//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: MENCARI SUMBER KEBAHAGIAAN (Mr Selamat Rodjali)  (Read 10624 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
MENCARI SUMBER KEBAHAGIAAN (Mr Selamat Rodjali)
« on: 03 August 2007, 05:08:31 PM »
MENCARI SUMBER KEBAHAGIAAN *)

Di antara semua keinginan manusia di dunia ini, mungkin hanya

satu yang serupa, yaitu kebahagiaan. Permintaan (demand) akan

kebahagiaan tak akan pernah berkurang sepanjang sejarah

kemanusiaan. Apapun yang manusia lakukan pada prinsipnya adalah

untuk kebahagiaan, walaupun mungkin mereka mengatakannya demi

uang, demi kekuasaan dan sebagainya. Bahkan dalam kehidupan

religius, apapun yang dilakukan adalah demi kebahagiaan. Namun,

apakah mereka dapat mencapainya? Tidak, karena kebahagiaan yang

mereka peroleh sangat sementara sifatnya. Mengapa demikian?

Karena mereka umumnya mencari kebahagiaan pada tempat yang salah!

Orang-orang berpikir bahwa mereka dapat menemukan kebahagiaan di

dalam uang, sehingga mereka memburu sekuatnya agar kaya, namun

ketika mereka telah kaya, apakah mereka bahagia? Apabila kekayaan

merupakan sumber kebahagiaan, maka orang-orang kaya tentu akan

lebih bahagia daripada orang miskin, namun dapat kita jumpai pada

banyak kasus bahwa orang-orang awam yang tidak begitu kaya justru

lebih bahagia dibandingkan si kaya. Bahkan kita sering mendengar

bahwa seorang jutawan telah mencoba untuk bunuh diri. Mereka

tidak mungkin mencoba bunuh diri apabila kekayaan merupakan

sumber utama kebahagiaan. Selanjutnya, kekuasaan, nama baik atau

status bagi sementara orang mungkin merupakan sumber

kebahagiaan sejati, namun ketika orang-orang terancam kehilangan

nama baik, kemasyuran atau kekuasaannya, mereka berada dalam

keadaan gelisah dan khawatir. Ini menunjukkan bahwa nama baik,

kemasyuran dan kekuasaan bukanlah sumber utama kebahagiaan,

karena hal ini dapat juga menjadi sumber kegelisahan dan

merupakan subjek ketidakkekalan. Seseorang mungkin juga

berpendapat bahwa seorang partner merupakan sumber kebahagiaan

dan hal ini memang mungkin pada taraf tertentu, namun tidak

sebagai sumber utama kebahagiaan. Beberapa orang lainnya berpikir

bahwa anak-anak merupakan sumber kebahagiaan, namun mereka kelak

harus menghadapi apa yang disebut perpisahan, dan dengan segera

atau lambat laun mereka akan merasa tidak bahagia. Orang lainnya

lagi menganggap bahwa perlombaan (balap) kuda atau anjing atau

mobil merupakan sumber kebahagiaan, sehingga mereka bertaruh, dan

ketika mereka menang, timbul kebahagiaan yang bersifat sementara.

Banyak juga orang yang mencari kebahagiaan pada minuman keras,

namun kemudian mereka pasti "tidak bahagia" seperti sedia kala.

Sumber-sumber luar bukanlah sumber kebahagiaan sejati. Sumber

utama yang sesungguhnya adalah sikap batin. Batin yang terkendali

dan terpelihara itulah yang merupakan sumber kebahagiaan sejati.

Kebahagiaan sejati adalah satu faktor batin yang dapat dicapai

hanya melalui budidaya batin yang mengarah ke terkikisnya

keserakahan, kebencian dan kegelapan batin, dan oleh karenanya

berbeda dengan sumber luar seperti kekayaan, nama baik,

kemasyuran, posisi sosial dan popularitas yang merupakan sumber

kebahagiaan temporer semata.

Dalam pemuasan kebutuhan manusia, kebahagiaan dapat dibedakan ke

dalam 4 tingkat, yaitu tingkat materi, tingkat emosi, tingkat

intelek dan tingkat spiritual. Agar lebih jelas, mari kita ambil

_______

*)Disampaikan oleh Sdr. Selamat R. pada kesempatan diskusi

tentang "mencari kebahagiaan" yang diselenggarakan oleh

Pemuda/i Padumuttara, Tangerang, Mei 1995.

