//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah Pangeran Siddharta Berpoligami? (Tinjauan Lanjut)  (Read 16886 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Apakah Pangeran Siddharta Berpoligami? (Tinjauan Lanjut)
« Reply #30 on: 23 April 2008, 08:25:01 AM »
Quote
Benar atau gak sepertinya masih sulit dipastikan...
Tapi, dari saya masih bocah hingga sekarang, baru kali ini saya mendengar Pangeran Siddharta berpoligami...
Dan referensinya asing di telinga...

Saya mau tanya, Raja Sudhodana mempunyai berapa istri? Dan berapa selir???

Memang agak aneh terdengar di telinga, tetapi bukan berarti tidak ada di teks-teks kuno.

Ada pernah dengar kalau Siddharta meninggalkan istana setelah jijik melihat gaya tidur pelayan-pelayan (yang lesbian?)

Ada pernah dengar kalau Siddharta selama menyiksa diri bertapa di hutan makannya adalah biji ganja?

Quote
apakah dengan membahas ini kita menjadi bijaksana?? atau malah makin blo-on
saya kira kalau mau dihubung-hubungkan ada kebijaksanaannya.
menurut saya pendekatan tentang Guru Agung tidak bisa disimpulkan melalui pendekatan adhamma (cuma menilik dari teks-teks), melainkan hanya bisa didekati 100% melalui pendekatan Dhamma.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline GandalfTheElder

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Apakah Pangeran Siddharta Berpoligami? (Tinjauan Lanjut)
« Reply #31 on: 23 April 2008, 08:47:01 AM »
Untuk no. 2, apakah itu disebutkan dalam Tipitaka Pali dan komentar yang diakui Mahavihara? (Lalitavistara tidak dihitung)

Untuk no. 3, apakah ada dalam kamus pali atau pali dictionary of proper names? Sepengetahuan saya dan sudah saya cek, tidak ada.

Kalau tidak ada, saya akan mengambil kesimpulan ke 3.

Yasodhara lain dengan Gopa. Hal ini menyimpulkan bahwa  dalam teks2 yang lebih kemudian ada kesalahan pencatatan.

Setahu saya, memang Tipitaka Pali tidak pernah menggunakan nama "Gopa" untuk Yasodhara.Tapi apakah tidak mungkin bahwa Yasodhara disebut juga dengan nama Gopa? Apakah putri sakya yang bernama Gopa memang cuma 1 orang saja? Belum tentu bukan?

Bahkan dalam Pali Dictionary disebutkan bahwa nama Sansekrta Kisagotami adalah Mrgi / Mrgaja. Namun Mrgi/Mrgaja tidak pernah digunakan di naskah Pali. Tapi hal ini tidak menunjukkan bahwa Mrgi dan Kisagotami adalah orang yang berbeda bukan? Baik Pali Dictionarypun mengakui bahwa mereka adalah seorang yang sama, apalagi kisah Mrgi dan Kisagotami juga sama (ingat syair Nibbuta-pada?)

Berikut saya kutip dari Pali Dictionary:
She is also called Bhaddakaccā,* and, in later texts, Yasodharā (BuA., p.245; Dvy.253), Bimbādevī (J.ii.392f.; DA.ii.422) and, probably, Bimbāsundarī (J.vi.478 [12]).
* E.g., Bu.xxvi.15; Mhv.ii.24 calls her Bhaddakaccānā; but see Thomas, op. cit., 49; she is also called Subhaddakā, this being probably a variant of Bhaddakaccānā.
The Northern texts seem to favour the name of Yasodharā, but they call her the daughter of Dandapānī. (See also Rockhill, op. cit., where various other names are given as well). It is probable that the name of Gotama's wife was Bimbā, and that Bhaddakaccā, Subhaddakā, Yosadhāri and the others, were descriptive epithets applied to her, which later became regarded as, additional names. It is also possible that in Gotama's court there was also a Yasodharā, daughter of Dandapānī, and that there was a later confusion of names. The Commentarial explanation (E.g., AA.i.204), that she was called Bhaddakaccānā because her body was the colour of burnished gold, is probably correct. To suggest (E.g., Thomas, op. cit., 49) that the name bears any reference to the Kaccānagotta seems to be wrong, because the Kaccāna was a brahmin gotta and the Sākiyans were not brahmins.
In the Therī Apadāna (Ap.ii.584ff ) an account is found of a Therī, Yasodharā by name, who is evidently to be identified with Rāhulamātā, because she speaks of herself (vvs. 10, 11) as the Buddha's pajāpatī before he left the household (agāra), and says that she was the chief (pāmokkhā sabbaissarā) of ninety thousand women.


