bukan agama yang bikin sakit jiwa, tapi 'iman buta'...
sebenarnya ada 2 macam obyek yang harus dipisahkan dalam memandang suatu agama: ajaran dan umatnya.
Sakit jiwa karena agama disebabkan berbagai macam kondisi:
1. ajaran sakit dan umat sakit. agama mengajarkan untuk bunuh-membunuh demi kesucian . umat menurut saja. contoh: aum shinrikyo, osama bin laden, dll...
2. ajaran baik namun umat sakit. ajaran bagus, mengajarkan untuk berbuat baik dan menjaga pikiran , namun umatnya sakit dan berpikir untuk mensucikan agamanya harus dengan kekerasan, ejekan, dan caci maki. contoh: nichiren, umat gereja jaman indulgensia, beberapa rekan dc, dll...
bagi saya selama ajaran masih mengajarkan kebaikan, sama sekali ajaran itu tidak bisa dibilang sesat...
ajaran sesat adalah ajaran yang mengajarkan dengan mengejek, mencaci, atau membenci orang lain maka akan mendapatkan kesucian, masuk surga, dll..
kalau ada ajaran dimana umatnya bisa memberikan nilai tambah, walaupun memberikan penafsiran yang melenceng dari ajaran asalnya namun mengajarkan kebaikan dan moral, maka ajaran tersebut tidak termasuk sesat.
contoh:
ajaran Yesus yang melenceng dari ajaran asalnya, namun memberikan nilai positif yang lebih baik dibandingkan agama asalnya.
ajaran ahmadiyah, melenceng dari ajaran asalnya, namun dari seluruh aliran Islam, ahmadiyah merupakan aliran yang paling toleran terhadap agama lain. ajaran ahmadiyah memberikan nilai positif yang lebih baik dibandingkan agama asalnya.