//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...  (Read 663186 times)

0 Members and 13 Guests are viewing this topic.

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1920 on: 15 September 2010, 06:03:14 PM »
Salam,

Wah luar biasa, ternyata topik ini masih berlanjut juga. Saya jadi tertarik menjawab pertanyaan Sdr. Upasaka yang ini:

- Jadi Tanah Suci itu tempat atau kondisi pikiran?

Ya sebenarnya tempat itu khan juga dikondisikan pikiran. Sukhavati adalah tempat ataupun kondisi pikiran keduanya tidak bertentangan. Kondisi pikiran itu sendiri dapat menjadi Sukhavati. Dalam Buddhisme pikiran menciptakan fenomena. Demikian pula dengan neraka. Saat pikiran Anda merasakan penderitaan mendalam, maka saat itu Anda berada di neraka, meskipun sedang berada di sebuah rumah mewah yang berAC. Seorang boss yang banyak hutang meskipun berada di kasur empuk import dan di kamar super mewah, apakah benar-benar bisa merasakan kebahagiaan? Pikiran adalah penentu dan pelopor.
Ajaran Sukhavati selaras dengan Buddhadharma. Demikian sedikit tambahan dari saya.


Amitabha,
Om Amideva Hrih

Tan

Bro Tan yang baik, saya jadi bingung dengan pernyataan bro Tan nih:

- Kondisi pikiran itu sendiri dapat menjadi Sukhavati. Dalam Buddhisme pikiran menciptakan fenomena - 

Apakah Sukhavati bukan alam? Apakah menurut bro Tan Sukhavati adalah hasil ciptaan pikiran? Bagaimana dengan Buddha Amitabha yang berdiam di Sukhavati, apakah merupakan ciptaan pikiran juga?
 
_/\_

Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1921 on: 15 September 2010, 06:10:05 PM »
oh..saya mau nanya nih ttg bodhisatva di mahayana..karena saya tidak terlalu mendalami mahayana, mohon ada yang bisa bantu menjawab..

1. kenapa semua bodhisatva mahayana dari alam lain yak? contohnya yang terkenal: Manjushri, Avalokitesvara, Samantabhadra, Ksitigarbha
2. saya dl sering membaca literatur ttg mahayana seputar bodhisatva (yang saya sebutkan di atas) dan timbul sejumlah kebingungan sampai saat ini. Dari segi historis, apakah ada bukti otentik kalau mereka itu ada?

untuk saat ini itu aja dl, masih byk pertanyaan lain sebenarnya..cuman agak susah nyusun kalimat yang baik..thx..

padpad

numpang lewat

1. alam lain ?

    dharmakaya tathagata memenuhi alam semesta

    memang merekka dari alam mana ?
 
    tentu setiap buddha bodhisattva tidak dapat diidentikkan denagn suatu alam

    nirmakaya buddha berjumlah sangat banyak tak terhitung

2. kalo percaya sabda sakyamuni dalam sutra mahayana

   mending percaya aja de

    kayaknya gk ada ruginya

    sutta aliran theravada jarang disinggung buddha boddhisattva masa lampau

   berbeda dengan mahayana

    karna itu sering timbul keraguan

saya orgnya ga mudah nerima begitu saja...btw penjelasan pad2 td gw gak ngerti..mksdnya gmn? bisa jelasin lbh rinci? di theravada jg ada dibahas mengenai buddha2 masa lampau

memang ada

tapi tidak sebanyak mahayana

ini bisa dilihat dari rupang2 dalam vihara 2

theravada: paling banter rupang 3 buddha

                    secara umum sakyamuni dan 2 arahat

mahayana : banyak buddha , boddisattva, dharmapala

anda sudah pernah baca / ngerti trikaya belom ?

kalo sudah pasti no1 terjawab

Hindu lebih banyak lagi lho dewa-dewanya....   :)
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1922 on: 15 September 2010, 07:11:26 PM »

2. kalo percaya sabda sakyamuni dalam sutra mahayana

   mending percaya aja de

    kayaknya gk ada ruginya

    sutta aliran theravada jarang disinggung buddha boddhisattva masa lampau

   berbeda dengan mahayana

    karna itu sering timbul keraguan

Hal ini sama seperti kisah perumpamaan berikut:
Seorang anak berkata kepada temannya,” Mendingan kamu percaya saja deh bahwa Naruto itu ada. Tidak ada ruginya. Kamu sih koleksi manga-nya tidak sebanyak aku jadi ada keraguan bahwa Naruto ada.”

Anak tersebut percaya bahwa Naruto itu ada karena koleksi manga-nya lebih banyak dari temannya dan di antara manga-nya ada judul Naruto dari Vol.1 sampai Naruto Shippuden. Padahal percaya dan ragu pada tokoh Naruto tidak ada hubungannya dengan berapa banyak koleksi manga Naruto.

Demikian juga rasa percaya dan ragu kepada Buddha masa lampau tidak ditentukan oleh adanya banyaknya literatur yang berisi urutan nama Buddha masa lampau. :)
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1923 on: 15 September 2010, 07:21:20 PM »

2. kalo percaya sabda sakyamuni dalam sutra mahayana

   mending percaya aja de

    kayaknya gk ada ruginya

    sutta aliran theravada jarang disinggung buddha boddhisattva masa lampau

   berbeda dengan mahayana

    karna itu sering timbul keraguan

Hal ini sama seperti kisah perumpamaan berikut:
Seorang anak berkata kepada temannya,” Mendingan kamu percaya saja deh bahwa Naruto itu ada. Tidak ada ruginya. Kamu sih koleksi manga-nya tidak sebanyak aku jadi ada keraguan bahwa Naruto ada.”

