//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apa yang menyebabkan Buddha mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?  (Read 28072 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
Apa yang menyebabkan Buddha mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

Mohon di-sharing.

_/\_

Offline sukuhong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 279
  • Reputasi: 8
menurut bang Hasan apa ?
pengin tahu juga dari bang hasan, ditunggu !
kamsia

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Apa yang menyebabkan Buddha mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

Mohon di-sharing.

_/\_

Berikut ini ada kutipan dari Milinda Panha tentang kemampuan seorang Samma Sambuddha:

Quote
Kemahatahuan Sang Buddha

"Nagasena, apakah Sang Buddha mahatahu?"

"O ya, Baginda, tetapi pandangan terang untuk pengetahuan tidak selalu ada bersama Beliau. Itu tergantung pada perenungan."

"Kalau begitu, Nagasena, Sang Buddha tidak mungkin mahatahu kalau pengetahuannya didapat dari perenungan."

"Saya akan menjelaskan lebih lanjut. Ada tujuh tingkat kckuatan mental.
1. Yang pertama, orang biasa yang penuh dengan nafsu, kebencian dan kebodohan batin; tidak terlatih dalam tindakan, perkataan, dan pikirannya; pemikiran mereka berjalan dengan lambat dan sulit.
2. Yang kedua, para sotapana, yaitu yang telah masuk ke Sang Jalan, yang telah mencapai pandangan benar, dan telah mengerti ajaran Sang Guru dengan benar. Kekuatan pemikiran mereka berjalan dengan cepat dan berfungsi dengan mudah, sejauh masih berhubungan dengan tiga belenggu yang pertama. Tetapi di luar itu, kekuatan pemikiran mereka berfungsi dengan lambat dan sulit.
3. Yang ketiga, para sakadagami, yaitu yang masih terlahir sekali lagi. Dalam diri mereka nafsu dan kebencian telah hilang. Kekuatan pemikiran mereka bekerja dengan cepat dan baik, sejauh masih berhubungan dengan lima belenggu bagian bawah. Di luar itu sulit dan lambat.
4. Yang keempat, para anagami, yaitu yang tidak terlahir lagi. Pada mereka nafsu dan kebencian telah lenyap. Kekuatan pemikiran mereka berjalan dengan cepat dan baik sejauh masih berhubungan dengan sepuluh belenggu. Tetapi di luar itu sulit dan lambat.
5. Kelima, para Arahat. Pada mereka banjir hawa nafsu indria, keinginan untuk kelahiran kembali, kepercayaan adanya diri, dan kebodohan batin telah berhenti. Mereka telah menempuh kehidupan suci dan mencapai tujuan akhir. Kekuatan pemikiran mereka bekerja dengan cepat, sejauh masih
berhubungan dengan lingkup murid. Tetapi di luar itu sulit dan lambat. Walaupun mereka sudah amat bijaksana, tetapi masih belum mengetahui tentang kehidupan-kehidupan sebelumnya dan belum mempunyai pengetahuan akan kemampuan-kemampuan spiritual para makhluk.
6. Keenam, para Pacceka Buddha, yang tergantung pada diri mereka sendiri saja dan tidak memerlukan guru. Kekuatan pemikiran mereka berjalan dengan cepat, sejauh masih berhubungan dengan lingkup mereka sendiri. Tetapi dalam lingkup yang khusus bagi Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna, pemikiran mereka lambat dan sulit. Seperti halnya seseorang yang tak akan ragu menyeberangi sungai kecil di tanahnya sendiri akan ragu bila menyeberangi samudera luas.
7. Dan yang terakhir, para Buddha yang Mencapai Penerangan
Sempurna. Mereka mempunyai segala pengetahuan, memiliki 10 kekuatan, 4 macam ketidaktakutan, dan 18 ciri seorang Buddha. Kekuatan pemikiran mereka bekerja cepat tanpa
ada hambatan dalam pengetahuan apapun. Seperti halnya sebatang anak panah akan dengan mudah menembus kain yang tipis, demikian pula pengetahuan mereka tidak ada  batasnya dan jauh melebihi 6 tingkat lainnya. Karena pikiran mereka sangat jernih dan cerdas, maka para
Buddha itu dapat melakukan Mujijat Kembar. Dari situ kita hanya dapat membayangkan betapa jernih dan aktifnya kekuatan mereka. Dan melihat semua keajaiban ini, tidak ada alasan lain yang dapat dikemukakan, kecuali karena perenungan."

"Tetapi, meskipun demikian, Nagasena, perenungan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sesuatu hal yang masih belum jelas sebelum perenungan dimulai."

"Seorang yang kaya tidak akan disebut miskin hanya karena tidak ada makanan yang tersedia pada saat seorang kelana tanpa disangka-sangka tiba; tidak juga sebuah pohon yang penuh buah dikatakan mandul hanya karena tak ada buah yang jatuh di tanah. Demikian juga Sang Buddha benar-benar mahatahu meskipun pengetahuannya diperoleh dari perenungan."
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
menurut bang Hasan apa ?
pengin tahu juga dari bang hasan, ditunggu !
kamsia
Kam Sia juga rekan Sukuhong.
Kita nantikan saja komentar dari sepuh2 DC kita.

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
Berikut ini ada kutipan dari Milinda Panha tentang kemampuan seorang Samma Sambuddha:

Spoiler: ShowHide
Quote
Kemahatahuan Sang Buddha

"Nagasena, apakah Sang Buddha mahatahu?"

"O ya, Baginda, tetapi pandangan terang untuk pengetahuan tidak selalu ada bersama Beliau. Itu tergantung pada perenungan."

"Kalau begitu, Nagasena, Sang Buddha tidak mungkin mahatahu kalau pengetahuannya didapat dari perenungan."

"Saya akan menjelaskan lebih lanjut. Ada tujuh tingkat kckuatan mental.
1. Yang pertama, orang biasa yang penuh dengan nafsu, kebencian dan kebodohan batin; tidak terlatih dalam tindakan, perkataan, dan pikirannya; pemikiran mereka berjalan dengan lambat dan sulit.
2. Yang kedua, para sotapana, yaitu yang telah masuk ke Sang Jalan, yang telah mencapai pandangan benar, dan telah mengerti ajaran Sang Guru dengan benar. Kekuatan pemikiran mereka berjalan dengan cepat dan berfungsi dengan mudah, sejauh masih berhubungan dengan tiga belenggu yang pertama. Tetapi di luar itu, kekuatan pemikiran mereka berfungsi dengan lambat dan sulit.
3. Yang ketiga, para sakadagami, yaitu yang masih terlahir sekali lagi. Dalam diri mereka nafsu dan kebencian telah hilang. Kekuatan pemikiran mereka bekerja dengan cepat dan baik, sejauh masih berhubungan dengan lima belenggu bagian bawah. Di luar itu sulit dan lambat.
4. Yang keempat, para anagami, yaitu yang tidak terlahir lagi. Pada mereka nafsu dan kebencian telah lenyap. Kekuatan pemikiran mereka berjalan dengan cepat dan baik sejauh masih berhubungan dengan sepuluh belenggu. Tetapi di luar itu sulit dan lambat.
5. Kelima, para Arahat. Pada mereka banjir hawa nafsu indria, keinginan untuk kelahiran kembali, kepercayaan adanya diri, dan kebodohan batin telah berhenti. Mereka telah menempuh kehidupan suci dan mencapai tujuan akhir. Kekuatan pemikiran mereka bekerja dengan cepat, sejauh masih
berhubungan dengan lingkup murid. Tetapi di luar itu sulit dan lambat. Walaupun mereka sudah amat bijaksana, tetapi masih belum mengetahui tentang kehidupan-kehidupan sebelumnya dan belum mempunyai pengetahuan akan kemampuan-kemampuan spiritual para makhluk.
6. Keenam, para Pacceka Buddha, yang tergantung pada diri mereka sendiri saja dan tidak memerlukan guru. Kekuatan pemikiran mereka berjalan dengan cepat, sejauh masih berhubungan dengan lingkup mereka sendiri. Tetapi dalam lingkup yang khusus bagi Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna, pemikiran mereka lambat dan sulit. Seperti halnya seseorang yang tak akan ragu menyeberangi sungai kecil di tanahnya sendiri akan ragu bila menyeberangi samudera luas.
7. Dan yang terakhir, para Buddha yang Mencapai Penerangan
Sempurna. Mereka mempunyai segala pengetahuan, memiliki 10 kekuatan, 4 macam ketidaktakutan, dan 18 ciri seorang Buddha. Kekuatan pemikiran mereka bekerja cepat tanpa
ada hambatan dalam pengetahuan apapun. Seperti halnya sebatang anak panah akan dengan mudah menembus kain yang tipis, demikian pula pengetahuan mereka tidak ada  batasnya dan jauh melebihi 6 tingkat lainnya. Karena pikiran mereka sangat jernih dan cerdas, maka para
Buddha itu dapat melakukan Mujijat Kembar. Dari situ kita hanya dapat membayangkan betapa jernih dan aktifnya kekuatan mereka. Dan melihat semua keajaiban ini, tidak ada alasan lain yang dapat dikemukakan, kecuali karena perenungan."

