ ca mā kujjhatha.
   /kalian kepada adik-adik laki-laki dan adik-adik
   perempuan dan jangan marah/
   = Janganlah kalian marah kepada adik-adik laki-laki
   dan adik-adik perempuan.

19.   Dīpaṃ gantārehi nāvāya sindhu taritabbo hoti.
   /pulau dari orang-orang yang pergi (dengan) kapal
   laut  harus diseberangi /
   = Laut harus diseberangi dengan kapal oleh
   orang-orang  yang pergi [ke] pulau.

20.   Pubbakā (kuno) isayo mantānaṃ (dari mantra-mantra)
   kattāro ca mantānaṃ  pavattāro (pengucap-pengucap) ca
   abhaviṃsu (ahesuṃ).    
   /kuno peramal-peramal [kepunyaan] dari mantra-
   mantra pembuat-pembuat dan [kepunyaan] dari
   mantra-mantra pengucap-pengucap dan adalah/
   = Peramal-peramal kuno adalah pembuat-pembuat
   dari mantra-mantra dan pengucap-pengucap dari
   mantra-mantra.

21.   Mattaññū dātāro nattārānaṃ thokaṃ thokaṃ modake
   (kue bulat daging manis) dadiṃsu (adaṃsu).
   /yang madya pemberi-pemberi kepada cucu-cucu
   sedikit kue bulat daging manis memberikan/
   = Pemberi-pemberi yang madya memberikan sedikit
   kue bulat daging manis kepada cucu-cucu.
 
22.   Atthaññū netāro manusse sappurise karontā vinetāro
   bhavanti.
   /yang baik hati pemimpin-pemimpin orang-orang
   orang-orang yang baik yang sedang membuat orang-
   orang berdisiplin adalah/
   = Pemimpin-pemimpin yang baik hati adalah orang-
   orang berdisiplin yang sedang membuat orang-
   orang  [menjadi]  orang-orang baik.

23.   Mātā dhītaraṃ ovadantī sīsaṃ (kepala) cumbitvā 
   (mencium) bāhuṃ āmasitvā samassāsesi.
   /ibu putri yang sedang menasihati kepala setelah
   mencium lengan setelah membelai menghibur/
   = Ibu yang sedang menasihati putri, menghibur
   setelah mencium kepala [dan] membelai lengan
   [-nya].

24.   Vadaññū brāhmaṇo khudāya pīḷente yācake disvā
        pahūtaṃ (banyak) bhojanaṃ (makanan) dāpesi.
   /filantropis brahmana oleh kelaparan yang sedang
   ditekan pengemis-pengemis setelah melihat  banyak
   makanan menyuruh agar memberikan/   
   = Setelah melihat pengemis-pengemis yang sedang
   ditekan oleh kelaparan, brahmana filantropis
   menyuruh agar memberikan banyak makanan.

25.   Sārathinā āhaṭe veḷavo gahetvā vaḍḍhakī sālaṃ māpesi.
   /oleh sais kereta yang dibawa bambu-bambu setelah
   membawa tukang kayu aula menyuruh agar
   membangun/
   = Setelah membawa bambu-bambu yang dibawa oleh
   sais kereta, tukang kayu menyuruh agar
   membangun aula.


28.2   Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali

1.   Ayah dan ibu pergi dengan adik laki-laki untuk
   melihat adik perempuan.
   / pitā ca mātā ca gamiṃsu saha bhātarā passituṃ
   bhaginiṃ/
   = Pitā ca mātā ca bhātarā saha bhaginiṃ passituṃ
   gamiṃsu.   

2.   Pelaku-pelaku kejahatan tidak akan bahagia dan
   berumur panjang.
   /pāpakārino na bhavissanti sukhino dīghajīvino/
   = Pāpakārino na sukhino dīghajīvino bhavissanti.

3.   Semoga raja menjadi pemenang-pemenang dengan
   rombongan [-nya].
   /bhūpati bhavantu jetāro saha parisāya /
   = Bhūpati parisāya saha jetāro bhavantu.

4.   Adik laki-laki dari ibu adalah paman.
   /bhātā mātu (mātuyā; mātāya) hoti mātulo/
   = Mātāya bhātā mātulo hoti.

5.   Musuh-musuh dari saudara-saudara [-ku] mengikat
   bendera-bendera di atas pohon-pohon dan bambu-
   bambu.
   /arayo (sattavo) bhātūnaṃ bandhiṃsu ketavo rukkhesu
   (tarūsu) ca veḷūsu ca/
   = Bhātūnaṃ sattavo tarūsu ca veḷūsu ca ketavo bandhiṃsu.

6.   Pembangun rumah (gahakārako) memberikan bambu-
   bambu kepada cucu-cucu.
   /gahakārako dadi (adāsi) veḷavo nattārānaṃ (nattūnaṃ)/
   = Gahakārako nattūnaṃ veḷavo dadi (adāsi).

7.   Adik laki-laki memberikan makanan kepada putri
   [saya]  dengan sendok.
   /bhātā dadi (adāsi) bhojanaṃ dhītu (dhītuyā; dhītāya;
   duhitu; duhituyā; duhitāya) kaṭacchunā/
   = Bhātā kaṭacchunā duhituyā bhojanaṃ dadi.

8.   Buddha adalah guru dari dewa-dewa dan manusia-
   manusia.
   /Buddho hoti garu (satthā) devānaṃ ca manussānaṃ ca/
   = Buddho devānaṃ ca manussānaṃ ca satthā hoti.

9.   Semoga kalian adalah pembicara-pembicara
   kebenaran.
   /tumhe bhavatha vattāro saccaṃ/
   = Tumhe saccaṃ vattāro bhavatha.

10.   Suami-suami baik yang baik hati (kāruṇikā) kepada
   istri-istri [mereka] seperti dewa-dewa.
   /bhattāro sappurisā kāruṇikā honti bhariyānaṃ viya devā/
   = Sappurisā bhattāro devā viya bhariyānaṃ kāruṇikā honti.

11.   Semoga orang-orang baik menjadi menteri-menteri
   yang kuat untuk memerintah pulau.
   /sappurisā bhavantu amaccā (mantino) balino pāletuṃ
   dīpaṃ/
   = Sappurisā dīpaṃ pāletuṃ balino amaccā bhavantu.

12.   Raja-raja yang kuat adalah pemenang-pemenang.
   /bhūpatayo balino bhaviṃsu jetāro/
   = Balino bhūpatayo jetāro bhaviṃsu.

[N.b.: balino; balavantā = yang kuat (ada di
pelajaran 30).]

Selesai sudah Pemaparan Pelajaran 28 beserta Soal-soal Latihan dan Kunci Jawabannya.

Salam metta,  :x

Chaidir Lim

Offline Chaidir Thamrin

  • Teman
  • **
  • Posts: 61
  • Reputasi: 5
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Belajar Pali Primer Bab 29
« Reply #68 on: 05 December 2014, 10:52:14 AM »
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante,  ^:)^

 _/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,

Selanjutnya adalah pemaparan Pelajaran 29 beserta Soal-soal Latihannya:

29
Pelajaran 29

29.1   Deklinasi (Penasrifan) Nomina-nomina Netral yang
   Berakhir  dengan Huruf  –i


                              aṭṭhi = tulang; biji

              Tunggal:                           Jamak:
Nom.      aṭṭhi                                   aṭṭhī; aṭṭhīni
Vok.        aṭṭhi                                   aṭṭhī; aṭṭhīni
Akus.      aṭṭhiṃ                                   aṭṭhī; aṭṭhīni
Inst.             aṭṭhinā                                   aṭṭhīhi (aṭṭhībhi)
Abla.      aṭṭhinā                                   aṭṭhīhi (aṭṭhībhi)
Dat.              aṭṭhino; aṭṭhissa                    aṭṭhīnaṃ
Gen.              aṭṭhino; aṭṭhissa                   aṭṭhīnaṃ
Lok.              aṭṭhini; aṭṭhimhi; aṭṭhismiṃ    aṭṭhīsu


N.b.: Deklinasi ini sama dengan deklinasi aggi, kecuali
   dalam kasus nominatif, vokatif, dan akusatif.

29.2   Nomina-nomina Netral yang Berakhir dengan
           Huruf   –i


vāri           = air   
akkhi   = mata   
sappi   = gi (mentega cair)   
dadhi   = dadih susu
acci           = nyala api
satthi   = paha

29.3   Deklinasi (Penasrifan) Nomina-nomina Netral
                                yang Berakhir dengan Huruf  -u

                               

                                cakkhu = mata

              Tunggal:                     Jamak:
Nom.      cakkhu                             cakkhū; cakkhūni
Vok.              cakkhu                             cakkhū; cakkhūni
Akus.      cakkhuṃ                     cakkhū; cakkhūni

Selebihnya sama dengan deklinasi garu, [yakni:

Inst.             cakkhunā                           cakkhūhi (cakkhūbhi)   
Abla.     cakkhunā                           cakkhūhi (cakkhūbhi)   
Dat.             cakkhuno; cakkhussa           cakkhūnaṃ
Gen.             cakkhuno; cakkhussa           cakkhūnaṃ
Lok.        cakkhumhi; cakkhusmiṃ   cakkhūsu]


29.4   Nomina-nomina Netral yang Berakhir dengan     
   Huruf  –u


dhanu           = busur   
madhu           = madu   
assu                   = air mata   
jāṇu; jaṇṇu   = lutut   
dāru                   = kayu bakar
ambu           = air
vasu                   = kekayaan
vatthu           = tanah; landasan; lokasi; tanah milik


29.5   Kosakata – Verba-verba

anukampati          = merasa kasihan
vāceti                  = mengajar
sammisseti          = mencampur
pabbajati                  =  meninggalkan keduniawian;
                               menjadi pabbajita (ditahbiskan
                               sebagai seorang bhikkhu/orang yang
                               telah meninggalkan kehidupan
                               berumah tangga); memperoleh
                               penahbisan
vippakirati                   = menaburkan; berserakan
                              (pp. vippakiṇṇa)
parājeti                   = menaklukkan
anugacchati           = mengikuti
pattheti                   = menginginkan; berharap
samijjhati                   = memenuhi; berhasil
pavatteti                   = menggerakkan; memulai
(assūni) pavatteti   = mencucurkan air mata
vibhajati                   = membagi; membagikan; 
                               mendistribusikan; menganalisis