Anak tersebut percaya bahwa Naruto itu ada karena koleksi manga-nya lebih banyak dari temannya dan di antara manga-nya ada judul Naruto dari Vol.1 sampai Naruto Shippuden. Padahal percaya dan ragu pada tokoh Naruto tidak ada hubungannya dengan berapa banyak koleksi manga Naruto.

Demikian juga rasa percaya dan ragu kepada Buddha masa lampau tidak ditentukan oleh adanya banyaknya literatur yang berisi urutan nama Buddha masa lampau. :)


hal ini memang bagian dari indoktrinasi ala TBSN. mengapa para pengikut LSY percaya pada LSY, karena ada 200 buku lebih yg menuliskan kesaktian palsunya

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1924 on: 15 September 2010, 07:23:34 PM »
Utk pertanyaan ttg para Bodhisattva dlm Mahayana,setahu saya, mrk tdk memiliki biografi historis krn mrk adl Dhyani Bodhisattva yg mrpk perwujudan Sambhogakaya (tubuh cahaya). Dikatakan dlm sutra2 Mahayana bhw ketika Sang Buddha berkotbah,para Buddha lain & para Bodhisattva dtg dr tanah Buddha mrk masing2 utk mendengarkan kotbah tsb. Kehadiran para Buddha & Bodhisattva ini terjadi melalui perwujudan Sambhogakaya. Misalnya Avalokitesvara sesungguhnya berdiam di tanah Sukhavati,tetapi mewujudkan Nirmalakaya (tubuh perubahan) & Sambhogakaya di dunia Saha utk menolong para makhluk. Hanya perwujudan Nirmalakaya dpt kita ketahui sejarah biografisnya,misalnya Putri Miaoshan yg adl perwujudan Nirmalakaya Avalokitesvara. Utk melihat/mengetahui perwujudan Sambhogakaya,seseorang hrs mencapai tingkat tertentu dlm meditasi.

Selain itu para Bodhisattva Mahayana jg mrpk perwujudan dr sifat2 Sang Buddha sendiri,misalnya Manjusri mrpk perwujudan kebijaksanaan (prajna), Avalokitesvara mrpk perwujudan belas kasih (karuna),dst.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1925 on: 15 September 2010, 08:16:21 PM »
Utk pertanyaan ttg para Bodhisattva dlm Mahayana,setahu saya, mrk tdk memiliki biografi historis krn mrk adl Dhyani Bodhisattva yg mrpk perwujudan Sambhogakaya (tubuh cahaya). Dikatakan dlm sutra2 Mahayana bhw ketika Sang Buddha berkotbah,para Buddha lain & para Bodhisattva dtg dr tanah Buddha mrk masing2 utk mendengarkan kotbah tsb. Kehadiran para Buddha & Bodhisattva ini terjadi melalui perwujudan Sambhogakaya. Misalnya Avalokitesvara sesungguhnya berdiam di tanah Sukhavati,tetapi mewujudkan Nirmalakaya (tubuh perubahan) & Sambhogakaya di dunia Saha utk menolong para makhluk. Hanya perwujudan Nirmalakaya dpt kita ketahui sejarah biografisnya,misalnya Putri Miaoshan yg adl perwujudan Nirmalakaya Avalokitesvara. Utk melihat/mengetahui perwujudan Sambhogakaya,seseorang hrs mencapai tingkat tertentu dlm meditasi.

Selain itu para Bodhisattva Mahayana jg mrpk perwujudan dr sifat2 Sang Buddha sendiri,misalnya Manjusri mrpk perwujudan kebijaksanaan (prajna), Avalokitesvara mrpk perwujudan belas kasih (karuna),dst.

nah gini2...kok bisa tau ada bodhisatta A, B, C, dsb? kan mereka di alam lain bukan? apalgi cerita2 di suttanya pada saat jaman sang Buddha blm parinibbana bukan? kalo gt, knp kok di aliran thera sendiri tidak terdapat satupun nama2 bodhisatta di atas? apakah terjadi penambahan oleh mahayanis sendiri atau pengurangan oleh theravadin sendiri?

selidik punya selidik...tokoh2 terkenal yang di tipitaka theravadin memiliki asal usulnya dan juga dibuktikan dengan penemuan2 relik oleh peneliti..bagaimana dgn tokoh2 yang ditipitaka mahayanis, apakah ada bukti2 yang bisa mendukung keberadaan tokoh2 terkenalnya seperti avalokitesvara, samantabhadra, dsb?

saya jujur masih kritis thdp mahayana walaupun diakui sebagai mainstream buddhisme karena tidak menawarkan bukti2 yang cukup konkret..

ada yng bisa bantu jawab pertanyaan saya di atas?
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1926 on: 15 September 2010, 08:19:17 PM »
Konsili Pertama

Taklama sesudah Buddha Gautama meninggal pada tahun 483 sebelum Masehi maka sejumlah 900 orang Murid Terutama berkumpul di Rajagriha. Disitu dibicarakan dan dirumuskan sari ajaran Sakyamuni tentang pokok-pokok ajaran (Dharnma) dan tentang peraturan beserta tata tertib (Vinaya) yang harus ditaati setiap bikkhu dan bikkhuni dalam masyarakat biara (Sangha).

