Kami bernamaskara kepada Yang Mulia Bhante,
Namo Buddhaya, Bhante dan para Kalyanamitta yang berbahagia dalam Buddha Dhamma,
Di bawah ini adalah Kunci Jawaban Latihan 13:
13
Kunci Jawaban Latihan 13
13.1 Terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia1. Buddho vihārasmiṃ sannipatantānaṃ manussānaṃ
dhammaṃ deseti.
/Buddha di wihara yang sedang berkumpul orang-
orang Dhamma membabarkan/
= Buddha membabarkan Dhamma kepada orang-orang
yang sedang berkumpul di wihara.
2. Buddhassa pūjetuṃ cintento upāsako pupphāni ocināti.
/kepada Buddha untuk mempersembahkan sedang
berpikir upasaka bunga-bunga memetik/
= Upasaka memetik bunga-bunga, sedang berpikir
untuk persembahkan kepada Buddha.
3. Te patte udakena pūrentā gītaṃ gāyanti.
/mereka mangkuk-mangkuk (dengan) air yang sedang
mengisi lagu menyanyikan/
= Mereka yang sedang mengisi mangkuk-mangkuk
dengan air, menyanyikan lagu.
4. Tumhe araññe vasante mige pīḷetvā asappurisā hotha.
/kalian di hutan yang sedang tinggal rusa-rusa setelah
mengganggu orang-orang jahat menjadi/
= Kalian menjadi orang-orang jahat setelah
mengganggu rusa-rusa yang sedang tinggal di hutan.
5. Mayaṃ āpaṇaṃ gantvā vāṇijehi saddhiṃ kathetvā
dhaññaṃ vikkiṇāma.
/kami pasar setelah pergi (dengan) pedagang-
pedagang dengan setelah berbicara jagung menjual/
= Setelah pergi [ke] pasar [dan] berbicara dengan
pedagang-pedagang, kami menjual jagung.
6. Tvaṃ uḍḍentaṃ sukaṃ disvā gaṇhituṃ icchasi.
/anda yang sedang terbang burung kakaktua setelah
melihat untuk menangkap berharap/
= Setelah melihat burung kakaktua yang sedang
terbang, Anda berharap untuk menangkap [-nya].
7. Pabbatamhā udentaṃ candaṃ passituṃ kumāro
gharamhā dhāvati.
/dari gunung yang sedang terbit bulan untuk melihat
anak laki-laki dari rumah berlari/
= Anak laki-laki berlari dari rumah untuk melihat
bulan yang sedang terbit dari gunung.
8. Ahaṃ kassakehi saha khettasmiṃ rukkhe ropemi.
/saya (dengan) petani-petani dengan di ladang pohon-
pohon menanam/
= Saya menanam pohon-pohon di ladang dengan
petani-petani.
9. Mayaṃ amaccehi saha mantentā pāsādasmiṃ āsanesu
nisīdāma.
/kami (dengan) menteri-menteri dengan yang sedang
berdiskusi di istana di tempat-tempat duduk duduk/
= Kami yang sedang berdiskusi dengan menteri-
menteri duduk di tempat-tempat duduk di istana.
= Kami duduk di tempat-tempat duduk di istana,
sedang berdiskusi dengan menteri-menteri.
10. Tumhe Tathāgatassa sāvake nimantetvā dānaṃ detha.
/kalian [kepunyaan] dari Tathagata (Buddha) siswa-
siswa setelah mengundang derma memberikan/
= Kalian memberikan derma setelah mengundang
siswa-siswa Tathagata
= Setelah mengundang siswa-siswa Tathagata, kalian
memberikan derma.
11. Upāsakā vihāraṃ gantvā dīpe jāletvā dhammaṃ sotuṃ
nisīdanti.
/upasaka-upasaka wihara setelah pergi lampu-lampu
setelah menyalakan Dhamma untuk mendengarkan
duduk/
= Setelah pergi [ke] wihara [dan] menyalakan lampu-
lampu, upasaka-upasaka duduk untuk
mendengarkan Dhamma.