Teks Pali lebih sering menggunakan Rahulamata dan Bhadakaccana sebagai nama dari istri Sang Pangeran Bodhisatta. Namun dalam teks Pali yang lebih kemudian yang tercakup dalam Khuddaka Nikaya seperti Buddhavamsa maupun Theri Apadana, menyebutkan bahwa nama lain dari Rahulamata adalah Yasodhara.

"The Northern Texts" di sini saya kurang jelas merujuk pada teks apa. Tapi saya rasa "Northern Texts" merujuk pada teks-teks Mahayana atau Mahasanghika, seperti Buddhacarita dan Mahavastu, karena penyebaran Mahayana dan Mahasanghika terutama di bagian India utara, sedangkan Theravada di selatan India tepatnya Srilanka.

Oleh karena teks-teks Utara menyebutkan bahwa Yasodhara adalah anak dari Dandapani, demikian juga dengan Lalitavistara yang menyebutkan Gopa sebagai anak dari Dandapani.

Dalam Riwayat Para Buddha (saya ambil dari web samaggiphala):
Agama Buddha aliran Utara lebih menyukai nama Yasodhara, tetapi sering juga menyebutnya sebagai Bimba, Bhaddakacca dan Subhaddaka, dan dianggap sebagai Putri dari Dandapani.

Gopa dalam Lalitavistara juga disebutkan sebagai ibu Rahula. Mimpi Yasodhara dan Gopa juga sama, kisah kehidupan Gopa dalam Lalitavistara juga mirip dengan Rahulamata dalam teks Pali. Dalam Mulasarvastivada Vinaya dikatakan bahwa Pangeran Siddharta "berhubungan" dengan Yasodhara dan hamillah Yasodhara, sedangkan dalam Chandamaharoshana Tantra disebutkan bahwa Pangeran Siddharta "berhubungan" dengan Gopa. Pangeran Siddharta juga diceritakan menunjukkan kebolehannya dalam bidang olahraga sebelum meminang Yasodhara, demikian juga dengan kisah Gopa.
Begitu miripnya bahkan dibilang hampir persis kisah kehidupan Gopa dengan Yasodhara.

Dalam A Dictionary of Chinese Buddhist Terms:
1. 耶輸陀羅 (耶輸陀); 耶輸多羅. 耶戍達羅 Yaśodharā; the wife of Śākyamuni, mother of Rāhula, who became a nun five years after her husband's enlightenment. She is to become the Buddha Raśmi-śata-sahasra-paripūrṇa-dhvaja; v. Lotus Sutra. Her name was also Gopā, 瞿波; 劬毘那 is perhaps Gopī.

2. 瞿夷 Gopā; Gopikā, a name of Yaśodharā, wife of Gautama and mother of Rāhula

Dan kalau anda search di google atau cari-cari di berbagai buku, maka anda akan menemukan bahwa mayoritas buku atau tulisan akan menyebutkan Gopa sebagai nama lain dari Yasodhara. Dalam buku Jalur Tua Awan Putih, kalau tidak salah disebutkan bahwa Gopa adalah panggilan sayang bagi Yasodhara oleh Sang Pangeran.

Belum lagi kalau anda lihat, teks-teks Buddhis yang menunjukkan bahwa pernikahan Pangeran Siddharta adalah Monogami, selalu menggunakan nama Yasodhara atau Gopa sebagai nama istrinya. Sekelompok teks menyebutkan 1 istri itu dengan nama Yasodhara dan sekelompok lainnya menyebutkannya dengan nama Gopa.

Sudah cukup banyak kaitan erat antara Yasodhara dan Gopa sehingga banyak orang akan dengan mudah menyimpulkan bahwa Yasodhara dan Gopa adalah seorang yang sama.

Barusan saja saya menemukan bahwa dalam teks-teks Avadana, menyebutkan kisah cinta antara Pangeran Sudhana dan Kinnari bernama Manohara (Manodhara). Sang Buddha membabarkan cerita tersebut ketika Beliau kemabli ke Kapilavastu. Beliau menyebutkan bahwa pangeran Sudhana adalah kehidupan lampau Beliau dan Manohara adalah kehidupan lampau Yasodhara.

Oleh karena itulah, mungkin dari kisah ini, muncul anggapan bahwa Pangeran Siddharta memiliki selir bernama Manodhara (Manohara). Padahal jelas dalam kisah Avadana disebutkan bahwa Manohara adalah kelahiran lampau Yasodhara. Anda dapat melihat kisah ini tergambar pada relief Borobudur.