"Tetapi, meskipun demikian, Nagasena, perenungan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sesuatu hal yang masih belum jelas sebelum perenungan dimulai."

"Seorang yang kaya tidak akan disebut miskin hanya karena tidak ada makanan yang tersedia pada saat seorang kelana tanpa disangka-sangka tiba; tidak juga sebuah pohon yang penuh buah dikatakan mandul hanya karena tak ada buah yang jatuh di tanah. Demikian juga Sang Buddha benar-benar mahatahu meskipun pengetahuannya diperoleh dari perenungan."

Kesimpulan dari quote itu adalah Sang Buddha mahatahu.

Bros & Sis,

Jika demikian, apa sebabnya Sang Buddha mula2 tidak tahu kalau kedua gurunya telah meninggal, sehingga bermaksud untuk mengajar Dhamma kepada mereka ?
« Last Edit: 08 June 2010, 08:48:55 AM by Hasan Teguh »

Offline pemula

  • Teman
  • **
  • Posts: 89
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga segala sesuatunya menjadi lebih baik.
Apa yang menyebabkan Buddha mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

Mohon di-sharing.

_/\_

Dia yang melihat Dhamma, melihatku. Dan dia yang melihatku, melihat Dhamma.
Dia yang telah melihat dengan jelasnya,, _/\_,

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Berikut ini ada kutipan dari Milinda Panha tentang kemampuan seorang Samma Sambuddha:

Spoiler: ShowHide
Quote
Kemahatahuan Sang Buddha

"Nagasena, apakah Sang Buddha mahatahu?"

"O ya, Baginda, tetapi pandangan terang untuk pengetahuan tidak selalu ada bersama Beliau. Itu tergantung pada perenungan."

"Kalau begitu, Nagasena, Sang Buddha tidak mungkin mahatahu kalau pengetahuannya didapat dari perenungan."

"Saya akan menjelaskan lebih lanjut. Ada tujuh tingkat kckuatan mental.
1. Yang pertama, orang biasa yang penuh dengan nafsu, kebencian dan kebodohan batin; tidak terlatih dalam tindakan, perkataan, dan pikirannya; pemikiran mereka berjalan dengan lambat dan sulit.
2. Yang kedua, para sotapana, yaitu yang telah masuk ke Sang Jalan, yang telah mencapai pandangan benar, dan telah mengerti ajaran Sang Guru dengan benar. Kekuatan pemikiran mereka berjalan dengan cepat dan berfungsi dengan mudah, sejauh masih berhubungan dengan tiga belenggu yang pertama. Tetapi di luar itu, kekuatan pemikiran mereka berfungsi dengan lambat dan sulit.
3. Yang ketiga, para sakadagami, yaitu yang masih terlahir sekali lagi. Dalam diri mereka nafsu dan kebencian telah hilang. Kekuatan pemikiran mereka bekerja dengan cepat dan baik, sejauh masih berhubungan dengan lima belenggu bagian bawah. Di luar itu sulit dan lambat.
4. Yang keempat, para anagami, yaitu yang tidak terlahir lagi. Pada mereka nafsu dan kebencian telah lenyap. Kekuatan pemikiran mereka berjalan dengan cepat dan baik sejauh masih berhubungan dengan sepuluh belenggu. Tetapi di luar itu sulit dan lambat.
5. Kelima, para Arahat. Pada mereka banjir hawa nafsu indria, keinginan untuk kelahiran kembali, kepercayaan adanya diri, dan kebodohan batin telah berhenti. Mereka telah menempuh kehidupan suci dan mencapai tujuan akhir. Kekuatan pemikiran mereka bekerja dengan cepat, sejauh masih
berhubungan dengan lingkup murid. Tetapi di luar itu sulit dan lambat. Walaupun mereka sudah amat bijaksana, tetapi masih belum mengetahui tentang kehidupan-kehidupan sebelumnya dan belum mempunyai pengetahuan akan kemampuan-kemampuan spiritual para makhluk.
6. Keenam, para Pacceka Buddha, yang tergantung pada diri mereka sendiri saja dan tidak memerlukan guru. Kekuatan pemikiran mereka berjalan dengan cepat, sejauh masih berhubungan dengan lingkup mereka sendiri. Tetapi dalam lingkup yang khusus bagi Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna, pemikiran mereka lambat dan sulit. Seperti halnya seseorang yang tak akan ragu menyeberangi sungai kecil di tanahnya sendiri akan ragu bila menyeberangi samudera luas.
7. Dan yang terakhir, para Buddha yang Mencapai Penerangan
Sempurna. Mereka mempunyai segala pengetahuan, memiliki 10 kekuatan, 4 macam ketidaktakutan, dan 18 ciri seorang Buddha. Kekuatan pemikiran mereka bekerja cepat tanpa
ada hambatan dalam pengetahuan apapun. Seperti halnya sebatang anak panah akan dengan mudah menembus kain yang tipis, demikian pula pengetahuan mereka tidak ada  batasnya dan jauh melebihi 6 tingkat lainnya. Karena pikiran mereka sangat jernih dan cerdas, maka para
Buddha itu dapat melakukan Mujijat Kembar. Dari situ kita hanya dapat membayangkan betapa jernih dan aktifnya kekuatan mereka. Dan melihat semua keajaiban ini, tidak ada alasan lain yang dapat dikemukakan, kecuali karena perenungan."

"Tetapi, meskipun demikian, Nagasena, perenungan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sesuatu hal yang masih belum jelas sebelum perenungan dimulai."

"Seorang yang kaya tidak akan disebut miskin hanya karena tidak ada makanan yang tersedia pada saat seorang kelana tanpa disangka-sangka tiba; tidak juga sebuah pohon yang penuh buah dikatakan mandul hanya karena tak ada buah yang jatuh di tanah. Demikian juga Sang Buddha benar-benar mahatahu meskipun pengetahuannya diperoleh dari perenungan."

Kesimpulan dari quote itu adalah Sang Buddha mahatahu.

Bros & Sis,

Jika demikian, apa sebabnya Sang Buddha mula2 tidak tahu kalau kedua gurunya telah meninggal, sehingga bermaksud untuk mengajar Dhamma kepada mereka ?

Guru di sini maksudnya Uddaka Ramaputta & Alara Kalama yg telah mengajarkan Bodhisatta mengembangkan arupa jhana y?

Dlm pandangan agama Buddha,seperti yg dijelaskan dlm kutipan Milinda Panha di atas, kemahatahuan (mgkn istilah yg tepat adalah pengetahuan sempurna) Sang Buddha bkn berarti Beliau mengetahui segala hal sekaligus dlm satu waktu,melainkan Beliau mengetahui apa yg ingin Ia ketahui satu per satu melalui perenungan. Jika Beliau tdk ingin mengetahui sesuatu hal atau tdk melakukan perenungan akan suatu hal,maka hal tsb tdk akan diketahui-Nya. Oleh sebab itu, sesaat stlh Pencerahan, Buddha tdk mengetahui bhw kedua pertapa tsb sudah meninggal dunia & harus diberitahukan oleh para dewa terlebih dahulu. Baru stlh mengarahkan pikiran-Nya utk mengetahui hal tsb (yaitu melalui perenungan), Buddha mengetahui bhw hal tsb adl benar adanya. Spt yg dikatakan dlm Milinda Panha:

"Seorang yang kaya tidak akan disebut miskin hanya karena tidak ada makanan yang tersedia pada saat seorang kelana tanpa disangka-sangka tiba; tidak juga sebuah pohon yang penuh buah dikatakan mandul hanya karena tak ada buah yang jatuh di tanah. Demikian juga Sang Buddha benar-benar mahatahu meskipun pengetahuannya diperoleh dari perenungan."

Semoga cukup jelas
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Apa yang menyebabkan Buddha mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

Mohon di-sharing.