29.6   Latihan 29

29.6.1   Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia


1.   Gehaṃ pavisantaṃ ahiṃ disvā kaññā bhāyitvā assūni
   pavattentī rodituṃ ārabhi.
2.   Dīpinā hatāya gāviyā aṭṭhīni bhūmiyaṃ vippakiṇṇāni 
   honti.
3.   Nadiyā vārinā vatthāni dhovanto pitā nahāpetuṃ (untuk
   mandi) puttaṃ pakkosi.
4.   Tvaṃ sappinā ca madhunā ca sammissetvā odanaṃ
   bhuñjissasi.
5.   Mayaṃ khīramhā dadhiṃ labhāma.
6.   Bhikkhu dīpassa acciṃ olokento aniccasaññaṃ (persepsi
   dari ketidakkekalan) vaḍḍhento (yang sedang
   mengembangkan)  nisīdi.
7.   Pāpakāri luddako dhanuṃ ca sare ca ādāya aṭaviṃ 
   paviṭṭho.
8.   Sattu amaccassa satthiṃ asīnā paharitvā aṭṭhiṃ chindi.
9.   Ahaṃ sappinā pacitaṃ odanaṃ madhunā bhuñjituṃ na
   icchāmi.
10.   Nattā hatthehi ca jaṇṇūhi ca gacchantaṃ yācakaṃ disvā
   anukampamāno bhojanaṃ ca vatthaṃ ca dāpesi.
11.   Dārūni saṃharantiyo itthiyo aṭaviyaṃ āhiṇḍantī gāyiṃsu.
12.   Ambumhi  jātāni (telah tumbuh) padumāni na
   ambunā  upalittāni (dikotori; tercemar) honti.
13.   Manussā nānākammāni (berbagai pekerjaan) katvā
   vasuṃ saṃharitvā puttadāre (anak-anak dan istri-istri)
   posetuṃ ussahanti.
14.   Bhattā mātuyā akkhīsu assūni disvā bhariyāya kujjhi.
15.   Pitā khettavatthūni puttānaṃ ca nattārānaṃ ca vibhajitvā
   vihāraṃ gantvā pabbaji.
16.   Pakkhīhi khāditānaṃ phalānaṃ aṭṭhīni rukkhamūle
   patitāni honti.
17.   Ācariyo sissānaṃ (siswa-siswa) sippaṃ (keterampilan)
   vācento te anukampamāno dhammena jīvituṃ anusāsi.
18.   Bodhisatto samaṇo māraṃ (yang jahat) parājetvā
        Buddho bhavi (ahosi).
19.   Buddhaṃ passitvā dhammaṃ sotuṃ patthentā narā
   dhammaṃ carituṃ vāyamanti.
20.   Sace sappurisānaṃ sabbā patthanā (feminin: harapan-
   harapan) samijjheyyuṃ manussā loke sukhaṃ vindeyyuṃ.
21.   Vyādhinā pīḷitā mātā assūni pavattentī dhītuyā gehaṃ
   āgantvā mañce sayitvā yāguṃ yāci.
22.   Mātaraṃ (mātu; mātuyā; mātāya ?) anukampamānā
        dhītā khippaṃ (dengan segera) yāguṃ paṭiyādetvā
        mātuyā mukhaṃ (wajah) dhovitvā yāguṃ pāyesi         
        (memberikan minuman).
23.   Pitarā puṭṭhaṃ pañhaṃ bhattā sammā (dengan tepat)
   vibhajitvā upamāya (dengan perumpamaan) atthaṃ
   (arti) vyākari (vyākāsi). 
24.   Luddako aṭaviyā bhūmiyaṃ dhaññaṃ vippakiritvā mige
   palobhetvā (setelah menjerat) māretuṃ ussahi.
25.   Dhaññaṃ khādantā migā āgacchantaṃ luddakaṃ disvā
   vegena (dengan cepat) dhāviṃsu.

29.6.2   Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali

1.   Ia melihat tulang-tulang dari hewan-hewan yang
   dibunuh oleh macan tutul di hutan.
2.   Kalian akan mandi di air sungai.
3.   Ada air mata di [kedua] mata putri yang adalah
   wanita muda.
4.   Petani menjual gi dan dadih susu kepada pedagang-
   pedagang.
5.   Nyala-nyala api dari lampu-lampu menari oleh angin
   (vātena).
6.   Ada eksem di [kedua]  kaki musuh.
7.   Lebah (bhamaro/madhukaro) yang sedang
   mengumpulkan madu dari bunga-bunga tidak
   mengganggu bunga-bunga [itu].
8.   Wanita yang sedang membawa kayu-kayu bakar dari
   hutan jatuh [ke] sungai.
9.   Setelah menanam pohon-pohon di ladang-ladang
   dan di taman-taman, orang-orang berusaha untuk
   mengumpulkan kekayaan.
10.   Suami membawa batu permata untuk istri dari kota.

Salam metta,  :x

Chaidir Lim


Offline Chaidir Thamrin

  • Teman
  • **
  • Posts: 61
  • Reputasi: 5
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Belajar Pali Primer Kunci Jawaban Latihan 29
« Reply #69 on: 08 December 2014, 11:07:55 AM »
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante,  ^:)^

 _/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,

Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 29:

29
Kunci Jawaban Latihan 29

29.1   Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia

1.   Gehaṃ pavisantaṃ ahiṃ disvā kaññā bhāyitvā assūni
   pavattentī rodituṃ ārabhi.
   /rumah yang sedang memasuki ular setelah melihat
   anak perempuan setelah menjadi takut air mata
   yang  sedang mencucurkan untuk menangis
   mulai/
   = Setelah melihat ular yang sedang memasuki rumah
   [dan] menjadi takut, anak perempuan yang sedang
   mencucurkan air mata, mulai untuk menangis.

2.   Dīpinā hatāya gāviyā aṭṭhīni bhūmiyaṃ vippakiṇṇāni 
   honti.
   /oleh macan tutul yang dibunuh [kepunyaan] dari
   sapi betina tulang-tulang di tanah telah berserakan/
   = Tulang-tulang dari sapi betina yang dibunuh oleh
   macan tutul, telah berserakan di tanah.

3.   Nadiyā vārinā vatthāni dhovanto pitā nahāpetuṃ (untuk
   mandi) puttaṃ pakkosi.
   /di sungai dengan air pakaian-pakaian yang sedang
   mencuci ayah untuk mandi putra memanggil/
   = Ayah yang sedang mencuci pakaian-pakaian dengan
   air di sungai, memanggil putra untuk mandi.

4.   Tvaṃ sappinā ca madhunā ca sammissetvā odanaṃ
   bhuñjissasi.
   /anda (dengan) gi dan (dengan) madu setelah
   mencampur  nasi akan makan/
   = Setelah mencampur dengan gi (mentega cair) dan madu,
            Anda akan makan nasi.
   = Anda akan makan nasi setelah mencampur dengan
        gi (mentega cair) dan madu.

5.   Mayaṃ khīramhā dadhiṃ labhāma.
   /kami dari susu dadih memperoleh/
   = Kami memperoleh dadih dari susu.

6.   Bhikkhu dīpassa acciṃ olokento aniccasaññaṃ (persepsi
   dari ketidakkekalan) vaḍḍhento (yang sedang
   mengembangkan) nisīdi.
   /bhikkhu [kepunyaan] dari lampu nyala api yang
   sedang melihat (mengamati) persepsi dari
   ketidakkekalan yang  sedang mengembangkan
   duduk/
   = Bhikkhu yang sedang mengamati nyala api dari
      lampu [itu] duduk, sedang mengembangkan
      persepsi dari ketidakkekalan.

7.   Pāpakāri luddako dhanuṃ ca sare ca ādāya aṭaviṃ 
   paviṭṭho.
   /pelaku kejahatan pemburu busur dan anak-anak
   panah setelah membawa hutan  telah masuk/
   = Setelah membawa busur dan anak-anak panah,
   pemburu yang jahat telah masuk [ke] hutan.

8.   Sattu amaccassa satthiṃ asīnā paharitvā aṭṭhiṃ chindi.
   /musuh [kepunyaan] dari menteri paha (dengan)
   pedang setelah memukul tulang menghancurkan/
   = Setelah memukul paha menteri dengan pedang,
   musuh menghancurkan tulang [-nya].

9.   Ahaṃ sappinā pacitaṃ odanaṃ madhunā bhuñjituṃ na
   icchāmi.
   /saya (dengan) gi yang dimasak nasi (dengan) madu
   untuk memakan tidak suka/
   = Saya tidak suka untuk memakan dengan madu, nasi
       yang dimasak dengan gi (mentega cair).

         Maksudnya:

   = Saya tidak suka memakan nasi yang dimasak dengan
       gi (mentega cair) dan madu.


10.   Nattā hatthehi ca jaṇṇūhi ca gacchantaṃ yācakaṃ disvā
   anukampamāno bhojanaṃ ca vatthaṃ ca dāpesi.
   /cucu (dengan kedua) tangan dan (dengan kedua)
   lutut dan yang sedang pergi pengemis setelah
   melihat  yang  sedang merasa kasihan makanan dan
   pakaian dan meminta agar memberikan/
   = Setelah melihat pengemis yang sedang pergi dengan
   [kedua] tangan dan [kedua] lutut, cucu yang sedang
   merasa kasihan, meminta agar memberikan
   makanan dan pakaian.

11.   Dārūni saṃharantiyo itthiyo aṭaviyaṃ āhiṇḍantī gāyiṃsu.
   /kayu-kayu bakar yang sedang mengumpulkan
   wanita-wanita di hutan yang sedang berkeliaran
   bernyanyi/
   = Wanita-wanita yang sedang berkeliaran di hutan
   [dan] mengumpulkan kayu-kayu bakar, bernyanyi.

12.   Ambumhi  jātāni (telah tumbuh) padumāni na
   ambunā  upalittāni (dikotori; tercemar) honti.
   /di air telah tumbuh bunga-bunga teratai tidak
   (dengan) air tercemar/
   = Bunga-bunga teratai yang telah tumbuh di air, tidak
   tercemar dengan air.