Musyawarah besar di Rajagriha itu, pada perempat terakhir dari abad ke-5 sebelum Masehi, terpandang Konsili Pertama dalam sejarah agama Buddha. Perumusan sari-sari ajaran Sakyamuni itu diwariskan turun temurun secara lisan seperti kebiasaan yang berlaku pada masa itu, belum sipat tertulis. Perikeadaan itu serupa dengan hirnpunan Al-Hadits di dalam sejarah agama Islam, yang pada abad ke-2 dan abad ke-3 sepeninggal Nabi Muhammad, barulah dikumpulkan secara tertulis.

Konsili Kedua

Satu abad kemualan, yakni pada pertengahan abad ke-4 sebelum Masehi, berlangsung musyawarah lagi di Vaisali mengenai peraturan beserta tata tertib (Vinaya) yang harus ditaati setiap rahib dalam masyarakat biara (Sangha). Musyawarah di Vaisali itu merupakan Konsili Kedua dalam sejarah agama Buddha.

Di situ bermula perpisahan dua aliran:

Golongan Konservatif yang menyebut dirinya Sthaviravadins, yang pada masa belakangan lebih dikenal dengan aliran Theravada, bersikap mempertahankan kesederhanaan ajaran Sakyamuni.

Golongan Liberal yang memberikan penapsiran-penapsiran lebih bebas atas ajaran Sakyamuni dan menyebutkan dirinya Mahasanghikas, yang pada masa belakangan lebih dikenal dengan aliran Mahayana

Kira-kira pada masa inilah disusun Empat Himpunan Baru di dalam Sutta-Pitaka, yang satu persatu himpunan itu dipang- gilkan Nikaya. Tahadinya Sutta-Pitaka itu cuma terdiri atas Digha Nikaya, terdiri atas 34 sutta. Sebagiannya amat terkenal dan sebagiannya lagi sedikit saja dipergunakan pada umumnya.

Paling terkenal di antara 34 sutta itu ialah Maha-parinib- bhana-sutta (Book.of Great Decease, Sutta tentang Kemangkatan Terbesar), berisikan berbagai pembahasan pada masa tiga bulan terakhir dari kehidupan Buddha Gautama beserta ucapan-ucapannya yang hampir-hampir dapat dipastikan otentiknya

Empat Himpunan Baru itu ialah :

Majjhima Nikaya, atau sutta yang sedang saja panjangnya, terdiri atas 152 sutta yang sipat isinya pendek-pendek, terbagi ke dalam 15 buah vaggha, yaitu kelompok masalah.

Samyutta Nikaya, berisikan 56 buah kelompok-Sutta (samyutta) berkenaan dengan pokok-pokok soal ataupun berkenaan dengan tokoh-tokoh utama. Diantara isinya sebuah versi tentang Khotbah Pertama di Benares, dikenal dengan Kotbah Penggerak Roda (Wheel-turning-Sermon}, sesudah Siddharta Gautama beroleh pencerahan di bawah pohon-Hikmat.

Anguttara Nikaya, berisikan 2.308 sutta, tersusun dalam 11 buah Nipata, yaitu kelompok, masalah. Masalah pertama berbicara tentang Buddha. Kelompok kedua berbicara tentang dua macam Buddha, dua macam tata laku dalam rimba-hidup. Kelompok ketiga berbicara tentang tiga macam rahib. Kelompok keempat berbicara tentang empat macam jalan menuju Nirwana. Begitu seterusnya sampai kelompok kesebelas yang berbicara tentang sebelas macam kebajikan dan sebelas macam kemunkaran.

Kuddhaka Nikaya, kumpulan berbagai sutta, berisikan pembahasan tentang hal-hal yang tidak termasuk dalam kelompok Nikaya lainnya. Di dalam himpunan ini diantara lain dijumpai Kuddhaka–patha, tentang pokok-pokok azasi dari kehidupan Buddha; dan Metta sutta tentang pengertian dan kegunaan cintakasih bagi tata-hidup manusia; dan Mahamangala-sutta tentang berbagai kerahiman yang dipandang paling terbesar; dan Dhammapada berisikan 423 bait sajak terbagi atas 26 vaggha (bab) membicarakan tentang nilai-nilai (ethika) yang merupakan pegangan hidup dan merupakan sutta paling terkenal dari seluruh kitab suci agama Buddha. Di antara lainnya dijumpai pula Theragatha dan Therigatha. yaitu nyanyian keagamaan untuk rahib lelaki dan nyanyian keagamaan untuk rahib wanita, yang kedudukannya mirip dengan Kitab Mazmur di dalam agama Yahudi dan agama kr****n. Juga di dalam himpunan Kuddhaka Nikaya itu terdapat kumpulan kisah-kisah Jataka (Dzanecka) tentang berbagai kehidupan yang lebih duluan dari Buddha pada berbagai penjelmaannya.

