Ya benar, cult pertama-tama muncul sebagai aliran yang "menyimpang" dari aliran "asli", tetapi dengan perkembangan waktu bila berhasil akan dianggap "asli"
Dengan mencap "Aliran sesat" pada suatu aliran, itu sama saja dengan menutup jalan mereka untuk kembali ke ajaran Buddha ....
Tidak selalu demikian, orang bisa berpindah agama...
Di jaman dahulu, banyak Brahmana pun banyak mempelajari ajaran Sang Buddha, namun karena mereka kurang memahami ajaran Sang Buddha, maka mereka tidak meninggalkan konsep-konsep agama lama mereka. apakah Sang Buddha pernah mencap mereka "Aliran Sesat" ??
Sang Buddha sebagai makhluk yang telah melihat segala sesuatu sebagaimana adanya, telah bilang ada makhluk-makhluk dengan banyak debu di mata mereka. Mereka dikasih tahu bagaimanapun tidak akan mengerti. Sang Buddha sendiri bilang "menyebarkan Dhamma demi kebaikan
banyak pihak" (for the good of many). Bukan untuk
semua pihak. Sang Buddha tidak "mencap", tetapi menyatakan sebagaimana adanya, sesuatu yang salah sebagai yang salah, dan sesuatu yang benar sebagai yang benar.
Jainisme sebagai aliran yang berkembang bersama-sama Buddhisme tetap ada sampai sekarang, walaupun di Sutta/Sutra telah diberi tahu.
Kita sebagai orang biasa yang belum tercerahkan hanya bisa berpatokan pada Dhamma yang sudah ada. Kita menyatakan sesuatu sebagai salah berpatokan pada Dhamma yang sudah ada. Masalah mereka kembali ke jalan yang benar, atau tidak kita hanya bisa berusaha, baik merubah diri pribadi terlebih dahulu atau berjalan bersama-sama.