_/\_

bro hasan yg baik dan terkasih didalam buddha... aa teringat dulu ketika masih SD, kakak aa membuat rangkaian sirene dengan mengabungkan beberapa komponen elektronika seperti resistor, capasitor, transistor dan lainnya. aa berpikir wah hebat ya, dr beberapa komponen kecil seperti itu, bisa menjadi suatu alat yg mengeluarkan bunyi seperti bunyi mobil ambulan. seiring berjalan nya waktu aa belajar dan belajar sampai akhirnya kuliah jurusan teknik elektronika.

dulu pandangan aa bahwa membuat rangkaian sirene sudah terlihat begitu wah, namun setelah lebih memahami rangkaian elektronika, rangkaian sirene tidak lagi terlihat spesial bagi aa, karena aa mempunyai pengetahuan yg lebih tentang elektronika dan bs membuat robot sederhana.

begitu pula dengan teman aa yg kuliah jurusan psikolog, dulu nya ga terlalu bisa memahami orang lain, namun setelah selesai kuliah, teman aa lebih mudah memahami kepribadian orang lain. lah mengapa hal itu terjadi pada aa dan teman aa tersebut ?

sama dengan pertanyaan anda, mengapa buddha mampu mengerti bathin/pikiran setiap orang...

salam dalam cinta kasih
dari aa'tono

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Apa yang menyebabkan Buddha mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

Mohon di-sharing.

_/\_

Semoga pertanyaan bro Hasan sudah terjawab dengan penjelasan Seniya

Jangan-jangan bro Hasan 'meragukan' kekuatan Abhinna Buddha Gotama atau .......... ??? :-?
 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Rina Hong

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
Apa yang menyebabkan Buddha mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

Mohon di-sharing.

_/\_

jawabannya ada di RAPB, parami sudah sangat banyak, jadi sudah pasti lebih sakti dari superman,spiderman, dan man2 lainnya.
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Berikut ini ada kutipan dari Milinda Panha tentang kemampuan seorang Samma Sambuddha:

Spoiler: ShowHide
Quote
Kemahatahuan Sang Buddha

"Nagasena, apakah Sang Buddha mahatahu?"

"O ya, Baginda, tetapi pandangan terang untuk pengetahuan tidak selalu ada bersama Beliau. Itu tergantung pada perenungan."

"Kalau begitu, Nagasena, Sang Buddha tidak mungkin mahatahu kalau pengetahuannya didapat dari perenungan."

"Saya akan menjelaskan lebih lanjut. Ada tujuh tingkat kckuatan mental.
1. Yang pertama, orang biasa yang penuh dengan nafsu, kebencian dan kebodohan batin; tidak terlatih dalam tindakan, perkataan, dan pikirannya; pemikiran mereka berjalan dengan lambat dan sulit.
2. Yang kedua, para sotapana, yaitu yang telah masuk ke Sang Jalan, yang telah mencapai pandangan benar, dan telah mengerti ajaran Sang Guru dengan benar. Kekuatan pemikiran mereka berjalan dengan cepat dan berfungsi dengan mudah, sejauh masih berhubungan dengan tiga belenggu yang pertama. Tetapi di luar itu, kekuatan pemikiran mereka berfungsi dengan lambat dan sulit.
3. Yang ketiga, para sakadagami, yaitu yang masih terlahir sekali lagi. Dalam diri mereka nafsu dan kebencian telah hilang. Kekuatan pemikiran mereka bekerja dengan cepat dan baik, sejauh masih berhubungan dengan lima belenggu bagian bawah. Di luar itu sulit dan lambat.
4. Yang keempat, para anagami, yaitu yang tidak terlahir lagi. Pada mereka nafsu dan kebencian telah lenyap. Kekuatan pemikiran mereka berjalan dengan cepat dan baik sejauh masih berhubungan dengan sepuluh belenggu. Tetapi di luar itu sulit dan lambat.
5. Kelima, para Arahat. Pada mereka banjir hawa nafsu indria, keinginan untuk kelahiran kembali, kepercayaan adanya diri, dan kebodohan batin telah berhenti. Mereka telah menempuh kehidupan suci dan mencapai tujuan akhir. Kekuatan pemikiran mereka bekerja dengan cepat, sejauh masih
berhubungan dengan lingkup murid. Tetapi di luar itu sulit dan lambat. Walaupun mereka sudah amat bijaksana, tetapi masih belum mengetahui tentang kehidupan-kehidupan sebelumnya dan belum mempunyai pengetahuan akan kemampuan-kemampuan spiritual para makhluk.
6. Keenam, para Pacceka Buddha, yang tergantung pada diri mereka sendiri saja dan tidak memerlukan guru. Kekuatan pemikiran mereka berjalan dengan cepat, sejauh masih berhubungan dengan lingkup mereka sendiri. Tetapi dalam lingkup yang khusus bagi Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna, pemikiran mereka lambat dan sulit. Seperti halnya seseorang yang tak akan ragu menyeberangi sungai kecil di tanahnya sendiri akan ragu bila menyeberangi samudera luas.
7. Dan yang terakhir, para Buddha yang Mencapai Penerangan
Sempurna. Mereka mempunyai segala pengetahuan, memiliki 10 kekuatan, 4 macam ketidaktakutan, dan 18 ciri seorang Buddha. Kekuatan pemikiran mereka bekerja cepat tanpa
ada hambatan dalam pengetahuan apapun. Seperti halnya sebatang anak panah akan dengan mudah menembus kain yang tipis, demikian pula pengetahuan mereka tidak ada  batasnya dan jauh melebihi 6 tingkat lainnya. Karena pikiran mereka sangat jernih dan cerdas, maka para
Buddha itu dapat melakukan Mujijat Kembar. Dari situ kita hanya dapat membayangkan betapa jernih dan aktifnya kekuatan mereka. Dan melihat semua keajaiban ini, tidak ada alasan lain yang dapat dikemukakan, kecuali karena perenungan."

"Tetapi, meskipun demikian, Nagasena, perenungan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sesuatu hal yang masih belum jelas sebelum perenungan dimulai."

"Seorang yang kaya tidak akan disebut miskin hanya karena tidak ada makanan yang tersedia pada saat seorang kelana tanpa disangka-sangka tiba; tidak juga sebuah pohon yang penuh buah dikatakan mandul hanya karena tak ada buah yang jatuh di tanah. Demikian juga Sang Buddha benar-benar mahatahu meskipun pengetahuannya diperoleh dari perenungan."

Kesimpulan dari quote itu adalah Sang Buddha mahatahu.

Bros & Sis,

Jika demikian, apa sebabnya Sang Buddha mula2 tidak tahu kalau kedua gurunya telah meninggal, sehingga bermaksud untuk mengajar Dhamma kepada mereka ?

Bro Hasan yang baik, Sang Buddha maha tahu, maksudnya Beliau akan tahu mengenai segala sesuatu bila pikiran Beliau diarahkan untuk mencari tahu soal itu. Tapi bila Beliau tidak mengarahkan pikiran Beliau tentu saja Beliau tidak tahu.

Pikiran hanya dapat memikirkan satu persoalan pada satu momen. Demikian juga dengan Sang Buddha.

Bila kita merasa kita dapat berpikir dua hal sekaligus, sebenarnya pikiran kita saat itu berpindah bolak-balik dengan cepat.

Semoga mengerti.

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
Bro Hasan yang baik, Sang Buddha maha tahu, maksudnya Beliau akan tahu mengenai segala sesuatu bila pikiran Beliau diarahkan untuk mencari tahu soal itu. Tapi bila Beliau tidak mengarahkan pikiran Beliau tentu saja Beliau tidak tahu.

Pikiran hanya dapat memikirkan satu persoalan pada satu momen. Demikian juga dengan Sang Buddha.

Bila kita merasa kita dapat berpikir dua hal sekaligus, sebenarnya pikiran kita saat itu berpindah bolak-balik dengan cepat.

Semoga mengerti.

 _/\_
Ternyata Sang Buddha masih memerlukan waktu untuk sampai kepada mengetahui sesuatu ?

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
Apa yang menyebabkan Buddha mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

Mohon di-sharing.

_/\_

jawabannya ada di RAPB, parami sudah sangat banyak, jadi sudah pasti lebih sakti dari superman,spiderman, dan man2 lainnya.
Parami Beliau semasa jadi Bodhisatva sudah tak terhitung banyaknya, bukan ?

Tetapi kenapa dilahirkan sebagai pertapa, Beliau masih "tersesat" oleh kebodohannya dengan metode menyiksa dirinya untuk mencapai pencerahan ?

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Bro Hasan yang baik, Sang Buddha maha tahu, maksudnya Beliau akan tahu mengenai segala sesuatu bila pikiran Beliau diarahkan untuk mencari tahu soal itu. Tapi bila Beliau tidak mengarahkan pikiran Beliau tentu saja Beliau tidak tahu.

Pikiran hanya dapat memikirkan satu persoalan pada satu momen. Demikian juga dengan Sang Buddha.

