//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Sukma Kemenyan

Pages: 1 2 [3] 4 5 6 7 8 9 10 ... 117
31
Meditasi / Re: apa artinya jika meditasi anda melihat kehidupan lalu
« on: 12 January 2015, 10:28:14 PM »
Bisa ngelihat Kehidupan Lampau?
Artinya apaan?
Udah sakti mungkin... :D


Mungkin yg seharusnya ditanyakan,
Apa gunanya mengakses informasi kehidupan lampau?

32
Theravada / Re: Pengertian Nibbana
« on: 12 January 2015, 10:16:39 PM »
Bagaimana JMB8 bisa mademin?
Karena JMB8 emang dirumusin untuk mendukung pemahaman panca.khanda

33
Theravada / Re: Pengertian Nibbana
« on: 12 January 2015, 10:13:41 PM »
Apa pengertian nibbana?
Padam

Padam apa?
Padamnya tanha

Tanha apa?
1. Kämatanhä : kehausan akan kesenangan indriya, ialah kehausan akan :
a. bentuk-bentuk (indah)
b. suara-suara (merdu)
c. wangi-wangian
d. rasa-rasa (nikmat)
e. sentuhan-sentuhan (lembut)
f. bentuk-bentuk pikiran


2. Bhavatanhä : kehausan untuk lahir kembali sebagai manusia berdasarkan kepercayaan tentang adanya "atma (roh) yang kekal dan terpisah" (attavada)

3. Vibhavatanhä : kehausan untuk memusnahkan diri, berdasarkan kepercayaan, bahwa setelah mati tamatlah riwayat tiap-tiap manusia (ucchedaväda).


Sudah cukup detail kah?

34
Diskusi Umum / Re: PIKIRAN ITU DI MANA YAH...???
« on: 24 December 2014, 06:23:47 PM »
Di 5+1 pintu indera:
1. sentuhan,
2. rasa/taste/pengecap,
3. bau/wangi2an,
4. penglihatan,
5. pendengaran dan
+1 pikiran itu sendiri

Kenapa pintu indera?
Karena pikiran terpercik dari contact (phassa)

Dengan kata lain, menjaga indera = menjaga pikiran


Lalu dimana pikiran?
Kelihatannya semua saraf bertemunya di otak,
mungkin... otak merupakan wajan dimana semua bumbu-indera bertemu

36
ya gambar lampu teplok :|
emang ada arti lain ?

37
Akan tetapi,
Jikalau anda merasa telah cukup mengerti,
dan merasa yakin jikalau anda sudah paham.

dan anda merasa bahwa perlu untuk tetap menyalahkan faktor external untuk segala macam "kesialan" anda

Silahkan, silahkan dilanjutkan...
Kami hanya mampu berharap semoga anda segera terbebas dari segala macam kesialan dan,
Semoga anda memperoleh kedamaian

38
Mengutip kembali yang di sebelah,

Xan To,
Seperti yang saya sudah sampaikan...
"Ada yang janggal dengan segala macam pengalaman anda dengan Mahluk Gaib (Baik itu Kwan Im, Tu Ti Kung)"

Janggal bagaimana ?
"Sepemahaman gue, mereka ngga pernah menta gini2."
Apa lagi menta-menta di beliin rumah, dibikinin kelenteng.


Lalu pengalaman Xan To ini apaan ?
Sesuai yang telah kamu sebut, "Suhu... "

Suhu dalam pengertian umum bisa macem2x, contoh:
- Orang Botak yang bernaung didalam vihara (Bhante / Bhikkhu)
- Orang Pinter yang memberikan konsultasi spiritual/supranatural (Suhu / Master / Dang Ki)

Mengingat bhante/bhikkhu tidak butuh tempat tinggal, apa lagi memiliki,
Maka saya kira "Suhu" disini refer ke "Orang Pinter", Betul ?


Nah,
Semakin saya baca tulisan anda, semakin ngoral-ngidul,
dan semakin banyak tulisan yang berdasarkan "kata orang... kata sianu... kata suhu..."

Mengingat tradisi yang anda jalankan kebanyakan tradisi dan budaya cina,
Disini, saya ingin mengenalkan sarana Pak Pwee...

Apa itu Pak Pwee ?
Kayu kembar yang menjadi sarana untuk bertanya kepada dewa/dewi di altar

Cara bertanyanya ?
Tata Cara Penggunaan Sarana Pak Pwee:

Di Altar Vihara Tri Dharma atau klenteng tersedia sarana komunikasi sederhana yang disebut Pak Pwee, komunikasi antara ummat dengan dewa yang duduk di altar. Komunikasi ini sifatnya searah, ummat bertanya dan dijawab dengan "ya" atau "tidak" dengan melemparkan atau menjatuhkan dua keping kayu ke lantai, yang disebut pak pwee. Bagi ummat Tri Dharma yang sudah biasa ibadah di Vihara tentu sudah mengenal alat pak pwee ini, tapi masih banyak yang kurang mengerti dan memahami secara benar prosedur atau tata cara pelaksanaannya atau menjalankannya.

Orang atau ummat yang bertanya kepada dewa di altar perlu dapat menyusun pertanyaan-pertanyaan yang dapat dijawab dengan "ya" atau "tidak" saja, jangan membuat pertanyaan yang tidak dapt dijawab dengan "ya" atau "tidak".

