//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Nuna, Rodinia, Pangaea dan akan datang Amasia  (Read 3367 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Nuna, Rodinia, Pangaea dan akan datang Amasia
« on: 12 February 2012, 07:57:35 PM »
 Nuna 1,8 miliar tahun lalu,
Rodinia pada satu miliar tahun lalu,
dan Pangaea 300 juta tahun lalu.

[qoute] VIVAnews - Bagi kalangan awam,
prediksi ilmiah sekelompok peneliti
geologi dari Universitas Yale, AS,
berikut ini tergolong tidak masuk akal.
Ramalan mereka bahwa benua-benua
besar di muka Bumi akan kembali
bersatu sekitar 50-200 juta tahun
mendatang dan membentuk "benua
super," bagi publik kebanyakan tidak
lebih dari bualan yang sulit dicari
pembenarannya.
Bagaimana mungkin bisa meramalkan
gejala alam untuk ratusan juta tahun
mendatang? Umur manusia saja tidak
sampai ribuan tahun, begitu rata-rata
komentar kalangan pembaca begitu
VIVAnews pertama kali menyampaikan
kabar ini pada 8 Februari 2012,
dengan mengutip informasi dari
media massa internasional.
Media-media mancanegara mengutip
prediksi ini dari Nature, sebuah jurnal
ilmiah yang mempublikasi analisis
peneliti dari Universitas Yale itu.
Kendati kontroversial dan perlu
pendalaman ilmiah lebih lanjut, tim
peneliti pimpinan Ross Mitchell itu
hakulyakin bahwa benua-benua yang
ada sekarang akan membentuk suatu
"benua super". Kejadian itu, menurut
mereka, sudah pernah terjadi,
setidaknya tiga kali dengan rentang
waktu ratusan juta tahun.
Melalui penelusuran riset geologi
dengan bantuan teknologi komputer,
tim peneliti percaya bahwa Amerika
dan Eurasia akan bertubrukan di
Kutub Utara. Afrika dan Australia pada
akhinya akan bergabung juga dengan
benua super itu. Tim ilmuwan yakin
benua-benua itu terakhir kali menyatu
pada 300 juta tahun silam, menjadi
sebuah wilayah yang disebut Pangaea.
Bagi mereka, penggabungan kembali
benua-benua besar itu sesuatu yang
logis. Daratan pada dasarnya bergerak
secara konstan saat terjadi aktivitas
tektonik di suatu bagian permukaan
Bumi atau disebut sebagai lempeng.
Aktivitas ini membentuk daerah-
daerah seperti Mid-Atlantic Ridge--
yang menjadi lokasi Islandia--dan
wilayah-wilayah seperti yang terlihat di
lepas pantai Jepang, di mana
lempeng-lempeng kecil
bersinggungan satu dengan yang lain.
"Lempeng-lempeng benua ini pada
dasarnya terus bergerak, mungkin
secepat pertumbuhan kuku jari kita,"
kata Mitchell. "Perkembangannya
memang lambat, namun terus
bertambah selama ratusan juta
tahun," lanjut Mitchell sebagaimana
dikutip NPR.
Para peneliti geologi itu yakin bahwa,
dalam kurun miliaran tahun,
pergeseran lempeng-lempeng kecil
itu, secara berkala, juga
menggerakkan lempeng-lempeng
benua dalam waktu bersamaan. Inilah
yang memunculkan hipotesis atas
terbentuknya sejumlah benua super
bernama Nuna 1,8 miliar tahun lalu,
Rodinia pada satu miliar tahun lalu,
dan Pangaea 300 juta tahun lalu.
Tim peneliti pun sudah menyiapkan
nama baru bila benua-benua besar
kembali bersatu, yaitu Amasia. Ini
berdasarkan perkiraan bakal
bertemunya benua Amerika dan Asia.
Perdebatan teoretis
Menjadi pertanyaan besar: bagaimana
proses pembentukan benua super
itu? Isu ini terus menjadi perdebatan
para ilmuwan selama bertahun-tahun.
Menurut The Christian Science
Monitor, setidaknya ada dua teori
yang saling bersaing menjelaskan soal
benua super. Teori pertama disebut
introversi yang berasumsi bahwa
lempeng samudera antar benua yang
terbentuk ketika benua super
meregang dan berpisah, berhenti
berpencar. Sedemikian rupa itu
terjadi, sehingga tak ada lagi yang
membuat benua-benua menyatu
kembali dan bergabung membentuk
benua super yang lain.
Yang kedua adalah model ekstroversi,
yang secara berkebalikan,
menganggap bahwa lempeng
samudera yang terbentuk ketika
sebuah benua super meregang dan
terpisah, akan terus berpencar.
Benua-benua itu terus bergerak
mengapung terpisah, menjauh, dan
bertemu di sisi lain planet untuk
kemudian melebur menjadi satu.
Tim peneliti Yale sendiri menawarkan
model baru, tentang bagaimana
benua super terbentuk. Dengan
mengukur daya magnetis sampel
geologi kuno, para ilmuwan
berspekulasi bahwa benua super baru
"Amasia" tidak terbentuk di katulistiwa,
melainkan di sekitar Kutub Utara.
Mitchell dan sejumlah koleganya
mengumpulkan berbagai sampel
geologis dan mengukur orientasi
magnetisnya. Untuk mengetahui,
bagaimana bebatuan menyelaraskan
diri dengan kutub magnet Bumi.
Mineral akan kehilangan kemampuan
mereka untuk menyelaraskan dengan
magnet Bumi pada suhu tertentu,
yang disebut suhu Curie--sekitar 1.400
derajat Fahrenheit. Namun, ada
sejumlah batuan yang terbentuk
dalam suhu ekstrem, hingga suhunya
turun ke bawah Suhu Curie sehingga
keberpihakan magnetik menjadi
terkunci di tempatnya.
Tim Yale juga meneliti sampel batuan
kuno, dari berbagai usia. Karena
semua batuan akan terorientasi pada
kutub bumi, mereka bisa mengaitkan
perubahan sejalan dengan gerakan
benua. Mereka kemudian
menggunakan  informasi ini untuk
membangun sebuah model baru
tentang bagaimana kontinen super
terbentuk.
Teori baru, orthoversi menyatakan
bahwa benua akan bergerak menuju
Kutub Utara, bukan ke arah ekuator
atau kembali ke titik awal mereka.
Posisi Amasia akan miring 90 derajat
dari tempat Pangea dulu berada.
Mereka mengungkapkan perlu
penelitian lebih lanjut kapan dan di
mana reuni antarbenua itu terbentuk
dengan merujuk pada gejala-gejala
pertemuan sebelumnya. "Kami cukup
familiar dengan konsep Pangaea,
namun belum ada data yang cukup
meyakinkan untuk menduga
bagaimana benua super itu
terbentuk," kata Mitchell.
Mengomentari hasil riset mereka, ahli
geologi dari Open University, David
Rothery, mengatakan penelitian itu
dapat memberi pemahaman yang
lebih luas kepada publik akan sejarah
planet Bumi. "Kita bisa memahami
lingkungan di masa lalu dengan lebih
baik bila kita tahu persis di mana
posisinya," kata Rothery seperti dikutip
laman BBC News .
Namun, Rothery tidak ambil pusing
ikut menggunjingkan prediksi tim
peneliti Yale mengenai terbentuknya
kembali Benua Super dalam ratusan
juta tahun mendatang. "Sebagai orang
Eropa, saya tidak begitu peduli apakah
benua-benua itu akan bertemu di
Kutub Utara atau apakah Inggris akan
tubrukan dengan Amerika di masa
yang begitu lama," kata Rothery. (kd)
© VIVAnews[/qoute]