Bila kita merasa kita dapat berpikir dua hal sekaligus, sebenarnya pikiran kita saat itu berpindah bolak-balik dengan cepat.

Semoga mengerti.

 _/\_
Ternyata Sang Buddha masih memerlukan waktu untuk sampai kepada mengetahui sesuatu ?

Yup benar bro, mungkin memerlukan waktu satu pertrilyun detik?    :)

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Rina Hong

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
Apa yang menyebabkan Buddha mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

Mohon di-sharing.

_/\_

jawabannya ada di RAPB, parami sudah sangat banyak, jadi sudah pasti lebih sakti dari superman,spiderman, dan man2 lainnya.
Parami Beliau semasa jadi Bodhisatva sudah tak terhitung banyaknya, bukan ?

Tetapi kenapa dilahirkan sebagai pertapa, Beliau masih "tersesat" oleh kebodohannya dengan metode menyiksa dirinya untuk mencapai pencerahan ?

wew.... kan tadi da bilang jawaban ada di RAPB. cpd...
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Apa yang menyebabkan Buddha mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

Mohon di-sharing.

_/\_

jawabannya ada di RAPB, parami sudah sangat banyak, jadi sudah pasti lebih sakti dari superman,spiderman, dan man2 lainnya.
Parami Beliau semasa jadi Bodhisatva sudah tak terhitung banyaknya, bukan ?

Tetapi kenapa dilahirkan sebagai pertapa, Beliau masih "tersesat" oleh kebodohannya dengan metode menyiksa dirinya untuk mencapai pencerahan ?
weks ... khan udah dikasih tau waktu bro Hasan membuka therad apa itu?
Bahwa  Bodhisatva menerima kamma buruk ,karna telah melecehkan Buddha Kassapa
ketika di zaman Buddha Kassapa Bodhisatva Gotama menjadi pertapa bernama  Jotipala ....

Kata-kata ato kalimat apa yg di ucapan Bodhisatva Gotama kepada Buddha Kassapa
yg di anggap pelecehan?? ...... Silakan Bro Hasan cari sendiri, jangan nanya molo donk .... sekali-kali usaha gituuuuu  ;D
« Last Edit: 08 June 2010, 11:03:34 PM by Virya »
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Ternyata Sang Buddha masih memerlukan waktu untuk sampai kepada mengetahui sesuatu ?

Tentu saja Sang Buddha perlu mengarahkan pikiran-Nya untuk menganalisa sesuatu hal. Tidak mungkin dengan diam ("pikiran berhenti") bisa mengetahui sesuatu hal, bukan? 


Parami Beliau semasa jadi Bodhisatva sudah tak terhitung banyaknya, bukan ?

Tetapi kenapa dilahirkan sebagai pertapa, Beliau masih "tersesat" oleh kebodohannya dengan metode menyiksa dirinya untuk mencapai pencerahan ?

Parami yang sudah sempurna dikumpulkan bukan berarti langsung Tercerahkan. Parami yang sudah sempurna dikumpulkan berarti Bodhisatta sudah memiliki semua modal yang diperlukan untuk mencapai Pencerahan. Tidak ada dana yang belum diberikan Bodhisatta. Tidak ada sila yang belum dijalani oleh Bodhisatta. Tidak ada bhavana yang belum dikembangkan oleh Bodhisatta.

Karena semua sudah sempurna dan matang, maka ketika Bodhisatta mencapai Pencerahan; Beliau pun menjadi Sammasambuddha. Bukan hanya sebagai orang yang mengakhiri dukkha saja; tapi Beliau adalah orang yang menemukan Dhamma dengan usaha sendiri dan menjadi pengenal segala "jalan". Tentu saja kualitasnya sangat berbeda dengan orang yang tidak mengumpulkan parami.

Offline sukuhong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 279
  • Reputasi: 8
Bro Hasan yang baik, Sang Buddha maha tahu, maksudnya Beliau akan tahu mengenai segala sesuatu bila pikiran Beliau diarahkan untuk mencari tahu soal itu. Tapi bila Beliau tidak mengarahkan pikiran Beliau tentu saja Beliau tidak tahu.

Pikiran hanya dapat memikirkan satu persoalan pada satu momen. Demikian juga dengan Sang Buddha.

Bila kita merasa kita dapat berpikir dua hal sekaligus, sebenarnya pikiran kita saat itu berpindah bolak-balik dengan cepat.

Semoga mengerti.

 _/\_
Ternyata Sang Buddha masih memerlukan waktu untuk sampai kepada mengetahui sesuatu ?

dari awal saya sudah terka bang Hasan ini tidak berniat tanya dan diskusi cuma iseng !!
bang Hasan harus belajar dasar Abhidhamma utk mengetahui kecepatan pikiran yg dimiliki  manusia
kata bang Fabian per triliun (12 digit)
tapi saya pernah baca lebih dari 12 digit.
menurut saya 12 digit saja sudah cukup .....
kam sia

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Apa yang menyebabkan Buddha mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

Mohon di-sharing.

_/\_
Apa yang menyebabkan MMD tidak mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

Mohon di-sharing.

_/\_


=)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha

Tetapi kenapa dilahirkan sebagai pertapa, Beliau masih "tersesat" oleh kebodohannya dengan metode menyiksa dirinya untuk mencapai pencerahan ?

Pada masa itu mereka yang bergelut di dunia spiritual di India Kuno umum beranggapan bahwa penyiksaan diri merupakan jalan menuju Pencerahan/Nibbana. Oleh sebab itu, Bodhisatta yang lahir di masa itu dan dibesarkan dalam budaya dan cara pandang India Kuno masa itu juga beranggapan demikian. Setelah Beliau melakukan penyiksaan diri yang terlampau keras dan tidak mendapatkan hasil yang diharapkan, barulah Beliau menyadari kesia-siaan metode tersebut.

Milinda Panha juga menjelaskan hal yang senada untuk pertanyaan mengapa ketika terlahir sebagai Jotipala, Bodhisatta tidak mau menghormati dan mengikuti ajaran Buddha Kassapa:

Quote
"Bahkan ketika Sang Boddhisatta terlahir sebagai seekor gajah, Beliau mempunyai rasa hormat pada jubah kuning. (Ja..v. 49) Tetapi Bhante juga mengatakan, bahwa ketika Beliau terlahir sebagai seorang Brahmana muda yang bernama Jotipala; meskipun terlahir sebagai manusia dengan tanda-tanda khusus, Ia mencerca dan mencaci maki Buddha Kassapa, menyebutnya bhikkhu gundul yang tidak berguna.(M. ii. 47, Sta. 81) Bagaimana kedua pernyataan ini dapat benar adanya?"

"O Baginda raja, kekasaran Sang Bodhisatta ketika menjadi Brahmana muda Jotipala itu disebabkan oleh karena kelahiran dan cara dia dibesarkan. Semua keluarganya adalah orang yang tak percaya, yang memuja Brahma. Dan mereka berpikir bahwa kaum Brahmana adalah manusia tingkat tertinggi. Seperti halnya, O Baginda, air yang sangat dinginpun akan menjadi hangat bila kena api, demikian juga Jotipala. Meskipun penuh dengan nilai-nilai luhur, tetapi karena dilahirkan dalam keluarga yang tidak percaya, ia menjadi seakan-akan buta dan mencerca Sang Tathagata. Walaupun demikian, ketika pergi menghadap Sang Buddha Kassapa, Jotipala menyadari nilai-nilai luhurnya dan menjadi muridnya yang setia."
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline sukuhong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 279
  • Reputasi: 8
Apa yang menyebabkan Buddha mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

Mohon di-sharing.

_/\_
Apa yang menyebabkan MMD tidak mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

Mohon di-sharing.

_/\_
=)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =))

imo
karena mengubah kebenaran yang dibabarkan oleh Buddha Gotama alias pandangan salah =))
kam sia


Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Apa yang menyebabkan Buddha mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

Mohon di-sharing.

_/\_
Apa yang menyebabkan MMD tidak mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

Mohon di-sharing.

_/\_
=)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =))

imo
karena mengubah kebenaran yang dibabarkan oleh Buddha Gotama alias pandangan salah =))
kam sia



bro sukuhong, ga boleh bilang gtu, nti disampaikan ke pakar klo anda menjudge mmd berpandangan salah, yang benar menurut pakar pengertian umat theravada lah yg salah... yg benar itu pikiran berhenti dan bs membawa ke pencerahan... :D

klo ga salah, mmd ga bs mengerti bathin/pikiran orang, wong bathin nya aja bergejolak ketika disentil orang lain... :))

salam dari aa'tono
« Last Edit: 09 June 2010, 03:34:02 PM by dhanuttono »

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
 [at] Thread Starter... Sdr.Hasan Teguh...