Misalnya pertanyaan, baik apa tidak saya membaca manra maha Karuna Dharani?
Pertanyaan seperti ini tidak dapat dijawab, sebab kalau jawabannya "ya" ini untuk yang baik atau yang tidak baik.


Jadi pertanyaan yang benar adalah, apakah baik saya membaca mantera Maha Karuna Dharani?
Kalau misalnya jawabannya baik,
buatlah pertanyaan kedua yang sifatnya menguatkan jawaban pertama.

Misalnya, apakah mantra itu berguna untuk saya?
Kalau jawabnya "ya" ini berarti anda sudah mendapatkan penjelasan dan jawaban mantra itu baik anda baca dan akan berguna atau bermanfaat untuk anda.

Sebaiknya disiapkan dulu susunan pertenyaan, baru menghadap ke altar untuk bertanya.
Kalau tidak, yang belum biasa bertanya dengan pak pwee, baru dua tiga kali bertanya sudah berhenti tidak dapat bertanya lagi.


  • Jawaban "ya" ditandai dengan posisi kayu pak pwee "satu terbuka, satu tertutup".
  • Jawaban "tidak" ditandai posisi kayu pak pwee keduanya tertutup.
  • Kalau jawabannya berupa posisi kayu pak pwee terbuka keduanya,
       ini berarti pertanyaan yang diajukan tidak jelas atau kurang jelas.
       Buat pertanyaan yang lebih spesifik atau lebih rinci dan ulangi lagi bertanya.
       Juga dapat berarti pertanyaan anda belum waktunya untuk dijawab, atau belum boleh ditanyakan.
       Jawaban dengan posisi kayu pak pwee terbuka keduanya, hanya boleh diulang dua kali.

Ilustrasi Pak-Pwee


So...
Silahkan anda bertanya sendiri ke altar di kelenteng terdekat,
Entah itu kepada Kwan Im, ataupun Tu Ti Kung, ataupun Eyang Surya Kencana, ataupun Ganesha, ataupun entahlah...

Pertanyaan apa?, contoh:
1. Benarkah saya dijagain Mak Kwan Im?
2. Benarkah Mak Kwan Im meminta saya untuk membelikan rumah untuk di jadikan kelenteng ?
3. dan segala macam pertanyaan yang menganjal nya elo.

Masih bingung juga?
Sini gue yang dampingi nanya...
sama-sama masih di jakarta dan sekitarnya kan?

39
Meditasi / Re: Kadar....
« on: 05 November 2014, 10:22:51 PM »
Iya, yg ditanya kan kadarnya, mbah ^:)^
ngapaen di pikirin?
ntar attached pulak :hammer:



Quote
Perenungan Tilakhana ? Vipass donk mbah?
Iya,
Moga moga dengan "kadar" absorb,
Bisa menembus "dinding" LDM

40
Meditasi / Re: Kadar....
« on: 05 November 2014, 09:35:26 PM »
Conan,
Ah... Itu khan kalo attached di "asik"nya Jhana.

IMO,
Bermodalkan Jhana,
Lanjut ke Perenungan ke Tilakhana

41
Diskusi Umum / Re: Bodhisatva-yana?
« on: 05 November 2014, 09:11:48 PM »
Semoga aku memutar roda Dharma yang tidak ada yang menyamainya, dan yang dihormati dan dimuliakan oleh para dewa dan manusia

Ngga ada ikrar-super (semua mahluk),
Hanya ikrar memutar (menemukan+mengajar) dhamma

42
Meditasi / Re: Kadar....
« on: 05 November 2014, 09:01:25 PM »
Sudah absorp, lalu kapan berhenti?
Ya terserah...

Inti latihan bukan seberapa lama kita bisa absorp,
Tapi seberapa ahli kita mengendalikan faktor2 jhana

Seberapa ahli kita keluar-masuk, naik-turun

43
Meditasi / Re: Kadar....
« on: 05 November 2014, 08:57:45 PM »
Awalnya bukannya sudah vitaka (mengarahkan pikiran ke objek) ?
Namun, apakah vicara (pikiran tertambat diobjek)?

Biasanya sih belon,
Soalnya nivarana belon clear...

Seiiring tekunnya latihan,
nivarana bisa ketekan

Dengan vitaka yang bebas nivarana,
Maka bakal kelihatan vicara...

Dengan vitaka+vicara muncul,
Piti pun mendekat...

Dengan vitaka+vicara+piti,
Tak lama sukha pun menepi...

Dengan vitaka+vicara+piti+sukha,
Ekagatta pun hadir...


Begitu bukan?

44
Diskusi Umum / Re: Bodhisatva-yana?
« on: 05 November 2014, 10:29:16 AM »
Ngga kelihatan awal bodhisatta-vow aneh2'nya
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.026.than.html

45
Studi Sutta/Sutra / Re: Rahula... mn62 v ea17.1
« on: 04 November 2014, 03:03:53 AM »
mana yg terdistorsi?
kenapa bisa ada distorsi?
500 arhats seharusnya, bisa mencegah distorsi, bagaimana teknis-konsili sebenarnya?

or?
distorsi driven by purposes? what purposes?

disini,
keduanya (baik canon dan agama) menjelaskan event yang sama,
but kenapa, beda output?

Pages: 1 2 [3] 4 5 6 7 8 9 10 ... 117