Itulah empat himpunan baru yang berupa tambahan terhadap Sutta’–Pitaka dan disusun sehabis Konsili Kedua. Terlebih khusus merupakan pegangan bagi mazhab Mahasanghikas (Maha- yana).

Konsili Ketiga.

Pada tahun 327 sebelum Masehi terjadi penyerbuan Iskandar Makedoni (356-323 SM) dari Asia Tengah melalui Khyber Pass ke dalam anak benua India, menempatkan seorang panglimanya menjabat gubernur India berkedudukan di kota Taksila, yang dewasa ini terletak dekat Pashawar. Pengaruh kekuasaan Grik pada anakbenua India itu tampak pada senipahat dan seni bangunan beserta pengaruh mithologi Grik itu tampak pada perkembangan keyakinan keagamaan di dalam agama Brahma/Hindu di India, yakni muncul keyakinan Trimurti dan Trishakti beserta pemujaan dewa-dewa lainnya.

Kekuasaan Grik itu sempat berkuasa seperempat abad lamanya dan pada akhimya ditumbangkan oleh dinasti Maurya. (321-184 SM), yang dibangun oleh Chandragupta berkedudukan di Pataliputra (Patna), la berhasil merebut ibukota Taksila itu dari tangan Selaucus Nicator pada tahun 305 sebelum Masehi.

Pada tahun 274 sM cucunya Kaisar Asoka (274 -236 sM) naik berkuasa, dan ditangan cucunya itu, dinasti tersebut merupakan imperium besar tiada taranya pada.anakbenua India. Kaisar Asoka itu pada akhirnya melepaskan agama Hindu dan memeluk agama Buddha dan mengumumkannya Agama-Resmi dalam imperium India. Agama itu mencapai puncak kemegahannya tiga abad sesudah Buddha Gautama meninggal dunia.

Pada tahun 244 sebelum Masehi berlangsung Konsili Ketiga di Pataliputera (Patna), ibukota imperium, atas anjuran Kaisar Asoka. Pada masa itulah pokok-pokok ajaran Budha Gautama itu mulai disusun secara tertulis di dalam bahasa Pali, terdiri atas tiga himpunan, dan tiga himpunan itulah yang disebut Tripitaka.

Jarak masa antara Sakyamuni dengan penyusunan himpunan tertulis itu telah berlalu tiga abad lamanya. Dalam masa yang panjang itu telah berlaku penapsiran-penapsiran lebih bebas dari oihak Mahasanghikas. Dengan begitu telah sulit membedakan manakah yang betul-betul ucapan Buddha Gautama, karena semuanya disandarkan pada sabda Buddha Gautama.

Dalam pada itu Kaisar Asoka, demikian William L. Langer di dalam Encyclopedia of World History edisi 1956 halaman 42, mengirimkan missi-missi Buddha ke berbagai

penguasa di luar anakbenua India, diantaranya ialah : Syria, Egypte, Cyrene (Lybia), Makedonia, dan Epirus (Grik). Tetapi cuma memperlihatkan hasil gemilang di Sailan dan di Birma.

Sekalipun pada tempat-tempat lainnya itu agama Buddha tidak berkembang seperti di Sailan dan di Birma itu akan tetapi pengaruh ajarannya cukup kuat mempesonakan kalangan terpelajar disitu hingga meresapi berbagai aliran filsafat, umpamanya Stoicism dan Neoplatonism. Sedangkan aliran Neoplatonism itu, yang sejak abad ke-3 masehi meresapi agama kr****n melalui St. Augustinus (354 -430 M), melahirkan sistem rahib dan biara dalam dunia kr****n.

Kemunduran agama Buddha di India.

Dinasti Maurya (321-184 sM) itu pada akhirnya ditumbangkan oleh dinasti Sungga (184 sM-78 M) pada tahun 184 sebelum Masehi. Dinasti baru itu mengambil kaum Brahmin menjadi penasihat-penasihat kerajaan (Kanvas). Mereka itu melakukan tekanan keras terhadap pengikut agama Buddha hingga akhirnya pengaruh agama Buddha, itu berangsur-angsur susut pada anak benua India.

Tetapi sejak tahun 78 sebelum Masehi terjadi pemberontakan di sana-sini, yang berkelanjutan dekat satu abad lamanya, dan terbentuk kembali penguasa-penguasa setempat yang menyatakan dirinya bebas dan berdaulat. Sekalipun begitu, satu persatunya tetap mempertahankan agama Hindu dan melakukan tekanan terus-menerus terhadap agama Buddha.

Konsili Keempat.

Pada masa itulah berlangsung Konsili Keempat di kota Jalandra dalam wilayah Punjab (Pertemuan Lima Sungai) dibawah prakarsa sekta Sarvastivada, yaitu pecahan mazhab Theravada. Tripitaka disalin ke dalam bahasa Sanskrit. Dibalik itu disusun bungarampai dalam bahasa. Sanskrit, bernama Agamas, bersamaan isinya dengan Nikaya.

Di sekitar masa itulah agama Buddha terpecah kedalam dua mazhab besar, berdasarkan bibit-bibit yang telah tumbuh sebelumnya, yang pokok keyakinan maupun pokok ajaran sudah sangat berbedaan, yaitu .

