//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: BrahmaJala Sutta..  (Read 8713 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: BrahmaJala Sutta..
« Reply #15 on: 11 December 2008, 08:24:47 AM »
Quote
17. Mereka masih tetap membicarakan hal-hal yang kurang berguna seperti cerita tentang politik, pemerintahan, kriminal, peperangan, teror, makanan dan minuman, pakaian, tempat tidur, perhiasan, wangi-wangian, keluarga, kendaraan, desa, kampung, kota, negara, kemiliteran, gosip di jalanan, di tepi sungai, setan, hal yang tidak berujung-pangkal, spekulasi tentang terciptanya daratan dan lautan, maupun hal eksistensi dan non-eksistensi.

Setelah membaca mengenai tulisan diatas...

Lalu apakah yg harus di bicarakan oleh seorang umat awam agar mendapatkan pembicaraan yang lebih berguna?
Apakah hanya membicarakan hal-hal sebatas keagamaan saja?

Mohon pendapat bro/sis sekalian...

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

Itu adalah peraturan untuk para anggota Sangha. Buddha mengatakan bahwa jika para Bhikkhu tidak membicarakan dhamma, sebaiknya mereka mempertahankan kesunyian yang agung.

Untuk umat awam, boleh-boleh saja melakukannya. Tapi kembali lagi kalau dalam konteks pencapaian kesucian, apakah manfaatnya membicarakan hal2 tersebut? Bukankah hanya menambah Lobha-Dosa-Moha?

Offline Sunce™

  • Sebelumnya: Nanda
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.350
  • Reputasi: 66
  • Gender: Male
  • Nibbana adalah yang Tertinggi
Re: BrahmaJala Sutta..
« Reply #16 on: 11 December 2008, 08:27:57 AM »
setuju ama Kainyn_Kutho...

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: BrahmaJala Sutta..
« Reply #17 on: 11 December 2008, 09:30:42 AM »
setuju ama Kainyn_Kutho...

"Nandaka, adalah baik orang sepertimu yang telah meninggalkan rumah dan menjadi pertapa, duduk dengan pembicaraan dhamma, seperti yang telah kau lakukan. Nandaka, bagi mereka yang berkumpul, ada dua hal yang dilakukan. Membicarakan Dhamma atau mengamati kesunyian yang agung..." 
Anguttara Nikaya, Navaka, Nandaka Suttam.

Kebetulan nama salah satu Bhikkhu yang dinasihati demikian mirip tuh (Nanda & Nandaka).  ;D

Offline Sunce™

  • Sebelumnya: Nanda
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.350
  • Reputasi: 66
  • Gender: Male
  • Nibbana adalah yang Tertinggi
Re: BrahmaJala Sutta..
« Reply #18 on: 11 December 2008, 09:36:34 AM »
hahahaha....... :))

mungkin dulu itu gua... ;D

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: BrahmaJala Sutta..
« Reply #19 on: 18 January 2009, 12:30:45 PM »
1. Eternalis (sassata vada), yang menyatakan bahwa jiwa dan dunia adalah kekal dengan empat pandangan.
2. Semi-Eternalis (sassata-asassata vada), yang menyatakan bahwa jiwa dan dunia adalah sebagian kekal dan sebagian tidak kekal, dengan empat pandangan.
3. Ekstensionis (antanantika), yang menyatakan bahwa jiwa dan dunia adalah terbatas dan tak terbatas, dengan empat pandangan.
4. Berbelit-belit (amaravikkhepika), yang tatkala suatu pertanyaan diajukan kepadanya, mereka menjawab dengan cara berbelit-belit, sehingga membingungkan, dengan empat pandangan.
5. Asal mula sesuatu terjadi adalah secara kebetulan (adhiccasamuppanika), yang menyatakan bahwa jiwa dan dunia terjadi tanpa adanya suatu sebab, dengan dua pandangan.

Semua itu adalah pandangan yang didasarkan pada keadaan masa lampau.

1. Setelah meninggal, kesadaran tetap ada (uddhamaghatanikasannavada), yang menyatakan bahwa jiwa tetap hidup terus setelah meninggal, dengan enam belas pandangan.
2. Setelah meninggal, kesadaran tidak ada (uddhamaghatanika asanni vada), yang menyatakan bahwa setelah meninggal jiwa tanpa kesadaran, dengan delapan pandangan.
3. Setelah meninggal, ada kesadaran dan tanpa kesadaran (uddhamaghatanika n’evasanni nasanni vada), yang menyatakan bahwa setelah meninggal jiwa memiliki kesadaran dan tanpa kesadaran, dengan delapan pandangan.
4. Annihilasi (ucchedavada), yang menyatakan bahwa setelah meninggal, makhluk binasa, hancur dan lenyap, dengan tujuh pandangan.
5. Kebahagiaan mutlak nibbana dapat dicapai dalam kehidupan sekarang ini (ditthadhammanibbanavada), dengan lima pandangan.


maksud pandangan2 ini apa yah?