Disebutkan dalam sebuah teks Buddhis bahwa ayah dari putri bernama Gopa yang lainnya bernama Kinkinisvara, bukan Dandapani. Di sini kita dapat menyimpulkan ada 2 putri bernama Gopa:
1. Gopa anak Dandapani (Yasodhara)
2. Gopa anak Kinkinisvara (mungkin sama dengan putri Sakya Gopa adalam sakka Panha Sutta)

Saya juga barusan saja menemukan buku refrensi mengenai Manodhara dan Utpalavarna, di mana sumber kebingungan berasal:

Di sana disebutkan bahwa dalam sumber Tiongkok (tidak jelas teks apa), Pangeran Siddharta memiliki 3 istri bernama Yasodhara, Gotami dan Manohara. Yang menarik di sini, Gotami disebut sebagai anak Dandapani. Foucaux juga menyebutkan bahwa Mrgaja mempunyai nama lain yaitu Gopa. Selir Pangeran Siddhata bernama Utpalavarna disebut-sebut oleh Alexander Csoma, sejarawan Buddhisme Tibet. Sumber lain mengatakan bahwa Utpalavarna adalah Mrgaja, Yasodhara adalah Gopa.

Referensi yang saya maksud adalah Buddhism: Being a Sketch of the Life and Teachings of Gautama, the Buddha.

Di buku itu disebutkan bahwa dalam teks-teks Buddhis awal semuanya setuju bahwa Pangeran Siddharta hanya memiliki 1 orang istri. Dan dalam teks-teks Utara, apabila kita teliti lebih dalam lagi, maka kita akan menemukan benang merah bahwa Gotami-Gopa-Mrgaja-Utpalavarna-Manohara-Yasodhara adalah seorang yang sama. Namun kok bisa terpecah jadi tiga istri atau yang lainnya. Ini menunjukkan varian yang muncul belakangan. Apalagi dengan fakta yang menujukkan bahwa Mrgaja adalah Kisagotami. Hal ini lebih-lebih membingungkan lagi. Tampaknya timbul kebingungan akan nama-nama dalam teks yang lebih kemudian.

Namun yang pasti, dalam teks Buddhis awal seperti Tipitaka Pali, Mahavastu, Buddhacarita dan Lalitavistara, semuanya setuju bahwa istri Sang Pangeran Bodhisatta hanya 1 orang saja (Yasodhara / Gopa).

Dalam Buddhism: Being a Sketch of the Life and Teachings of Gautama, the Buddha:
The Older accounts agree in giving Gautama only one wife, whom they call “the mother of Rahula”. As the legends grew she was surrounded with every virtue and grace, and was spoken of as Lotus-coloured, the Attractive, the Illustrious, and so on. Still later, these epithets were supposed to refer to different individuals, but the curious confusions in Northern accounts in which they are mentioned, show that they can be traced back to the one wife of the older story.

Hal ini mengingatkan saya pada satu sumber yang pernah saya baca, di mana selir-selir Pangeran Siddharta itu menyimbolkan sifat-sifat dari Yasodhara sendiri. Jadi selir2 itu hanya simbolik saja.

 _/\_
The Siddha Wanderer
« Last Edit: 23 April 2008, 08:54:26 AM by GandalfTheElder »
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Apakah Pangeran Siddharta Berpoligami? (Tinjauan Lanjut)
« Reply #32 on: 24 April 2008, 11:14:05 PM »
apakah dengan membahas ini kita menjadi bijaksana?? atau malah makin blo-on
tipe orang yg blind faith..

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Apakah Pangeran Siddharta Berpoligami? (Tinjauan Lanjut)
« Reply #33 on: 02 May 2008, 08:40:05 PM »
Wah...Untuk GandalfTheElder  yg ngepost...
Memang hampir semua posting u luar biasa...
Btw gw ble tau gk bUtuh Brp Lama lu mEncari Sumber itu????
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline GandalfTheElder

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Apakah Pangeran Siddharta Berpoligami? (Tinjauan Lanjut)
« Reply #34 on: 12 May 2008, 08:40:27 AM »
Wah...Untuk GandalfTheElder  yg ngepost...
Memang hampir semua posting u luar biasa...
Btw gw ble tau gk bUtuh Brp Lama lu mEncari Sumber itu????
_/\_

Terima kasih kalau anda senang dengan artikel saya :)

Yah... mencari sumber sih bervariasi ya... bisa 1 - 3 bulan untuk nglengkapin data-data. Kadang juga lebih.

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Apakah Pangeran Siddharta Berpoligami? (Tinjauan Lanjut)
« Reply #35 on: 13 May 2008, 08:52:41 PM »
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...