contoh: makanan yang enak. Apabila saudara adalah seorang yang

bangga akan pencapaian fisik, saudara memiliki kebahagiaan dari

materi yang berasal dari makanan. Bila saudara telah lama tidak

memakan sesuatu yang pernah dimakan, saudara akan memperoleh

kebahagiaan secara emosi, dan akan mengatakan, "Saya menyukai

makanan ini karena sangat baik dan enak"; saudara akan menghargai

'dinner' atau makanan tersebut karena dirasakan sangat enak;

saudara tidak akan mau tahu apakah baik bagi kesehatan atau

kekuatan, tetapi hanya karena rasanya. Apabila saudara bersifat

intelektual, selalu memakai alasan dan logika, mungkin saudara

memandang kebahagiaan pada tingkat intelek. Saudara akan

mengatakan,"makanan ini baik dan mengandung kadar gizi tinggi

karenanya cocok bagi kesehatan saya", saudara akan mengambil

keputusan tentang makanan tersebut melalui segi intelektual. Lain

lagi dengan tingkat spiritual, dalam makan siang atau makan malam

saudara mungkin mengatakan,"makanan ini baik karena murni, baik

bagi prinsip-prinsip moral; baik karena efeknya sangat mendukung

bagi pengembangan batin saya, bagi konsentrasi saya". Dengan

demikian, kebahagiaan saudara dalam kasus-kasus ini berbeda,

keputusan saudarapun akan berbeda dari orang lainnya. Keputusan

tersebut diambil secara alamiah sesuai level pencarian

kebahagiaan yang saudara miliki.

Kebahagiaan yang tertinggi yang seseorang dapat capai apabila

faktor batin terpuasi oleh keempat tingkatan di atas, namun

umumnya tidaklah mudah memperoleh keempat tingkat itu sekaligus.

Apabila tak dapat diperoleh sekaligus, maka harmoni pada tingkat

yang lebih tinggi tentu akan memberikan nilai kebahagiaan yang

lebih baik.

Kita melakukan aksi atau reaksi terhadap rangsangan luar sesuai

sifat alamiah kita di atas. Apabila kita tidak berada pada

tingkat spiritual yang 'advance', kita belum dapat bersifat

objektif penuh terhadap semua rangsangan luar. Sekarang,

bagaimana kita mengenal pada tipe apakah kita, sangat ditentukan

oleh kejujuran pada diri sendiri dalam melakukan pengamatan

sendiri atas respon kita terhadap rangsangan luar.

Sekarang, misalnya pada level/tingkat fisik/materi. Seseorang

pada level ini bersifat materialistik, akan tertarik pada

pencapaian materi; maksud utama dan konsentrasinya selalu

ditujukan pada akuisisi materi, dan kenyamanan fisik/materi

sangat penting baginya. Orang materialis ini sangat praktis dan

menyukai segala sesuatu, bahkan filsafat dan agama asalkan dapat

mendatangkan keuntungan materi dan tidak lainnya. Segala sesuatu

yang membutuhkan pemikiran dan konsentrasi batin tidak akan

menarik baginya; mereka tak suka akan filsafat atau religius

semata. Oleh karena itu tidaklah mengherankan mengapa banyak

orang tidak tertarik akan agama, karena agama, seperti saudara

ketahui, tidak secara langsung memberikan materi dan kenyamanan

fisik. Berapa banyakkah manusia di dunia ini yang kehilangan

ketertarikannya akan agama? Bagi kebanyakan orang, perolehan

materi sangat utama dan penting. Ketika mereka berkata,"saya

sibuk", artinya "saya sibuk tentang perolehan, uang"; dan untuk

apa? Untuk kebahagiaan fisik, kenyamanan, pakaian, makanan, rumah

dan untuk kenyamanan fisik lainnya; dengan demikian dapat kita

sadari bahwa kebanyakan di antara kita agak materialis.

Berikutnya adalah tingkat/level emosional. Orang yang berada pada

level ini sangat sensitif, dan umumnya 'concerned' pada suka atau

tidak suka, perasaan senang atau tidak senang, sensasi. Mereka

memutuskan sesuatu tergantung emosinya, tak peduli apakah

keputusannya itu benar atau keliru. Orang emosional ini tertarik

pada kepercayaan religius yang cocok dengan emosinya, dan mencari

kepercayaan religius yang upacaranya banyak dan membuta.

Level ketiga, yaitu level intelektual. Mereka yang berada pada

level ini terutama 'concerned' terhadap 'reasoning', mempelajari

sesuatu secara intelek. Mereka mendapatkan kebahagiaan dari

literatur, ilmu pengetahuan dan sebagainya, dan memperoleh

kebahagian melalui tujuan intelektual, aktif secara mental dan

pasif secara fisik. Mereka banyak tahu melalui bacaan dan

pelajarannya, namun dalam praktek seringkali tidak aktif.

Level keempat, yaitu level spiritual. Mereka yang berada pada

level ini 'concerned' dengan pengertian, simpatik dan cenderung

melayani dan membantu; mereka menekankan pentingnya keadilan atau

sesuatu secara 'fair' dan selaras dengan prinsip moral; mereka

bersikap realistis dan lebih sabar menghadapi rangsangan indera.

Dengan demikian dapat dilihat, bahwa setiap orang berbuat dan

bereaksi terhadap sesuatu, mengkritik, merasakan dan memutuskan

dan melihat kehidupan sesuai sesuai levelnya. Mengetahui

bagaimana dan mengapa kita berbeda dalam berpikir, merasakan,

memutuskan dan memandang kehidupan ini, kita dapat memaklumi

orang yang beragam jenisnya yang berbuat sesuai sifat alamiahnya

itu, sehingga dapat menumbuhkan sikap toleransi, kesabaran

terhadap orang lainnya.

Kita dapat mengarahkan dan melatih diri kita untuk menapak ke

jenjang/level yang lebih tinggi dan hal ini tidaklah begitu sulit

bila dicoba. Memang banyak juga yang cukup bangga pada level yang

paling rendah (level materialis) dan hal ini akan menghambat

batin orang itu sehingga tingkat kebahagiaan yang diperolehnya

saat menerima rangsangan objek inderanya tentu akan lebih

terbatas; mereka menganggap bahwa belajar dan mengarahkan diri

secara benar merupakan pemborosan waktu. Secara ideal, dihimbau

agar kita bersama-sama berevolusi secara spiritual dari tingkat

yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi sehingga dapat

merealisasi kebahagiaan yang lebih tinggi dan diingatkan bahwa

tulisan ini bukan dimaksudkan bahwa kita tidak boleh menjadi

kaya, termasyur, berfisik baik dan sebagainya, tapi jika kita

mengalami hal tersebut, janganlah terpukau olehnya karena masih

banyak kebahagiaan yang jauh lebih tinggi nilainya.

---ooo---

Catatan tambahan pelengkap diskusi

Kebahagiaan umat awam:

1. Kebahagiaan memiliki materi yang diperoleh secara benar

2. Kebahagiaan menggunakan materi secara benar dan bijaksana

3. Kebahagiaan tidak memiliki utang

4. Kebahagiaan karena perbuatan benar yang terbebas dari

cela/cacat benar

Sungguh bahagia hidup tanpa membenci di antara orang yang saling

membenci. Sungguh bahagia hidup tanpa keserakahan di antara orang

yang serakah. Sungguh bahagia hidup tanpa penyakit di antara

orang yang berpenyakitan.

Sungguh bahagia dapat terlahir sebagai manusia. Sungguh bahagia

dapat mendengarkan dan mempelajari ajaran benar. Sungguh bahagia

persaudaraan suciwan. Sungguh bahagia terbebas dari keserakahan,

kebencian dan kebodohan batin.

Offline ramani

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 34
  • Reputasi: 6
  • Gender: Female
Re: MENCARI SUMBER KEBAHAGIAAN (Mr Selamat Rodjali)
« Reply #1 on: 05 May 2009, 02:33:13 PM »
 _/\_ _/\_

Aduh.....bacaan yang bagus sekali.sangat berguna buat saya .berharap juga berguna buat yang laennya. anumodana atas bacaan nya  yang indah ini.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: MENCARI SUMBER KEBAHAGIAAN (Mr Selamat Rodjali)
« Reply #2 on: 05 May 2009, 04:42:00 PM »
Senang jika bisa bermanfaat........

Offline Anestan

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.830
  • Reputasi: 106
  • Gender: Male
Re: MENCARI SUMBER KEBAHAGIAAN (Mr Selamat Rodjali)
« Reply #3 on: 05 May 2009, 06:18:15 PM »
terima kasih atas artikelnya.... _/\_
mudah2an saya bisa naik level akan tingkat kebahagiaan...terus terang saya masih di berkutat di tingkat pertama..

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: MENCARI SUMBER KEBAHAGIAAN (Mr Selamat Rodjali)
« Reply #4 on: 06 May 2009, 04:17:08 PM »
dear bro,

sebenarnya 4 tingkatan yg ada diatas itu, berfluktuasi terus menerus, kadang kita ada di tingkatan 1, kadang di 2, 3 atau mungkin 4 loh.....

cara utk menaikkan tingkatan :
- Mengikis ego/AKU.
Caranya adl dengan sebisa mungkin selalu berusaha membantu org lain. Ga mesti dari uang, tapi bisa dari tenaga, pikiran, waktu, dsbnya.
Istilahnya kita berusaha utk menjadi helpful
Disini secara batin sebetulnya sedang melatih bnyk hal, misalnya dana, kemurahan hati (caga), viriya/semangat, alobha, dsbnya

- mempraktekkan dhamma yg kita dapat. Teori sehebat, sebagus apapun hanya menjadi kata2 kosong, yg malahan memperbanyak mana/kesombongan jika tidak dipraktekkan
Dengan praktek, kita akan jadi tahu mana teori yg benar dan mana yg salah dimana ini akan meningkatkan kebijaksanaan kita
Lebih aneh kalo org ga tau teori tapi mau langsung praktek. Biasanya mereka nyasar2 dulu ke berbagai konsep yg keliru, yg sebenarnya sudah bisa dihindari jika mereka mau bnyk membaca teori

Nanti bro akan rasakan ada kebahagiaan yg lain, bukan karena kita memiliki uang/materi, bukan karena kebutuhan kita terpenuhi tapi kebahagiaan melihat kebahagiaan org lain

Kebahagiaan2 spt melihat org lain bahagia, bisa bro kumpulkan dan renungkan pada wkt berlatih metta bhavana (biar matching ama nama yayang yah  ;) )

Offline Anestan

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.830
  • Reputasi: 106
  • Gender: Male
Re: MENCARI SUMBER KEBAHAGIAAN (Mr Selamat Rodjali)
« Reply #5 on: 07 May 2009, 09:07:56 AM »
dear bro,

sebenarnya 4 tingkatan yg ada diatas itu, berfluktuasi terus menerus, kadang kita ada di tingkatan 1, kadang di 2, 3 atau mungkin 4 loh.....

cara utk menaikkan tingkatan :
- Mengikis ego/AKU.
Caranya adl dengan sebisa mungkin selalu berusaha membantu org lain. Ga mesti dari uang, tapi bisa dari tenaga, pikiran, waktu, dsbnya.
Istilahnya kita berusaha utk menjadi helpful
Disini secara batin sebetulnya sedang melatih bnyk hal, misalnya dana, kemurahan hati (caga), viriya/semangat, alobha, dsbnya

- mempraktekkan dhamma yg kita dapat. Teori sehebat, sebagus apapun hanya menjadi kata2 kosong, yg malahan memperbanyak mana/kesombongan jika tidak dipraktekkan
Dengan praktek, kita akan jadi tahu mana teori yg benar dan mana yg salah dimana ini akan meningkatkan kebijaksanaan kita
Lebih aneh kalo org ga tau teori tapi mau langsung praktek. Biasanya mereka nyasar2 dulu ke berbagai konsep yg keliru, yg sebenarnya sudah bisa dihindari jika mereka mau bnyk membaca teori

Nanti bro akan rasakan ada kebahagiaan yg lain, bukan karena kita memiliki uang/materi, bukan karena kebutuhan kita terpenuhi tapi kebahagiaan melihat kebahagiaan org lain

Kebahagiaan2 spt melihat org lain bahagia, bisa bro kumpulkan dan renungkan pada wkt berlatih metta bhavana (biar matching ama nama yayang yah  ;) )

wah di bold lagi... dasar nih...
makasih ya.. saya akan renungkan... _/\_

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: MENCARI SUMBER KEBAHAGIAAN (Mr Selamat Rodjali)
« Reply #6 on: 07 May 2009, 09:27:20 AM »
wah di bold lagi... dasar nih...
makasih ya.. saya akan renungkan... _/\_

berarti aye perhatian ama ente, bro....  ;)

saya akan kirim rekaman baru minggu depan....
kemaren benernya udh siapin 3 paket, ternyata ada rekan yg membutuhkan di kelas Dr. Mon jadi saya kasih dia dulu

Offline Anestan

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.830
  • Reputasi: 106
  • Gender: Male
Re: MENCARI SUMBER KEBAHAGIAAN (Mr Selamat Rodjali)
« Reply #7 on: 07 May 2009, 09:34:00 AM »
wah di bold lagi... dasar nih...
makasih ya.. saya akan renungkan... _/\_

berarti aye perhatian ama ente, bro....  ;)

saya akan kirim rekaman baru minggu depan....
kemaren benernya udh siapin 3 paket, ternyata ada rekan yg membutuhkan di kelas Dr. Mon jadi saya kasih dia dulu
ok ko.. makasih... yang ini lebih jelas ga? hehehe.. sudah minta nawar lagi ya.. :hammer: _/\_

Offline Iwan Senta

  • Teman
  • **
  • Posts: 78
  • Reputasi: 7
  • Gender: Male
Re: MENCARI SUMBER KEBAHAGIAAN (Mr Selamat Rodjali)
« Reply #8 on: 07 May 2009, 09:49:04 AM »
_/\_ _/\_

Aduh.....bacaan yang bagus sekali.sangat berguna buat saya .berharap juga berguna buat yang laennya. anumodana atas bacaan nya  yang indah ini.

