//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Masihkah mau membedakan aliran Theravada dan Mahayana  (Read 26371 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Masihkah mau membedakan aliran Theravada dan Mahayana
« Reply #30 on: 03 November 2011, 03:11:05 PM »
saya heran dengan beberapa umat Buddha,mereka hanya mengaku menganut satu aliran Buddhisme aja,kalo bukan Theravada,Mahayana,atau mungkin Tantrayana.Misalnya,ketika saya tanya teman saya,kmu agama Buddha? dia jawab,saya buddha Mahayana.Trus ketika saya tanya,kan sama aja sama Theravada,sama-sama agama Buddha,katanya gak beda,Mahayana ma Theravada ga cocok,soalnya umat Theravada ga terima dikatain kendaraan kecil

ini menjadi bukti,masih kurangnya persatuan kita sebagai umat buddhis,padahal ada banyak persamaan mahayana dengan Theravadin.
Sama-sama mengakui Buddha Sakyamuni sebagai guru mereka,sama-sama yakin akan tiratana,yakin akan 4 kesunyataan mulia,berpegang pada 8 jalan utama,dsb.

So,masih jamankah mau membedakan Theravada dan Mahayana???

c'mon...we are one in Dhamma.. ;)
Saya cocok dan bertekad di jalan di mana salah satu aliran menyebutnya sebagai 'tujuan palsu'. Karena itu saya memilih aliran lainnya yang menyebutnya sebagai salah satu dari tiga tujuan akhir sejati. Jadi apakah saya harus membedakan? Tentu saja saya harus membedakannya agar saya tidak menganut ajaran yang mengecilkan jalan yang saya sedang tempuh sendiri, tapi menganut ajaran yang mengembangkan semangat saya dalam menjalaninya. 

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Masihkah mau membedakan aliran Theravada dan Mahayana
« Reply #31 on: 03 November 2011, 03:31:03 PM »
beberapa tahun mengikuti aliran mahayana, terbukanya ketika masuk forum ini.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hariyono

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 253
  • Reputasi: 17
Re: Masihkah mau membedakan aliran Theravada dan Mahayana
« Reply #32 on: 03 November 2011, 03:32:36 PM »
umat Buddha mengenal pengertian 'Anatta' (tanpa-aku), atau 'Sunyata' (Tanpa inti yang kekal). Tetapi, bukan berarti kalau seseorang sudah mengerti atau faham benar tentang pengertian 'Anatta' yang diajarkan oleh Guru Agung Buddha Gotama, maka sudah tidak ada lagi pikiran keakuan padanya. Pikiran keakuan itu tetap saja timbul dengan begitu cepat dan begitu sering meskipun dia sudah sangat faham 'Anatta' dan juga sudah tidak menghendaki pikiran keakuan itu timbul.

Bila ia waspada terhadap munculnya pikiran keakuan itu: "Ini kebaikanku. Ini jasaku. Ini kewajibanku. Ini hasilku," dan masih banyak lagi, lalu dilawanlah pikiran keakuan itu dengan pengertiannya tentang 'Anatta' (Tanpa-aku) yang sudah diyakini kebenarannya. Maka yang sekarang menjadi pikirannya adalah pikiran atau konsep tentang 'Anatta' (Tanpa-aku) tersebut. Cara ini bukanlah cara mengatasi atau menghabiskan keakuan, melainkan melawan konsep (keakuan) dengan konsep (tanpa-aku).

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Masihkah mau membedakan aliran Theravada dan Mahayana
« Reply #33 on: 03 November 2011, 03:37:46 PM »
umat Buddha mengenal pengertian 'Anatta' (tanpa-aku), atau 'Sunyata' (Tanpa inti yang kekal). Tetapi, bukan berarti kalau seseorang sudah mengerti atau faham benar tentang pengertian 'Anatta' yang diajarkan oleh Guru Agung Buddha Gotama, maka sudah tidak ada lagi pikiran keakuan padanya. Pikiran keakuan itu tetap saja timbul dengan begitu cepat dan begitu sering meskipun dia sudah sangat faham 'Anatta' dan juga sudah tidak menghendaki pikiran keakuan itu timbul.