Hinayana. (Kereta Kecil), yang ingin mempertahankan kesederhanaan ajaran Sakyamuni. Nama itu diberikan oleh lawannya. Sedangkan para pengikut mazhab itu tetap mempertahankan namanya yang asli, yaitu Theravada, yakni aliran Tokoh-Tokoh Tertua (the Elders).

Mahayana, (Kereta-Besar), yang bersikap mempertahankan penapsiran atas setiap ajaran Sakyamuni, sebagai lanjutan dari sekta Mahasanghika; memusatkan pemujaannya pada pribadi Buddha, dan memperkembang ajaran tentang kodrat-kodrat gaib yang dipanggilkan dengan Bodhisatvas.

Di sekitar masa itulah disusun tujuh buku Abhidhamma dalam bahasa Sanskrit berisikan pembahasan-pembahasan yang filosofis atas setiap ajaran dan keyakinan keagamaan. Tujuh buku Abhidhamma itulah, beserta Mahayana-Sutras lainnya yang disusun pada masa belakangan, dipanggilkan dengan himpunan tennuda.

Sepeninggal dinasti Kushana (78-178 M) itu, yakni semenjak abad ketiga masehi, pengaruh agama Buddha pada anakbenua India makin mundur. Menjelang pertengahan abad ke-5 masehi lantas pengaruhnya itu lenyap dari bumi India, kecuali kelompok-kelompok kecil pada pusatnya masing-masing, dan sebaliknya berkembang dengan luas di Sailan, Birma, Muang- thai, Kamboja, Laos, Annam, dan terlebih-lebih di Tiongkok dan Korea dan Jepang.
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1927 on: 15 September 2010, 09:18:32 PM »
Utk pertanyaan ttg para Bodhisattva dlm Mahayana,setahu saya, mrk tdk memiliki biografi historis krn mrk adl Dhyani Bodhisattva yg mrpk perwujudan Sambhogakaya (tubuh cahaya). Dikatakan dlm sutra2 Mahayana bhw ketika Sang Buddha berkotbah,para Buddha lain & para Bodhisattva dtg dr tanah Buddha mrk masing2 utk mendengarkan kotbah tsb. Kehadiran para Buddha & Bodhisattva ini terjadi melalui perwujudan Sambhogakaya. Misalnya Avalokitesvara sesungguhnya berdiam di tanah Sukhavati,tetapi mewujudkan Nirmalakaya (tubuh perubahan) & Sambhogakaya di dunia Saha utk menolong para makhluk. Hanya perwujudan Nirmalakaya dpt kita ketahui sejarah biografisnya,misalnya Putri Miaoshan yg adl perwujudan Nirmalakaya Avalokitesvara. Utk melihat/mengetahui perwujudan Sambhogakaya,seseorang hrs mencapai tingkat tertentu dlm meditasi.

Selain itu para Bodhisattva Mahayana jg mrpk perwujudan dr sifat2 Sang Buddha sendiri,misalnya Manjusri mrpk perwujudan kebijaksanaan (prajna), Avalokitesvara mrpk perwujudan belas kasih (karuna),dst.

nah gini2...kok bisa tau ada bodhisatta A, B, C, dsb? kan mereka di alam lain bukan? apalgi cerita2 di suttanya pada saat jaman sang Buddha blm parinibbana bukan? kalo gt, knp kok di aliran thera sendiri tidak terdapat satupun nama2 bodhisatta di atas? apakah terjadi penambahan oleh mahayanis sendiri atau pengurangan oleh theravadin sendiri?

selidik punya selidik...tokoh2 terkenal yang di tipitaka theravadin memiliki asal usulnya dan juga dibuktikan dengan penemuan2 relik oleh peneliti..bagaimana dgn tokoh2 yang ditipitaka mahayanis, apakah ada bukti2 yang bisa mendukung keberadaan tokoh2 terkenalnya seperti avalokitesvara, samantabhadra, dsb?

saya jujur masih kritis thdp mahayana walaupun diakui sebagai mainstream buddhisme karena tidak menawarkan bukti2 yang cukup konkret..

ada yng bisa bantu jawab pertanyaan saya di atas?
namo buddhaya,
menurut saya, kitab theravada juga termasuk kitab suci mahayana, dinamakan MAHATIPITAKA..kitab theravada terutama sutta pitaka dinamakan Agama Sutra / AHANCING..
tidak tahu kalau vinaya pitaka / abhidhammapitaka entah termasuk/tidk...mungkin
Abhidhamma di mahayana disebut Abhidharma pitaka/Abhidharmakosa..
mengenai sejarah mahayana

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=5939.0
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Mahayana?wasRedirected=true
http://www.nshi.org/Buddhisme/Indonesia%20Buddhisme/Tripitaka.htm
http://www.nshi.org/Buddhisme/Indonesia%20Buddhisme/Tripitaka.htm

sesuatu yg blm ada di theravada belum tentu tidak sah,
misalnya petapa sumedha bertekad menjadi buddha, dihadapan buddha dipankara,
sedang metteya bertekad dihadapan buddha siapa?
Sama sekali diluar 28 buddha ala theravada, ternyata di Mahayana terdapat buddha sebelum 28 buddha ala theravada,
yaitu Raja sankha bertekad di hadapan buddha Sirimata, dalam mahayana.
Dapat dibaca disini;
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=8057.0

