Dvāsīti buddhato gaṇhiṃ,
dve sahassāni bhikkhuto;
Caturāsītisahassāni,
ye me dhammā pavattino.
82.000 (ajaran) dari Sang Buddha telah aku terima;
2000 lebih dari para siswa-Nya;
Sekarang 84.000 ajaran telah kuketahui.
~ Theragatha 17.3 (vv. 1024-29)
Terjemahan saya:
Berdasarkan perkata
82.000 dari Sang Buddha telah aku terima;
2000 dari para siswa-Nya;
Sekarang 84.000 dhamma telah kuketahui.
berdasarkan terjemahan Inggris
82.000 (ajaran) dari Sang Buddha telah aku terima;
2000
-nya lagi dari para siswa-Nya;
Sekarang 84.000 ajaran telah kuketahui.
Jadi tidak ada kata "l
agi lebih" atau jika menerjemahkan kata "more" maka berarti "lagi" bukan lebih, kerena tidak sesuai dengan jumlah di bawahnya yang 84.000 yang tidak menggunakan kata "lebih"
Catatan:
Kim Plofker, seorang sejarahwan matematika di Perguruan Tinggi Union, Schenectady, New York, mengatakan bahwa India kuno sudah mengenal sistem perangkaan dengan jumlah angkat Nol yang besar, termasuk dalam kepustakaan Buddhis.
Jadi IMO, sepertinya angka 84.000 bukanlah angka yang berarti sangat besar atau bahkan dikatakan tidak terhingga. 84.000 (Pali: caturāsītisahassāni, Sanskerta: caturasitisahasra ) memang ada dalam beberapa teks Buddhis, khususnya Pali, namun sampai saat ini saya menemukan hanya menunjukkan bahwa angka tersebut mengacu pada jumlah yang terbatas bukan tidak terbatas, seperti jumlah kota, kedalaman laut, dll.
Dan dhammakkhandha atau pengelompokan lebih cenderung kepada jenis ajaran yang jika dipadatkan menjadi kelompok sila, samadhi, dan panna.