dalam sutta dan vinaya tentang mandi banyak disebutkan tentang "bubuk mandi", menurut anda apakah bubuk mandi itu?
mengenai bubuk mandi itu apa, terus terang saya tidak dapat pastikan, tapi asumsi saya barang itu tidak mengandung zat2 untuk membunuh kuman
kalau kita lihat asal usul sabun mandi, setahu saya dari kebudayaan arab di mana berupa ekstrak kelapa untuk memudahkan menggosok tubuh
kalau bubuk mandi tsb sama dgn sabun mandi arab kuno ini, maka jelas tidak mengandung zat2 untuk membunuh kuman
jika perubahan zaman menuntut revisi Dhamma, jadi bagaimanakah dengan Dhamma yg konon telah sempurna dibabarkan dan tidak lapuk oleh waktu itu?
IMHO, Dhamma tidak dpt direvisi, kalau Vinaya saya kira bisa itupun bukan berarti diubah total mungkin penambahan syarat
contoh: bila Bhikkhu mau keluar negeri misal untuk melakukan pertemuan internasional para ulama, mungkin Bhikkhu tsb boleh pegang uang untuk mengurus segala kebutuhannya di perjalanan. dengan demikian tidak perlu ditemani dayaka, jadi hemat biaya satu orang. nah, di luar kondisi ini, maka berlaku ketentuan spt biasa, yaitu Bhikkhu tidak boleh pegang uang.
mesti diingat ketika Buddha pertama kali memutar roda Dhamma belum ada Vinaya apa pun
Vinaya itu ada/tercipta berangsur-angsur akibat adanya kekeliruan2/penyimpangan2 dari satu atau beberapa orang Bhikkhu,
sehingga Buddha merasa perlu dibuat aturan/Vinaya agar para Bhikkhu dpt terhindar dari kekeliruan2/penyimpangan2 tsb
aturan jadi tak bedanya dgn tradisi kolot semata kalau dipegang tanpa mengutamakan pada hal yg substansial
contoh: masyarakat jepang sangat menjunjung tradisi, tapi apakah tiap hari wanita jepang pergi ke kantor pakai kimono?
ini cuma sekedar pemikiran/pengamatan saya saja, toh saya juga bukan seorang Bhikkhu
tentunya Beliau2 lah yg pantas memutuskan yg terbaik untuk Sangha, dan tentunya juga untuk umat