//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Tanya Jawab Seputar AbhiDhamma  (Read 35667 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Tanya Jawab Seputar AbhiDhamma
« Reply #45 on: 11 August 2008, 10:35:54 PM »
Apa beda PERASAAN, INGATAN dan PIKIRAN ?
Bukankah semua perasaan2 juga tak lain adalah bentuk pikiran?
Kalau kenikmatan termasuk dimana? ya!

perasaan itu muncul setelah terjadi kontak dg suatu objek.
misalnya saya nulis, "bebek cuap-cuap loe"... nah (mungkin) perasaan tidak menyenangkan yg timbul setelah kontak dg objek tulisan saya.
menurut ajaran Buddha, perasaan ini termasuk salah satu kelompok kemelekatan. jadi secara garis besar ada 3 jenis perasaan, yaitu menyenangkan, tidak menyenangkan & netral.
apapun jenis perasaan tsb, kita harus berlatih utk tidak melekatinya.
pada umumnya kita melekat pada perasaan menyenangkan,
ada sebagian kecil yg melekat pada perasaan tidak menyenangkan,
dan juga menurut saya, banyak yg berlomba utk melekati perasaan netral :P

Perasaan termasuk salah satu Pancakkhandha (5) ato salah satu faktor2 batin (bentuk-bentuk Pikiran) (52).
saya mengatakan salah satu dari kelompok kemelekatan maksudnya adalah perasaan adalah salah satu dari lima kelompok kemelekatan.. jadi kalau dalam bahasa Palinya, lima kelompok kemelekatan ini adalah Panda Upadana Khanda. tapi seringnya kita menyebutnya Panca Khandha saja yah... tanpa Upadana nya ;)

ini sedikit cuplikan dari buku yg ce lily kirimkan ke saya. :)

Quote from: The Essense of Visuddhi Magga, Vol 1, Page 15.
Thus the Buddha stated The Noble Truth of Suffering in his first sermon known as 'Dhammacakka-pavattana Sutta' as follows:
"Birth is suffering; decay or aging is suffering; sickness is suffering; death is suffering; sorrow, lamentation, pain, grief, and despair are suffering; association with the undesirable things and unloved ones is suffering; separation from the desirable things and beloved ones is sufferings; not to get what one desires is sufferings; in short; the Five Aggregates of clinging are suffering."
yg saya bold merah, translatenya kira2 begini: secara singkat, 5 kelompok kemelekatan (panca upadana khandha) inilah penderitaan.

jadi menurut saya, Sang Buddha hanya tertarik pada hal Pencerahan. Sang Buddha membabarkan panca upadana khandha ini adalah utk menunjukkan bentuk kelompok kemelekatan... tetapi sekarang kita lihat lebih banyak orang menangkapnya sebagai Panca Khandha saja. dan diterjemahkan sebagai 5 kelompok pembentuk suatu mahkluk. meleset kan tujuannya? ;)

Quote
Dalam Abhidhamma.... Pikiran (mano) merupakan persamaan kata dari Citta (Kesadaran). Citta adalah sadar akan sesuatu, akan sebuah objek. Ketika sadar akan sesuatu (sebuah objek) berarti satu citta telah muncul ato dengan kata lain, satu jenis citta muncul berarti satu pikiran/kesadaran muncul. Citta (kesadaran) termasuk salah satu Pancakkhandha (5).
Nah, yang di jelaskan oleh Bro Tesla di atas adalah termasuk salah satu proses keberlangsungan Pikiran melalui Pintu Pikiran ato penyelidikian objek melalui pintu pikiran. Proses Pikiran ini muncul akibat rangsangan dari dalam.

_/\_ :lotus:
Mano bukan Citta ce :)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Tanya Jawab Seputar AbhiDhamma
« Reply #46 on: 12 August 2008, 08:03:48 AM »
Dapatkah/Adakah latihan TIDAK MELEKAT .... tsb didpt dipraktekan/dilatih....
mulai dari hal2 yg kecil dulu? bisakah beri contohnya?.........