Sorry Tresspassing... Coba amati sendiri bathin sdr.Hasan, cetana apa yang mengiringi dengan pertanyaan-pertanyaan sdr. Hasan selama ini di forum DC.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Apa yang menyebabkan Buddha mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?
Ternyata Sang Buddha masih memerlukan waktu untuk sampai kepada mengetahui sesuatu ?

Dalam Ajaran Buddha, ada perumpamaan seseorang yg tekena panah dan bertanya2 siapa yg memanahnya, suku apa, kayu apa yg digunakan, ciri2 org yg memanahnya, dstnya. PAda akhirnya, org tsb tentu akan semakin parah dan tewas. Seyogyanya dia mendahulukan mencabut anak panah dan mengobati lukanya ketimbang mengajukan pertanyaan2 yg tidak bermanfaat tsb.

Perumpamaan ini persis dengan pertanyaan sdr. Teguh sekarang.

Tujuan Ajaran Buddha adalah untuk 'terbebas dari dukkha', maka sesuai dengan tujuan tsb, adakah gunanya bertanya-tanya hal2 yg tidak bermanfaat dan spekulatif tsb?

Ada beberapa alasan orang2 mempelajari Buddhisme:
1. Memahami kenyataan akan dukkha dan berniat terbebas dari dukkha tsb
2. Memuaskan keingintahuan intelektual semata
3. Sengaja mencari2 kelemahan krn berbagai alasan

Untuk point no. 3, seorang bekas pendeta/pastor ka****k (cmiiw) pernah sengaja mencari2 kelemahan dalam Ajaran Buddha dengan mempelajari sutta2. Akhirnya beliau malah menjadi seorang Buddhist. Namanya A. L. De Silva.

::
 
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
Ternyata Sang Buddha masih memerlukan waktu untuk sampai kepada mengetahui sesuatu ?
Yup benar bro, mungkin memerlukan waktu satu pertrilyun detik?    :)

 _/\_

Jika demikian, pantaskah seorang yang masih tergantung pada waktu untuk mengetahui sesuatu disebut "Maha Tahu" ?


Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
wew.... kan tadi da bilang jawaban ada di RAPB. cpd...
:outoftopic:

Masih juga cp kalau Upasaka masih on-line ?  ^-^

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
Semoga pertanyaan bro Hasan sudah terjawab dengan penjelasan Seniya

Jangan-jangan bro Hasan 'meragukan' kekuatan Abhinna Buddha Gotama atau .......... ??? :-?
 _/\_

Dari mana Anda mengetahui kekuatan Abhinna Buddha Gotama, bro ?

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
weks ... khan udah dikasih tau waktu bro Hasan membuka therad apa itu?
Bahwa  Bodhisatva menerima kamma buruk ,karna telah melecehkan Buddha Kassapa
ketika di zaman Buddha Kassapa Bodhisatva Gotama menjadi pertapa bernama  Jotipala ....

Kata-kata ato kalimat apa yg di ucapan Bodhisatva Gotama kepada Buddha Kassapa
yg di anggap pelecehan?? ...... Silakan Bro Hasan cari sendiri, jangan nanya molo donk .... sekali-kali usaha gituuuuu  ;D
Btw, itu pendapat menurut apa / siapa, bro ?

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
Ternyata Sang Buddha masih memerlukan waktu untuk sampai kepada mengetahui sesuatu ?
Tentu saja Sang Buddha perlu mengarahkan pikiran-Nya untuk menganalisa sesuatu hal. Tidak mungkin dengan diam ("pikiran berhenti") bisa mengetahui sesuatu hal, bukan? 
Jadi Anda masih berpendapat kalau kekuatan Buddha yang dibabarkan sedemikian hebatnya masih belum mampu melampaui sang waktu ?

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
Parami yang sudah sempurna dikumpulkan bukan berarti langsung Tercerahkan. Parami yang sudah sempurna dikumpulkan berarti Bodhisatta sudah memiliki semua modal yang diperlukan untuk mencapai Pencerahan. Tidak ada dana yang belum diberikan Bodhisatta. Tidak ada sila yang belum dijalani oleh Bodhisatta. Tidak ada bhavana yang belum dikembangkan oleh Bodhisatta.

Karena semua sudah sempurna dan matang, maka ketika Bodhisatta mencapai Pencerahan; Beliau pun menjadi Sammasambuddha. Bukan hanya sebagai orang yang mengakhiri dukkha saja; tapi Beliau adalah orang yang menemukan Dhamma dengan usaha sendiri dan menjadi pengenal segala "jalan". Tentu saja kualitasnya sangat berbeda dengan orang yang tidak mengumpulkan parami.
Apakah Anda sampai berpikir demikian di bawah ini ?

"Saya tidak mungkin mencapai pencerahan dalam 1 kehidupan ini, bahkan berkalpa2 kehidupan mendatang, karena saya tidak mungkin dapat mengumpulkan parami seperti yang telah dikumpulkan oleh para Bodhisatva dan Buddha".

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
Ternyata Sang Buddha masih memerlukan waktu untuk sampai kepada mengetahui sesuatu ?

dari awal saya sudah terka bang Hasan ini tidak berniat tanya dan diskusi cuma iseng !!
bang Hasan harus belajar dasar Abhidhamma utk mengetahui kecepatan pikiran yg dimiliki  manusia
kata bang Fabian per triliun (12 digit)
tapi saya pernah baca lebih dari 12 digit.
menurut saya 12 digit saja sudah cukup .....
kam sia
12 digit itu tidak ada dasarnya, bro.
Wong bro Fabian menyatakan itu adalah satu "kemungkinan".  :D

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
Apa yang menyebabkan MMD tidak mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

Mohon di-sharing.

_/\_


=)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =))
Kata orang bijak : Sebaiknya tidak mendahului langit dan bumi.

Jadi kita tunggu komentar praktisi MMD dulu.

=))

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
12 digit itu tidak ada dasarnya, bro.
Wong bro Fabian menyatakan itu adalah satu "kemungkinan".  :D

Kata orang bijak : Sebaiknya tidak mendahului langit dan bumi.

Jadi kita tunggu komentar praktisi MMD dulu.

=))


mana pertanyaannya? jadi aneh ada postingan Bro Hasan yg tanpa tanda tanya

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
[at] Thread Starter... Sdr.Hasan Teguh...

Sorry Tresspassing... Coba amati sendiri bathin sdr.Hasan, cetana apa yang mengiringi dengan pertanyaan-pertanyaan sdr. Hasan selama ini di forum DC.
Walaupun menurut Tipitaka dan atau pandangan umum sebuah pernyataan adalah benar.

Namun masih perlu di-ehipassiko, bukan ?

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
Dalam Ajaran Buddha, ada perumpamaan seseorang yg tekena panah dan bertanya2 siapa yg memanahnya, suku apa, kayu apa yg digunakan, ciri2 org yg memanahnya, dstnya. PAda akhirnya, org tsb tentu akan semakin parah dan tewas. Seyogyanya dia mendahulukan mencabut anak panah dan mengobati lukanya ketimbang mengajukan pertanyaan2 yg tidak bermanfaat tsb.

Perumpamaan ini persis dengan pertanyaan sdr. Teguh sekarang.

Tujuan Ajaran Buddha adalah untuk 'terbebas dari dukkha', maka sesuai dengan tujuan tsb, adakah gunanya bertanya-tanya hal2 yg tidak bermanfaat dan spekulatif tsb?

Ada beberapa alasan orang2 mempelajari Buddhisme:
1. Memahami kenyataan akan dukkha dan berniat terbebas dari dukkha tsb
2. Memuaskan keingintahuan intelektual semata
3. Sengaja mencari2 kelemahan krn berbagai alasan

Untuk point no. 3, seorang bekas pendeta/pastor ka****k (cmiiw) pernah sengaja mencari2 kelemahan dalam Ajaran Buddha dengan mempelajari sutta2. Akhirnya beliau malah menjadi seorang Buddhist. Namanya A. L. De Silva.

::
 
Apakah Anda terinspirasi oleh kisah A. L. De Silva. ? sehingga mengikuti jejaknya ?

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Apa yang menyebabkan MMD tidak mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

Mohon di-sharing.

_/\_


=)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =))
Kata orang bijak : Sebaiknya tidak mendahului langit dan bumi.

Jadi kita tunggu komentar praktisi MMD dulu.

=))
apa hubungannya dengan langit dan bumi? mohon di sharing =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
12 digit itu tidak ada dasarnya, bro.
Wong bro Fabian menyatakan itu adalah satu "kemungkinan".  :D

Kata orang bijak : Sebaiknya tidak mendahului langit dan bumi.

