//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Manfaat belajar Dhamma  (Read 11287 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Brado

  • Sebelumnya: Lokkhitacaro
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.645
  • Reputasi: 67
Re: Manfaat belajar Dhamma
« Reply #15 on: 08 May 2009, 11:24:04 AM »
..... Memang benar saya masih melakukan pembunuhan mahluk hidup, tetapi ada yang berubah dalam pembunuhan-pembunuhan itu dibandingkan dengan pembunuhan-pembunuhan sebelumnya, pada pembunuhan setelah mengenal Dhamma ada rasa penyesalan dan takut ketika melakukan pembunuhan, karena tahu bahwa hal itu salah, sebelumnya saya melakukan hal itu tanpa rasa takut. Lama kelamaan rasa takut dan penyesalan semakin dominan sehingga saya mulai meninggalkan pembunuhan mahluk hidup, bahkan terhadap nyamuk sekalipun berusaha tidak membunuh.....

Maaf saya repost nih, sebab thread ini bersinggungan dengan thread lain..
Menilik dari postingan Bro Fabian, saya ingin menanyakan juga suatu hal, yaitu rasa penyesalan dan takut, hal ini selalu dialami oleh kita sebagai makhluk setelah berbuat yang tidak benar sesuai hati nurani kita yang terdalam
Setelah kita mengenal Dhamma, kita menjadi takut akan akibat dan jatuh dalam rasa penyesalan yang mendalam, beberapa orang yang batinnya masih belum kuat, akan merasakan Dukkha yang mendalam sampai hanyut dalam kemurungan
Apakah dengan demikian batin seseorang yang baru mengenal Dhamma dan mulai berusaha menerapkan ajaran akan lebih rentan, dibanding orang yang belum mengenal Dhamma dan masih asyik dalam perbuatan2 buruknya?
Dengan catatan orang yang tidak mengenal Dhamma, rasa malu dan takutnya (hiri & otapa) sudah tak berlaku bagi dirinya, tapi bagi orang yang mulai mengenal Dhamma, dia akan merasa maluuu terus dan takut ini takut itu.. mohon penjelasannya dari saudara-saudari seDhamma.. terima kasih

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Manfaat belajar Dhamma
« Reply #16 on: 08 May 2009, 01:11:47 PM »
..... Memang benar saya masih melakukan pembunuhan mahluk hidup, tetapi ada yang berubah dalam pembunuhan-pembunuhan itu dibandingkan dengan pembunuhan-pembunuhan sebelumnya, pada pembunuhan setelah mengenal Dhamma ada rasa penyesalan dan takut ketika melakukan pembunuhan, karena tahu bahwa hal itu salah, sebelumnya saya melakukan hal itu tanpa rasa takut. Lama kelamaan rasa takut dan penyesalan semakin dominan sehingga saya mulai meninggalkan pembunuhan mahluk hidup, bahkan terhadap nyamuk sekalipun berusaha tidak membunuh.....

Maaf saya repost nih, sebab thread ini bersinggungan dengan thread lain..
Menilik dari postingan Bro Fabian, saya ingin menanyakan juga suatu hal, yaitu rasa penyesalan dan takut, hal ini selalu dialami oleh kita sebagai makhluk setelah berbuat yang tidak benar sesuai hati nurani kita yang terdalam
Setelah kita mengenal Dhamma, kita menjadi takut akan akibat dan jatuh dalam rasa penyesalan yang mendalam, beberapa orang yang batinnya masih belum kuat, akan merasakan Dukkha yang mendalam sampai hanyut dalam kemurungan
Apakah dengan demikian batin seseorang yang baru mengenal Dhamma dan mulai berusaha menerapkan ajaran akan lebih rentan, dibanding orang yang belum mengenal Dhamma dan masih asyik dalam perbuatan2 buruknya?
Dengan catatan orang yang tidak mengenal Dhamma, rasa malu dan takutnya (hiri & otapa) sudah tak berlaku bagi dirinya, tapi bagi orang yang mulai mengenal Dhamma, dia akan merasa maluuu terus dan takut ini takut itu.. mohon penjelasannya dari saudara-saudari seDhamma.. terima kasih


dear bro lokkhi,

kalau saya boleh ikut omong.....

kalau kita lihat ke batin, yang dimaksud dengan hiri dan ottapa adalah 2 cetasika dari 19 sobhanasadharana-cetasika (19 cetasika indah yg selalu muncul bersamaan)

dari kata "indah", bisa dilihat adanya rasa indah sewaktu menghindari perbuatan jahat.... jadi beda dengan rasa takut ini dan itu spt yg anda sebut diatas

Rasa takut ini dan itu sebenarnya adalah dosa mula citta, dimana kita tahu yg benar, tahu konsekuensi dari berbuat jahat, tapi kita sebenarnya masih senang dengan akusala

Ini bisa dilihat di pernyataan yg anda sebut dibawah ini :

Quote
Setelah kita mengenal Dhamma, kita menjadi takut akan akibat dan jatuh dalam rasa penyesalan yang mendalam, beberapa orang yang batinnya masih belum kuat, akan merasakan Dukkha yang mendalam sampai hanyut dalam kemurungan

Kemurungan, penyesalan, dsbnya itu adl manifestasi dari dosa mula citta yg saya sebut diatas, yg sebenarnya merupakan rasa benci krn takut akan akibat berbuat jahat tapi kita sebenarnya masih senang berbuat yg jahat


Rasa takut ini dan itu memang baru merupakan perpindahan dari batin yg akusala, menuju ke batin yg kusala

Hendaknya rasa takut (dosa mula citta) ini bisa kita sadari bhw tidak ada gunanya kita berbuat akusala lagi, hanya akan membuat kita terlahir dan terlahir kembali.... Ini yg seringkali dilewatkan oleh org2, mereka hanya mengenang kenikmatan2, kemelekatan2 dari berbuat jahat

Dengan menyadari dan merenungkan hal ini, akan membuat batin kita menjadi "dewasa", menjadi jauh dari hal2 yg akusala, dan dekat dengan hal2 yg kusala

semoga bs bermanfaat

metta

 

anything