jika kita mau membantu orang apakah harus kenal dulu ?

[kullatiro]

apakah sudah separah itu kita sebagai umat Buddhis? curigan ? bukankah kita nggak lepas dari karma kita sendiri, kalau kita hari ini ditipu pun seharusnya sdh karma kita

pandangan kakao ini ada benarnya tetapi "manusia pada masa ini belum mempunyai pemahaman sampai diasana" main stream citta niyama saat ini adalah yang seperti ini.

Banyak belum memahami, musuh yang dikenal apakah lebih baik daripada musuh yang tidak dikenal / buta sama sekali, hal ini seperti kamma buruk yang dapat anda kenali.dan dapat diatasi  dan kelola daripada kamma buruk yang tiba tiba datang mendadak.

Bingkai dunia atau jaman saat ini yang terbaik dilakukan adalah seperti itu, apa yang dilakukan adalah benar dan bijak dalam bingkai saat ini melakukan pengecekan dll.

Aku mengatakan ini adalah karena ada racun didunia ini maka kita membuat penawarnya. Bila tidak ada racun maka kita mungkin akan membantu tanpa perlu memeriksa dll yang merepotkan ini  (nambah tambahin kerjaan saja dan cape capin saja)

[Rico Tsiau]

memang kalau kita mau membantu kita juga harus tau apa yang kita bantu.
tepat sasaran gak? memang ini orang butuh bantuan gak (penipu).
daripada dananya ditipu, kan lebih baik dana tersebut diberikan pada orang lain yang benar2 butuh.

[M14ka]

iya juga sih, mentalnya semua cuma bisa mental mengharap terus,..tapi kalau kakao pribadi nih, apapun yang terjadi, mo terjadi apapun dikeluarga kakao, kakao akan menerimanya sebagai bagian dari kehidupan yang tidak kekal, dan kakao nggak akan meminta2 kayak gitu, itu kalau aq sendiri loh..misal terjadi ma ortu kakao, kakao akan tarik dari rumah sakid dan bawa pulang karena sdh tdk mampu membayar, gt aj,..dan nggak menyusahkan orang lain.
saya sendiri mau bantu, namun disisi lain keuangan saya juga buat bayar cicilan motor dan kehidupan sebulan udah pas-pasan,..mungkin cuma bisa bantu posting dan tenaga kalau dibutuhkan

Meminta sumbangan kan bkn termasuk hal buruk kakao... yg penting kita bukan memalak/memeras.... Tidak menyusahkan kok.

[rooney]

iya juga sih, mentalnya semua cuma bisa mental mengharap terus,..tapi kalau kakao pribadi nih, apapun yang terjadi, mo terjadi apapun dikeluarga kakao, kakao akan menerimanya sebagai bagian dari kehidupan yang tidak kekal, dan kakao nggak akan meminta2 kayak gitu, itu kalau aq sendiri loh..misal terjadi ma ortu kakao, kakao akan tarik dari rumah sakid dan bawa pulang karena sdh tdk mampu membayar, gt aj,..dan nggak menyusahkan orang lain.
saya sendiri mau bantu, namun disisi lain keuangan saya juga buat bayar cicilan motor dan kehidupan sebulan udah pas-pasan,..mungkin cuma bisa bantu posting dan tenaga kalau dibutuhkan

Jangan begitu juga bro kakao, yang penting kesembuhan ortu anda atau ego anda untuk tidak menyusahkan ?

[johan3000]

membantu, memperlancar, mempermudah...
  sesuatu yg melawan hukum dapat berakibat buruk....

contoh : memberi tempat berteduh (tempat tinggal) pada pengedar narkoba yg cantik !

contoh : membagi-bagikan uang pada simiskin ribuan orang yg berakibatkan kematian beberapa orang (karna terinjak dan terdorong)!

contoh : membagikan beras berlogo suatu agama pada org miskin belum tentu mereka mau terima. (sebagian bakan curiga atas kebaikan tsb)

[kullatiro]

memang kalau kita mau membantu kita juga harus tau apa yang kita bantu.
tepat sasaran gak? memang ini orang butuh bantuan gak (penipu).
daripada dananya ditipu, kan lebih baik dana tersebut diberikan pada orang lain yang benar2 butuh.