Yang ini nampaknya mencapai kebahagiaan .... (sampai menjerit "aduh ... ")  ^-^

Kebahagiaan seperti ini masuk kategori mana ya?  ???

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: MENCARI SUMBER KEBAHAGIAAN (Mr Selamat Rodjali)
« Reply #9 on: 07 May 2009, 12:03:47 PM »
wah di bold lagi... dasar nih...
makasih ya.. saya akan renungkan... _/\_

berarti aye perhatian ama ente, bro....  ;)

saya akan kirim rekaman baru minggu depan....
kemaren benernya udh siapin 3 paket, ternyata ada rekan yg membutuhkan di kelas Dr. Mon jadi saya kasih dia dulu
ok ko.. makasih... yang ini lebih jelas ga? hehehe.. sudah minta nawar lagi ya.. :hammer: _/\_

aduh juga........ yah gitu deee soalnya handycam aja sumbangan  :-[
kalo mo bagus, kudu pake yg bagusan, en suaranya pake mic yg disambungin ke handycamnya........

tapi esensi yg disampaikan bisa dimengerti khan?.... biar ga OOT, spt biasa qta omong di pm aja yah  ;)

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: MENCARI SUMBER KEBAHAGIAAN (Mr Selamat Rodjali)
« Reply #10 on: 07 May 2009, 12:06:10 PM »
_/\_ _/\_

Aduh.....bacaan yang bagus sekali.sangat berguna buat saya .berharap juga berguna buat yang laennya. anumodana atas bacaan nya  yang indah ini.

Yang ini nampaknya mencapai kebahagiaan .... (sampai menjerit "aduh ... ")  ^-^

Kebahagiaan seperti ini masuk kategori mana ya?  ???

monggo dipilih bro....

- Sungguh bahagia hidup tanpa membenci di antara orang yang saling membenci.
- Sungguh bahagia hidup tanpa keserakahan di antara orang yang serakah.
- Sungguh bahagia hidup tanpa penyakit di antara orang yang berpenyakitan.
- Sungguh bahagia dapat terlahir sebagai manusia.
- Sungguh bahagia dapat mendengarkan dan mempelajari ajaran benar.
- Sungguh bahagia persaudaraan suciwan.
- Sungguh bahagia terbebas dari keserakahan, kebencian dan kebodohan batin.

kalo menurut saya sih yg saya bold......

Offline Iwan Senta

  • Teman
  • **
  • Posts: 78
  • Reputasi: 7
  • Gender: Male
Re: MENCARI SUMBER KEBAHAGIAAN (Mr Selamat Rodjali)
« Reply #11 on: 07 May 2009, 12:10:12 PM »
Maksudnya kategori yang 4 jenis itu.
Fisik, emosi, mental, spiritual ?

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: MENCARI SUMBER KEBAHAGIAAN (Mr Selamat Rodjali)
« Reply #12 on: 07 May 2009, 12:27:34 PM »
Fisik ga mungkin.....

Emosi lebih mungkin, tapi mental juga mungkin....
Sukur banget kalo bisa spiritual......

karena begitu jadi spiritual, akan terasa seperti piti/kegiuran.....

nah tergantung dari apa yg ramani rasakan deh

Offline Iwan Senta

  • Teman
  • **
  • Posts: 78
  • Reputasi: 7
  • Gender: Male
Re: MENCARI SUMBER KEBAHAGIAAN (Mr Selamat Rodjali)
« Reply #13 on: 08 May 2009, 08:55:08 AM »
Ketidak-bahagiaan / penderitaan dapat juga dikelompok seperti itu :
fisik, emosi, mental, spiritual ?  ???

Offline ramani

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 34
  • Reputasi: 6
  • Gender: Female
Re: MENCARI SUMBER KEBAHAGIAAN (Mr Selamat Rodjali)
« Reply #14 on: 14 May 2009, 05:20:01 PM »

Fisik ga mungkin.....

Emosi lebih mungkin, tapi mental juga mungkin....


Sukur banget kalo bisa spiritual......

karena begitu jadi spiritual, akan terasa seperti piti/kegiuran.....

nah tergantung dari apa yg ramani rasakan deh

maskos yang baek hati dan ganteng thank you untuk semua penjelasannya. menjadi helpful?   im trying my best but its really " not easy"