12. Luddako sīsaṃ (kepala) dussena chādetvā nisīditvā
sakuṇe māretuṃ ussahati.
/pemburu kepala (dengan) kain setelah menutup
setelah duduk burung-burung untuk membunuh
berusaha/
= Setelah duduk [dan] menutup kepala dengan kain,
pemburu berusaha untuk membunuh burung-
burung.
= Pemburu berusaha untuk membunuh burung-
burung setelah duduk [dan] menutup kepada dengan
kain.
13. So vane āhiṇḍante goṇe gāmaṃ ānetvā vāṇijānaṃ
vikkiṇāti.
/ia di hutan yang sedang berkeliaran sapi-sapi jantan
dusun setelah membawa serta kepada pedagang-
pedagang menjual/
= Setelah membawa serta sapi-sapi jantan yang
sedang berkeliaran di hutan [ke] dusun, ia jual
kepada pedagang-pedagang.
14. Tvaṃ āpaṇehi bhaṇḍāni kiṇitvā sakaṭena ānetvā gehe
ṭhapesi.
/anda dari toko-toko barang-barang setelah membeli
dengan pedati setelah membawa serta di rumah
menyimpan/
= Setelah membeli barang-barang dari toko-toko [dan]
membawa serta dengan pedati, Anda simpan di
rumah.
15. Tumhe kakacehi rukkhe chinditvā pabbatamhā pātetha.
/kalian (dengan) gergaji-gergaji pohon-pohon setelah
menebang dari gunung menjatuhkan/
= Setelah menebang pohon-pohon dengan gergaji-
gergaji, kalian jatuhkan dari gunung.
= Kalian jatuhkan dari gunung setelah menebang
pohon-pohon dengan gergaji-gergaji.
16. Dhammena manusse pālentā bhūpālā akusalaṃ
parivajjenti.
/(dengan) Dhamma orang-orang yang sedang
memerintah raja-raja kejahatan menghindari/
= Raja-raja yang sedang memerintah orang-orang
dengan Dhamma, menghindari kejahatan.
17. Saccaṃ ñātuṃ icchanto ahaṃ samaṇehi pañhe pucchāmi.
/kebenaran untuk mengetahui yang sedang berharap
saya dari bhikkhu-bhikkhu pertanyaan-pertanyaan
menanyakan/
= Saya yang sedang berharap untuk mengetahui
kebenaran, menanyakan pertanyaan-pertanyaan
dari bhikkhu-bhikkhu.
18. Dānaṃ datvā sīlaṃ rakkhantā sappurisā saggalokaṃ
pāpuṇanti.
/derma setelah memberikan sila yang sedang menjaga
orang-orang baik alam surga mencapai/
= Setelah memberikan derma, orang-orang baik yang
sedang menjaga sila, mencapai alam surga.
19. Dhaññaṃ miṇanto kassako āpaṇaṃ netvā dhaññaṃ
vikkiṇituṃ cinteti.
/jagung yang sedang menimbang petani pasar setelah
membawa jagung untuk menjual berpikir/
= Petani yang sedang menimbang jagung, berpikir
untuk menjual jagung setelah bawa [ke] pasar.
20. Ahaṃ pattena pānīyaṃ pivanto dvārasmiṃ ṭhatvā
maggaṃ olokemi.
/saya (dengan) mangkuk air minum yang sedang
meminum di pintu setelah berdiri jalan melihat/
= Saya yang sedang meminum air minum dengan
mangkuk, melihat jalan setelah berdiri di pintu.
21. So āpaṇamhā khīraṃ kiṇituṃ puttaṃ pahiṇāti.
/ia dari toko susu untuk membeli putra mengirim/
= Ia mengirim putra [-nya] untuk membeli susu dari
toko.
22. Mayaṃ dhammaṃ uggaṇhituṃ ussahantā paṇḍitena saha
mantema.