bila dipikir secara duniawi hal mungkin benar.

tetapi bila dipikir secara mendalam bukan nya ada  noda keserakahan? dalam pikiran.

bukan nya kamma buruk berbuah dan biarkan dia matang hingga kita menghapus satu kamma buruk pada masa lampau hingga pada masa datang kita tidak terlalu terbebani oleh kamma buruk ( ingat kamma buruk kita mungkin sangat banyak sekali, mungkin mengurangi satu kamma buruk tidak bermanfaat sama sekali)

[ryu]

coba kalau ga lihat2, mengatai ludah arahat, bisa masuk neraka. kalau berdana asal2an akibatnya......

[Rina Hong]

sis, jika ingin berdana sesuai buddhisme bisa ikut petunjuk ini :

menurut yang saya baca dari 142  Dakkhiṇāvibhanga Sutta
Penjelasan tentang Persembahan (MN) :
( untuk lebih lanjut bisa dibaca dari link  :

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=18173.msg305188#msg305188

14. Itu adalah apa yang dikatakan oleh Sang Bhagavā. Ketika Yang Sempurna telah mengatakan hal itu, Sang Guru berkata lebih lanjut:


 “Ketika seorang bermoral memberi kepada seorang yang tidak bermoral
   Suatu pemberian yang diperoleh dengan benar dengan penuh keyakinan,
   Meyakini bahwa buah perbuatan itu adalah besar,
   Moralitas si pemberi memurnikan persembahan itu.

   Ketika seorang tidak bermoral memberi kepada seorang yang bermoral
   Suatu pemberian yang diperoleh dengan tidak benar dengan tanpa keyakinan,
   Juga tidak meyakini bahwa buah perbuatan itu adalah besar,
   Moralitas si penerima memurnikan persembahan itu.

   Ketika seorang tidak bermoral memberi kepada seorang yang tidak bermoral
   Suatu pemberian yang diperoleh dengan tidak benar dengan tanpa keyakinan,
   Juga tidak meyakini bahwa buah perbuatan itu adalah besar,
   Moralitas keduanya tidak memurnikan persembahan itu.

   Ketika seorang bermoral memberi kepada seorang yang bermoral
   Suatu pemberian yang diperoleh dengan benar dengan penuh keyakinan,
   Meyakini bahwa buah perbuatan itu adalah besar,
   Pemberian itu, Aku katakan, akan berbuah sepenuhnya.

   Ketika seorang yang tanpa nafsu memberi kepada seorang yang tanpa nafsu
   Suatu pemberian yang diperoleh dengan benar dengan penuh keyakinan,
   Meyakini bahwa buah perbuatan itu adalah besar,
  Pemberian itu, Aku katakan, adalah yang terbaik di antara pemberian-pemberian duniawi.”


sedikit kutipan mengenai postingan Sis Kakao :

sebagaimana sabda Sang Buddha pada Anguttara Nikaya Vol. III, 48)
 


“Oh, para bhikhu, kelima hal ini adalah dana dari seorang yang baik. Apakah kelima hal itu ? Ia berdana dengan keyakinan ; ia berdana dengan hormat; ia berdana tepat pada waktunya; dengan hati ikhlas; dan ia berdana tanpa merugikan dirinya sendiri ataupun pihak lain.”
 


“Dengan memberikan dana dengan keyakinan dimanapun juga, dan jika buah dari dana tersebut masak, maka akan datanglah kemakmuran, kekayaan, dan harta benda yang berlimpah; serta ia akan elok dipandang, tampan/cantik, bagaikan keindahan bunga teratai yang mengagumkan.”
 


“Dengan berdana secara hormat dimanapun juga, dan jika buah dari dana tersebut masak, maka ia akan memperoleh kemakmuran , kekayaan, dan harta benda yang berlimpah; dan anak-istrinya, para pesuruh dan pegawainya akan mendengarkan kata-katanya dengan sabar dan patuh, serta akan melayaninya dengan hati yang penuh pengertian.”
 


“Dengan berdana secara tepat waktu dimanapun juga, dan jika buah dari dana tersebut masak, maka ia akan memperoleh kemakmuran, kekayaan, dan harta benda yang berlimpah; dan kebaikan akan datang kepadanya tepat pada waktunya dan berlimpah ruah.”
 