13.   Manussā nānākammāni (berbagai pekerjaan) katvā
   vasuṃ saṃharitvā puttadāre (anak-anak dan istri-istri)
   posetuṃ ussahanti.
   /orang-orang berbagai pekerjaan setelah melakukan
   kekayaan setelah mengumpulkan anak-anak dan
   istri untuk menghidupi berusaha/
   = Setelah melakukan berbagai pekerjaan [dan]
   mengumpulkan kekayaan, orang-orang berusaha
   untuk menghidupi anak-anak dan istri-istri.

14.   Bhattā mātuyā akkhīsu assūni disvā bhariyāya kujjhi.
   /suami [kepunyaan] dari Ibu di [kedua] mata air mata 
   setelah melihat kepada istri marah/
   = Setelah melihat air mata di [kedua] mata Ibu, suami
   marah kepada istri.

15.   Pitā khettavatthūni puttānaṃ ca nattārānaṃ ca
        vibhajitvā    vihāraṃ gantvā pabbaji.
   /ayah ladang-ladang dan tanah-tanah milik kepada
   putra-putra dan cucu-cucu dan membagikan wihara
   setelah pergi menjadi pabbajita/ 
   = Setelah membagikan ladang-ladang dan tanah-tanah
   kepada putra-putra dan cucu-cucu, Ayah menjadi
   pabbajita setelah pergi [ke] wihara.

16.   Pakkhīhi khāditānaṃ phalānaṃ aṭṭhīni rukkhamūle
   patitāni honti.
   /oleh burung-burung yang dimakan [kepunyaan] dari
   buah-buahan biji-biji di kaki pohon telah  jatuh/
   = Biji-biji dari buah-buahan yang dimakan oleh
   burung-burung, telah jatuh di kaki pohon.

17.   Ācariyo sissānaṃ (siswa-siswa) sippaṃ (keterampilan)
   vācento te anukampamāno dhammena jīvituṃ anusāsi.
   /guru kepada siswa-siswa keterampilan yang sedang
   mengajar mereka yang sedang merasa kasihan
   (dengan) Dhamma untuk hidup menasihati.
   = Guru yang sedang mengajar keterampilan kepada
   siswa-siswa [dan] merasa kasihan kepada mereka,
   menasihati untuk hidup dengan Dhamma
   (kebenaran).

18.   Bodhisatto samaṇo māraṃ (yang jahat) parājetvā
        Buddho bhavi (ahosi).
   /Bodhisatta petapa Māra yang  jahat setelah
   menaklukkan Buddha menjadi/
   = Setelah menaklukkan Māra yang jahat, petapa
   Bodhisatta menjadi Buddha.

19.   Buddhaṃ passitvā dhammaṃ sotuṃ patthentā narā
   dhammaṃ carituṃ vāyamanti.
   /Buddha setelah melihat Dhamma untuk mendengar
   yang sedang berharap orang-orang Dhamma untuk
   menjalankan berusaha/
   = Setelah melihat Buddha, orang-orang yang sedang
   berharap untuk mendengar Dhamma, berusaha
   untuk  menjalankan Dhamma (kebenaran).

20.   Sace sappurisānaṃ sabbā patthanā (feminin: harapan-
   harapan) samijjheyyuṃ manussā loke sukhaṃ vindeyyuṃ.
   /jika [kepunyaan] dari orang-orang baik semua
   harapan-harapan memenuhi (terpenuhi) orang-
   orang di dunia kebahagiaan akan merasakan/
   = Jika semua harapan dari orang-orang baik terpenuhi,
   orang-orang akan merasakan kebahagiaan di dunia.

21.   Vyādhinā pīḷitā mātā assūni pavattentī dhītuyā gehaṃ
   āgantvā mañce sayitvā yāguṃ yāci.
   /oleh penyakit yang ditekan ibu yang sedang
   mencucurkan air mata [kepunyaan] dari putri rumah
   setelah datang di ranjang setelah berbaring bubur
   meminta/
   = Setelah datang [ke] rumah putri [dan] berbaring di
   ranjang, Ibu yang ditekan oleh penyakit, yang
   sedang mencucurkan air mata, meminta bubur.

22.   Mātaraṃ (mātu; mātuyā; mātāya ?) anukampamānā
        dhītā khippaṃ (dengan segera) yāguṃ paṭiyādetvā 
        mātuyā mukhaṃ (wajah) dhovitvā yāguṃ pāyesi
        (memberikan minuman).
   /ibu (kepada ibu ?) yang sedang merasa kasihan putri
   dengan segera bubur setelah menyiapkan
   [kepunyaan] dari ibu wajah  setelah  mencuci
   bubur  memberikan minuman/   
   = Putri yang sedang merasa kasihan kepada Ibu,
   setelah menyiapkan bubur dengan segera [dan]
   mencuci wajah Ibu, memberikan minuman bubur.

23.   Pitarā puṭṭhaṃ pañhaṃ bhattā sammā (dengan tepat)
   vibhajitvā upamāya (dengan perumpamaan) atthaṃ
   (arti) vyākari (vyākāsi).
   /oleh ayah yang ditanya pertanyaan suami dengan
   tepat setelah menganalisis dengan perumpamaan
   arti menjelaskan/
   = Setelah menganalisis dengan tepat pertanyaan yang
   ditanya oleh Ayah, suami menjelaskan arti [itu]
   dengan perumpamaan.

24.   Luddako aṭaviyā bhūmiyaṃ dhaññaṃ vippakiritvā mige
   palobhetvā (setelah menjerat) māretuṃ ussahi.
   /pemburu di hutan di tanah jagung setelah
   menyebarkan rusa-rusa setelah menjerat untuk
   membunuh berusaha/
   = Setelah menyebarkan jagung di atas tanah di hutan
   [dan] menjerat rusa-rusa, pemburu berusaha untuk
   membunuh [mereka].

25.   Dhaññaṃ khādantā migā āgacchantaṃ luddakaṃ disvā
   vegena (dengan cepat) dhāviṃsu.
   /jagung yang sedang memakan rusa-rusa yang sedang
   datang pemburu setelah melihat dengan cepat
   berlari/
   = Setelah melihat pemburu yang sedang datang, rusa-
   rusa yang sedang memakan jagung, berlari dengan
   cepat.


29.2   Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali

1.   Ia melihat tulang-tulang dari hewan-hewan yang
   dibunuh oleh macan tutul di hutan.
   /so passi aṭṭhī (aṭṭhīni) pasūnaṃ hatānaṃ dīpinā vane
   (vanamhi; vanasmiṃ; araññe; araññamhi; araññasmiṃ;
   aṭaviyā;  aṭaviyaṃ)/
   = So aṭaviyā dīpinā hatānaṃ pasūnaṃ aṭṭhīni passi.

2.   Kalian akan mandi di air  sungai.
   /tumhe  nahāyissatha vārini (vārimhi; vārismiṃ) nadiyā/
   = Tumhe nadiyā vārismiṃ nahāyissatha.

3.   Ada air mata di [kedua] mata putri yang adalah
   wanita muda.
   /santi assūni akkhīsu (cakkhūsu) dhītu (dhītuyā; dhītāya)
   taruṇiyā/
   = Assūni taruṇiyā dhītāya cakkhūsu santi.
   = Taruṇiyā dhītāya cakkhūsu assūni santi.

4.   Petani menjual gi dan dadih susu kepada pedagang-
   pedagang.
   /kassako vikkiṇāti sappiṃ ca dadhiṃ ca vāṇijānaṃ/
   = Kassako vāṇijānaṃ sappiṃ ca dadhiṃ ca vikkiṇāti.

5.   Nyala-nyala api dari lampu-lampu menari oleh angin
   (vātena).
   /accī (accīni) dīpānaṃ nacciṃsu vātena/
   = Dīpānaṃ accīni vātena nacciṃsu.

6.   Ada eksem di [kedua] kaki musuh.
   /atthi daddu pādesu arino (arissa; sattuno; sattussa)/
   = Sattuno pādesu daddu atthi.

7.   Lebah (bhamaro/madhukaro) yang sedang
   mengumpulkan madu dari bunga-bunga tidak
   mengganggu bunga-bunga [itu].
   /bhamaro (madhukaro) saṃharati (saṃharanto ?) madhuṃ
   pupphehi (kusumehi)  na viheṭhento (viheṭheti ?)
   pupphāni (kusumāni)/
   = Pupphehi madhuṃ saṃharanto madhukaro pupphāni
   na viheṭheti.
   
8.   Wanita yang sedang membawa kayu-kayu bakar dari
   hutan, jatuh [ke] sungai.
   /vanitā āharantā (āharamānā) dārū (dārūni) aṭaviyā pati
   nadiṃ/
   = Aṭaviyā dārūni āharamānā vanitā nadiṃ pati.
   = Vanitā aṭaviyā dārūni āharamānā nadiṃ pati.

9.   Setelah menanam pohon-pohon di ladang-ladang
   dan di taman-taman, orang-orang berusaha untuk
   mengumpulkan kekayaan.
   /ropetvā rukkhe khettesu ca uyyānesu ca narā (purisā;
   manussā) ussahanti saṃharituṃ dhanaṃ (vasuṃ)/
   = Khettesu ca uyyānesu ca rukkhe ropetvā manussā
   dhanaṃ saṃharituṃ ussahanti.

10.   Suami membawa batu permata untuk istri dari kota.
   /pati (sāmī) āhari maṇiṃ bhariyāya nagarā (nagaramhā;
   nagarasmā)/
   = Sāmī nagarasmā bhariyāya maṇiṃ āhari.

Selesai sudah pemaparan Pelajaran 29 beserta Soal-soal Latihan dan Kunci Jawabannya.