/kami Dhamma untuk belajar yang sedang berusaha
(dengan) orang bijaksana dengan berdiskusi/
= Kami yang sedang berusaha untuk belajar Dhamma,
berdiskusi dengan orang bijaksana.
23. Corehi saddhiṃ gehe bhinditvā manusse pīḷentā tumhe
asappurisā hotha.
/(dengan) pencuri-pencuri dengan rumah-rumah
setelah membobol orang-orang yang sedang
menindas kalian orang-orang jahat adalah/
= Kalian, yang sedang menindas orang-orang setelah
membobol rumah-rumah dengan pencuri-pencuri,
adalah orang-orang jahat.
24. Ahaṃ suvaṇṇaṃ pariyesamāne dīpamhā āgacchante
vāṇije jānāmi.
/saya emas yang sedang mencari dari pulau yang
sedang datang pedagang-pedagang mengetahui/
= Saya mengetahui pedagang-pedagang yang sedang
datang dari pulau [dan] mencari emas.
25. Ahaṃ ācariyo homi, tvaṃ vejjo hosi.
/saya guru adalah, anda dokter adalah/
= Saya adalah guru, Anda adalah dokter.
26. Tvaṃ asappurisa, Buddhena desentaṃ Dhammaṃ sutvā
sappuriso bhavituṃ ussahasi.
/anda orang jahat, oleh Buddha yang sedang
membabarkan Dhamma setelah mendengar orang
baik untuk menjadi berusaha/ ?
Cf. (Bandingkan dengan:)
Tvaṃ asappuriso, Dhammaṃ desentaṃ Buddhaṃ sutvā
sappuriso bhavituṃ ussahasi.
/anda orang jahat, Dhamma yang sedang
membabarkan Buddha setelah mendengar orang
baik untuk menjadi berusaha/
= Anda orang jahat, setelah mendengar Buddha yang
sedang membabarkan Dhamma, berusaha untuk
menjadi orang baik.
27. Ahaṃ paṇḍitehi saddhiṃ mantento Dhammena dīpaṃ
pālento bhūpālo asmi.
/saya (dengan) orang-orang bijaksana dengan yang
sedang berdiskusi (dengan) Dhamma pulau yang
sedang memerintah raja adalah/
= Saya yang sedang berdiskusi dengan orang-orang
bijaksana, adalah raja yang sedang memerintah
pulau dengan Dhamma (kebenaran).
28. Varāhe mārentā corā kassake pīḷentā pāpakammāni
karonti.
/babi-babi yang sedang membunuh pencuri-pencuri
petani-petani yang sedang menindas perbuatan-
perbuatan jahat melakukan/
= Pencuri-pencuri yang sedang membunuh babi-babi
[dan] menindas petani-petani, melakukan
perbuatan-perbuatan jahat.
29. Sīlaṃ rakkhantā puññakammāni karontā manussā
saggaṃ pappotuṃ ākaṅkhanti.
/sila yang sedang menjaga perbuatan-perbuatan bajik
yang sedang melakukan orang-orang surga untuk
mencapai berharap/
= Orang-orang yang sedang melakukan perbuatan-
perbuatan bajik [dan] menjaga sila, berharap
untuk mencapai surga.
30. Akusalaṃ pahāya pāpaṃ parivajjetvā viharantā narā
sappurisā bhavanti.
/kejahatan setelah meninggalkan kejahatan setelah
menghindari yang sedang hidup orang-orang
orang-orang baik menjadi/
= Setelah meninggalkan kejahatan [dan] menghindari
kejahatan, orang-orang yang sedang hidup,
menjadi orang-orang baik.
13.2 Terjemahkan ke dalam Bahasa Pali1. Setelah memetik buah-buahan dari pohon-pohon,
Anda kirim [ke] pasar.
/ocinitvā phale (phalāni) rukkhehi, tvaṃ pahiṇāsi
āpaṇaṃ/
= Rukkhehi phalāni ocinitvā tvaṃ āpaṇaṃ pahiṇāsi.