CMIIW
NAMASTE
« Last Edit: 15 September 2010, 09:24:50 PM by Johsun »
CMIIW.FMIIW.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1928 on: 15 September 2010, 10:49:48 PM »
 [at] no pain no gain:

Salah satu alasannya adl krn sutra2 Mahayana dicatat di luar komunitas resmi. Menurut buku Mahayana Buddhism, the Doctrinal Foundation, ajaran dlm sutra Mahayana muncul dr para bhikkhu yg dlm meditasinya "bertemu" dg para Bodhisattva/Buddha dr tanah Buddha lain. Spt pengalaman Acariya Mun ketika tinggal di Goa Sarira bertemu dg para Buddha & Arahat (bs dilihat dlm topik Sambhogakaya dlm Tradisi Theravada di ruang Theravada).

Btw saya bukan seorg Mahayanis,hanya tahu sedikit2 ttg ajaran Mahayana. So cmiiw :)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline padmakumara

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.317
  • Reputasi: 0
  • Gender: Female
  • mara devaputra
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1929 on: 16 September 2010, 09:52:23 AM »
Salam,

Wah luar biasa, ternyata topik ini masih berlanjut juga. Saya jadi tertarik menjawab pertanyaan Sdr. Upasaka yang ini:

- Jadi Tanah Suci itu tempat atau kondisi pikiran?

Ya sebenarnya tempat itu khan juga dikondisikan pikiran. Sukhavati adalah tempat ataupun kondisi pikiran keduanya tidak bertentangan. Kondisi pikiran itu sendiri dapat menjadi Sukhavati. Dalam Buddhisme pikiran menciptakan fenomena. Demikian pula dengan neraka. Saat pikiran Anda merasakan penderitaan mendalam, maka saat itu Anda berada di neraka, meskipun sedang berada di sebuah rumah mewah yang berAC. Seorang boss yang banyak hutang meskipun berada di kasur empuk import dan di kamar super mewah, apakah benar-benar bisa merasakan kebahagiaan? Pikiran adalah penentu dan pelopor.
Ajaran Sukhavati selaras dengan Buddhadharma. Demikian sedikit tambahan dari saya.


Amitabha,
Om Amideva Hrih

Tan

Bro Tan yang baik, saya jadi bingung dengan pernyataan bro Tan nih:

- Kondisi pikiran itu sendiri dapat menjadi Sukhavati. Dalam Buddhisme pikiran menciptakan fenomena - 

Apakah Sukhavati bukan alam? Apakah menurut bro Tan Sukhavati adalah hasil ciptaan pikiran? Bagaimana dengan Buddha Amitabha yang berdiam di Sukhavati, apakah merupakan ciptaan pikiran juga?
 
_/\_

menurut owe

pikiran terkonsentrasi pada sukhavati

tidak mungkin tidak terlahir disana

maksudnya bila kita dengan tulus memohon terlahir di sukhavati dan dengan pikiran konsentrasi

maka pada saatnya pun pasti akan kesana

sukhavati  tentu saja alam

bila menyimak sutra amitabha

disana sudah disebutkan
"Godaan sex merupakan bahaya terbesar dan merupakan penyebab banyak bencana.
Banyak hati yang hancur karena nafsu birahi."

Offline padmakumara

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.317
  • Reputasi: 0
  • Gender: Female
  • mara devaputra
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1930 on: 16 September 2010, 09:58:09 AM »

2. kalo percaya sabda sakyamuni dalam sutra mahayana

   mending percaya aja de

    kayaknya gk ada ruginya

    sutta aliran theravada jarang disinggung buddha boddhisattva masa lampau

   berbeda dengan mahayana

    karna itu sering timbul keraguan

Hal ini sama seperti kisah perumpamaan berikut:
Seorang anak berkata kepada temannya,” Mendingan kamu percaya saja deh bahwa Naruto itu ada. Tidak ada ruginya. Kamu sih koleksi manga-nya tidak sebanyak aku jadi ada keraguan bahwa Naruto ada.”

Anak tersebut percaya bahwa Naruto itu ada karena koleksi manga-nya lebih banyak dari temannya dan di antara manga-nya ada judul Naruto dari Vol.1 sampai Naruto Shippuden. Padahal percaya dan ragu pada tokoh Naruto tidak ada hubungannya dengan berapa banyak koleksi manga Naruto.

Demikian juga rasa percaya dan ragu kepada Buddha masa lampau tidak ditentukan oleh adanya banyaknya literatur yang berisi urutan nama Buddha masa lampau. :)

saya pikir menentukan

bukti nyatanya

yg sering mempertanyakan eksistensi buddha masa lampau tsb justru umat theravada

dosen saya di kuliah yg umat theravada bilang bahwa buddha amitbha adl buddha legendaris

seakan2  amitabha buddha dikesampingkan dan lebih baik blajar ajaran sakyamuni saja

bahkan guru agama saya jelas2 meragukan keberadaan surga sukhavati (dia theravada)

menurut dia tidak ada alam diluar 31 alam

bagi para umat theravada yg belum mengkaji sutra2 mahayana

wajar2 saja timbul keraguan
"Godaan sex merupakan bahaya terbesar dan merupakan penyebab banyak bencana.
Banyak hati yang hancur karena nafsu birahi."

