Menarik. Seingat saya di Theravada (kalo gak salah Therigatha?) juga ada Gopa/Gopika, tetapi disebutkan Sakyan Maiden, dan Gopa/Gopika bermeditasi dengan tujuan berubah kelamin menjadi laki-laki. Berarti Yasodhara tidak sama dengan Gopa/Gopika?
Sedangkan Gopika disebutkan dalam Sakka Panha Sutta:
“Bhante saya sendiri telah melihat dan menyaksikan hal ini. Demikian pula hal ini, di Kapilavattu ada seorang anak wanita keturunan Sakya bernama Gopika yang yakin dan percaya kepada Buddha, Dhamma dan Sangha, dan melaksanakan Sila. Ia membuang pikiran wanitanya dan mengembangkan pikiran kepriaan, ketika ia meninggal dunia, ia terlahir kembali dalam kehidupan yang menyenangkan di alam surga Tavatimsa sebagai anak kami. Di situ ia dikenal sebagai 'Gopaka devaputto, Gopaka devaputto'.”Jadi Gopa/ Gopika di sini menjadi laki-laki ketika terlahir di alam Tavatimsa, bukan ketika ia masih menjadi seorang manusia.
Memang ada putri Sakya yang bernama Gopa di Theravada dan lain dengan Yasodhara.
Tetapi jelas yang dimaksud dalam Lalitavistara sebagai Gopa adalah Yasodhara. Dan memang Yasodhara dikenal dengan nama Gopa juga. Oleh karena itu ada 2 alternatif apabila kita melihat dari Mulasarvastivada Vinaya, Lalitavistara dan Yasodhara sekaligus:
1. Yasodhara adalah Gopa. Hal ini menyimpulkan bahwa dalam teks2 yang lebih kemudian ada kesalahan pencatatan
2. Yasodhara lain dengan Gopa . Di mana Gopa ini diserahkan kepada Sang Pangeran oleh Raja Suddhodhana untuk mencegah agar Sang Pangeran tidak meninggalkan keduniawian (Mulasarvastivada Vinaya). Gopa inilah yang disebutkan dalam Sakka Panha Sutta.
Namun saya cenderung lebih setuju kepada alternatif pertama. Kenapa?
Karena:
1. Mayoritas teks Buddhis menyebutkan bahwa Pangeran Siddharta beristri satu, dengan nama Yasodhara atau Gopa.
2. Gopa dan Yasodhara disebutkan sama-sama sebagai anak dari Dandapani. Gopa dan Yasodhara juga sama-sama disebut Rahulamata (ibu dari Rahula). Mimpi Gopa dalam Lalitavistara serta Mimpi Yasodhara dalam Mulasarvastivada Vinaya juga sama.
3. Dalam kamus-kamus agama Buddha juga disebutkan bahwa Gopa adalah nama lain dari Yasodhara.
4. Buku Jalur Tua Awan Putih karya Bhiksu Thich Nhat Hanh juga menceritakan bahwa Gopa sama dengan yasodhara
5. Setelah saya cross check lagi, ternyata baik dalam Buddhacarita maupun Mahavastu hanya menyebutkan 1 orang istri saja, yaitu Yasodhara.
6. Teks-teks Buddhis dari zaman abad ke- 2 SM sampai 2 M, menyebutkan bahwa Pangeran Siddharta beristri 1. Sedangkan teks-teks Buddhis yang kemudian menyebutkan istri Pangeran Siddharta lebih dari satu.
7. Teks-teks Buddhis awal tersebut merupakan sumber-sumber yang kompeten: Tipitaka Pali, Lalitavistara, Mahavastu, dan Buddhacarita.
Demikian juga dengan Mrgaja dan Gotami, keduanya adalah nama lain dari Kisagotami. Dan kita tahu pada teks-teks Buddhis awal, Kisagotami bukanlah istri atau selir dari Sang Pangeran.
Kalau kita lihat lagi, ada suatu keunikan di mana murid-murid Sang Buddha diklaim sebagai anak dan istri Pangeran Siddharta.
Contohnya yaitu Kisagotami dan Utpalavarna (Uppalavanna), mereka berdua adalah Bhikkhuni siswa Sang Bhagava, namun dalam teks yang lebih kemudian, diklaim sebagai selir Sang Bodhisatta.
Yang lainnya adalah Sunnakkhatta dan Upavana, dalam teks awal mereka disebutan sebagai Bhikkhu siswa Sang Bhagava, namun dalam teks yang lebih kemudian disebutkan bahwa mereka adalah anak Sang Bodhisatta.
Tampaknya ada yang aneh di sini?
Lagipula saya juga bingung, kalau memang Mahavastu dan Buddhacarita menyebutkan bahwa Pangeran Siddharta hanya mempunyai satu istri saja, lantas sumber yang menyebutkan bahwa Pangeran Siddharta memiliki selir bernama Manodhara dan Utpalavarna itu dapat dari mana ya? Oleh karena itu Manodhara dan Utpalavarna ini masih kurang jelas, bagaimana kok bisa disebut sebagai selir Sang Bodhisatta.
The Siddha Wanderer