Bila ia waspada terhadap munculnya pikiran keakuan itu: "Ini kebaikanku. Ini jasaku. Ini kewajibanku. Ini hasilku," dan masih banyak lagi, lalu dilawanlah pikiran keakuan itu dengan pengertiannya tentang 'Anatta' (Tanpa-aku) yang sudah diyakini kebenarannya. Maka yang sekarang menjadi pikirannya adalah pikiran atau konsep tentang 'Anatta' (Tanpa-aku) tersebut. Cara ini bukanlah cara mengatasi atau menghabiskan keakuan, melainkan melawan konsep (keakuan) dengan konsep (tanpa-aku).

Bagaimana dengan sikap apatis terhadap aliran? Apakah bisa dibilang 'aku'-nya sudah dikikis?
Lalu bagaimana juga dengan pandangan 'aku yang tanpa sekte', apakah secara dharma bisa dikatakan lebih baik dari yang berpandangan 'aku yang sekte A'?

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Masihkah mau membedakan aliran Theravada dan Mahayana
« Reply #34 on: 03 November 2011, 03:54:02 PM »
beberapa tahun mengikuti aliran mahayana, terbukanya ketika masuk forum ini.

betapa efektifnya Forum DC !  :)

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Masihkah mau membedakan aliran Theravada dan Mahayana
« Reply #35 on: 03 November 2011, 04:15:09 PM »
rasanya memang begitu, tapi saya pikir untuk sementara saya tidak mau menyelami aliran tertentu.

aliran bro Rico = bukan aliran tertentu....
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Masihkah mau membedakan aliran Theravada dan Mahayana
« Reply #36 on: 03 November 2011, 04:16:51 PM »
betapa efektifnya Forum DC !  :)

dan tidak sedikit yang meninggalkan Forum DC "mungkin" dengan kebencian... sadhu sadhu sadhu...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline hariyono

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 253
  • Reputasi: 17
Re: Masihkah mau membedakan aliran Theravada dan Mahayana
« Reply #37 on: 03 November 2011, 04:54:34 PM »
Karena adanya " AKU " ,maka timbul perbedaan .

Cara menghabiskan pikiran keakuan yang sering muncul dan menjadi sumber keburukan atau penderitaan menurut ajaran Guru Agung Buddha Gotama adalah: Perhatikan atau waspadai terus-menerus bila pikiran keakuan itu muncul. Jangan menyesali bila pikiran keakuan muncul, tetapi yang sangat penting adalah menyadari atau memperhatikan pikiran itu. Perhatikan saja! Waspadai saja! Waspadai dengan sikap pasif. Artinya, tidak perlu menggunakan konsep 'Anatta' (Tanpa-aku) untuk menghentikan atau melawannya. Tidak menganalisis dari mana munculnya pikiran keakuan itu, dan juga tidak perlu ingin menghentikannya karena tidak sesuai dengan Dhamma. Tetapi, perhatikan saja terus-menerus, awasi saja terus-menerus. Mengawasi dengan pasif. Hanya mengawasi saja! Maka, pikiran keakuan itu akan teratasi, akan berhenti dengan sendirinya. Inilah cara yang diajarkan oleh Dhamma ajaran Guru Agung Buddha Gotama sebagai cara untuk menghabiskan keakuan. Kita namakan cara ini: cara 'vipassana' atau cara pencerahan.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Masihkah mau membedakan aliran Theravada dan Mahayana
« Reply #38 on: 03 November 2011, 04:58:09 PM »
Karena adanya " AKU " ,maka timbul perbedaan .

Cara menghabiskan pikiran keakuan yang sering muncul dan menjadi sumber keburukan atau penderitaan menurut ajaran Guru Agung Buddha Gotama adalah: Perhatikan atau waspadai terus-menerus bila pikiran keakuan itu muncul. Jangan menyesali bila pikiran keakuan muncul, tetapi yang sangat penting adalah menyadari atau memperhatikan pikiran itu. Perhatikan saja! Waspadai saja! Waspadai dengan sikap pasif. Artinya, tidak perlu menggunakan konsep 'Anatta' (Tanpa-aku) untuk menghentikan atau melawannya. Tidak menganalisis dari mana munculnya pikiran keakuan itu, dan juga tidak perlu ingin menghentikannya karena tidak sesuai dengan Dhamma. Tetapi, perhatikan saja terus-menerus, awasi saja terus-menerus. Mengawasi dengan pasif. Hanya mengawasi saja! Maka, pikiran keakuan itu akan teratasi, akan berhenti dengan sendirinya. Inilah cara yang diajarkan oleh Dhamma ajaran Guru Agung Buddha Gotama sebagai cara untuk menghabiskan keakuan. Kita namakan cara ini: cara 'vipassana' atau cara pencerahan.
"Karena adanya " AKU " ,maka timbul perbedaan ."
Berarti setelah "aku" teratasi, setelah vipassana berhasil, Ajaran Kr1sten sudah tidak berbeda lagi dengan Ajaran Buddha. Begitukah maksudnya?