Bagaimana mencintain seseorang tetapi tidak melekat padanya?
Bagaimana suka makan kwietiau goreng Medan dan tidak melekat padanya?

thanks atas trainingnya!.... terutama guru Abhidhamma Lily.....
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Tanya Jawab Seputar AbhiDhamma
« Reply #47 on: 12 August 2008, 10:03:52 AM »

**jadi indra pikiran adalah salah satu dari 6 pintu indra yg mengkondisikan timbulnya kontak dalam bentuk pikiran masa lalu (ingatan), kini & depan (lamunan). dari kontak itu timbul perasaan (menyenangkan, tidak menyenangkan atau netral).


Setuju dengan penjelasan Bro Tesla.

Selain lima indera fisik yg telah kita ketahui, juga terdapat satu indera batin, yakni pikiran (ide, ingatan, kenangan).

Kenapa 'pikiran' dianggap indera oleh Sang Buddha? Karena, menurut Sang Buddha, semua pintu tempat terjadinya kontak (yg akan memicu perasaan kita) dianggap sebagai indera.

Pikiran (ingatan, kenangan, ide) akan menimbulkan perasaan suka / tidak suka, yg selanjutnya dapat memicu keinginan untuk berbuat (kamma).

Contoh:
Dalam keadaan termenung, kita teringat akan peristiwa tadi pagi ketika kita memarahi anak kita, yg selanjutnya akan menimbulkan perasaan sedih dihati kita. Kemudian kita berniat ketika pulang kerja nanti akan membelikan dia mainan dan akan membawa dia berjalan-jalan ke mall.

Dapat dilihat, serangkaian EMOSI (sedih krn ingatan memarahi anak dan gembira krn ide akan membawa dia ke mall) dan NIAT UNTUK BERBUAT (yg nanti akan diwujudkan) dapat timbul dikarenakan kontak batin (yg masuk melalui indera pikiran).

::




Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Tanya Jawab Seputar AbhiDhamma
« Reply #48 on: 12 August 2008, 10:09:08 AM »
Dapatkah/Adakah latihan TIDAK MELEKAT .... tsb didpt dipraktekan/dilatih....
mulai dari hal2 yg kecil dulu? bisakah beri contohnya?.........
Bagaimana mencintain seseorang tetapi tidak melekat padanya?

bila yg anda maksud adalah cinta nafsu (tanha), yakni cinta terhadap lawan jenis, maka cinta tsb adalah cinta melekat alias cinta ego yg mengharapkan balasan balik.

Cinta yg tidak melekat adalah cinta yg tidak mengharapkan balasan balik alias melepas, namanya METTA, contohnya: anda bahagia melihat cewek anda menikah dgn pria lain asal cewek anda itu bisa bahagia. Bisakah? Kalo bisa itu sudah mendekati METTA....

Quote
Bagaimana suka makan kwietiau goreng Medan dan tidak melekat padanya?

yang namanya SUKA, selalu akan diikuti oleh kemelekatan

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Tanya Jawab Seputar AbhiDhamma
« Reply #49 on: 12 August 2008, 10:54:22 AM »
Rekan-rekan semua, saya memiliki pandangan seperti ini:

Kesadaran, Pencerapan, Bentuk Pikiran dan Perasaan, hanya ketika mereka menjadi satu kesatuan fungsional maka disebut Atta (Karena ke-4 nya mengalami perubahan maka Atta pun memiliki sifat yang tidak kekal). Sedangkan ketika Kesadaran berdiri sendiri, Pencerapan berdiri sendiri, Bentuk Pikiran berdiri sendiri, Perasaan berdiri sendiri, maka masing-masing tidak bisa kita sebut sebagai Atta, tetapi hanyalah faktor-faktor dasar alami seperti cair, panas, udara, tanah.

Pertanyaanya:
Adakah rekan-rekan yang lain yang juga berpandangan seperti ini?
Sesuaikah pandangan ini dengan sutta dan Abhidhamma? Jika tidak dimanakah ketidaksesuaiannya?

Thanks
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Tanya Jawab Seputar AbhiDhamma
« Reply #50 on: 12 August 2008, 11:19:56 AM »
Quote
Bagaimana suka makan kwietiau goreng Medan dan tidak melekat padanya?

tanya tukang penjual kwitiau Medan......

tanpa belajar Abhidhamma dia akan berkata..........

eh nih, jadi asisten saya selama 3 bulan...........
tiap hari biarin elu bauin kwitiau2.....

tiap hari pagi/siang/sore.... elu goreng kwietiau utk jual, dan utk makan sendiri...
biar blengerrrrrrrrrrrrrr,,,,

saya yakin ini akan berhasil.......soalnya udah survei di penjaga/penjual KFC....
semuanya udah bosan makan ayam goreng!!!...

bagaimana menurut yg lain?

Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Tanya Jawab Seputar AbhiDhamma
« Reply #51 on: 12 August 2008, 02:05:52 PM »
Ngomongin kwetiaw, saya juga memiliki kemelekatan dengan saudaranya kwetiaw yaitu cetiaw,captiaw,cepetiaw ada yg bisa membantu saya melepaskan kemelakatan tiaw2  ^-^ :whistle:
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Tanya Jawab Seputar AbhiDhamma
« Reply #52 on: 12 August 2008, 02:56:26 PM »
saya mengatakan salah satu dari kelompok kemelekatan maksudnya adalah perasaan adalah salah satu dari lima kelompok kemelekatan.. jadi kalau dalam bahasa Palinya, lima kelompok kemelekatan ini adalah Panda Upadana Khanda. tapi seringnya kita menyebutnya Panca Khandha saja yah... tanpa Upadana nya ;)

ini sedikit cuplikan dari buku yg ce lily kirimkan ke saya. :)

Quote from: The Essense of Visuddhi Magga, Vol 1, Page 15.
Thus the Buddha stated The Noble Truth of Suffering in his first sermon known as 'Dhammacakka-pavattana Sutta' as follows:
"Birth is suffering; decay or aging is suffering; sickness is suffering; death is suffering; sorrow, lamentation, pain, grief, and despair are suffering; association with the undesirable things and unloved ones is suffering; separation from the desirable things and beloved ones is sufferings; not to get what one desires is sufferings; in short; the Five Aggregates of clinging are suffering."
yg saya bold merah, translatenya kira2 begini: secara singkat, 5 kelompok kemelekatan (panca upadana khandha) inilah penderitaan.

jadi menurut saya, Sang Buddha hanya tertarik pada hal Pencerahan. Sang Buddha membabarkan panca upadana khandha ini adalah utk menunjukkan bentuk kelompok kemelekatan... tetapi sekarang kita lihat lebih banyak orang menangkapnya sebagai Panca Khandha saja. dan diterjemahkan sebagai 5 kelompok pembentuk suatu mahkluk. meleset kan tujuannya? ;)

Setau saya.... Panca upadana Kkhandha itu adalah Lima kelompok Perpaduan yang menimbulkan kemelekatan. dan itulah yang disebut Dukkha.

Imo... PANCAKKHANDHA adalah lain dengan dengan PANCA UPADANA KKHANDHA. 
Kalo di bilang Lima kelompok kemelekatan....gimana dengan para Arahat? Arahat kan makhluk hidup juga dan terdiri dari PANCAKKHANDHA.
Dalam Abhidhamma.... makhluk hidup terdiri nama dan rupa. dan itu sama dengan PANCAKKHANDHA.
Hubungan PANCAKKHANDA dengan Abhidhamma sbb:
1. Rupakkhandha adalah rupa yang terdiri dari 28 macam
2. Vedanakkhandha adalah Vedana Cetasika
3. Sannakkhandha adalah Sanna Cetasika
4. Sankharakkhandha adalah cetasika yang terdiri atas 50 macam (tidak termasuk vedana cetasika dan sanna cetasika)
5. Vinnanakkhandha adalah citta yang terdiri atas 89 / 121 macam.

Quote
Quote
Dalam Abhidhamma.... Pikiran (mano) merupakan persamaan kata dari Citta (Kesadaran). Citta adalah sadar akan sesuatu, akan sebuah objek. Ketika sadar akan sesuatu (sebuah objek) berarti satu citta telah muncul ato dengan kata lain, satu jenis citta muncul berarti satu pikiran/kesadaran muncul. Citta (kesadaran) termasuk salah satu Pancakkhandha (5).
Nah, yang di jelaskan oleh Bro Tesla di atas adalah termasuk salah satu proses keberlangsungan Pikiran melalui Pintu Pikiran ato penyelidikian objek melalui pintu pikiran. Proses Pikiran ini muncul akibat rangsangan dari dalam.

_/\_ :lotus:
Mano bukan Citta ce :)

Citta, Mano dan Vinnana bisa sama artinya dan bisa beda artinya tergantung konteks pembicaraannya.

_/\_ :lotus:

« Last Edit: 12 August 2008, 03:00:20 PM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Tanya Jawab Seputar AbhiDhamma
« Reply #53 on: 12 August 2008, 03:16:23 PM »
Rekan-rekan semua, saya memiliki pandangan seperti ini:

Kesadaran, Pencerapan, Bentuk Pikiran dan Perasaan, hanya ketika mereka menjadi satu kesatuan fungsional maka disebut Atta (Karena ke-4 nya mengalami perubahan maka Atta pun memiliki sifat yang tidak kekal). Sedangkan ketika Kesadaran berdiri sendiri, Pencerapan berdiri sendiri, Bentuk Pikiran berdiri sendiri, Perasaan berdiri sendiri, maka masing-masing tidak bisa kita sebut sebagai Atta, tetapi hanyalah faktor-faktor dasar alami seperti cair, panas, udara, tanah.

Pertanyaanya:
Adakah rekan-rekan yang lain yang juga berpandangan seperti ini?
Sesuaikah pandangan ini dengan sutta dan Abhidhamma? Jika tidak dimanakah ketidaksesuaiannya?

Thanks

Bro Kelana....

Baik berdiri sendiri maupun gabungannya, semuanya anatta, baik secara Sutta maupun Abhidhamma.

Baik di dalam sutta maupun Abhidhamma, ada istilah aku untuk menyebut lepasan atau gabungan dari kesemuanya itu, tetapi dalam batas konsepsi konvensi (concept) untuk keperluan komunikasi kehidupan sehari-hari, namun di dalam hakekat yang sesungguhnya (paramattha) semua itu anatta

Jadi concept maupun paramattha merupakan kebenaran, yang pertama adalah kebenaran relative, sedangkan yang kedua adalah kebenaran yang hakiki.

_/\_ :lotus:


~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Tanya Jawab Seputar AbhiDhamma
« Reply #54 on: 12 August 2008, 04:14:12 PM »
Setau saya.... Panca upadana Kkhandha itu adalah Lima kelompok Perpaduan yang menimbulkan kemelekatan. dan itulah yang disebut Dukkha.

Imo... PANCAKKHANDHA adalah lain dengan dengan PANCA UPADANA KKHANDHA. 
yup, tentu saja panca-khandha dan panca-upadana-khandha adalah berbeda.
kalau Sang Buddha membabarkan panca-khandha, maka tujuannya adalah utk kemajuan intelektualitas pendengarnya, tetapi kalau sang Buddha membabarkan panca-upadana-khandha, maka tujuannya adalah utk menunjukkan yg menjadi sasaran kemelekatan.

Quote
Kalo di bilang Lima kelompok kemelekatan....gimana dengan para Arahat? Arahat kan makhluk hidup juga dan terdiri dari PANCAKKHANDHA.
nah jadi saya tidak bilang bahwa mahkluk hidup itu terdiri dari lima kelompok kemelekatan...
panca-upadana-khandha adalah lima kelompok kemelekatan, ini topik yg berbeda sekali dg topik intelektulitas yg membahas tentung kelompok pembentuk mahkluk.
walaupun memang benar bahwa suatu mahkluk terdiri dari 5 kelompok pembentuk tadi, tetapi yg ditekankan adalah 5 kelompok pembentuk tadi adalah sasaran kemelekatan.

dari sini sudah terlihat beda arahnya, yaitu:

1. saya (Panca Upadana Khandha) ---> membahas kelompok kemelekatan
2. ce lily (Panca Khandha) ---> membahas kelompok pendiri mahkluk

dan saya tidak mengabungkan konsep tsb sehingga menjadi mahkluk terdiri dari 5 kelompok kemelekatan... yg membahas bahwa ini adalah membahas tentang kelompok pendiri mahkluk adalah ce lily :)

Quote
Citta, Mano dan Vinnana bisa sama artinya dan bisa beda artinya tergantung konteks pembicaraannya.
beda donk :)
kalau translate-an bahasa indonesia, memang kadang2 pikiran dapat diartikan sebagai vinnana, dan di kalimat lain dapat diartikan sebagai mano. itu karena bahasa indonesia terbatas sekali dalam membahas yg beginian. tapi kalau dalam pali, keduanya menunjuk ke hal yg berbeda.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Tanya Jawab Seputar AbhiDhamma
« Reply #55 on: 12 August 2008, 04:19:09 PM »
Rekan-rekan semua, saya memiliki pandangan seperti ini:

Kesadaran, Pencerapan, Bentuk Pikiran dan Perasaan, hanya ketika mereka menjadi satu kesatuan fungsional maka disebut Atta (Karena ke-4 nya mengalami perubahan maka Atta pun memiliki sifat yang tidak kekal). Sedangkan ketika Kesadaran berdiri sendiri, Pencerapan berdiri sendiri, Bentuk Pikiran berdiri sendiri, Perasaan berdiri sendiri, maka masing-masing tidak bisa kita sebut sebagai Atta, tetapi hanyalah faktor-faktor dasar alami seperti cair, panas, udara, tanah.

Pertanyaanya:
Adakah rekan-rekan yang lain yang juga berpandangan seperti ini?
Sesuaikah pandangan ini dengan sutta dan Abhidhamma? Jika tidak dimanakah ketidaksesuaiannya?

Thanks

menurut saya, atta bukan terjadi hanya dg adanya kesadaran, perasaan, pencerapan & bentuk pikiran. harus ditambah dg proses dari ke4 itu yg menghasilkan pandangan bahwa "inilah AKU". jadi cukup dg berakhirnya pandangan ini, atta sendiri sudah lenyap (tanpa perlu kesadaran, dkk lenyap juga, makanya arahat tetap hidup sampai masanya berakhir).
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Tanya Jawab Seputar AbhiDhamma
« Reply #56 on: 12 August 2008, 04:29:05 PM »
Kesadaran, Pencerapan, Bentuk Pikiran dan Perasaan, hanya ketika mereka menjadi satu kesatuan fungsional maka disebut Atta (Karena ke-4 nya mengalami perubahan maka Atta pun memiliki sifat yang tidak kekal). Sedangkan ketika Kesadaran berdiri sendiri, Pencerapan berdiri sendiri, Bentuk Pikiran berdiri sendiri, Perasaan berdiri sendiri, maka masing-masing tidak bisa kita sebut sebagai Atta, tetapi hanyalah faktor-faktor dasar alami seperti cair, panas, udara, tanah.

Pandangan "atta" sebetulnya adalah yang mempercayai bahwa ada sesuatu "inti diri" yang kekal, yang berada di luar khanda. Menurut pandangan Buddha, apakah khanda berdiri sendiri ataupun terintegrasi dalam panca khanda (mahluk), "Atta" tidak pernah ada. "Atta" itu bukanlah Lobha/Dosa/Moha yang tadinya "ada" lalu setelah mencapai kesucian (hilangnya Lobha/Dosa/Moha) "atta"-nya hilang jadi "anatta".
Jadi "atta" itu tidak ada, hanyalah hasil bentukan pikiran (sankhara) yang menciptakannya.


Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Tanya Jawab Seputar AbhiDhamma
« Reply #57 on: 12 August 2008, 09:26:30 PM »
Quote
Kesadaran, Pencerapan, Bentuk Pikiran dan Perasaan, hanya ketika mereka menjadi satu kesatuan fungsional maka disebut Atta (Karena ke-4 nya mengalami perubahan maka Atta pun memiliki sifat yang tidak kekal). Sedangkan ketika Kesadaran berdiri sendiri, Pencerapan berdiri sendiri, Bentuk Pikiran berdiri sendiri, Perasaan berdiri sendiri, maka masing-masing tidak bisa kita sebut sebagai Atta, tetapi hanyalah faktor-faktor dasar alami seperti cair, panas, udara, tanah.

Dalam Abhidhamma kita asumsikan selalu digunakan kebenaran mutlak, yaitu anatta, tidak pernah ada atta, tidak sedang ada atta, dan tidak akan ada atta.

Jika anda menggunakan atta sebagai kebenaran konsep ada "sesuatu", ini bukan Abhidhamma.
Jadi gak relevan.

Tapi, untuk kebenaran konsep, memang ada makhluk-makhluk yang cuma rupa, atau cuma satu jenis khanda saja.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Tanya Jawab Seputar AbhiDhamma
« Reply #58 on: 13 August 2008, 04:01:13 AM »
Mungkin agak kurang jelas pertanyaan saya.
Begini. Saya sendiri tidak beranggapan bahwa ada real Atta (sorry, saya lupa menggunakan tanda petik). ”Atta” yang saya maksud mungkin dikatakan sebagai batin makhluk itu sendiri, misalnya batin si Bedu, si Adul, dll yang dianggap oleh orang pada umumnya sebagai real Atta. Karena perpaduan unsur dari 4 faktor itulah maka ”Atta” itu terbentuk dan karena ke-4 faktor itu mengalami perubahan maka Buddha mengatakan bahwa Atta itu bersifat ilusi.

Sampai sini mulai muncul pertanyaan, yaitu mana yang benar, apakah tidak ada sama sekali Atta atau ada Atta tapi ia bersifat ilusi? Jika kita mengatakan tidak ada Atta bukankah kita akan terjebak dalam konsep Nihilsm?

Saya berpendapat  sama dengan Sdr. Tesla bahwa Atta (dalam pandangan umum) harus ditambah dengan proses dari ke-4 itu yg menghasilkan pandangan bahwa "inilah AKU"
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Tanya Jawab Seputar AbhiDhamma
« Reply #59 on: 13 August 2008, 06:04:45 AM »
Rekan-rekan semua, saya memiliki pandangan seperti ini:

Kesadaran, Pencerapan, Bentuk Pikiran dan Perasaan, hanya ketika mereka menjadi satu kesatuan fungsional maka disebut Atta (Karena ke-4 nya mengalami perubahan maka Atta pun memiliki sifat yang tidak kekal). Sedangkan ketika Kesadaran berdiri sendiri, Pencerapan berdiri sendiri, Bentuk Pikiran berdiri sendiri, Perasaan berdiri sendiri, maka masing-masing tidak bisa kita sebut sebagai Atta, tetapi hanyalah faktor-faktor dasar alami seperti cair, panas, udara, tanah.

Pertanyaanya:
Adakah rekan-rekan yang lain yang juga berpandangan seperti ini?
Sesuaikah pandangan ini dengan sutta dan Abhidhamma? Jika tidak dimanakah ketidaksesuaiannya?

Thanks

YM Mahasi Sayadaw pernah memberikan khotbah tentang hal ini dengan sangat lengkap dan jelas, khotbah berjudul "Long discourse on Anattalakkhana Sutta" bisa dicari melalui google, sedangkan terjemahan bahasa indoensia-nya sebentar lagi akan diposting oleh Sumedho.

 

anything