2. Setelah mendengar Buddha yang sedang
membabarkan Dhamma, saya menjadi senang.
/sutvā Buddhaṃ (Tathāgataṃ; Sugataṃ) desentaṃ
(desemānaṃ) Dhammaṃ, ahaṃ pasīdāmi/
= Dhammaṃ desentaṃ Buddhaṃ sutvā ahaṃ pasīdāmi.
3. Saya yang sedang berpikir untuk mengumpulkan
jagung, pergi [ke] ladang dengan petani.
/ahaṃ cintento (cintemāno) saṃharituṃ dhaññaṃ,
gacchāmi khettaṃ saha (saddhiṃ) kassakena/
= Dhaññaṃ saṃharituṃ cintento ahaṃ kassakena saha
khettaṃ gacchāmi.
4. Kalian yang sedang menyanyikan lagu-lagu, melihat
burung-burung yang sedang terbang di langit.
/tumhe gāyantā (gāyamānā) gīte (gītāni) passatha
(oloketha) sakuṇe uḍḍente (uḍḍemāne; uppatante;
uppatamāne) ākāse (ākāsamhi; ākāsasmiṃ)/
= Gītāni gāyantā tumhe ākāse uḍḍente sakuṇe oloketha.
5. Saya menasihati orang jahat yang sedang menindas
petani-petani di dusun.
/ahaṃ ovadāmi asappurisaṃ pīḷentaṃ (pīḷemānaṃ)
kassake gāme (gāmamhi; gāmasmiṃ)/
= Ahaṃ gāmasmiṃ kassake pīḷentaṃ asappurisaṃ
ovadāmi.
6. Kami menggali lubang-lubang di taman untuk
menanam pohon-pohon.
/mayaṃ khaṇāma āvāṭe uyyāne (uyyānamhi;
uyyānasmiṃ) vapatuṃ (ropetuṃ) rukkhe/
= Mayaṃ rukkhe ropetuṃ uyyānamhi āvāṭe khaṇāma.
= Mayaṃ uyyānamhi rukkhe ropetuṃ āvāṭe khaṇāma.
7. Kami mengenal orang yang sedang menyalakan
lampu-lampu di wihara.
/mayaṃ jānāma manussaṃ (naraṃ; purisaṃ) jālentaṃ
(jālemānaṃ) dīpe vihāre (vihāramhi; vihārasmiṃ)/
= Mayaṃ vihāre dīpe jālentaṃ manussaṃ jānāma.
8. Kalian menyeberang laut dengan pelaut-pelaut untuk
mencapai pulau.
/tumhe taratha samuddaṃ saha (saddhiṃ) nāvikehi
pāpuṇituṃ (pappotuṃ) dīpaṃ/
= Tumhe dīpaṃ pappotuṃ nāvikehi saha samuddaṃ
taratha.
9. Raja yang sedang memerintah pulau [itu] menang.
/bhūpālo pālento (pālemāno) dīpaṃ jināti/
= Dīpaṃ pālento bhūpālo jināti.
= Bhūpālo dīpaṃ pālento jināti.
10. Kami mulai untuk belajar Dhamma dari bhikkhu-
bhikkhu yang sedang tinggal di dusun.
/mayaṃ ārabhāma uggaṇhituṃ Dhammaṃ samaṇehi
vasantehi (vasamānehi) gāme (gāmamhi; gāmasmiṃ)/
= Mayaṃ gāmasmiṃ vasantehi samaṇehi Dhammaṃ
uggaṇhituṃ ārabhāma.
11. Orang bijaksana yang sedang mencari kebenaran,
pergi dari kota [ke] kota.
/paṇḍito pariyesanto (pariyesamāno) saccaṃ
(Dhammaṃ) gacchati nagarā (nagaramhā; nagarasmā)
nagaraṃ/
= Saccaṃ pariyesanto paṇḍito nagaramhā nagaraṃ
gacchati.