Offline padmakumara

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.317
  • Reputasi: 0
  • Gender: Female
  • mara devaputra
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1931 on: 16 September 2010, 10:00:25 AM »
Utk pertanyaan ttg para Bodhisattva dlm Mahayana,setahu saya, mrk tdk memiliki biografi historis krn mrk adl Dhyani Bodhisattva yg mrpk perwujudan Sambhogakaya (tubuh cahaya). Dikatakan dlm sutra2 Mahayana bhw ketika Sang Buddha berkotbah,para Buddha lain & para Bodhisattva dtg dr tanah Buddha mrk masing2 utk mendengarkan kotbah tsb. Kehadiran para Buddha & Bodhisattva ini terjadi melalui perwujudan Sambhogakaya. Misalnya Avalokitesvara sesungguhnya berdiam di tanah Sukhavati,tetapi mewujudkan Nirmalakaya (tubuh perubahan) & Sambhogakaya di dunia Saha utk menolong para makhluk. Hanya perwujudan Nirmalakaya dpt kita ketahui sejarah biografisnya,misalnya Putri Miaoshan yg adl perwujudan Nirmalakaya Avalokitesvara. Utk melihat/mengetahui perwujudan Sambhogakaya,seseorang hrs mencapai tingkat tertentu dlm meditasi.

Selain itu para Bodhisattva Mahayana jg mrpk perwujudan dr sifat2 Sang Buddha sendiri,misalnya Manjusri mrpk perwujudan kebijaksanaan (prajna), Avalokitesvara mrpk perwujudan belas kasih (karuna),dst.

nah gini2...kok bisa tau ada bodhisatta A, B, C, dsb? kan mereka di alam lain bukan? apalgi cerita2 di suttanya pada saat jaman sang Buddha blm parinibbana bukan? kalo gt, knp kok di aliran thera sendiri tidak terdapat satupun nama2 bodhisatta di atas? apakah terjadi penambahan oleh mahayanis sendiri atau pengurangan oleh theravadin sendiri?

selidik punya selidik...tokoh2 terkenal yang di tipitaka theravadin memiliki asal usulnya dan juga dibuktikan dengan penemuan2 relik oleh peneliti..bagaimana dgn tokoh2 yang ditipitaka mahayanis, apakah ada bukti2 yang bisa mendukung keberadaan tokoh2 terkenalnya seperti avalokitesvara, samantabhadra, dsb?

saya jujur masih kritis thdp mahayana walaupun diakui sebagai mainstream buddhisme karena tidak menawarkan bukti2 yang cukup konkret..

ada yng bisa bantu jawab pertanyaan saya di atas?

1. apakah sayamuni mungkin berbohong ?

2. apakah anda percaya sutra mahayana disabdakan sakyamuni sendiri ?
"Godaan sex merupakan bahaya terbesar dan merupakan penyebab banyak bencana.
Banyak hati yang hancur karena nafsu birahi."

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1932 on: 16 September 2010, 10:37:51 AM »
Salam,

Wah luar biasa, ternyata topik ini masih berlanjut juga. Saya jadi tertarik menjawab pertanyaan Sdr. Upasaka yang ini:

- Jadi Tanah Suci itu tempat atau kondisi pikiran?

Ya sebenarnya tempat itu khan juga dikondisikan pikiran. Sukhavati adalah tempat ataupun kondisi pikiran keduanya tidak bertentangan. Kondisi pikiran itu sendiri dapat menjadi Sukhavati. Dalam Buddhisme pikiran menciptakan fenomena. Demikian pula dengan neraka. Saat pikiran Anda merasakan penderitaan mendalam, maka saat itu Anda berada di neraka, meskipun sedang berada di sebuah rumah mewah yang berAC. Seorang boss yang banyak hutang meskipun berada di kasur empuk import dan di kamar super mewah, apakah benar-benar bisa merasakan kebahagiaan? Pikiran adalah penentu dan pelopor.
Ajaran Sukhavati selaras dengan Buddhadharma. Demikian sedikit tambahan dari saya.


Amitabha,
Om Amideva Hrih

Tan

Bro Tan yang baik, saya jadi bingung dengan pernyataan bro Tan nih:

- Kondisi pikiran itu sendiri dapat menjadi Sukhavati. Dalam Buddhisme pikiran menciptakan fenomena - 

Apakah Sukhavati bukan alam? Apakah menurut bro Tan Sukhavati adalah hasil ciptaan pikiran? Bagaimana dengan Buddha Amitabha yang berdiam di Sukhavati, apakah merupakan ciptaan pikiran juga?
 
_/\_

menurut owe

pikiran terkonsentrasi pada sukhavati

tidak mungkin tidak terlahir disana

maksudnya bila kita dengan tulus memohon terlahir di sukhavati dan dengan pikiran konsentrasi

maka pada saatnya pun pasti akan kesana

sukhavati  tentu saja alam

bila menyimak sutra amitabha

disana sudah disebutkan

maksudnya memohon?

Offline padmakumara

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.317
  • Reputasi: 0
  • Gender: Female
  • mara devaputra
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1933 on: 16 September 2010, 02:52:46 PM »
Salam,

Wah luar biasa, ternyata topik ini masih berlanjut juga. Saya jadi tertarik menjawab pertanyaan Sdr. Upasaka yang ini:

- Jadi Tanah Suci itu tempat atau kondisi pikiran?