“Dengan berdana secara ikhlas dimanapun juga, dan jika buah dari dana tersebut masak, ia akan memperoleh kemakmuran, kekayaan, dan harta benda yang melimpah; dan pikirannya akan menikmati sepenuhnya kebahagiaan dari kelima panca inderanya.”



“Dengan berdana tanpa merugikan diri sendiri maupun pihak lain dimanapun juga, dan jika buah dari dana tersebut masak, ia akan memperoleh kemakmuran, kekayaan, dan harta benda yang berlimpah; dan tidak akan ada dari manapun juga sesuatu yang akan merugikan harta bendanya ; baik api atau air, pemerintah atau pencuri, atau ahli waris yang berwatak buruk.”


semoga bermanfaat,
 

[kakao]

Guys, ternyata berita buruknya, saya dapat sms, bahwa yang bersangkutan telah meninggal dunia, Rabu jam 23.20 WIB, dirumah sakit dan akan dikebumikan  hari minggu dari Rumah Duka BTB Sabbe sankara Aniccati
Turut berduka Citta atas meninggalnya Ibu Teman Kakao..

[johan3000]

Guys, ternyata berita buruknya, saya dapat sms, bahwa yang bersangkutan telah meninggal dunia, Rabu jam 23.20 WIB, dirumah sakit dan akan dikebumikan  hari minggu dari Rumah Duka BTB Sabbe sankara Aniccati
Turut berduka Citta atas meninggalnya Ibu Teman Kakao..

boleh tao umur berapa, dan kenapa bisa meninggal ?
adakah kata2 terakhir dari yg meninggal sebelum pergi ?
adakah diutarakan penyesalan2 hal2 yg belum sempat dibuat oleh org tsb ?

mohon sharingnya...

[kakao]

kakao sendiri belum kesana, tapi relawan anak asuh termasuk kakao akan kesana sabtu ini akan kesana, dan khabar terakhir adalah penyumbatan cairan diotaknya, untuk sementara itu aj, nanti saya cari tahu lebih banyak dan sharing lagi tq.

[williamhalim]

Sy juga ikutan diskusi di FB itu..

Pada intinya:

Kita akan membantu orang, tapi diperlukan kebijaksanaan untuk tidak dibodohi..

Membantu dengan ikhlas dan spontan bukan berarti berdana secara bodoh.

kasus 1:
Kalau tiba2 ada yg nongol di forum ini, member daftar baru dan langsung minta galangan dana plus cerita segala macam kisah menyedihkan.... Apakah kita akan langsung membantu?
(pernah kejadian di milis SP, member yg baru mendaftar, minta bantuan sampai akhirnya terkumpul jutaan, dan akhirnya ketahuan belangnya ternyata penipu kelas kakap). 

kasus 2:
Ada orang yg ditabrak dijalan, apakah kita perlu kenal dulu untuk membantunya... ya jelas tidak.
Membantu objek yg jelas butuh bantuan adalah hal yg bagus.

Kerugiannya kalo kita asal membantu, tidak dicek dulu kebenaran objek yg akan dibantu, adalah:
- akan banyak penipu yg memanfaatkan kemurahan hati para member
- sehingga tidak ketahuan lagi mana yg bener dan mana yg serius
- dana akan terbagi antara apenipu dan yg bener
- sebagian akan malas berdana jika mengetahui ternyata banyak penipu yg ikutan menggalang dana

Untuk menggalang dana bagi orang2 yg kita tau susah, sebenarnya tidak sulit2 amat... Kita cuma perlu dokumentasi sedikit, survey sedikit dan habis itu posting disini.. untuk member yg sering interaksi disini pasti akan dipercaya... krn sudah berbulan2 atau bertahun2 lancar diskusi, menguasai dhamma... sulit dipercaya bahwa orang mau menipu mau bersusah payah berbulan2 diskusi dhamma dulu...