Salam metta,  :x

Chaidir Lim


Offline Chaidir Thamrin

  • Teman
  • **
  • Posts: 61
  • Reputasi: 5
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Belajar Pali Primer Bab 30
« Reply #70 on: 08 December 2014, 11:23:50 AM »
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante,  ^:)^

 _/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,

30
Pelajaran 30

30.1   Deklinasi (Penasrifan) Adjektiva-adjektiva (Kata-
                kata Sifat) yang  Berakhiran  –vantu dan  -
                mantu


Adjektiva-adjektiva atributif yang berakhiran –vantu dan  –mantu bisa dideklinasikan dalam semua ketiga gender. [Adjektiva-adjektiva atributif ini] selaras dengan nomina-nomina yang dijelaskan dalam gender, jumlah, dan kasus.


30.1.1   Gender Maskulin

                         guṇavantu = baik

     Tunggal:                           Jamak:
Nom. guṇavā; guṇavanto                   guṇavanto, guṇavantā
Vok.     guṇavā; guṇava; guṇavanta   guṇavanto, guṇavantā
Akus. guṇavantaṃ                           guṇavanto, guṇavante
Inst.     guṇavatā; guṇavantena           guṇavantehi
                                                        (guṇavantebhi)

Abla.  guṇavatā; guṇavantamhā;   guṇavantehi
          guṇavantasmā                        (guṇavantebhi)         
   
Dat.     guṇavato; guṇavantassa    guṇavataṃ; guṇavantānaṃ
Gen.     guṇavato; guṇavantassa   guṇavataṃ; guṇavantānaṃ

Lok.     guṇavati; guṇavante;           guṇavantesu
     guṇavantamhi;
          guṇavantasmiṃ                                         
   

Perhatikan persamaan-persamaan dari deklinasi ini dengan deklinasi dari present participle gender maskulin yang berakhiran -nta. Adjektiva-adjektiva yang berakhiran –mantu dideklinasikan seperti cakkhumā, cakkhumanto, dsb.


30.1.2   Gender Netral

                            ojavantu = yang bergizi; lezat

      Tunggal                               Jamak
Nom.  ojavantaṃ                       ojavantāni
Akus.  ojavantaṃ                       ojavantāni

Selebihnya sama dengan deklinasi adjektiva-adjektiva maskulin yang berakhiran –vantu dan –mantu.


30.1.3   Gender Feminin

Guṇavatī/guṇavantī dan cakkhumatī/ cakkhumantī adalah bentuk-bentuk feminin dari adjektiva-adjektiva yang berakhiran –vantu dan –mantu. [Adjektiva-adjektiva feminin ini] dideklinasikan seperti kumārī, yakni nomina-nomina feminin yang berakhir dengan huruf  –ī.


30.2  Adjektiva-adjektiva yang Berakhiran –vantu
             
dan –mantu
   
               

dhanavantu   = kaya
Bhagavantu   = Yang Terberkahi; Buddha
yasavantu           = terkenal
kulavantu           = dari keluarga baik-baik
sotavantu           = penuh perhatian; yang mendengarkan
sīlavantu           = yang bersila (bermoralitas)
saddhāvantu   = yang berkeyakinan
satimantu           = yang berkesadaran
cakkhumantu   = yang mempunyai mata
balavantu           = kuat
paññavantu   = bijaksana
puññavantu   = yang beruntung; berkebajikan
phalavantu   = yang berbuah banyak
himavantu   = (pegunungan) Himalaya; bersalju
vaṇṇavantu   = yang berwarna-warni
bhānumantu   = (matahari) yang bersinar
buddhimantu   = pintar
bandhumantu   = yang mempunyai kerabat-kerabat


30.3   Latihan 30

30.3.1    Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia

1.   Balavantehi bhūpatīhi arayo parājitā honti.
2.   Mayaṃ cakkhūhi bhānumantassa suriyassa rasmiyo
   oloketuṃ na sakkoma.
3.   Bhikkhavo Bhagavatā desitaṃ Dhammaṃ sutvā satimantā
   bhavituṃ vāyamiṃsu.
4.   Sīlavantā upāsakā Bhagavantaṃ vanditvā Dhammaṃ
        sutvā satimantā bhavituṃ vāyamiṃsu.
5.   Paññavantehi icchitaṃ patthitaṃ samijjhissati.
6.   Kulavato bhātā Bhagavatā saha mantento bhūmiyaṃ
   pattharitāya kilañjāyaṃ (di atas tikar) nisinno ahosi.
7.   Phalavantesu tarūsu nisinnā pakkhino phalāni khāditvā
   aṭṭhīni bhūmiyaṃ pātesuṃ.
8.   Himavati bahū (banyak) pasavo ca pakkhī ca uragā (ular-
   ular) ca vasanti.
9.   Sīlavantā Dhammaṃ sutvā cakkhumantā bhavituṃ
   ussahissanti.
10.   Guṇavato bandhu sīlavatiṃ pañhaṃ pucchi.
11.   Guṇavatī yuvati sīlaṃ rakkhantī mātaraṃ posesi.
12.   Yasavatiyā bandhavo balavanto pabhuno abhaviṃsu.
13.   Dhanavantassa sappurisassa bhariyā puññavatī ahosi.
14.   Sīlavantesu (Sīlavantehi saha ?) vasantā asappurisā pi
   guṇavantā bhaveyyuṃ.
15.   Sīlavatiyo mātaro putte guṇavante kātuṃ ussahanti.
16.   Buddhimā puriso pāpaṃ karonte putte anusāsituṃ
   paññavantaṃ bhikkhuṃ pakkosi (nimantesi ?).
17.   Kulavato nattā sīlavatā bhikkhunā Dhammaṃ sutvā
   pasīditvā gehaṃ pahāya bhikkhūsu pabbaji.
18.   Balavantā pabhuno guṇavanto bhavantu.
19.   Dhanavantā balavantā kadāci karahaci (jarang)
        guṇavantā bhavanti.
20.   Himavantasmā āgato paññavā isi sīlavatiyā mātuyā
        uyyāne atithi ahosi.
21.   Dubbalaṃ (lemah) sīlavatiṃ itthiṃ disvā anukampamānā
   dhanavatī taṃ (ia) posesi.
22.   Himavati phalavantā taravo na chinditabbā honti.
23.   Dhammassa viññātāro yasavantā bhavituṃ na
        ussahanti.
24.   Bandhumā balavā hoti, dhanavā bandhumā hoti.
25.   Sīlavatī rājinī guṇavatīhi itthīhi saddhiṃ sālāyaṃ nisīditvā
   yasavatiyā kaññāya kathaṃ suṇi.
26.   Guṇavā puriso rukkhamhā ojavantāni phalāni ocinitvā
   vihāre vasantānaṃ sīlavantānaṃ bhikkhūnaṃ vibhaji.
27.   Balavatiyā rājiniyā amaccā Dhammena dīpe manusse
   pālesuṃ.
28.   Yasavantīnaṃ nārīnaṃ dhītaro pi yasavantiyo
        bhavissanti.
29.   Paññavantiyā yuvatiyā puṭṭho dhanavā pañhaṃ
        vyākātuṃ    asakkonto sabhāyaṃ nisīdi.
30.   Bhānumā suriyo manussānaṃ ālokaṃ deti.


30.3.2  Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali

1.   Resi-resi yang sedang tinggal di Pegunungan
   Himalaya terkadang (kadāci) datang [ke] kota-kota.    
2.   Bhikkhu-bhikkhu yang berkesadaran membabarkan
   Dhamma kepada upasaka-upasaka yang bijaksana.
3.   Teman-teman dan kerabat-kerabat dari orang-orang
   yang berkebajikan adalah orang-orang yang baik.
4.   Pedagang-pedagang kaya yang sedang menjual
   barang-barang, pergi dari dusun [ke] dusun.
5.   Wanita muda yang baik [itu] adalah istri dari guru
   yang kaya [itu].
6.   Bhikkhu yang bijaksana [itu] menjelaskan pertanyaan
   yang ditanya oleh orang penting  yang kuat [itu].
7.   Ada kalungan-kalungan bunga di tangan anak
   perempuan yang baik [itu].
8.   Orang-orang yang kaya adalah orang-orang yang
   terkenal, orang-orang  yang bijaksana adalah
   orang-orang  yang baik.
9.   Janganlah kalian menghindari orang-orang yang baik
   dan bijaksana.
10.   Bhagawan berada di pulau terkenal yang diperintah
   oleh raja yang kuat.
11.   Jika bhikkhu yang bersila (bermoralitas) tinggal di
   dusun, orang-orang akan menjadi baik.
12.   Semoga orang-orang dari keluarga-keluarga baik-baik
   menjadi orang-orang  yang baik dan bijaksana.
13.   Orang-orang akan mengikuti orang-orang kaya
   dan kuat.
14.   Raja yang terkenal menaklukkan musuh yang kuat
   yang mempunyai kerabat-kerabat.
15.   Orang-orang yang mempunyai mata melihat matahari
   yang bersinar.

Salam metta,  :x

Chaidir Lim

Offline Chaidir Thamrin

  • Teman
  • **
  • Posts: 61
  • Reputasi: 5
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Belajar Pali Primer Kunci Jawaban Latihan 30
« Reply #71 on: 12 December 2014, 03:06:04 PM »
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante,  ^:)^

 _/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,

Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 30:

30
Kunci Jawaban Latihan 30

30.1   Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia

1.   Balavantehi bhūpatīhi arayo parājitā honti.
   /(oleh) yang kuat oleh raja-raja musuh-musuh
   ditaklukkan/
   = Musuh-musuh ditaklukkan oleh raja-raja yang kuat.

2.   Mayaṃ cakkhūhi bhānumantassa suriyassa rasmiyo
   oloketuṃ na sakkoma.
   /kami (dengan kedua) mata yang bersinar   
   [kepunyaan] dari matahari sinar-sinar untuk melihat
   tidak  sanggup/
   = Kami tidak sanggup untuk melihat sinar-sinar     
   dari matahari yang bersinar dengan [kedua] mata.

3.   Bhikkhavo Bhagavatā desitaṃ Dhammaṃ sutvā satimantā
   bhavituṃ vāyamiṃsu.
   /bhikkhu-bhikkhu oleh Bhagawan yang diajarkan
   Dhamma setelah mendengar yang berkesadaran
   untuk menjadi berusaha/
   = Bhikkhu-bhikkhu berusaha untuk menjadi yang
   berkesadaran setelah mendengar Dhamma yang
   diajarkan oleh Bhagawan.