Ya sebenarnya tempat itu khan juga dikondisikan pikiran. Sukhavati adalah tempat ataupun kondisi pikiran keduanya tidak bertentangan. Kondisi pikiran itu sendiri dapat menjadi Sukhavati. Dalam Buddhisme pikiran menciptakan fenomena. Demikian pula dengan neraka. Saat pikiran Anda merasakan penderitaan mendalam, maka saat itu Anda berada di neraka, meskipun sedang berada di sebuah rumah mewah yang berAC. Seorang boss yang banyak hutang meskipun berada di kasur empuk import dan di kamar super mewah, apakah benar-benar bisa merasakan kebahagiaan? Pikiran adalah penentu dan pelopor.
Ajaran Sukhavati selaras dengan Buddhadharma. Demikian sedikit tambahan dari saya.


Amitabha,
Om Amideva Hrih

Tan

Bro Tan yang baik, saya jadi bingung dengan pernyataan bro Tan nih:

- Kondisi pikiran itu sendiri dapat menjadi Sukhavati. Dalam Buddhisme pikiran menciptakan fenomena - 

Apakah Sukhavati bukan alam? Apakah menurut bro Tan Sukhavati adalah hasil ciptaan pikiran? Bagaimana dengan Buddha Amitabha yang berdiam di Sukhavati, apakah merupakan ciptaan pikiran juga?
 
_/\_

menurut owe

pikiran terkonsentrasi pada sukhavati

tidak mungkin tidak terlahir disana

maksudnya bila kita dengan tulus memohon terlahir di sukhavati dan dengan pikiran konsentrasi

maka pada saatnya pun pasti akan kesana

sukhavati  tentu saja alam

bila menyimak sutra amitabha

disana sudah disebutkan

maksudnya memohon?

memohon disini berarti

berharap terlahir di sukhavati dengan

batin terpusat melafal nama buddha amitabha
"Godaan sex merupakan bahaya terbesar dan merupakan penyebab banyak bencana.
Banyak hati yang hancur karena nafsu birahi."

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #1934 on: 16 September 2010, 07:37:43 PM »
Utk pertanyaan ttg para Bodhisattva dlm Mahayana,setahu saya, mrk tdk memiliki biografi historis krn mrk adl Dhyani Bodhisattva yg mrpk perwujudan Sambhogakaya (tubuh cahaya). Dikatakan dlm sutra2 Mahayana bhw ketika Sang Buddha berkotbah,para Buddha lain & para Bodhisattva dtg dr tanah Buddha mrk masing2 utk mendengarkan kotbah tsb. Kehadiran para Buddha & Bodhisattva ini terjadi melalui perwujudan Sambhogakaya. Misalnya Avalokitesvara sesungguhnya berdiam di tanah Sukhavati,tetapi mewujudkan Nirmalakaya (tubuh perubahan) & Sambhogakaya di dunia Saha utk menolong para makhluk. Hanya perwujudan Nirmalakaya dpt kita ketahui sejarah biografisnya,misalnya Putri Miaoshan yg adl perwujudan Nirmalakaya Avalokitesvara. Utk melihat/mengetahui perwujudan Sambhogakaya,seseorang hrs mencapai tingkat tertentu dlm meditasi.

Selain itu para Bodhisattva Mahayana jg mrpk perwujudan dr sifat2 Sang Buddha sendiri,misalnya Manjusri mrpk perwujudan kebijaksanaan (prajna), Avalokitesvara mrpk perwujudan belas kasih (karuna),dst.

nah gini2...kok bisa tau ada bodhisatta A, B, C, dsb? kan mereka di alam lain bukan? apalgi cerita2 di suttanya pada saat jaman sang Buddha blm parinibbana bukan? kalo gt, knp kok di aliran thera sendiri tidak terdapat satupun nama2 bodhisatta di atas? apakah terjadi penambahan oleh mahayanis sendiri atau pengurangan oleh theravadin sendiri?

selidik punya selidik...tokoh2 terkenal yang di tipitaka theravadin memiliki asal usulnya dan juga dibuktikan dengan penemuan2 relik oleh peneliti..bagaimana dgn tokoh2 yang ditipitaka mahayanis, apakah ada bukti2 yang bisa mendukung keberadaan tokoh2 terkenalnya seperti avalokitesvara, samantabhadra, dsb?

saya jujur masih kritis thdp mahayana walaupun diakui sebagai mainstream buddhisme karena tidak menawarkan bukti2 yang cukup konkret..

ada yng bisa bantu jawab pertanyaan saya di atas?

1. apakah sayamuni mungkin berbohong ?

2. apakah anda percaya sutra mahayana disabdakan sakyamuni sendiri ?

Bro Padmakumara yang baik, Buddha Sakyamuni tak mungkin berbohong, tapi bukunya bisa saja bukan merupakan kata-kata Buddha Sakyamuni.

Umat aliran Theravada tidak harus mempercayai, bahkan terhadap Tipitaka sendiri, karena memang demikianlah cara berpikir kritis umat Theravada sesuai yang diajarkan oleh Sakyamuni Buddha dalam Kalama Sutta. Apakah harus mempercayai kitab Mahayana?

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata