menunggu kalau ada yang membabarkan... karena saya juga sering kehilangan semangat hidup... T_Tsedikit OOT seh.. gak berhubungan ama sutta.. kalau u/ bro crescent.. coba u/ :
seperti kita ketahui dalam 12 sebab kemerosotan (prabava sutta [sorry bila salah nulis])
ada tertulis tentang malas dan tak bersemangat hidup (bait ke 5)
bagaimana membuat kita bersemangat hidup( atau bersemangat dalam menjalankan kehidupan ini). Adakah sutta yang dapat membantu kita untuk lebih bersemangat hidup dari keterpurukan.
aku menemukan Utthana sutta di dc
1. Bangkitlah! Duduklah tegak-tegak!
Apa untungnya tidur?
Tidur macam apa yang ada bagi yang terserang penyakit,
Yang ditembus oleh anak panah penderitaan? (331)
2. Bangkitlah! Duduklah tegak-tegak!
Berlatihlah dengan mantap untuk mencapai Kedamaian.
Jangan biarkan Raja Kejahatan (Mara) membodohimu dan merengkuhmu ke dalam kekuasaannya,
Karena mengetahui engkau lengah. (332)
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,15244.0.html (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,15244.0.html)
adakah sutta lain nya, kadang manusia pada awal nya bersemangat sampai berapi api tapi setelah itu apinya padam dan susah membangunkan kembali semangat hidup manusia.
mantabLama menghilang sekali muncul komen nya "mantab" muluk :))
hehehe...Kbr sy baik bro, semoga anda juga demikian, thanks atas doa nya...
gmn kbr oma? mantab terus jaya...
Maaf , biasanya orang yang bersemangat adalah orang yang tahu tujuan hidupnya dan tahu pula cara mencapainya.
Kita sebagai umat Buddha tentu punya tujuan yang sama , kebahagiaan dan kedamaian batin.. Kita juga sudah ditunjukan jalan menuju tujuan itu oleh Sang Buddha , yaitu Sila, Samadhi dan Panna. Jadi buka, baca dan renungkan saja Kitab Dhammapada tentu kita akan gembira dan bersemangat.
Bila yang dimaksud adalah cara mengatasi kemalasan atau hilang semangat maka saran yang sudah disampaikan oleh rekan rekan sebelumnya sangat baik , saya tambahkan :
Samyutta Nikaya 46,53 :
Apabila pikiran sedang melempem adalah waktu yang tepat untuk mengembangkan Faktor- faktor Penerangan Sempurna, seperti ; Penyelidikan tentang Dhamma, Energi (Semangat), kegiuran ( Pitti ) maka pikiran yang melempem dapat dibangkitkan.
At jeruk
Sati dapat dikembangkan dengan perhatian pada jasmani
Di ruang terbuka beratap bulan dan bintang
Berjalan dengan perhatian
pada satu rute yg pendek saja, mondar mandir
Biasanya kemalasan akan hilang.
jika memang menyukai membaca
Sadarlah kemalasan tidak akan hilang dengan membaca ttg sati
Kemalasan akan memudar dgn menimbulkan sati.
Membaca bukan sekedar merangkai huruf
Biarlah anak anak belajar membaca
Kitab Suci pun hanyalah kumpulan ayat
Bila cuma hanya dibaca
Bacalah dengan penuh perhatian
Agar makna yang terkandung
Terlihat nyata
Terimakasih . Bagi sebagian memang baik banyak sutta
Ini pendapat kami u jeruk.
Andai anda tahu , gara gara buku dan sutra 2 lemari besar
Sy memiliki 1000 luka. Sakit nya tidak kan terlupakan.
Melepas yg kita miliki , yg dianggap berharga sungguh lebih sulit
daripada melepas sesuatu yg tiada artinya.
Not at jeruk
Bacalah yg penting dan pokok.
sbg mudah pikiran terpusat saat samadi
“Timbunan tulang-belulang yang ditinggalkan oleh seseorang
Dengan berlalunya satu kappa
Akan membentuk tumpukan sebesar gunung
Demikianlah dikatakan oleh Sang Bijaksana.
Ini dikatakan sebagai sebanyak
Dan setinggi Gunung Vepulla
Yang berdiri di utara Gunung Nasar
Di barisan pegunungan di Magadha.
“Tetapi ketika seseorang melihat dengan kebijaksanaan benar
Kebenaran para mulia –Penderitaan dan asal-mulanya,
Penanggulangan penderitaan,
Dan Jalan Mulia Berunsur Delapan
Yang menuju pada penenangan penderitaan
–Maka orang itu, setelah mengembara
Selama paling banyak tujuh kali lagi,
Mengakhiri penderitaan
Dengan menghancurkan segala belenggu.”
SN 15.10
Bolehkah saya tahu , belenggu apa yang harus dihancurkan ?
Bolehkah saya tahu , belenggu apa yang harus dihancurkan ?
Dasar penghancuran adalah patahnya
8 dhamma yg penopang kehidupan, yg dikenal hasta lokiya dharma.
Untung pujian nama baik , dst...
Selama dasarnya ada, tahap berikutnya tidak mungkin ada.
Sutta Pitaka dalam Kanon Pali menjelaskan sepuluh "belenggu-belenggu untuk menjadi":[6]
percaya pada diri (Pali:sakkāya-diṭṭhi)[7]
keraguan atau ketidakpastian, terutama mengenai ajaran (vicikicchā)[8]
Kemelekatan pada ritual dan kebiasaan (sīlabbata-parāmāso)[9]
nafsu indria (kāmacchando)[10]
keinginan buruk (vyāpādo atau byāpādo)[11]
nafsu akan keberadaan materi, nafsu akan kelahiran kembali secara material (rūparāgo)[12]
nafsu akan keberadaan non-materi, nafsu akan kelahiran kembali di dunia tanpa bentuk (arūparāgo)[13]
kesombongan (māno)[14][15]
kegelisahan (uddhaccaŋ)[16]
kedunguan (avijjā)[17]
Terimakasih atas penjelasannya _/\_
Mengenai kemelekatan, apakah tidak termasuk kemelekatan pada hal lainnya ?