4.   Sīlavantā upāsakā Bhagavantaṃ vanditvā Dhammaṃ
        sutvā satimantā bhavituṃ vāyamiṃsu.
   /yang bersila (bermoralitas) upasaka-upasaka
   Bhagawan setelah menghormati Dhamma
   setelah mendengar  yang berkesadaran untuk
   menjadi berusaha/
   = Setelah menghormati Bhagawan [dan] mendengar
   Dhamma, upasaka-upasaka yang bersila, berusaha
   untuk menjadi yang berkesadaran.

5.   Paññavantehi icchitaṃ patthitaṃ samijjhissati.   
   /oleh yang bijaksana yang diinginkan yang
   diharapkan akan terpenuhi/
   = Yang diinginkan [dan]  yang diharapkan oleh
   yang bijaksana akan terpenuhi.

6.   Kulavato bhātā Bhagavatā saha mantento bhūmiyaṃ
   pattharitāya kilañjāyaṃ (di atas tikar) nisinno ahosi.
   /[kepunyaan] dari keluarga baik-baik saudara
   (dengan) Bhagawan dengan yang sedang berdiskusi
   di atas tanah yang dibentangkan di atas tikar  telah
   duduk/
   = Saudara dari keluarga baik-baik telah duduk di atas
   tikar yang dibentangkan di atas tanah, sedang
   berdiskusi dengan Bhagawan.

7.   Phalavantesu tarūsu nisinnā pakkhino phalāni khāditvā
   aṭṭhīni bhūmiyaṃ pātesuṃ.
   /yang berbuah banyak di atas pohon-pohon telah
   duduk   (bertengger) burung-burung buah-buahan
   setelah memakan biji-biji di atas tanah
   menjatuhkan/
   = Burung-burung yang telah bertengger di atas
   pohon-pohon  yang berbuah banyak, setelah
   memakan buah-buahan, menjatuhkan biji-biji di atas
   tanah.

8.   Himavati bahū (banyak) pasavo ca pakkhī ca uragā
   (ular-ular) ca vasanti.
   /di Pegunungan Himalaya banyak hewan-hewan dan
   burung-burung dan ular-ular dan tinggal/   
   = Banyak hewan-hewan, burung-burung, dan ular-ular 
   tinggal di Pegunungan Himalaya.

9.   Sīlavantā Dhammaṃ sutvā cakkhumantā bhavituṃ
   ussahissanti.
   /orang-orang yang bersila (bermoralitas) Dhamma
   setelah mendengar orang-orang yang bervisi
   (kemampuan untuk  melihat pada inti persoalan)
   untuk menjadi akan berusaha/
   = Setelah mendengarkan Dhamma, orang-orang yang
   bersila berusaha untuk menjadi orang-orang  yang
   bervisi.

10.   Guṇavato bandhu sīlavatiṃ pañhaṃ pucchi.
   /[kepunyaan] dari orang  yang baik kerabat  wanita
   yang bersila pertanyaan menanyakan/
   = Kerabat dari orang yang baik menanyakan wanita
   yang bersila [itu] pertanyaan.

11.   Guṇavatī yuvati sīlaṃ rakkhantī mātaraṃ posesi.
   /yang baik  gadis  sila yang sedang menjaga Ibu
   merawat/
   = Gadis yang baik yang sedang menjaga sila, merawat
       ibu [-nya].

12.   Yasavatiyā bandhavo balavanto pabhuno abhaviṃsu.
   /[kepunyaan] dari wanita  yang terkenal kerabat-
   kerabat  orang-orang  yang kuat  orang-orang
   penting  menjadi/
   = Kerabat-kerabat dari wanita yang terkenal [itu]
   menjadi orang-orang  yang kuat  dan penting.

13.   Dhanavantassa sappurisassa bhariyā puññavatī ahosi.
   /[kepunyaan] dari orang yang kaya [kepunyaan] dari
   orang baik istri wanita  yang berkebajikan adalah/
   = Istri dari orang kaya yang baik [itu] adalah wanita
   yang  berkebajikan.

14.   Sīlavantesu (Sīlavantehi saha ?) vasantā asappurisā pi
   guṇavantā bhaveyyuṃ.
   /pada orang-orang yang bersila (dengan orang-orang
   yang bersila ?)  yang sedang tinggal orang-orang
   jahat [bahkan]  juga  orang-orang yang baik akan
   menjadi/
   = [Bahkan] orang-orang  jahat yang sedang tinggal
   dengan orang-orang yang bersila (bermoralitas) 
   juga akan menjadi orang-orang  yang baik.

15.   Sīlavatiyo mātaro putte guṇavante kātuṃ ussahanti.
   /wanita-wanita yang bersila ibu-ibu putra-putra
   orang-orang  yang baik untuk membuat berusaha/
   = Ibu-ibu yang bersila (bermoralitas) berusaha untuk
   membuat putra-putra [mereka] orang-orang  yang
   baik.

16.   Buddhimā  puriso pāpaṃ karonte putte anusāsituṃ
   paññavantaṃ bhikkhuṃ pakkosi (nimantesi ?).
   /yang pintar orang kejahatan yang sedang melakukan
   putra-putra untuk menasihati yang
   berkebijaksanaan bhikkhu memanggil
   (mengundang ?)/
   = Orang yang pintar mengundang bhikkhu yang
   berkebijaksanaan untuk menasihati putra-putra
   yang sedang melakukan kejahatan.

17.   Kulavato nattā sīlavatā bhikkhunā Dhammaṃ sutvā
   pasīditvā gehaṃ pahāya bhikkhūsu pabbaji.
   /[kepunyaan] dari keluarga baik-baik cucu yang
   bersila dari bhikkhu Dhamma setelah mendengar
   setelah menjadi senang rumah setelah meninggalkan
   di antara bhikkhu-bhikkhu memperoleh
   penahbisan/
   = Setelah mendengar Dhamma dari bhikkhu yang
   bersila [dan] menjadi senang, cucu dari keluarga
   baik-baik memperoleh penahbisan di antara
   bhikkhu-bhikkhu setelah meninggalkan rumah.

18.   Balavantā pabhuno guṇavanto bhavantu.
   /yang kuat orang-orang penting orang-orang yang
   baik semoga … menjadi/
   = Semoga orang-orang penting yang kuat menjadi
   orang-orang yang baik.

19.   Dhanavantā balavantā kadāci karahaci (jarang)
        guṇavantā bhavanti.
   /orang-orang yang kaya yang kuat jarang orang-
   orang yang baik menjadi/
   = Orang-orang kaya yang kuat jarang menjadi orang-
   orang yang baik.

20.   Himavantasmā āgato paññavā isi sīlavatiyā mātuyā
        uyyāne atithi ahosi.
   /dari Pegunungan Himalaya yang telah datang yang
   bijaksana resi  yang bersila [kepunyaan] dari Ibu di
   taman tamu adalah/
   = Resi yang bijaksana, yang telah datang dari
   Pegunungan Himalaya adalah tamu dari ibu yang
   bersila (bermoralitas) di taman. 

21.   Dubbalaṃ (lemah) sīlavatiṃ itthiṃ disvā anukampamānā
   dhanavatī taṃ (ia) posesi.
   /lemah yang bersila wanita setelah melihat yang
   sedang merasa kasihan [wanita]  yang kaya ia
   merawat/
   = Setelah melihat wanita lemah yang bersila
   (bermoralitas), wanita kaya [itu] yang sedang merasa
   kasihan, merawatnya.

22.   Himavati phalavantā taravo na chinditabbā honti.
   /di Pegunungan Himalaya yang berbuah banyak
   pohon-pohon tidak seyogianya ditebang/
   = Pohon-pohon yang berbuah banyak di Pegunungan
   Himalaya seyogianya tidak ditebang.

23.   Dhammassa viññātāro yasavantā bhavituṃ na
        ussahanti.
   /[kepunyaan] dari Dhamma orang-orang yang
   mengetahui yang terkenal untuk menjadi tidak
   berusaha/
   = Orang-orang yang mengetahui Dhamma tidak
   berusaha untuk menjadi terkenal.

24.   Bandhumā balavā hoti, dhanavā bandhumā hoti.
   /[ia] yang mempunyai kerabat orang yang kuat
   adalah, [ia]  yang kaya  orang  yang mempunyai
   kerabat adalah/
   = Ia yang mempunyai kerabat adalah orang yang
   kuat, ia  yang kaya adalah orang yang mempunyai
   kerabat.

25.   Sīlavatī rājinī guṇavatīhi itthīhi saddhiṃ sālāyaṃ nisīditvā
   yasavatiyā kaññāya kathaṃ suṇi.
   / yang bersila ratu (dengan) yang baik (dengan)
   wanita-wanita dengan di aula setelah duduk
   [kepunyaan] dari yang terkenal [kepunyaan] dari
   anak perempuan pembicaraan mendengar/
   = Setelah duduk di aula dengan wanita-wanita yang
   baik, ratu yang bersila (bermoralitas) mendengarkan
   pembicaraan dari anak perempuan yang terkenal.

26.   Guṇavā puriso rukkhamhā ojavantāni phalāni ocinitvā
   vihāre vasantānaṃ sīlavantānaṃ bhikkhūnaṃ vibhaji.
   /yang baik pria dari pohon yang bergizi buah-
   buahan setelah memetik di wihara yang sedang
   tinggal kepada yang bersila kepada bhikkhu-bhikkhu
   membagikan/
   = Setelah memetik buah-buahan yang bergizi
   dari pohon-pohon, pria yang baik [itu] membagikan
   kepada bhikkhu-bhikkhu yang bersila 
   (bermoralitas), yang  sedang tinggal di wihara.

27.   Balavatiyā rājiniyā amaccā Dhammena dīpe manusse
   pālesuṃ.
   /[kepunyaan] dari yang kuat [kepunyaan] dari ratu
   menteri-menteri (dengan) Dhamma di pulau   
   orang-orang memerintah/
   = Menteri-menteri dari ratu yang kuat, memerintah
   orang-orang di pulau dengan Dhamma (kebenaran).