 us.wap.vivanews.com/news/read/287257-prediksi-heboh-munculnya-lagi-benua-super

hmm, Bukannya Buddha Sakyamuni  adalah Buddha yang ke tiga di dunia ini?

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Nuna, Rodinia, Pangaea dan akan datang Amasia
« Reply #1 on: 13 February 2012, 06:11:25 AM »
Bukannya Buddha Sakyamuni  adalah Buddha yang ke tiga di dunia ini?

peryataan ini sumbernya dari vivanews juga ?  :)
« Last Edit: 13 February 2012, 06:16:18 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Nuna, Rodinia, Pangaea dan akan datang Amasia
« Reply #2 on: 13 February 2012, 08:35:41 AM »
bukan ini, pertanyaan wa? bukan nya Buddha sakyamuni di dunia ini adalah Buddha ketiga ( dari 80 buddha yang akan ada di dunia ini), kalau tidak salah ingat?

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Nuna, Rodinia, Pangaea dan akan datang Amasia
« Reply #3 on: 13 February 2012, 12:45:01 PM »
bukan ini, pertanyaan wa? bukan nya Buddha sakyamuni di dunia ini adalah Buddha ketiga ( dari 80 buddha yang akan ada di dunia ini), kalau tidak salah ingat?

berarti yang akan datang masih akan muncul 77 Buddha lagi , wow !  :)
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Nuna, Rodinia, Pangaea dan akan datang Amasia
« Reply #4 on: 13 February 2012, 02:17:36 PM »
gak pernah denger soal buddha ke 3..
setahuku yang ada tuh buddha ke-27 (jika dihitung dari zaman buddha tanhankara) atau ke-24 (jika dihitung dari buddha dipankara) atau buddha ke-7 (jika dihitung dari buddha kassapa) dan buddha ke-4 di bhadda kappa ini...
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Nuna, Rodinia, Pangaea dan akan datang Amasia
« Reply #5 on: 14 February 2012, 06:49:01 AM »
menurut cerita demikian,
Buddha Gotama adalah Sammasambuddha ke 4 dalam Bhadda Kappa ini dan akan muncul yang ke 5 Buddha Metteya
Sejak munculnya Sammasambuddha Dipankara, Bodhisatta mulai berikrar utk menjadi Sammasabuddha, dan jarak waktu dalam pencapaian Sammasambuddha, Bodhisatta melalang buana di alam samsara dan Bodhisatta 'berhasil' bertemu 23 Sammasabuddha yang muncul.
Dan sebelum jaman Buddha Dipankara muncul, tentunya masih banyak SammasamBuddha muncul dan berlalu dan hal ini tidak bisa dihitung lagi.
Dan begitu pula sesudah Buddha Gotama, Buddha Metteya tentunya masih akan muncul lagi SammasamBuddha lainnya.....

Jadi istilah sampai Buddha kesekian dan seterusnya sampai ratusan dan ribuan.... tentunya semuanya hanya spekulasi dan cerita.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

 

anything