Tolong dapat di jelaskan juga : Apakah keterikatan (terutama terhadap keluarga ) itu merupakan kemelekatan ?
krn malem flu, jd bangun 2 jam lbh lambat dr biasanya. set alarm jam 15 mnt[/i]
br tarik nafas bbrp kali, keluarga bangun. anak berusaha menarik perhatian, dgn mencubit. krn diam saja, dia mulai bermain di atas meja kaca. krn berbahaya, terpaksa bangun dr meditasi, dan menurunkannya. br sebentar, anak mulai menjambak rambut. dan trakhir memukulkan hp ke kepala :'(
for saving my life, ga jadi meditasi deh hr ini :'(
Ini jawabannyaQuote from: langitbiru link=topic=649.msg10424#msg10424 date=1190959509
Jumat, 28 Sept 2007
[ikrn malem flu, jd bangun 2 jam lbh lambat dr biasanya. set alarm jam 15 mnt[/i]
br tarik nafas bbrp kali, keluarga bangun. anak berusaha menarik perhatian, dgn mencubit. krn diam saja, dia mulai bermain di atas meja kaca. krn berbahaya, terpaksa bangun dr meditasi, dan menurunkannya. br sebentar, anak mulai menjambak rambut. dan trakhir memukulkan hp ke kepala :'(
for saving my life, ga jadi meditasi deh hr ini :'(
Nah ini kemelekatan bukan :| _/\_
Nah ini kemelekatan bukan :| _/\_
Bagaimana jika :
Itu bukan upadana.
Syratnya
Keluarga yg mandiri
Tentu sesuai pancasila
Jika bukan upadana itu sangat baik.
Namun melihat proses itu upadana sudah ada. _/\_
sutta yang jika dibaca dijamin membuat kita bersemangat untuk hidup adalah
dhammacakka sutta menurut saya.
di dalamnya adalah inti buddhisme. ada anicca , anatta, dukkha.dkk
kita bersemangat hidup untuk membahagiakan makhluk lain. (kalau ternyata makhluk lain dan diri kita sesungguhnya tidak ada, siapa yang diselamatkan dan siapa yang menyelamatkan?ha4)
Ajahn Chah pernah bilang, "Ah betapa bahagianya setelah mengetahui ternyata tidak ada kebahagiaan di dunia ini." ha3
Jika bukan upadana itu sangat baik.
Namun melihat proses itu upadana sudah ada. _/\_
saat melihat upadana, timbul bosan, mesti begitu selalu.
timbul dorongan u melepas. jika dorongan itu lebih besar dari upadana
ya baik sekali . satu hal ikatan sudah kendur.
tahu bagaimana rasanya diikat, tentu mengerti gembiranya ikatan kendur.
Dhammapada Bab XVIII, 17
Tiada api yang dapat menyamai nafsu,
Tiada jepitan yang dapat menyamai kebencian,
Tiada jaring yang dapat menyamai ketidak tahuan,
Dan tiada arus yang sederas nafsu keinginan
_/\_
Dhammapada Bab XVIII, 17
Tiada api yang dapat menyamai nafsu,
Tiada jepitan yang dapat menyamai kebencian,
Tiada jaring yang dapat menyamai ketidak tahuan,
Dan tiada arus yang sederas nafsu keinginan
_/\_
sutta yang jika dibaca dijamin membuat kita bersemangat untuk hidup adalah
dhammacakka sutta menurut saya.
di dalamnya adalah inti buddhisme. ada anicca , anatta, dukkha.dkk
kita bersemangat hidup untuk membahagiakan makhluk lain. (kalau ternyata makhluk lain dan diri kita sesungguhnya tidak ada, siapa yang diselamatkan dan siapa yang menyelamatkan?ha4)
Ajahn Chah pernah bilang, "Ah betapa bahagianya setelah mengetahui ternyata tidak ada kebahagiaan di dunia ini." ha3
Bro, maaf nih agak usil ;D koq bisa dikatakan bahwa perkataan Ajahn Chah menyemangati bagian mana yang menimbulkan semangat.... tidak Ada kebahagiaan koq bahagia??? Bukankah pernyataan tersebut nampaknya sangat pesimis terhadap hidup itu sendiri??? :-?
Dhammapada Bab XVIII, 17
Tiada api yang dapat menyamai nafsu,
_/\_
mengendalikan mata adalah baik
mengendalikan telinga adalah baik
mengendalikan lidah adalah baik
mengendalikan hidung adalah baik
mengendalikan badan jasmani adalah baik
pengendalian panca indria adalah baik
awal dari keseimbangan.
sama spt belajar sila. pada awalnya pasti sama.banyak melanggar, merasa diatur tidak boleh begini,
tidak boleh begitu.setelah bisa tanpa melanggar, bisa melihat orang sekitarnya tanpa pancasila.
setelah mampu melihat, ia merasa lebih baik menjalankan sila daripada spt itu.
perubahan ini melewati banyak proses dalam belajar.demikian pula apa yg disampaikan bikkhu tsb.
Sungguh membahagiakan jika di rumah ada betet yang bisa berkicau sendiri tanpa diajak bersiul. DC memang beruntung.
Kalau kicauannya mencapai level -5 seharusnya (auto-)banned
mengapa namamu kamu ubah menjadi seniya, hai conan