28.   Yasavantīnaṃ nārīnaṃ dhītaro pi yasavantiyo
         bhavissanti.
   /[kepunyaan] dari yang terkenal [kepunyaan] dari
   wanita-wanita putri-putri juga terkenal akan
   menjadi/
   = Putri-putri dari wanita-wanita yang terkenal juga
   akan menjadi terkenal.

29.   Paññavantiyā yuvatiyā puṭṭho dhanavā pañhaṃ
        vyākātuṃ    asakkonto sabhāyaṃ nisīdi.
   /[oleh] yang bijaksana oleh gadis yang ditanya
   orang  yang kaya pertanyaan untuk menjelaskan
   yang sedang tidak sanggup di aula duduk/
   = Orang kaya yang sedang tidak sanggup untuk
   menjelaskan pertanyaan yang ditanya oleh gadis
   yang bijaksana, duduk di aula.

30.   Bhānumā suriyo manussānaṃ ālokaṃ deti.
   /yang bersinar matahari kepada manusia-manusia
   cahaya memberikan/
   = Matahari yang bersinar memberikan cahaya kepada
   manusia-manusia.

30.2   Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali

1.   Resi-resi yang sedang tinggal di Pegunungan
   Himalaya terkadang (kadāci) datang [ke] kota-kota.   
   /isayo (munayo) vasantā himavati (himavante;
   himavantamhi; himavantasmiṃ) kadāci āgacchanti
   nagare/
   = Himavante vasantā munayo nagare kadāci āgacchanti.
   = Munayo himavante vasantā nagare kadāci āgacchanti.

2.   Bhikkhu-bhikkhu yang berkesadaran membabarkan
   Dhamma kepada upasaka-upasaka yang bijaksana.
   /bhikkhū (bhikkhavo) satimanto (satimantā) desesuṃ
   Dhammaṃ upāsakānaṃ paññavantānaṃ/
   = Satimantā bhikkhavo paññavantānaṃ upāsakānaṃ
   Dhammaṃ desesuṃ.

3.   Teman-teman dan kerabat-kerabat dari orang-orang
   yang berkebajikan adalah orang-orang yang baik.
   /puññavantānaṃ manussānaṃ sahāyakā (sahāyā; mittā)
   ca bandhavo ca guṇavanto (guṇavantā) honti (bhavanti;
   santi)/
   = Puññavantānaṃ manussānaṃ mittā ca bandhavo ca
   guṇavantā honti.
 
4.   Pedagang-pedagang kaya yang sedang menjual
   barang-barang, pergi dari dusun [ke] dusun.
   /vāṇijā dhanavantā vikkiṇantā bhaṇḍāni gacchanti
   gāmasmā gāmaṃ/
   = Dhanavantā vāṇijā bhaṇḍāni vikkiṇantā gāmaṃ
   gāmasmā   gacchanti.
   = Bhaṇḍāni vikkiṇantā dhanavantā vāṇijā gāmasmā
   gāmaṃ gacchanti.

5.   Wanita muda yang baik [itu] adalah istri dari guru
   yang kaya [itu].
   /taruṇī guṇavatī ahosi bhariyā ācariyassa dhanavantassa/
   = Guṇavatī taruṇī dhanavantassa ācariyassa bhariyā ahosi.

6.   Bhikkhu yang bijaksana [itu] menjelaskan pertanyaan
   yang ditanya oleh orang penting  yang kuat [itu].
   /bhikkhu paññavā vyākari pañhaṃ puṭṭhaṃ balavatā
   pabhunā/
   = Paññavā bhikkhu balavatā pabhunā puṭṭhaṃ pañhaṃ
   vyākari.

7.   Ada kalungan-kalungan bunga di tangan anak
   perempuan yang baik [itu].
   /santi mālāyo hatthe kumāriyā guṇavatiyā/
   = Guṇavatiyā kumāriyā hatthe mālāyo santi.

8.   Orang-orang yang kaya adalah orang-orang yang
   terkenal, orang-orang  yang bijaksana adalah
   orang-orang  yang baik.
   /dhanavanto (dhanavantā) honti yasavanto (yasavantā),
   paññavanto (paññavantā) honti guṇavanto (guṇavantā)/
   = Dhanavantā yasavantā honti, paññavantā guṇavantā
   honti.

9.   Janganlah kalian menghindari orang-orang yang baik
   dan bijaksana.
   /mā tumhe parivajjetha guṇavante ca paññavante ca/
   = Mā tumhe guṇavante ca paññavante ca parivajjetha.

10.   Bhagawan berada di pulau terkenal yang diperintah
   oleh raja yang kuat.
   /Bhagavā (Bhagavanto) viharati dīpe (dīpamhi; dīpasmiṃ)
   yasavati (yasavante; yasavantamhi; yasavantasmiṃ)
   pālite bhūpatinā balavantena/
   = Bhagavanto balavantena bhūpatinā pālite yasavati
   dīpasmiṃ viharati.

11.   Jika bhikkhu yang bersila (bermoralitas) tinggal di
   dusun, orang-orang akan menjadi baik.
   /sace bhikkhu sīlavā (sīlavanto) vasati gāme
   (gāmamhi; gāmasmiṃ), manussā (narā; purisā)
   bhavissanti guṇavantā (guṇavanto)/
   = Sace sīlavā bhikkhu gāme vasati, manussā guṇavantā
   bhavissanti.

12.   Semoga orang-orang dari keluarga-keluarga baik-baik
   menjadi orang-orang  yang baik dan bijaksana.
   /manussā (narā; purisā) kulavanto (kulavantā) bhavantu
   guṇavanto (guṇavantā) ca paññavanto (paññavantā;
   viññū; viññuno) ca/
   = Kulavantā manussā guṇavantā ca paññavantā ca
   bhavantu.

13.   Orang-orang akan mengikuti orang-orang kaya
   dan kuat.
   /manussā (narā; purisā) anugacchissanti dhanavante ca
   balavante ca/
   = Manussā dhanavante ca balavante ca anugacchissanti.

14.   Raja yang terkenal menaklukkan musuh yang kuat yang
        mempunyai kerabat-kerabat.
   /bhūpati yasavā (yasavanto) parājesi ariṃ (sattuṃ)
   balavantaṃ bandhumantaṃ/
   = Yasavanto bhūpati bandhumantaṃ balavantaṃ sattuṃ
   parājesi.

15.   Orang-orang yang mempunyai mata melihat matahari
   yang bersinar.
   /manussā (narā; purisā) cakkhumantā passanti suriyaṃ
   bhānumantaṃ/
   = Cakkhumantā manussā bhānumantaṃ suriyaṃ passanti.

Selesai sudah pemaparan Pelajaran 30 beserta Soal-soal Latihan dan Kunci Jawabannya.

Salam metta,  :x

Chaidir Lim

Offline Chaidir Thamrin

  • Teman
  • **
  • Posts: 61
  • Reputasi: 5
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Belajar Pali Primer Bab 31
« Reply #72 on: 12 December 2014, 03:24:36 PM »
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante,  ^:)^

 _/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,

31
Pelajaran 31

31.1   Deklinasi (Penasrifan) Pronomina-pronomina
                Persona (Kata-kata Ganti Orang atau Benda)


Kata ganti orang pertama: amha.

       Tunggal:                          Jamak:

Nom.    ahaṃ                                   mayaṃ; amhe   
       = saya (S)                          = kami (S)

Akus.   maṃ, mamaṃ                  amhe; amhākaṃ; no
       = saya (O)                           = kami (O)   

Inst.       mayā, me                          amhehi; no
       = oleh/dengan/                  = oleh/dengan/ melalui kami /
           melalui saya                      kita

Abla.    mayā                                  amhehi
       = dari saya                          = dari kami / kita

Dat.       mama, mayhaṃ,                   amhaṃ; amhākaṃ; no
       mamaṃ, me   
       = untuk/kepada                  = untuk/kepada kami
           saya

Gen.        mama, mayhaṃ,                  amhaṃ; amhākaṃ; no
        mamaṃ, me
        = [kepunyaan] dari         = [kepunyaan] dari kami
            saya

Lok.       mayi                                 amhesu
       = di dalam/di atas/         = di dalam/di atas/ pada kami    
                pada saya

Kata ganti orang kedua: tumha.

         Tunggal:                  Jamak:

Nom.     tvaṃ, tuvaṃ           tumhe   
        = Anda (S)                   = kalian (S)

Akus.    taṃ, tavaṃ, tuvaṃ   tumhe; tumhākaṃ; vo   
        = Anda (O)                   = kalian (O)

Inst.        tvayā, tayā, te           tumhehi; vo
        = oleh/dengan/           = oleh/dengan/melalui kalian
           melalui Anda

Abla.     tvayā, tayā                   tumhehi; vo
        = dari Anda                   = dari kalian

Dat.        tava, tuyhaṃ, te           tumhaṃ; tumhākaṃ; vo
        = untuk/kepada            = untuk/kepada kalian
           Anda

Gen.      tava, tuyhaṃ, te            tumhaṃ; tumhākaṃ; vo
        = [kepunyaan] dari    = [kepunyaan] dari kalian
            Anda

Lok.        tvayi, tayi                     tumhesu
        = di dalam/di atas/     = di dalam/di atas/ pada kalian
            pada Anda