Jadi kita tunggu komentar praktisi MMD dulu.

=))


mana pertanyaannya? jadi aneh ada postingan Bro Hasan yg tanpa tanda tanya
Jika demikian, postingan saya yang cuma ketawa saja, pasti Anda anggap lebih aneh lagi. :))

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Dalam Ajaran Buddha, ada perumpamaan seseorang yg tekena panah dan bertanya2 siapa yg memanahnya, suku apa, kayu apa yg digunakan, ciri2 org yg memanahnya, dstnya. PAda akhirnya, org tsb tentu akan semakin parah dan tewas. Seyogyanya dia mendahulukan mencabut anak panah dan mengobati lukanya ketimbang mengajukan pertanyaan2 yg tidak bermanfaat tsb.

Perumpamaan ini persis dengan pertanyaan sdr. Teguh sekarang.

Tujuan Ajaran Buddha adalah untuk 'terbebas dari dukkha', maka sesuai dengan tujuan tsb, adakah gunanya bertanya-tanya hal2 yg tidak bermanfaat dan spekulatif tsb?

Ada beberapa alasan orang2 mempelajari Buddhisme:
1. Memahami kenyataan akan dukkha dan berniat terbebas dari dukkha tsb
2. Memuaskan keingintahuan intelektual semata
3. Sengaja mencari2 kelemahan krn berbagai alasan

Untuk point no. 3, seorang bekas pendeta/pastor ka****k (cmiiw) pernah sengaja mencari2 kelemahan dalam Ajaran Buddha dengan mempelajari sutta2. Akhirnya beliau malah menjadi seorang Buddhist. Namanya A. L. De Silva.

::
 
Apakah Anda terinspirasi oleh kisah A. L. De Silva. ? sehingga mengikuti jejaknya ?


jika itu untuk tujuan yg lebih baik dari pada tersesat dalam berpandang, kenapa tidak ? bagaimana menurut anda ?

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
Apa yang menyebabkan MMD tidak mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

Mohon di-sharing.

_/\_


=)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =))
Kata orang bijak : Sebaiknya tidak mendahului langit dan bumi.

Jadi kita tunggu komentar praktisi MMD dulu.

=))
apa hubungannya dengan langit dan bumi? mohon di sharing =))
Yang berhubungan adalah "tidak mendahului", bro.  ;D

Offline sukuhong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 279
  • Reputasi: 8
Apa yang menyebabkan Buddha mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

Mohon di-sharing.

_/\_
Apa yang menyebabkan MMD tidak mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

Mohon di-sharing.

_/\_
=)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =))

imo
karena mengubah kebenaran yang dibabarkan oleh Buddha Gotama alias pandangan salah =))
kam sia



bro sukuhong, ga boleh bilang gtu, nti disampaikan ke pakar klo anda menjudge mmd berpandangan salah, yang benar menurut pakar pengertian umat theravada lah yg salah... yg benar itu pikiran berhenti dan bs membawa ke pencerahan... :D

klo ga salah, mmd ga bs mengerti bathin/pikiran orang, wong bathin nya aja bergejolak ketika disentil orang lain... :))

salam dari aa'tono
OK
kam sia

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
memangnya apa yang dilakukan langit dan bumi? memang mereka bisa duluan yak?

mohon sharingnya =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline sukuhong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 279
  • Reputasi: 8
Ternyata Sang Buddha masih memerlukan waktu untuk sampai kepada mengetahui sesuatu ?

dari awal saya sudah terka bang Hasan ini tidak berniat tanya dan diskusi cuma iseng !!
bang Hasan harus belajar dasar Abhidhamma utk mengetahui kecepatan pikiran yg dimiliki  manusia
kata bang Fabian per triliun (12 digit)
tapi saya pernah baca lebih dari 12 digit.
menurut saya 12 digit saja sudah cukup .....
kam sia
12 digit itu tidak ada dasarnya, bro.
Wong bro Fabian menyatakan itu adalah satu "kemungkinan".  :D
terserah bang Hasan mau punya 'dasar atau tidak', yang penting bang Hasan jangan 'penasaran aja' :))
kam sia

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
memangnya apa yang dilakukan langit dan bumi? memang mereka bisa duluan yak?

mohon sharingnya =))
:outoftopic:
=))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
memangnya apa yang dilakukan langit dan bumi? memang mereka bisa duluan yak?

mohon sharingnya =))
:outoftopic:
=))
anda bisa menjawab begitu, maka jawaban untuk pertanyaan anda adalah kata orang bijak : Sebaiknya tidak mendahului langit dan bumi.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
memangnya apa yang dilakukan langit dan bumi? memang mereka bisa duluan yak?

mohon sharingnya =))
:outoftopic:
=))
anda bisa menjawab begitu, maka jawaban untuk pertanyaan anda adalah kata orang bijak : Sebaiknya tidak mendahului langit dan bumi.

^
wuih... pakar zen banget nih... =))

kayak nya bro hasan perlu waktu miliaran menit untuk memahami dan memuaskan keingintahuan nya untuk menuju kemahatahuan... :D

Offline Rina Hong

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
wew.... kan tadi da bilang jawaban ada di RAPB. cpd...
:outoftopic:

Masih juga cp kalau Upasaka masih on-line ?  ^-^

ngaco...apa hubungannya upasaka sama diskusi kita?


The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Apakah Anda sampai berpikir demikian di bawah ini ?

"Saya tidak mungkin mencapai pencerahan dalam 1 kehidupan ini, bahkan berkalpa2 kehidupan mendatang, karena saya tidak mungkin dapat mengumpulkan parami seperti yang telah dikumpulkan oleh para Bodhisatva dan Buddha".

Saya tidak berpikir demikian. Tampaknya Anda salah kaprah mengenai "mengumpulkan parami".

Kalau Anda ingin menjadi Sammasambuddha, Pacekka Buddha, ataupun Agga-savaka Buddha, dan Savaka Buddha "spesial" lainnya; maka Anda perlu mengumpulkan parami secukupnya terlebih dahulu.

Tapi kalau Anda hanya ingin mencapai Pencerahan (Arahat) saja, Anda tidak perlu mengumpulkan parami seperti yang dilakukan Bodhisatta. Anda hanya perlu mengembangkan moralitas, samadhi, dan kebijaksanaan untuk mencapai Pencerahan. Kalau masih saja belum mencapai Pencerahan, maka itu artinya benar bahwa parami Anda masih kurang.

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
pencerahan dianggap mie instan kali... tinggal di rebus 5 menit, diseduh, jadi deh... langsung di santap...

atau mungkin dikira pencerahan seperti konsumsi extacy... dimakan tuh extacy, gedek-gedek... fly dah...

di coba aja dulu, pembuktian kan lebih baik tuh... apakah setelah konsumsi extacy itu langsung tercerahkan, memiliki pengetahuan luas dan memiliki wibawa yg penuh kebijaksanaan atau malah sebaliknya yaitu tunggu opname di rumah sakit...

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
pencerahan dianggap mie instan kali... tinggal di rebus 5 menit, diseduh, jadi deh... langsung di santap...

atau mungkin dikira pencerahan seperti konsumsi extacy... dimakan tuh extacy, gedek-gedek... fly dah...

di coba aja dulu, pembuktian kan lebih baik tuh... apakah setelah konsumsi extacy itu langsung tercerahkan, memiliki pengetahuan luas dan memiliki wibawa yg penuh kebijaksanaan atau malah sebaliknya yaitu tunggu opname di rumah sakit...
loh memang instant kok, cukup pikiran anda berhenti, berhenti dari berbuat jahat dan berbuat baik, maka anda adalah arahat ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
pencerahan dianggap mie instan kali... tinggal di rebus 5 menit, diseduh, jadi deh... langsung di santap...

atau mungkin dikira pencerahan seperti konsumsi extacy... dimakan tuh extacy, gedek-gedek... fly dah...

di coba aja dulu, pembuktian kan lebih baik tuh... apakah setelah konsumsi extacy itu langsung tercerahkan, memiliki pengetahuan luas dan memiliki wibawa yg penuh kebijaksanaan atau malah sebaliknya yaitu tunggu opname di rumah sakit...
loh memang instant kok, cukup pikiran anda berhenti, berhenti dari berbuat jahat dan berbuat baik, maka anda adalah arahat ;D

buset... ada penemuan jalan baru... mie instant... cukup malam2 dangdut.... maka semua berhenti... =))

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
pencerahan dianggap mie instan kali... tinggal di rebus 5 menit, diseduh, jadi deh... langsung di santap...

atau mungkin dikira pencerahan seperti konsumsi extacy... dimakan tuh extacy, gedek-gedek... fly dah...

di coba aja dulu, pembuktian kan lebih baik tuh... apakah setelah konsumsi extacy itu langsung tercerahkan, memiliki pengetahuan luas dan memiliki wibawa yg penuh kebijaksanaan atau malah sebaliknya yaitu tunggu opname di rumah sakit...
loh memang instant kok, cukup pikiran anda berhenti, berhenti dari berbuat jahat dan berbuat baik, maka anda adalah arahat ;D
Btw, kalau Buddha mau pergi ke alam dewa untuk mengajar disana, itu instant gak ya ?
(atau perlu komat-komit dulu) =))

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
wew.... kan tadi da bilang jawaban ada di RAPB. cpd...
:outoftopic:

Masih juga cp kalau Upasaka masih on-line ?  ^-^

ngaco...apa hubungannya upasaka sama diskusi kita?



