//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Tentang 84.000 Ajaran  (Read 47413 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Tentang 84.000 Ajaran
« Reply #60 on: 09 March 2013, 09:13:03 PM »
[at] Sunya: Waduh, ternyata anda melenceng dari topik. Yang dibahas kan 84.000 ajaran, bukan yang lain, sesuai pembahasan pada awal topik ini....

Memang, saya sependapat dan masih dalam konteks 84.000 ajaran, bukan yang lain. Yang dibahas di atas 'kan adalah memperluas sampel pengamatan, bukan mau membahas 84.000 dalam konteks usia ataupun ukuran (sudah saya beri tanda kurung 'misalnya').

Demikian semoga bisa dipahami. Salam kemajuan dalam dharma.  _/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Tentang 84.000 Ajaran
« Reply #61 on: 09 March 2013, 09:38:34 PM »
Rekan Ariya, untuk jelasnya saya salin kembali tulisan saya.

Saya sama sekali tidak menyebut 84.000 ajaran, tapi 84.000.

Maksud saya, istilah 84.000 itu juga ditemukan dalam kata (misalnya): 84.000 tahun (usia manusia kelak, mengacu para ramalan Buddha), serta 84.000 yojana (satuan ukuran). Jika ditilik dari banyaknya istilah 84.000, bukankah ada indikasi bahwa angka ini sering digunakan untuk sesuatu yang belum terjangkau oleh pikiran, entah itu usia yang sangat panjang, atau juga ukuran yang luar biasa besar. Terkait pembahasan kita tentang makna harfiah dan kiasan, maka maksud saya dengan memperluas sampel pengamatan akan didapatkan makna yang lebih menyeluruh tentang arti kata/istilah 84.000 tersebut.

Semoga kali ini jelas.

Untuk pertanyaan Anda tentang apakah 84.000 ajaran bisa membawa pada Kebuddhaan, tergantung. Jika yang dimaksud adalah makna kiasan, jawaban saya: Tentu bisa. Namun jika yang dimaksud makna harfiah (berarti 84.000 yang diajarkan Buddha di planet ini pada kehidupan-Nya sebagai Siddharta Gautama) maka jawaban saya tidak.

Yang diajarkan Beliau pada pemutaran roda dharma pertama lebih pada Kearahatan, daripada Samma Sambuddha. Sedangkan pada pemutaran roda kedua (Mahayana) baru fokus Beliau pada Kebuddhaan Sempurna (Samma Sambuddha).

Polemik tentang perbedaan pandangan mungkin bisa dilanjutkan di thread lain, agar topik ini tidak melebar dan keluar dari jalur (OOT).

Oke, selamat berakhir pekan dan semoga berbahagia.  _/\_
mohon izin OOT sejenak,

Rekan Sunya, di sutta apakah ada tertulis tentang 84.000 tahun dan 84.000 yojana itu? ref pls

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Tentang 84.000 Ajaran
« Reply #62 on: 09 March 2013, 09:52:38 PM »
Jika 84,000 dianggap sebagai merujuk pada banyak, sptnya tidak juga, karena dalam banyak sutta pada formula tevijja mengingat kehidupan lampau, Sang Buddha juga menyebut angka 100,000 yg lebih besar daripada 84,000.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Tentang 84.000 Ajaran
« Reply #63 on: 09 March 2013, 10:02:56 PM »
mohon izin OOT sejenak,

Rekan Sunya, di sutta apakah ada tertulis tentang 84.000 tahun dan 84.000 yojana itu? ref pls

Mungkin bisa dilanjutkan di thread berikut agar tidak keluar topik:
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,14366.0.html

 _/\_

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Tentang 84.000 Ajaran
« Reply #64 on: 09 March 2013, 10:05:30 PM »
Jika 84,000 dianggap sebagai merujuk pada banyak, sptnya tidak juga, karena dalam banyak sutta pada formula tevijja mengingat kehidupan lampau, Sang Buddha juga menyebut angka 100,000 yg lebih besar daripada 84,000.

Angka kiasan itu bukan berarti harus paling besar. Angka 1001 dan sejuta dalam Bahasa Indonesia juga kerap digunakan sebagai kiasan, tapi tidak ada indikasi salah satu lebih besar dari yang lain.

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Tentang 84.000 Ajaran
« Reply #65 on: 09 March 2013, 10:51:33 PM »
Yang saya ketahui 84.000 itu kiasan, seperti angka 1001 dalam basis perhitungan sepuluh dalam aritmetika.

84.000 yang dimaksud Buddha itu menerangkan jumlah yang banyak (tak terhitung), seperti halnya 1001.

Silakan koreksi bila ada pendapat lain.

Terima kasih.  _/\_
Jika ajaran yang disampaikan Buddha dan murid2nya kepada Ananda adalah tidak terhitung seperti yang anda katakan, maka kecepatan berbicara Buddha dan murid2nya serta kecepatan pendengaran dan pemahaman Ananda adalah sangat WOW. Pendapat anda bagaimana?

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Tentang 84.000 Ajaran
« Reply #66 on: 09 March 2013, 11:09:59 PM »
Jika ajaran yang disampaikan Buddha dan murid2nya kepada Ananda adalah tidak terhitung seperti yang anda katakan, maka kecepatan berbicara Buddha dan murid2nya serta kecepatan pendengaran dan pemahaman Ananda adalah sangat WOW. Pendapat anda bagaimana?

Saya tidak pernah menyatakan hal tersebut.


Yang sedang kita bahas adalah 84.000 ajaran dalam konteks ucapan Buddha: "Dalam ajaran Buddha ada 84 000 jalan kebenaran dan mencapai Nibbana cukup hanya menjalankan satu jalan Dharma saja", seperti ditulis di kalimat pertama postingan Sdr. Ariyakumara. Mohon diteliti lagi.

Salam dan terima kasih.  _/\_

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Tentang 84.000 Ajaran
« Reply #67 on: 09 March 2013, 11:48:06 PM »

Saya tidak pernah menyatakan hal tersebut.


Yang sedang kita bahas adalah 84.000 ajaran dalam konteks ucapan Buddha: "Dalam ajaran Buddha ada 84 000 jalan kebenaran dan mencapai Nibbana cukup hanya menjalankan satu jalan Dharma saja", seperti ditulis di kalimat pertama postingan Sdr. Ariyakumara. Mohon diteliti lagi.

Salam dan terima kasih.  _/\_
Wah, bukan ya. Saya kira thread ini membahas pernyataan YA Ananda di Theragatha bahwa dia menerima 82.000 ajaran dari Buddha dan 2.000 lebih dari murid2nya.

Terima kasih koreksinya rekan Sunya. Salam dan terima kasih. _/\_

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Tentang 84.000 Ajaran
« Reply #68 on: 10 March 2013, 08:23:27 AM »
Rekan Ariya, untuk jelasnya saya salin kembali tulisan saya.

Saya sama sekali tidak menyebut 84.000 ajaran, tapi 84.000.

Maksud saya, istilah 84.000 itu juga ditemukan dalam kata (misalnya): 84.000 tahun (usia manusia kelak, mengacu para ramalan Buddha), serta 84.000 yojana (satuan ukuran). Jika ditilik dari banyaknya istilah 84.000, bukankah ada indikasi bahwa angka ini sering digunakan untuk sesuatu yang belum terjangkau oleh pikiran, entah itu usia yang sangat panjang, atau juga ukuran yang luar biasa besar. Terkait pembahasan kita tentang makna harfiah dan kiasan, maka maksud saya dengan memperluas sampel pengamatan akan didapatkan makna yang lebih menyeluruh tentang arti kata/istilah 84.000 tersebut.

Semoga kali ini jelas.

Ok, clear kalo gitu.... Tapi mungkin harus buat topik baru utk ini, tetapi kalau penonton memang menghendaki, gak apa2 bahas di sini juga sbg pelengkap saja. Mungkin sdr. Sunya bisa mulai dari hasil penyelidikan beliau sendiri.....

Quote
Untuk pertanyaan Anda tentang apakah 84.000 ajaran bisa membawa pada Kebuddhaan, tergantung. Jika yang dimaksud adalah makna kiasan, jawaban saya: Tentu bisa. Namun jika yang dimaksud makna harfiah (berarti 84.000 yang diajarkan Buddha di planet ini pada kehidupan-Nya sebagai Siddharta Gautama) maka jawaban saya tidak.

Yang diajarkan Beliau pada pemutaran roda dharma pertama lebih pada Kearahatan, daripada Samma Sambuddha. Sedangkan pada pemutaran roda kedua (Mahayana) baru fokus Beliau pada Kebuddhaan Sempurna (Samma Sambuddha).

Polemik tentang perbedaan pandangan mungkin bisa dilanjutkan di thread lain, agar topik ini tidak melebar dan keluar dari jalur (OOT).

Oke, selamat berakhir pekan dan semoga berbahagia.  _/\_

Ya, kita memang berbeda pandangan/pendapat tentang hal ini karena saya meragukan Sang Buddha telah memutar roda Dhamma lebih dari sekali. Karena ini menyatakan pada awalnya ajaran Beliau tidak sempurna sehingga harus "diputar" ulang untuk menyempurnakan Dhamma tsb (yang mulanya jalan Kearahatan menjadi jalan Kebuddhaan), berarti tidak sesuai dg perkataan Sang Buddha sendiri: "Dhamma telah sempurna Ku-babarkan.... dst"


Saya tidak pernah menyatakan hal tersebut.


Yang sedang kita bahas adalah 84.000 ajaran dalam konteks ucapan Buddha: "Dalam ajaran Buddha ada 84 000 jalan kebenaran dan mencapai Nibbana cukup hanya menjalankan satu jalan Dharma saja", seperti ditulis di kalimat pertama postingan Sdr. Ariyakumara. Mohon diteliti lagi.

Salam dan terima kasih.  _/\_

Anda salah memahami, maksud saya kalo pun benar ada 84.000 ajaran, semua ajaran tersebut hanyalah pengembangan satu jalan, yaitu JMB8 atau 37 faktor Bodhipakkhiyadhamma. Bukan 1 dari 84.000 ajaran itu adalah JMB8 itu.....
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Tentang 84.000 Ajaran
« Reply #69 on: 10 March 2013, 09:11:16 AM »
Mungkin bisa dilanjutkan di thread berikut agar tidak keluar topik:
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,14366.0.html

 _/\_

saya sudah memposting di sana, tapi kenapa tidak ditanggapi, saya sudah membuktikan bahwa tidak ada "84,000" dalam sutta yg anda bawakan, saya tidak paham, ketika anda mengatakan "otentik", apa definisi "otentik" ini bagi anda? karena saya juga merujuk pada sumber yg otentik tetapi kenapa bisa berbeda? apakah ada 2 versi otentik di sini?

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Tentang 84.000 Ajaran
« Reply #70 on: 10 March 2013, 10:04:07 AM »
Ok, clear kalo gitu.... Tapi mungkin harus buat topik baru utk ini, tetapi kalau penonton memang menghendaki, gak apa2 bahas di sini juga sbg pelengkap saja. Mungkin sdr. Sunya bisa mulai dari hasil penyelidikan beliau sendiri.....

Ya, kita memang berbeda pandangan/pendapat tentang hal ini karena saya meragukan Sang Buddha telah memutar roda Dhamma lebih dari sekali. Karena ini menyatakan pada awalnya ajaran Beliau tidak sempurna sehingga harus "diputar" ulang untuk menyempurnakan Dhamma tsb (yang mulanya jalan Kearahatan menjadi jalan Kebuddhaan), berarti tidak sesuai dg perkataan Sang Buddha sendiri: "Dhamma telah sempurna Ku-babarkan.... dst"

Anda salah memahami, maksud saya kalo pun benar ada 84.000 ajaran, semua ajaran tersebut hanyalah pengembangan satu jalan, yaitu JMB8 atau 37 faktor Bodhipakkhiyadhamma. Bukan 1 dari 84.000 ajaran itu adalah JMB8 itu.....

Kenapa harus dibuat topik baru, toh memperluas sampel pengamatan masih dalam konteks mencari makna komprehensif dari 84.000 ajaran. :) Kecuali bila istilah 84.000 di kalimat lain tidak dijadikan bahan penyelidikan dengan alasan tertentu. Jadi alasannya apa? Apakah ada kekhawatiran bila makna yang ditemukan akhirnya berujung pada kiasan/perumpamaan belaka?

Pemutaran roda dharma Buddha yang pertama itu sempurna, dalam konteks tertentu (Kearahatan). Sama dengan mengatakan bahwa ajaran berenang dengan gaya kupu-kupu telah sempurna. Namun premis ini tidak otomatis menyatakan bahwa semua gaya telah sempurna. Maka itu penelitian tentang makna 84.000 itu menjadi urgen dan penting, dalam menyingkap pertanyaan tentang adanya beberapa ajaran (aliran) berbeda dalam Buddhisme.

Keliru. Jika pandangan Anda diterapkan pada Buddha lain, sebut saja Buddha Amitabha, maka metode yang Anda sebut seolah-olah mutlak satu jalan tersebut, tidak akurat dan relevan. Pandangan Anda tentang satu jalan (JMB 8) hanya untuk pencapaian Kearahatan, bukan yang lain. Jika ini mau diteruskan, mohon di thread lain saja.

Terima kasih dan salam bahagia.  _/\_

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Tentang 84.000 Ajaran
« Reply #71 on: 10 March 2013, 10:06:29 AM »
saya sudah memposting di sana, tapi kenapa tidak ditanggapi, saya sudah membuktikan bahwa tidak ada "84,000" dalam sutta yg anda bawakan, saya tidak paham, ketika anda mengatakan "otentik", apa definisi "otentik" ini bagi anda? karena saya juga merujuk pada sumber yg otentik tetapi kenapa bisa berbeda? apakah ada 2 versi otentik di sini?

Saya tidak menanggapi sesuatu yang kurang bermanfaat.

Otentik dan tidak otentik darimana penilaiannya? Anda mempersempit arti otentik yang saya berikan dengan menyebut sutta Kanon Pali, dimana saya merasa ini sudah menggiring saya pada pemahaman yang Anda pegang.

Otentik yang saya maksud adalah tulisan yang dianggap valid oleh mayoritas umat Buddha, bukan merujuk pada kitab bahasa tertentu. Semoga Anda bisa mengerti dan memaklumi.

Salam multi aliran, non diskriminasi.  _/\_

Offline nayrexus

  • Teman
  • **
  • Posts: 79
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
  • Nyalakan lilin kebahagiaan orang di sekitar Anda.
Re: Tentang 84.000 Ajaran
« Reply #72 on: 10 March 2013, 08:24:05 PM »
84.000 kelompok Dhamma ada karena sifat manusia yg berbeda2 jd byk metode berbeda2 pula. misalnya ada yang lebih suka membaca, maka ia melaksanakan "Dhamma A".
Biarpun trdpt byk klompok Dhamma tetapi akhirnya menuju ke satu titik yg sama.

"Satu Dharma dapat melahirkan makna tidak terhingga, makna tidak terhingga berasal dari satu Dharma."
Sutra makna tanpa batas.
Jangan Berbuat Jahat,
Banyaklah Berbuat Baik,
Sucikan Hati dan Pikiran,
Inilah Ajaran Para Budha.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Tentang 84.000 Ajaran
« Reply #73 on: 10 March 2013, 09:17:06 PM »
Kenapa harus dibuat topik baru, toh memperluas sampel pengamatan masih dalam konteks mencari makna komprehensif dari 84.000 ajaran. :) Kecuali bila istilah 84.000 di kalimat lain tidak dijadikan bahan penyelidikan dengan alasan tertentu. Jadi alasannya apa? Apakah ada kekhawatiran bila makna yang ditemukan akhirnya berujung pada kiasan/perumpamaan belaka?

Saya juga tidak keberatan apabila anda mau membahasnya di sini dan saya juga tidak ada kekhawatiran tertentu spt yg anda duga karena bagi saya maknanya apakah harfiah atau bukan tetap sama. Maka silahkan sdr. Sunya memulai penyelidikan ttg hal ini sehingga bisa kita bahas bersama2 di sini....

Quote
Pemutaran roda dharma Buddha yang pertama itu sempurna, dalam konteks tertentu (Kearahatan). Sama dengan mengatakan bahwa ajaran berenang dengan gaya kupu-kupu telah sempurna. Namun premis ini tidak otomatis menyatakan bahwa semua gaya telah sempurna. Maka itu penelitian tentang makna 84.000 itu menjadi urgen dan penting, dalam menyingkap pertanyaan tentang adanya beberapa ajaran (aliran) berbeda dalam Buddhisme.

Biar saya perjelas dulu bahwa menurut pendapat saya, jalan Kearahatan dan Kebuddhaan sebenarnya sama, yaitu sama2 JMB8 juga. Ini pun telah saya jelaskan pada thread lain.....

Quote
Keliru. Jika pandangan Anda diterapkan pada Buddha lain, sebut saja Buddha Amitabha, maka metode yang Anda sebut seolah-olah mutlak satu jalan tersebut, tidak akurat dan relevan. Pandangan Anda tentang satu jalan (JMB 8) hanya untuk pencapaian Kearahatan, bukan yang lain. Jika ini mau diteruskan, mohon di thread lain saja.

Terima kasih dan salam bahagia.  _/\_

Biar kita bahas di sini saja, karena masih berkaitan dengan 84.000 ajaran ini....

Apakah yang diajarkan Buddha Amitabha yang berbeda dengan JMB8 yang diajarkan Buddha Gotama/Sakyamuni? Mohon berikan referensi sutra yang mendukung hal ini....
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Tentang 84.000 Ajaran
« Reply #74 on: 10 March 2013, 09:19:09 PM »

Dvāsīti buddhato gaṇhiṃ,
dve sahassāni bhikkhuto;
Caturāsītisahassāni,
ye me dhammā pavattino.

82.000 (ajaran) dari Sang Buddha telah aku terima;
2000 lebih dari para siswa-Nya;
Sekarang 84.000 ajaran telah kuketahui.

~ Theragatha 17.3 (vv. 1024-29)


Terjemahan saya:
Berdasarkan perkata

82.000 dari Sang Buddha telah aku terima;
2000 dari para siswa-Nya;
Sekarang 84.000 dhamma telah kuketahui.

berdasarkan terjemahan Inggris

82.000 (ajaran) dari Sang Buddha telah aku terima;
2000-nya lagi dari para siswa-Nya;
Sekarang 84.000 ajaran telah kuketahui.

Jadi tidak ada kata "lagi lebih"  atau  jika menerjemahkan kata "more" maka berarti "lagi" bukan lebih, kerena tidak sesuai dengan jumlah di bawahnya yang 84.000 yang tidak menggunakan kata "lebih"

Catatan:
Kim Plofker, seorang sejarahwan matematika di Perguruan Tinggi Union, Schenectady, New York, mengatakan bahwa India kuno sudah mengenal sistem perangkaan dengan jumlah angkat Nol yang besar, termasuk dalam kepustakaan Buddhis.

Jadi IMO, sepertinya angka 84.000 bukanlah angka yang berarti sangat besar atau bahkan dikatakan tidak terhingga. 84.000 (Pali: caturāsītisahassāni, Sanskerta: caturasitisahasra ) memang ada dalam beberapa teks Buddhis, khususnya Pali, namun sampai saat ini saya menemukan hanya menunjukkan bahwa angka tersebut mengacu pada jumlah yang terbatas bukan tidak terbatas, seperti jumlah kota, kedalaman laut, dll.

Dan dhammakkhandha atau pengelompokan lebih cenderung kepada jenis ajaran yang jika dipadatkan menjadi kelompok sila, samadhi, dan panna.

« Last Edit: 10 March 2013, 09:25:05 PM by Kelana »
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

 

anything