Offline hariyono

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 253
  • Reputasi: 17
Re: Masihkah mau membedakan aliran Theravada dan Mahayana
« Reply #39 on: 03 November 2011, 05:34:16 PM »
Memang kita belum mampu mengawasi setiap timbulnya pikiran buruk: keserakahan, iri hati, kebencian, kekejaman, kejengkelan, kekecewaan dan keakuan. Tetapi bila kita mengetahui atau menyadari bahwa pikiran itu mulai atau sedang muncul, maka perhatikanlah, awasilah! . Selanjutnya hanya kesadaran murni yang berlangsung. Kesadaran murni itu adalah kata lain dari kebebasan. Kebebasan dari penderitaan. Meski hanya dialami sesaat, kesadaran murni adalah kebebasan. Bagi yang belum mencapai kebebasan penuh, kebebasan itu hanya dialami sesaat. Mengapa hanya dialami sesaat? Karena kotoran yang lain dari pikiran masih akan muncul lagi.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Masihkah mau membedakan aliran Theravada dan Mahayana
« Reply #40 on: 03 November 2011, 05:55:23 PM »
Kok seperti ditanya buah mangga menjawab buah sukun yah?!
Ya, sudah deh.

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Masihkah mau membedakan aliran Theravada dan Mahayana
« Reply #41 on: 03 November 2011, 07:36:55 PM »
Saya cocok dan bertekad di jalan di mana salah satu aliran menyebutnya sebagai 'tujuan palsu'. Karena itu saya memilih aliran lainnya yang menyebutnya sebagai salah satu dari tiga tujuan akhir sejati. Jadi apakah saya harus membedakan? Tentu saja saya harus membedakannya agar saya tidak menganut ajaran yang mengecilkan jalan yang saya sedang tempuh sendiri, tapi menganut ajaran yang mengembangkan semangat saya dalam menjalaninya.

Membangkitkan semangat   :)

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Masihkah mau membedakan aliran Theravada dan Mahayana
« Reply #42 on: 03 November 2011, 09:48:12 PM »

 [at] william
Klo manggil "xiao-cheng" sama umat Theravada gimana? "Xiao" = kecil, "Cheng= kendaraan".

 _/\_
The Siddha Wanderer
tergantung juga pada cara bicaranya, selama konteksnya tidak berarti melecehkan, boleh2 saja...
terkadang ada orang yang mengatakan "XIAO-cheng"...
penekanan pada kata xiao ini lah yang tidak diperbolehkan, karena terkesan melecehkan....
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Masihkah mau membedakan aliran Theravada dan Mahayana
« Reply #43 on: 03 November 2011, 09:49:56 PM »
Kok seperti ditanya buah mangga menjawab buah sukun yah?!
Ya, sudah deh.
pedagang buah kalo ga jual mangga, pasti nawarin buah lain sbg pengganti, daripada g dpt untung kan??  :)) :)) :)) :)) :))
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline blood_demon

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 371
  • Reputasi: 15
  • Gender: Male
  • Om guru lian shen sidhi hum
Re: Masihkah mau membedakan aliran Theravada dan Mahayana
« Reply #44 on: 03 November 2011, 10:07:44 PM »
sebenarnya bukan mao membeda bedakan,. tp emank pada dasarnya terdapat perbedaan, walaupun ada persamaan yaitu ttg 8 jalan utama, 4 kebenaran Arya. tp tetap saja terdapat perbedaan yg cukup mencolok.
Om guru lian shen sidhi hum

 

anything