12. Setelah menghindari anjing yang sedang tidur dengan
kaki [-nya], anak kecil [itu] berlari [ke] rumah.
/parivajjetvā kukkuraṃ (sunakhaṃ; soṇaṃ) sayantaṃ
(sayamānaṃ) pādena, dārako dhāvati nivāsaṃ (gehaṃ;
gharaṃ)/
= Pādena sayamānaṃ sunakhaṃ parivajjetvā dārako
gehaṃ dhāvati.
= Sayamānaṃ sunakhaṃ pādena parivajjetvā dārako
gehaṃ dhāvati.
13. Orang-orang bijaksana yang sedang berharap untuk
dilahirkan di surga, takut untuk berbuat jahat.
/paṇḍitā icchantā (icchamānā; ākaṅkhantā;
ākaṅkhamānā) uppajjituṃ sagge (saggamhi;
saggasmiṃ) bhāyanti kātuṃ pāpaṃ (kusalaṃ)/
= Saggamhi uppajjituṃ ākaṅkhamānā paṇḍitā pāpaṃ
kātuṃ bhāyanti.
14. Setelah meninggal dari alam manusia, orang-orang
jahat dilahirkan di neraka (narake).
/cavitvā manussalokā (manussalokamhā;
manussalokasmā), asappurisā uppajjanti narake
(narakamhi; narakasmiṃ)/
= Manussalokasmā cavitvā asappurisā narake
uppajjanti.
15. Setelah mengundang petapa dari gunung, raja
memberikan jubah.
/nimantetvā tāpasaṃ pabbatā (pabbatamhā;
pabbatasmā) bhūpālo deti (dadāti) cīvaraṃ/
= Pabbatamhā tāpasaṃ nimantetvā bhūpālo cīvaraṃ
dadāti.
16. Upasaka-upasaka yang sedang berusaha untuk
memahami kebenaran, menjadi bhikkhu-bhikkhu.
/upāsakā ussahantā (ussahamānā) adhigantuṃ
(adhigacchituṃ) saccaṃ (Dhammaṃ) bhavanti (honti)
samaṇā/
= Saccaṃ adhigantuṃ ussahamānā upāsakā samaṇā
bhavanti.
17. Upasaka-upasaka yang sedang berharap untuk
mendengarkan bhikkhu yang sedang mengajarkan
Dhamma, berkumpul di wihara.
/upāsakā icchantā (icchamānā; ākaṅkhantā;
ākaṅkhamānā) sotuṃ samaṇaṃ desentaṃ (desemānaṃ)
Dhammaṃ sannipatanti vihāre (vihāramhi; vihārasmiṃ)/
= Dhammaṃ desentaṃ samaṇaṃ sotuṃ ākaṅkhamānā
upāsakā vihārasmiṃ sannipatanti.
18. Kami melihat dengan [kedua] mata, mendengar
dengan [kedua] telinga (sotehi), menyentuh dengan
tubuh-tubuh.
/mayaṃ passāma nayanehi (locanehi), suṇāma sotehi,
phusāma (āmasāma) kāyehi/
= Mayaṃ nayanehi passāma, sotehi suṇāma, kāyehi
phusāma.
19. Saya adalah raja yang sedang memerintah pulau-
pulau.
/ahaṃ homi (bhavāmi) bhūpālo pālento (pālemāno)
dīpe/
= Dīpe pālento ahaṃ bhūpālo homi.
20. Kalian adalah orang-orang jahat yang sedang
berdiskusi dengan pencuri-pencuri.
/tumhe hotha (bhavatha) asappurisā mantentā
(mantemānā) saha (saddhiṃ) corehi/
= Tumhe corehi saha mantentā asappurisā hotha.
21. Orang-orang baik mulai untuk menanam pohon-
pohon untuk melindungi dunia.
/sappurisā ārabhanti ropetuṃ rukkhe rakkhituṃ lokaṃ/
= Sappurisā lokaṃ rakkhituṃ rukkhe ropetuṃ ārabhanti.
22. Setelah mendengar Dhamma, pencuri [itu] berharap
untuk menghindari kejahatan.
/sutvā Dhammaṃ, coro icchati (ākaṅkhati) parivajjetuṃ
pāpaṃ (akusalaṃ)/
= Dhammaṃ sutvā coro pāpaṃ parivajjetuṃ ākaṅkhati.
23. Untuk menjual kepada petani-petani yang sedang
datang dari dusun-dusun, pedagang-pedagang
menyimpan pakaian-pakaian di toko-toko.
/vikkiṇituṃ kassakānaṃ āgacchantānaṃ
(āgacchamānānaṃ) gāmehi, vāṇijā ṭhapenti sāṭake
(vatthe; vatthāni) āpaṇesu/
= Vāṇijā gāmehi āgacchamānānaṃ kassakānaṃ
vikkiṇituṃ āpaṇesu vatthāni ṭhapenti.
24. Orang sakit (
gilāna) adalah utusan dari dewa-dewa
di alam manusia.
/gilāno hoti (bhavati) dūto devānaṃ (surānaṃ)
manussaloke (manussalokamhi; manussalokasmiṃ)/
= Gilāno manussalokamhi devānaṃ dūto hoti.
25. [Ada] orang-orang baik yang sedang menasihati
orang-orang jahat, tinggal di dunia.
/sappurisā anusāsantā (anusāsamānā; ovadantā;
ovadamānā) asappurise, vasanti loke (lokamhi;
lokasmiṃ)/
= Asappurise anusāsantā sappurisā loke vasanti.
26. Setelah memetik bunga-bunga teratai dari air, dokter
pergi [ke] wihara untuk mendengarkan Dhamma.
/ocinitvā padume (padumāni) udakā (udakamhā;
udakasmā; jalā; jalamhā; jalasmā), vejjo gacchati
vihāraṃ sotuṃ Dhammaṃ/
= Udakasmā padumāni ocinitvā vejjo Dhammaṃ sotuṃ
vihāraṃ gacchati.
27. Setelah melihat Buddha [dan] menjadi senang,
pencuri [itu] meletakkan anak-anak panah.
/passitvā (disvā) Buddhaṃ (Tathāgataṃ; Sugataṃ)
pasīditvā, coro nikkhipati sare/
= Buddhaṃ disvā pasīditvā coro sare nikkhipati.
28. Saya yang sedang berharap untuk menghindari
kejahatan, menjaga sila.
/ahaṃ icchanto (icchamāno; ākaṅkhanto; ākaṅkhamāno)
parivajjetuṃ pāpaṃ (akusalaṃ) rakkhāmi sīlaṃ/
= Akusalaṃ parivajjetuṃ icchanto ahaṃ sīlaṃ rakkhāmi.
29. Kami memasak nasi untuk memberikan derma kepada
bhikkhu-bhikkhu yang sedang datang dari wihara.
/mayaṃ pacāma odanaṃ (bhattaṃ) dātuṃ dānaṃ
samaṇānaṃ āgacchantānaṃ (āgacchamānānaṃ) vihārā
(vihāramhā; vihārasmā)/
= Mayaṃ vihāramhā āgacchantānaṃ samaṇānaṃ dānaṃ
dātuṃ bhattaṃ pacāma.
30. Kalian yang sedang mencari emas, pergi dari pulau
[ke] pulau dengan pedagang-pedagang.
/tumhe pariyesantā (pariyesamānā) suvaṇṇaṃ
(hiraññaṃ), gacchatha dīpā (dīpamhā; dīpasmā) dīpaṃ
saha (saddhiṃ) vāṇijehi/
= Suvaṇṇaṃ pariyesamānā tumhe vāṇijehi saha dīpasmā
dīpaṃ gacchatha.
Selesai sudah pemaparan pelajaran 13 beserta Kunci Jawabannya.
Salam metta,
Chaidir Lim