31.2   Latihan 31

31.2.1   Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia

1.   Mama ācariyo maṃ vācento potthakaṃ (buku) likhi
   (menulis).
2.   Mayhaṃ bhaginī gilānaṃ (sakit) pitaraṃ posesi.
3.   Dātāro bhikkhūnaṃ dānaṃ dentā amhe pi bhojāpesuṃ.
4.   Tumhākaṃ dhītaro kuhiṃ (di mana; ke mana)
   gamissanti?
5.   Amhākaṃ dhītaro satthāraṃ namassituṃ Veḷuvanaṃ
   gamissanti.
6.   Amhaṃ kammāni karontā dāsā (pembantu-pembantu) pi
   sappurisā bhavanti.
7.   Amhehi katāni puññāni ca pāpāni ca amhe anubandhanti.
8.   Tayā kītāni bhaṇḍāni tava dhītā mañjūsāsu pakkhipitvā
   ṭhapesi.
9.   Kulavantā ca caṇḍālā (orang-orang dari keluarga
   candala atau paria atau yang terendah) ca amhesu
   bhikkhūsu pabbajanti.
10.   Amhākaṃ uyyāne phalavantesu tarūsu vaṇṇavantā
   pakkhino caranti.
11.   Uyyānaṃ āgantvā tiṇāni khādantā migā amhe passitvā
   bhāyitvā aṭaviṃ dhāviṃsu.
12.   Amhākaṃ bhattāro nāvāya udadhiṃ taritvā dīpaṃ
   pāpuṇiṃsu.
13.   Amhaṃ bhūpatayo balavantā jetāro bhavanti.
14.   Tumhākaṃ nattāro ca mama bhātaro ca sahāyakā
   abhaviṃsu (ahesuṃ).
15.   Tumhehi āhaṭāni cīvarāni mama mātā bhikkhūnaṃ
        pūjesi.
16.   Uyyāne nisinno ahaṃ nattārehi kīḷantaṃ tavaṃ apassiṃ.
17.   Dhaññaṃ minanto ahaṃ tayā saddhiṃ kathetuṃ na
   sakkomi.
18.   Ahaṃ tava na kujjhāmi, tvaṃ me kujjhasi.
19.   Mama dhanavanto bandhavo viññū viduno bhavanti.
20.   Dīpassa accinā ahaṃ tava chāyaṃ passituṃ sakkomi.
21.   Amhākaṃ bhūpatayo jetāro hutvā pāsādesu ketavo
   ussāpesuṃ (menaikkan).
22.   Bhātuno puttā mama gehe viharantā sippaṃ
        uggaṇhiṃsu.
23.   Tava duhitā bhikkhuno ovāde ṭhatvā patino kāruṇikā
   (yang baik) sakhī (teman wanita) ahosi.
24.   Kusalaṃ karontā netāro saggaṃ gantāro bhavissanti.
25.   Sace coro gehaṃ pavisati sīsaṃ bhinditvā nāsetabbo
        hoti.
26.   Amhākaṃ sattuno hatthesu ca pādesu ca daddu atthi.
27.   Sīlavantā buddhimantehi saddhiṃ loke manussānaṃ
   hitasukhāya (untuk kesejahteraan dan kebahagiaan)
   nānā kammāni karonti.
28.   Sace susūnaṃ vinetā kāruṇiko hoti, te sotavantā susavo
   guṇavantā bhavissanti.
29.   Mayaṃ khīramhā dadhiṃ ca dadhimhā sappiṃ ca
        labhāma.
30.   Mayaṃ sappiṃ ca madhuṃ ca sammissetvā bhojanaṃ
   paṭiyādetvā bhuñjissāma

31.2.2   Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali

1.   Semoga putra-putra dan cucu-cucu kita panjang umur
   dan bahagia.
2.   Pohon-pohon seyogianya tidak ditebang oleh kami
   dan oleh kalian.
3.   Setelah pergi [ke] pulau dengan menteri-menteri, raja 
   kalian menaklukkan musuh-musuh.
4.   Saya mengumpulkan biji-biji yang ditaburkan di atas
   tanah oleh Anda.
5.   Guru kami yang bijaksana [dan] terkenal mengajar
   kami Dhamma.
6.   Burung yang sedang memetik buah dengan paruh       
   [-nya]  terlihat oleh Anda.
7.   Cucu saya berharap untuk menjadi dokter.
8.   Kalian melihat resi-resi yang sedang tinggal di
   gua-gua di pegunungan di Himalaya.
9.   Semoga putra-putra dan putri-putri kami menjadi
   kaya dan baik.
10.   Cucu saya akan menjadi siswa Anda.
11.   Semoga Anda menjadi kaya dan terkenal.
12.   Lebah (madhukaro) berdiri di atas bunga teratai
   yang telah tumbuh (jāte) di air.
13.   Upasaka yang berkeyakinan memberikan bunga
   kepada gadis dari keluarga baik-baik.
14.   Ada batu permata yang berwarna-warni di tangan
   gadis yang terkenal [itu].
15.   Matahari yang bersinar menerangi dunia.

Salam metta,  :x

Chaidir Lim

Offline kennedy

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 5
  • Reputasi: 1
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Belajar Pali Primer
« Reply #73 on: 14 December 2014, 08:34:58 AM »
Kembali hadir di Makassar,
Kesempatan untuk belajar indahnya bahasa Pali, bahasa yang digunakan dalam Tipitaka yang akan diadakan pada:
Hari   : Senin s/d Sabtu, 15-20 Desember 2014
Pukul   : 19.30-22.00
Tempat   : Ruang Sekolah Minggu (Lantai 1) Vihara Jinaraja Sasana
     Jl. Bonerate No. 15/31 Makassar
Yang akan di bimbing oleh:  ^:)^ YM. Bhikkhu Thitayañño Thera  ^:)^

Bāhusaccañca sippañca, Etammaṅgalamuttamaṁ
Berpengetahuan luas, Berketerampilan, Itulah berkah utama
(Maṅgala Sutta)


Offline Chaidir Thamrin

  • Teman
  • **
  • Posts: 61
  • Reputasi: 5
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Belajar Pali Primer Kunci Jawaban Latihan 31
« Reply #74 on: 15 December 2014, 11:42:47 AM »
Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante,  ^:)^

 _/\_ Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,

Di bawah ini adalh Kunci Jawaban Latihan 31:

31
Kunci Jawaban Latihan 31

31.1   Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia

1.   Mama ācariyo maṃ vācento potthakaṃ (buku) likhi
   (menulis).
   /[kepunyaan] dari saya guru saya yang sedang
   mengajar buku menulis/
   = Guru saya yang sedang mengajar saya, menulis buku.

2.   Mayhaṃ bhaginī gilānaṃ (sakit) pitaraṃ posesi.
   /[kepunyaan] dari saya adik perempuan sakit
   ayah merawat /
   = Adik perempuan saya merawat ayah yang sakit.

3.   Dātāro bhikkhūnaṃ dānaṃ dentā amhe pi bhojāpesuṃ.
   /penderma-penderma kepada bhikkhu-bhikkhu
   derma  yang sedang memberikan kami juga
   memberikan  makanan/
   = Penderma-penderma yang sedang memberikan
   derma kepada bhikkhu-bhikkhu, juga memberikan
   kami makanan.

4.   Tumhākaṃ dhītaro kuhiṃ (di mana; ke mana)   
   gamissanti?
   /[kepunyaan] dari kalian putri-putri ke mana akan
   pergi/
   = Putri-putri kalian akan pergi ke mana?

5.   Amhākaṃ dhītaro satthāraṃ namassituṃ Veḷuvanaṃ
   gamissanti.
   /[kepunyaan] dari kami putri-putri guru untuk
   menghormati Weluwana akan pergi/
   = Putri-putri kami akan pergi [ke] Weluwana untuk
   menghormati guru.

6.   Amhaṃ kammāni karontā dāsā (pembantu-pembantu) pi
   sappurisā bhavanti.
   /untuk kami pekerjaan-pekerjaan yang sedang
   melakukan pembantu-pembantu juga orang-orang
   baik adalah/
   = Pembantu-pembantu yang sedang melakukan
   pekerjaan-pekerjaan untuk kami, juga adalah orang-
   orang baik.

7.   Amhehi katāni puññāni ca pāpāni ca amhe anubandhanti.
   /oleh kami (kita) yang dilakukan kebajikan-kebajikan
   dan kejahatan-kejahatan dan kami (kita)
   mengikuti/
   = Kebajikan-kebajikan dan kejahatan-kejahatan yang
   dilakukan oleh kita mengikuti kita.

8.   Tayā kītāni bhaṇḍāni tava dhītā mañjūsāsu pakkhipitvā
   ṭhapesi.
   /oleh Anda yang dibeli barang-barang [kepunyaan]
   dari Anda putri di dalam kotak-kotak setelah
   meletakkan  menyimpan/
   = Setelah meletakkan barang-barang yang dibeli oleh
   Anda di dalam kotak-kotak, putri Anda menyimpan
    [mereka].

9.   Kulavantā ca caṇḍālā (orang-orang dari keluarga
   candala atau paria atau yang terendah) ca amhesu
   bhikkhūsu pabbajanti.
   /orang-orang dari keluarga baik-baik dan orang-orang
   dari keluarga candala dan di antara kami di antara
   bhikkhu-bhikkhu menjadi pabbajita/
   = Orang-orang dari keluarga baik-baik dan orang-
   orang  dari keluarga candala menjadi pabbajita di
   antara kami, bhikkhu-bhikkhu.

10.   Amhākaṃ uyyāne phalavantesu tarūsu vaṇṇavantā
   pakkhino caranti.
   /[kepunyaan] dari kami di taman yang berbuah
   banyak di atas pohon-pohon yang berwarna-warni
   burung-burung berjalan/
   = Burung-burung yang berwarna-warni berjalan di
   atas pohon-pohon yang berbuah banyak di taman
   kami.

11.   Uyyānaṃ āgantvā tiṇāni khādantā migā amhe passitvā
   bhāyitvā aṭaviṃ dhāviṃsu.
   /taman setelah datang rumput-rumput yang sedang
   memakan rusa-rusa kami setelah melihat setelah
   menjadi takut  hutan berlari/
   = Setelah datang [ke] taman, rusa-rusa yang sedang
   memakan rumput, setelah melihat kami [dan]
   menjadi takut, berlari [ke] hutan.

12.   Amhākaṃ bhattāro nāvāya udadhiṃ taritvā dīpaṃ
   pāpuṇiṃsu.
   /[kepunyaan] dari kami suami-suami (dengan) kapal
   laut  setelah menyeberang pulau mencapai/
   = Setelah menyeberang laut dengan kapal, suami-
   suami kami mencapai pulau.

13.   Amhaṃ bhūpatayo balavantā jetāro bhavanti.
   /[kepunyaan] dari kami raja-raja yang kuat
   pemenang-pemenang menjadi/
   = Raja-raja kami yang kuat menjadi pemenang-
   pemenang.

14.   Tumhākaṃ nattāro ca mama bhātaro ca sahāyakā
   abhaviṃsu (ahesuṃ).
   /[kepunyaan] dari kalian cucu-cucu dan [kepunyaan]
   dari saya saudara-saudara dan teman-teman adalah/
   = Cucu-cucu kalian dan saudara-saudara saya adalah
   teman-teman.

