Namo Buddhaya,
Saya mengisahkan ini adalah kisah nyata saya pribadi yang sungguh2 terjadi dalam hidup saya, dimana saya akhir2 ini sejak th.2005 hingga akhir des 2012 selalu tidak lepas dari membaca Paritta, bahkan bisa dibilang sangat mendalam sekali. Sejak membuka mata subuh pagi hari dimulai membaca Paritta hingga 1jam kemudian baru melakukan kegiatan harian pagi, nanti siang setelah makan siang begitu juga, bahkan sore hari hingga malam bahkan pernah semalam suntuk hingga subuh non-stop tidak tidur sama sekali, membaca Paritta.
Namun hal ini kemudian terhenti dengan seketika, karena saya didatangi oleh sahabat baik saya yang sedang menjelang ajal dengan mengatakan : "percuma baca Paritta, yang penting perbuatan selama hidup".
Sahabat baik saya ini selalu mendatangi saya, padahal dia sedang koma di RS dan saya menemani dia bersama istrinya, dia sll mendatangi saya untuk menyampaikan pesan (***Mohon jangan menganggap saya KLENIK, ini sama sekali bukan). Pada saat menjelang dia meninggal, dia bilang : "Saya sudah tidak kuat lagi, badan saya sudah tidak mampu", Begitu saya terbangun masih jam 2 malam, lalu Istrinya juga ikut terbangun, karena kami tidur bersebelahan, lalu dia nanya kepada saya, ada apa ?
Saya menceritakan mimpi saya yang seolah2 bukan mimpi karena dia seperti bener2 hadir di kamar kami (padahal kami terpisah, dia dlm ruang isolasi ICU), anehnya seketika perut saya sakit sekali, dan saya langsung ke toilet karena spt tidak dapat di tahan lagi, yang keluar adalah cairan yang berwarna hitam pekat sekali. Saya ceritakan kepada istrinya apa yang terjadi tadi itu, istrinya ga percaya, masih ragu, dan kemudian itu SUNGGUH2 terjadi jam 7 pagi di tubuh pasien tsb, padahal dalam kepercayaan jawa itu adalah tanda2 hampir meninggal. Sehingga Istri mulai agak setengah percaya bahwa suami nya memang akan meninggal tidak dapat melanjutkan hidup lagi. Kami hanya mampu sembahyang dan sembahyang (baca Paritta).
Lagi2 dia mendatangi saya di hari berikutnya dengan mengatakan amat sangat jelas : "percuma baca Paritta, yang penting perbuatan selama hidup". Saya terbangun masih jam 2 malam, seperti biasa istri sll juga ikut bangun, ketika saya ditanya ya saya ceritakan saja apa yang terjadi, seketika dia tertawa terbahak2 karena itu adalah PRINSIP hidup sahabat saya yang selama ini saya TIDAK pernah mendengar dia omong demikian. Setelah beliau meninggal, saya kemudian menjadi tidak membaca Paritta lagi, karena yang penting perbuatan orang tsb selama hidup, hal ini telah dia saksikan sendiri dikala antara hidup dan mati, sehingga beliau melihat dengan JELAS bahwa Paritta tidak akan menolong sama sekali ketika kita terlalu banyak menumpuk akusala, menumpuk kejahatan, menumpuk kamma buruk, maka menjelang meninggal kita udah dapat melihat akan kemanakah kita...
Semoga cerita kisah nyata pengalaman pribadi saya ini tidak disalah artikan, ini sungguh2 terjadi dalam hidup saya, yang penting sekarang adalah menumpuk kebajikan sebanyak2nya, karena kejahatan yang telah kita lakukan kemarin2 ini tetap harus kita bayar....hanya dengan menumpuk kebajikan saja dapat mengurangi beratnya kamma buruk yang musti kita bayar...kamma buruk tetap harus kita bayar....