Menurut Buddhisme, kita semuanya saling berhubungan, bukan ?

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
wew.... kan tadi da bilang jawaban ada di RAPB. cpd...
:outoftopic:

Masih juga cp kalau Upasaka masih on-line ?  ^-^

ngaco...apa hubungannya upasaka sama diskusi kita?



Menurut Buddhisme, kita semuanya saling berhubungan, bukan ?

asal!... kekna udah nggak minat diskusi serius ya Bro?

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
pencerahan dianggap mie instan kali... tinggal di rebus 5 menit, diseduh, jadi deh... langsung di santap...

atau mungkin dikira pencerahan seperti konsumsi extacy... dimakan tuh extacy, gedek-gedek... fly dah...

di coba aja dulu, pembuktian kan lebih baik tuh... apakah setelah konsumsi extacy itu langsung tercerahkan, memiliki pengetahuan luas dan memiliki wibawa yg penuh kebijaksanaan atau malah sebaliknya yaitu tunggu opname di rumah sakit...
loh memang instant kok, cukup pikiran anda berhenti, berhenti dari berbuat jahat dan berbuat baik, maka anda adalah arahat ;D
Btw, kalau Buddha mau pergi ke alam dewa untuk mengajar disana, itu instant gak ya ?
(atau perlu komat-komit dulu) =))

bro hasan, apa hubungan pembahasan pencerahan dengan ngajar ke alam deva ? gini bro, klo aa kasih pertanyaan 8+8x2 itu bro jawab nya instant ga ? (klo ga instan perlu dipertanyakan dulu wk sekolah =)) ) nah coba bro tanya ke anak bro yg masih SD 8+8x2 jawabnya perlu waktu/kesulitan ato instant ? ato bro dan anak bro komat kamit dulu tuk menjawab pertanyaan aa ? =))


Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
wew.... kan tadi da bilang jawaban ada di RAPB. cpd...
:outoftopic:

Masih juga cp kalau Upasaka masih on-line ?  ^-^

ngaco...apa hubungannya upasaka sama diskusi kita?



Menurut Buddhisme, kita semuanya saling berhubungan, bukan ?

maksud lu bro ? wah... jangan jd tong kosong tapi nyaring bunyi nya bro... malu loh ntar banyak yg baca, dari mana anda tau budddhism menyatakan hal itu, yang parahnya lagi bro berani menuliskan "Menurut Buddhisme" seakan bro udah tau luar dalam...

parah... parah...

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
Menurut Buddhisme, kita semuanya saling berhubungan, bukan ?
asal!... kekna udah nggak minat diskusi serius ya Bro?

::
Kalau tidak saling berhubungan, mampukah Buddha mengetahui batin/pikiran semua orang ?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Menurut Buddhisme, kita semuanya saling berhubungan, bukan ?
asal!... kekna udah nggak minat diskusi serius ya Bro?

::
Kalau tidak saling berhubungan, mampukah Buddha mengetahui batin/pikiran semua orang ?

siapakah yg mampu mengukur kemampuan seorang Buddha?

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
Kalau tidak saling berhubungan, mampukah Buddha mengetahui batin/pikiran semua orang ?
siapakah yg mampu mengukur kemampuan seorang Buddha?
Tapi Anda dapat mengukur sampai pada kesimpulan bahwa kemampuan Buddha membabarkan dhamma adalah paling hebat, bukan ?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Kalau tidak saling berhubungan, mampukah Buddha mengetahui batin/pikiran semua orang ?
siapakah yg mampu mengukur kemampuan seorang Buddha?
Tapi Anda dapat mengukur sampai pada kesimpulan bahwa kemampuan Buddha membabarkan dhamma adalah paling hebat, bukan ?

spekulasi anda ataukah anda juga memiliki kemampuan untuk mengetahui pikiran saya? jangan2 anda adalah Buddha... :o

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
bro hasan, apa hubungan pembahasan pencerahan dengan ngajar ke alam deva ? gini bro, klo aa kasih pertanyaan 8+8x2 itu bro jawab nya instant ga ? (klo ga instan perlu dipertanyakan dulu wk sekolah =)) ) nah coba bro tanya ke anak bro yg masih SD 8+8x2 jawabnya perlu waktu/kesulitan ato instant ? ato bro dan anak bro komat kamit dulu tuk menjawab pertanyaan aa ? =))
Minimal pembahasan itu masih tetap dalam ruang-lingkup ajaran Buddha.  ;)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Kalau tidak saling berhubungan, mampukah Buddha mengetahui batin/pikiran semua orang ?
siapakah yg mampu mengukur kemampuan seorang Buddha?
Tapi Anda dapat mengukur sampai pada kesimpulan bahwa kemampuan Buddha membabarkan dhamma adalah paling hebat, bukan ?

Biar Bro mengerti pernyataan Bro sendiri tsb, maka similarnya begini:

"Tuhan itu mempunyai rencana tersendiri, dan tak seorangpun yg bisa memahami rencana besar Tuhan"

(kalau tak seorangpun memahami pikiran Tuhan, darimana yah orang2 tau Tuhan punya rencana?)  :P

::


Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
Biar Bro mengerti pernyataan Bro sendiri tsb, maka similarnya begini:

"Tuhan itu mempunyai rencana tersendiri, dan tak seorangpun yg bisa memahami rencana besar Tuhan"

(kalau tak seorangpun memahami pikiran Tuhan, darimana yah orang2 tau Tuhan punya rencana?)  :P

::
Jika demikian, "tak seorangpun bisa memahami" itu, termasuk Buddha yang sudah dinyatakan "Mahatahu" ?

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Biar Bro mengerti pernyataan Bro sendiri tsb, maka similarnya begini:

"Tuhan itu mempunyai rencana tersendiri, dan tak seorangpun yg bisa memahami rencana besar Tuhan"

(kalau tak seorangpun memahami pikiran Tuhan, darimana yah orang2 tau Tuhan punya rencana?)  :P

::
Jika demikian, "tak seorangpun bisa memahami" itu, termasuk Buddha yang sudah dinyatakan "Mahatahu" ?


Buddha = Yang Sadar / Tercerahkan

"Maha tahu" adalah bonus doang, termasuk: maha sakti, jalan diatas air, terbang, baca2 pikiran orang, mukjizat ini itu, dsbnya ... gak penting banget, gitu lo...

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline sukuhong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 279
  • Reputasi: 8
Menurut Buddhisme, kita semuanya saling berhubungan, bukan ?
asal!... kekna udah nggak minat diskusi serius ya Bro?

::
Kalau tidak saling berhubungan, mampukah Buddha mengetahui batin/pikiran semua orang ?

siapakah yg mampu mengukur kemampuan seorang Buddha?
kalau dari pembahasan diatas sepertinya bang Hasan mampu lho !  =)) =))
kam sia

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
bro hasan, apa hubungan pembahasan pencerahan dengan ngajar ke alam deva ? gini bro, klo aa kasih pertanyaan 8+8x2 itu bro jawab nya instant ga ? (klo ga instan perlu dipertanyakan dulu wk sekolah =)) ) nah coba bro tanya ke anak bro yg masih SD 8+8x2 jawabnya perlu waktu/kesulitan ato instant ? ato bro dan anak bro komat kamit dulu tuk menjawab pertanyaan aa ? =))
Minimal pembahasan itu masih tetap dalam ruang-lingkup ajaran Buddha.  ;)

itu namanya hantam kromo bos.. =)) tidak menguasai tp berani vokal...