Mo curhat juga sedikit soal MELEPAS:

~ Dari hasil diskusi sy di FB, sy menangkap telah terjadi pergeseran pengertian MELEPAS dalam praktik berdana.
Salah satu member FB berpendapat bahwa dalam berdana kita harus memunyai mental 'melepas', jangan pikir2 objek yg akan didanakan, tidak perlu tau dana itu untuk apa, kalau mau kasih ya kasih, kalau nggak mau kasih bilang aja nggak mau, jangan beralasan kebijaksanaan.

Menurut sy, member ini telah salah paham arti 'melepas' dalam berdana...
Dalam berdana proses yg terjadi bisa diurutkan dalam 3 tahap:
- SEBELUM berdana
Sebelum berdana, kita harus bijak menilai subjek yg akan kita beri dana dan motivasi kita harus benar.
(jangan seperti ibu yg selalu memberikan uang setiap diminta anaknya untuk berjudi atau narkoba, sampai harta keluarga terjual habis untuk foya2 anak ini...)
- SAAT sedang bedana lakukan dengan baik
- SETELAH berdana... (ini nih yg terpenting)
Setelah berdana kita harus MELEPAS... bagaimanapun dana kita dimanfaatkan atau ternyata orang yg kita beri dana ternyata penipu, ya kita harus menganggap itu urusan dia, bukan duit kita lagi... Memberi adalah Memberi, kalo sudah diberi, bukan milik kita lagi...  Moment terakhir ini seringkali jebol. Kita seringkali menganggap dana tsb masih milik kita sehingga kita kesal kalo disalahgunakan... Respon batin SETELAH memberi ini yg harus kita jaga...

Nah, batin MELEPAS dalam berdana bukanlah saat sebelum berdana sehingga seperti orang bodoh, melainkan SETELAH dana diberikan...

Sebelum memberi dana, perlu bijaksana untuk menilai dan setelah dana diberikan perlu bijaksana untuk melepas..

::

[cumi polos]

kasus 2:
Ada orang yg ditabrak dijalan, apakah kita perlu kenal dulu untuk membantunya... ya jelas tidak.
Membantu objek yg jelas butuh bantuan adalah hal yg bagus.

mau menolong org kecelakaan di lalu lintas (spd motor menabrak truk yg berhenti)
beberapa orang berkerumun ditengah jalan menolong pengendara motor yg udah tergeletak di tengah jalan, tau2 ada mobil yg melaju cepat ke tempat kejadian tsb... dan malah menabrak org2 tsb, dan 2 meninggal, karna kejadian tsb jam 2 pagi dan kemungkinan besar penabrak itu juga mabuk.

jadi mau menolong org yg meninggal, malah tambah meninggal dua lagi.

true story...

kejelian, kewaspadaan, keamanan, dan kebijaksanaan diperlukan dlm pertolongan....

note: kalau ada yg kesetrum tegangan tinggi, gimana menolongnya kalau tidak memiliki pengetahuan dlm perlistrikan ? kemungkinan mau mati satu, jadi malah mati banyak.

[stephen chow]

next true story:
tgl 20 nov, lagi menuju siripada mau ikut diskusi, tengah jalan waktu lurus agak kencang, tiba2 sepeda motor dari kiri ke arah saya dan akhirnya dia nyenggol saya dan orangnya jatuh, motor dia lecet dan tangan agak luka, saya tidak jatuh wlpn jok saya robek.. ada mobil berhenti dan bilang klo bukan salah saya, yg jatuhny salah sendiri. dengan niat baik akhirnya saya tolong pinggirkan dia, hanya saya sendiri, yg lain gk ada yg nolong, eh waktu mau pergi malah saya di peras, katany minta kebijaksanaan, saya bilang lho kan bukan saya yg salah, ada saksi tadi, agak lama ngoceh2, saya akhirnya mau kasi 20rb, orgnya gk mau, saya nego blg 30rb, tetap gk mau, orgny minta 50rb, klo ngk di kasin maka di ajak ke kantor polisi, akhirnya nyerah, saya kasih 50rb, drpd repot lagi ke kantor polisi..
jujur lain kali klo ada kasus ini lagi, dan jelas bukan salah saya maka lebih baik mnghindar drpd bunuh diri.. 
niat tolong tapi di peras, itu memang karma buruk saya, harus bijaksana lah tolong orang, jgn asal tolong, nanti malah bunuh diri..

[ryu]

hmm, matius 6:3