15.   Tumhehi āhaṭāni cīvarāni mama mātā bhikkhūnaṃ
         pūjesi.
   /oleh kalian yang dibawa serta jubah-jubah
   [kepunyaan] dari saya ibu kepada bhikkhu-bhikkhu
   mempersembahkan/
   = Ibu saya mempersembahkan jubah-jubah yang
   dibawa serta oleh kalian kepada bhikkhu-bhikkhu.

16.   Uyyāne nisinno ahaṃ nattārehi kīḷantaṃ tavaṃ apassiṃ.
   /di taman yang telah duduk saya (dengan) cucu-cucu
   yang sedang bermain Anda melihat/
   = Saya yang telah duduk di taman, melihat Anda
   sedang bermain dengan cucu-cucu.

17.   Dhaññaṃ miṇanto ahaṃ tayā saddhiṃ kathetuṃ na
   sakkomi.
   /jagung  yang sedang menimbang saya (dengan) Anda
   dengan untuk berbicara tidak sanggup/
   = Saya yang sedang menimbang  jagung, tidak 
   sanggup untuk berbicara dengan Anda.

18.   Ahaṃ tava na kujjhāmi, tvaṃ me kujjhasi.
   /saya kepada Anda tidak marah, Anda kepada saya
   marah/
   = Saya tidak marah kepada Anda, Anda marah kepada
   saya.

19.   Mama dhanavanto bandhavo viññū viduno bhavanti.
   /[kepunyaan] dari saya yang kaya kerabat-kerabat
   orang-orang bijaksana orang-orang terpelajar
   adalah/
   = Kerabat-kerabat saya yang kaya adalah orang-orang
   bijaksana [dan]  pintar.

20.   Dīpassa accinā ahaṃ tava chāyaṃ passituṃ sakkomi.
   /[kepunyaan] dari lampu (dengan) nyala api saya
   [kepunyaan] dari Anda bayangan untuk melihat
   sanggup/
   = Dengan nyala api dari lampu, saya sanggup untuk
   melihat bayangan Anda.

21.   Amhākaṃ bhūpatayo jetāro hutvā pāsādesu ketavo
   ussāpesuṃ (menaikkan).
   /[kepunyaan] dari kami raja-raja pemenang-
   pemenang setelah menjadi di istana-istana bendera-
   bendera menaikkan/
   = Setelah menjadi pemenang-pemenang, raja-raja
   kami menaikkan bendera-bendera di istana-istana.

22.   Bhātuno puttā mama gehe viharantā sippaṃ
        uggaṇhiṃsu.
   /[kepunyaan] dari adik laki-laki putra-putra
   [kepunyaan] dari saya di rumah yang sedang tinggal
   keterampilan belajar/
   = Putra-putra dari adik laki-laki yang sedang tinggal di
   rumah saya, belajar keterampilan.

23.   Tava duhitā bhikkhuno ovāde ṭhatvā patino kāruṇikā
   (yang baik) sakhī (teman wanita) ahosi.
   /[kepunyaan] dari Anda putri [kepunyaan] dari
   bhikkhu nasihat-nasihat setelah mematuhi bagi
   suami  yang baik hati teman wanita menjadi/
   = Setelah mematuhi nasihat-nasihat dari bhikkhu,
   putri Anda menjadi teman wanita yang baik  hati         
   bagi  suami [-nya].

24.   Kusalaṃ karontā netāro saggaṃ gantāro bhavissanti.
   /kebaikan yang sedang melakukan pemimpin-
   pemimpin surga orang-orang yang pergi akan
   menjadi/
   = Pemimpin-pemimpin yang sedang melakukan
   kebaikan, akan menjadi orang-orang yang pergi [ke]
   surga.

26.   Amhākaṃ sattuno hatthesu ca pādesu ca daddu atthi.
   /[kepunyaan] dari kami [kepunyaan] dari musuh pada
   [kedua] tangan dan pada [kedua] kaki dan eksem
   ada/
   = Ada eksem pada [kedua] tangan dan kaki dari musuh
   kami.

27.   Sīlavantā buddhimantehi saddhiṃ loke manussānaṃ
   hitasukhāya (untuk kesejahteraan dan kebahagiaan)
   nānā kammāni karonti.
   /[orang-orang]  yang bersila (dengan) orang-orang
   yang pintar dengan di dunia bagi orang-orang untuk
   kesejahteraan dan kebahagiaan berbagai pekerjaan
   melakukan/
   = Orang-orang yang bersila (bermoralitas) melakukan
   berbagai pekerjaan dengan orang-orang yang pintar
   untuk kesejahteraan dan kebahagiaan bagi orang-
   orang di dunia.

28.   Sace susūnaṃ vinetā kāruṇiko hoti, te sotavantā susavo
   guṇavantā bhavissanti.
   /jika [kepunyaan] dari orang-orang muda orang yang
   berdisiplin orang yang baik hati adalah, mereka yang
   sedang mendengarkan orang-orang muda yang baik
   akan menjadi/
   = Jika orang yang berdisiplin dari orang-orang muda
   adalah orang yang baik hati, mereka yang sedang
   mendengarkan [-nya], akan menjadi orang-orang
   muda yang baik.

29.   Mayaṃ khīramhā dadhiṃ ca dadhimhā sappiṃ ca
        labhāma.
   /kami dari susu dadih dan dari dadih gi dan
   memperoleh/
   = Kami memperoleh dadih dari susu dan gi dari dadih.

30.   Mayaṃ sappiṃ ca madhuṃ ca sammissetvā bhojanaṃ
   paṭiyādetvā bhuñjissāma
   /kami gi dan madu dan setelah mencampur makanan
   setelah menyiapkan akan makan/
   = Kami akan makan setelah menyiapkan makanan
   [dan] mencampur gi dan madu.


31.2   Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali

1.   Semoga putra-putra dan cucu-cucu kita panjang umur
   dan bahagia.
   /puttā ca nattāro ca amhākaṃ dīghajīvino ca sukhino ca
   hontu/
   = Amhākaṃ puttā ca nattāro ca dīghajīvino ca sukhino ca
   hontu.   

2.   Pohon-pohon seyogianya tidak ditebang oleh kami
   dan oleh kalian.
   /taravo na chinditabbā honti amhehi ca tumhehi ca/
   = Taravo amhehi ca tumhehi ca na chinditabbā honti.

3.   Setelah pergi [ke] pulau dengan menteri-menteri, raja 
   kalian menaklukkan musuh-musuh.
   /gantvā dīpaṃ saha mantīhi bhūpati tumhākaṃ parājesi
   sattavo/
   = Tumhākaṃ bhūpati mantīhi saha dīpaṃ gantvā sattavo
   parājesi.

4.   Saya mengumpulkan biji-biji yang ditaburkan di atas
   tanah oleh Anda.
   /ahaṃ saṃhariṃ bījāni vippakiṇṇāni bhūmiyaṃ tvayā /
   = Ahaṃ tvayā bhūmiyaṃ vippakiṇṇāni bījāni saṃhariṃ.

5.   Guru kami yang bijaksana [dan] terkenal mengajar
   kami Dhamma.
   /ācariyo amhākaṃ viññū (viññuno; paññavā; paññavanto)
   yasavā (yasavanto) vācesi amhe Dhammaṃ/
   = Amhākaṃ viññū yasavanto ācariyo Dhammaṃ amhe
   vācesi.

6.   Burung yang sedang memetik buah dengan paruh       
   [-nya]  terlihat oleh Anda.
   /pakkhī ocinanto phalaṃ tuṇḍena diṭṭho tayā/
   = Tuṇḍena phalaṃ ocinanto pakkhī tayā diṭṭho.

7.   Cucu saya berharap untuk menjadi dokter.
   /nattu mayhaṃ icchati bhavituṃ vejjo/
   = Mayhaṃ nattā vejjo bhavituṃ icchati.

8.   Kalian melihat resi-resi yang sedang tinggal di
   gua-gua di pegunungan di Himalaya.
   /tumhe passittha munayo vasante guhāsu girimhi
   Himavantamhi/
   = Tumhe Himavantamhi girimhi guhāsu vasante munayo
   passittha.

9.   Semoga putra-putra dan putri-putri kami menjadi
   kaya dan baik.
   /puttā ca dhītaro ca amhākaṃ bhavantu dhanavantā ca
   guṇavantā ca/
   = Amhākaṃ puttā ca dhītaro ca dhanavantā ca guṇavantā
   ca bhavantu.

10.   Cucu saya akan menjadi siswa Anda.
   /nattā mama  bhavissati sāvako tava/
   = Mama nattā tava sāvako bhavissati.

11.   Semoga Anda menjadi kaya dan terkenal.
   /tvaṃ bhava (hohi) dhanavanto ca yasavanto ca/
   = Tvaṃ dhanavanto ca yasavanto ca hohi.

12.   Lebah (madhukaro) berdiri di atas bunga teratai
   yang telah tumbuh (jāte) di air.
   /madhukaro tiṭṭhati padume jāte udake/
   = Madhukaro udake jāte padume tiṭṭhati.

13.   Upasaka yang berkeyakinan memberikan bunga
   kepada gadis dari keluarga baik-baik.
   /upāsako saddhāvanto dadi pupphaṃ yuvatiyā
   kulavantiyā/
   = Saddhāvanto upāsako kulavantiyā yuvatiyā pupphaṃ
   dadi.

14.   Ada batu permata yang berwarna-warni di tangan
   gadis yang terkenal [itu].
   /hoti (bhavati; atthi) maṇi vaṇṇavanto hatthamhi yuvatiyā
   yasavantiyā/
   = Yasavantiyā yuvatiyā hatthamhi vaṇṇavanto mani atthi.

15.   Matahari yang bersinar menerangi dunia.
   /suriyo (ravi) bhānumanto obhāseti lokaṃ/
   = Bhānumanto ravi lokaṃ obhāseti.

Selesai sudah pemaparan Pelajaran 31 beserta Soal-soal Latihan dan Kunci Jawabannya.

Salam metta,  :x

Chaidir Lim