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Biar Bro mengerti pernyataan Bro sendiri tsb, maka similarnya begini:

"Tuhan itu mempunyai rencana tersendiri, dan tak seorangpun yg bisa memahami rencana besar Tuhan"

(kalau tak seorangpun memahami pikiran Tuhan, darimana yah orang2 tau Tuhan punya rencana?)  :P

::
Jika demikian, "tak seorangpun bisa memahami" itu, termasuk Buddha yang sudah dinyatakan "Mahatahu" ?


buddha dan umatnya memang tidak bs memahami rencana si "tuhan" dalam keadaan "real" tapi umat si tuhan termasuk hasan mampu untuk memahami rencana tuhan nya... umatnya saja udah "mahatahu"... apalagi tuhan nya... dalam keadaan "imajinasi"

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Menurut Buddhisme, kita semuanya saling berhubungan, bukan ?
asal!... kekna udah nggak minat diskusi serius ya Bro?

::
Kalau tidak saling berhubungan, mampukah Buddha mengetahui batin/pikiran semua orang ?

siapakah yg mampu mengukur kemampuan seorang Buddha?
kalau dari pembahasan diatas sepertinya bang Hasan mampu lho !  =)) =))
kam sia

sangat mampu dia... wong rencana2 tuhan nya saja ia bs mengetahui secara pasti koq... =))

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Apa yang menyebabkan Buddha mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

Mohon di-sharing.

_/\_

pendapat pribadi-kah pernyataan di atas ? atau ada referensi-nya ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
siapakah yg mampu mengukur kemampuan seorang Buddha?
kalau dari pembahasan diatas sepertinya bang Hasan mampu lho !  =)) =))
kam sia
sangat mampu dia... wong rencana2 tuhan nya saja ia bs mengetahui secara pasti koq... =))
Jika itu keliaran pikiran Anda, siapa yang mampu melarangnya, bro. =))

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
Apa yang menyebabkan Buddha mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

Mohon di-sharing.

_/\_

pendapat pribadi-kah pernyataan di atas ? atau ada referensi-nya ?
Minimal itu dapat disimpulkan dari cara pengajaran unik Nya Sang Buddha, bukan ?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Apa yang menyebabkan Buddha mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

Mohon di-sharing.

_/\_

pendapat pribadi-kah pernyataan di atas ? atau ada referensi-nya ?
Minimal itu dapat disimpulkan dari cara pengajaran unik Nya Sang Buddha, bukan ?

siapa yg menyimpulkan?

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
siapakah yg mampu mengukur kemampuan seorang Buddha?
kalau dari pembahasan diatas sepertinya bang Hasan mampu lho !  =)) =))
kam sia
sangat mampu dia... wong rencana2 tuhan nya saja ia bs mengetahui secara pasti koq... =))
Jika itu keliaran pikiran Anda, siapa yang mampu melarangnya, bro. =))

bagus lah klo anda menyadari ketidak mampuan anda, termasuk tuhan anda tentunya loh... =))

apa beda keliaran pikiran saya dengan anda ? mohon penjelasannya...
« Last Edit: 11 June 2010, 10:34:29 AM by dhanuttono »

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
Minimal itu dapat disimpulkan dari cara pengajaran unik Nya Sang Buddha, bukan ?
siapa yg menyimpulkan?
Si "Pemikir".

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
bagus lah klo anda menyadari ketidak mampuan anda, termasuk tuhan anda tentunya loh... =))

apa beda keliaran pikiran saya dengan anda ? mohon penjelasannya...
Tidak ada bedanya, bro.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Minimal itu dapat disimpulkan dari cara pengajaran unik Nya Sang Buddha, bukan ?
siapa yg menyimpulkan?
Si "Pemikir".

Siapakah yg membuat kesimpulan ini? "Minimal itu dapat disimpulkan dari cara pengajaran unik Nya Sang Buddha", dan "pengajaran unik apakah yg anda maksudkan?"

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
Minimal itu dapat disimpulkan dari cara pengajaran unik Nya Sang Buddha, bukan ?
siapa yg menyimpulkan?
Si "Pemikir".

Siapakah yg membuat kesimpulan ini? "Minimal itu dapat disimpulkan dari cara pengajaran unik Nya Sang Buddha", dan "pengajaran unik apakah yg anda maksudkan?"
Tentu bukan "robot" yang menyimpulkan itu, bukan ?

Offline sukuhong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 279
  • Reputasi: 8
Minimal itu dapat disimpulkan dari cara pengajaran unik Nya Sang Buddha, bukan ?
siapa yg menyimpulkan?
Si "Pemikir".

Siapakah yg membuat kesimpulan ini? "Minimal itu dapat disimpulkan dari cara pengajaran unik Nya Sang Buddha", dan "pengajaran unik apakah yg anda maksudkan?"
Tentu bukan "robot" yang menyimpulkan itu, bukan ?
tentunya anda bukan robot !
kam sia

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Minimal itu dapat disimpulkan dari cara pengajaran unik Nya Sang Buddha, bukan ?
siapa yg menyimpulkan?
Si "Pemikir".

Siapakah yg membuat kesimpulan ini? "Minimal itu dapat disimpulkan dari cara pengajaran unik Nya Sang Buddha", dan "pengajaran unik apakah yg anda maksudkan?"
Tentu bukan "robot" yang menyimpulkan itu, bukan ?

masak sih bukan robot? yah kalo bukan robot tentu boneka

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
sinto gendeng muridnya wiro sableng
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
masak sih bukan robot? yah kalo bukan robot tentu boneka
Semoga jawaban seperti ini bukan berasal dari "kutipan" "kamus referensi" anda.

Offline Hasan Teguh

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 199
  • Reputasi: -3
sinto gendeng muridnya wiro sableng
Bahasa dewa kah itu ?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
masak sih bukan robot? yah kalo bukan robot tentu boneka
Semoga jawaban seperti ini bukan berasal dari "kutipan" "kamus referensi" anda.

memang bukan, itu berasal dari "kutipan" "kamus referensi" anda

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
sinto gendeng muridnya wiro sableng
Bahasa dewa kah itu ?

bahasa roh itu...  baru tau ?

NB. to all mang masih mau ladeni tulisan orang model gini ?? cepe deh...

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
sebenernya aye lebih seneng baca jaka tuak daripada wiro sableng sih =))
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Apa yang menyebabkan Buddha mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

Mohon di-sharing.

_/\_
masalah ini toh...
hehehe...sy kasih contoh saja...
kadang kita dapat membaca pikiran orang itu dari seni melihat dan seni gerak maupun lainnya...

misalkan anak-anak ketika melihat mainan,serta menujuk2,abis itu menangis dan di tarik ortunya.....

kita sudah bisa menebak kalau anak itu pasti menginginkan mainan,tapi ortunya menolak membelikannya...TANPA anda bertanya ke ortu tersebut...
ini disebut seni membaca pikiran dan keadaan...

kalau kita yg ilmu rendah jelas saja bisa terjadi kesalahan...
ibarat anak berumur 1 tahun yg melihat kejadian tersebut tentu yg belum cukup umur tidak mengerti mengapa anak itu menangis,menunjuk mainan,dll.

sedangkan bagi orang dewasa yg melihat kejadian itu tentu sudah tahu, maksud anak itu..
inilah contoh...semoga anda bisa mengerti dari contoh di atas

SangBuddha bukanlah maha tahu seperti Tuhan yang ada di agama lain,
dimana segala sesuatu itu di ketahui nya d seluruh alam semesta setiap detik per detik..

jadi lebih tepatnya disebut "bisa mengetahui JIKA beliau Ingin mengetahui"
lalu tentu pasti anda bingung dari mana pengetahuan itu muncul?
ini sulit di jelaskan hanya dengan kata-kata saja karena memang ajaran buddha sudah melampaui kata-kata...

makanya ketika kita membaca Dhammanussati...disitu disebutkan
sanditthiko akaliko ehipassiko, opanayiko paccatam veditabbo vinnuhi'ti.

artinya berada sangat dekat,tak lapuk oleh waktu, mengundang untuk di buktikan: menuntun ke dalam batin dapat di selami oleh para bijaksana dalam batin masing-masing...

ibarat angin, hanya bisa di rasakan...demikian dhamma yg dalam..
jadi ketimbang jago teori(kata-kata) mending langsung di praktek...karena jawaban dari pertanyaan anda sulit untuk di jelaskan memakai kata....so ehipassiko..
« Last Edit: 14 June 2010, 10:26:31 AM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Apa yang menyebabkan Buddha mampu mengerti batin/pikiran setiap orang ?

imo, kita ini & lingkungan (alam semesta) memiliki hubungan tidak terpisahkan, jika pikiran jernih, semua kelihatan jelas dan dapat ditelusuri.

berdasarkan literatur Buddha, kemampuan ini diberi nama cetopariyaya (cmiiw) dan bukan hanya exclusive milik Buddha. dan salah satu abhinna ini tidak berhubungan dengan pencerahan secara langsung.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

 

anything