Hallo kawan2 semua.. Saya membuat post ini bukan untuk menjelek2an agama lain ataupun mencari siapa yang paling benar.. Skarang saya lagi mengalami kebingungan.. Sblumnya saya menganut agama k*tholik namun ditengah perjalanan, saya kurang cocok dengan ajaran agama itu.. Di agama itu, saya diharuskan percaya kepada sebuah sosok manusia.. Saya harus mempercayai bahwa ia benar2 jalan kebenaran.. Saya jelas menentang itu, kenapa Dia yang seolah paling benar? Saya berpikir bahwa ada banyak jalan kebenaran yang bisa kita capai tanpa melalui Dia..
Selain itu saya juga tidak percaya akan keberadaan Tuhan, Tuhan yang dimahsudkan adalah Tuhan yang berbentuk makhluk. Tuhan itu adalah suatu energi yang kekal, tidak dapat dihancurkan, tidak diciptakan, bahkan tidak berperasaan. Seandainya saya tidak percya Tuhan, Tuhan tidak akan menghukum saya atau merasa tersinggung. Menurut saya, alam semesta ini terbentuk secara otomomatis, alam ini sudah mempunyai sistem nya sendiri.
Bahkan menurut saya, manusia ada bukan melalui Tuhan melainkan melalui proses evolusi dari monyet berubah ke manusia skrng. Manusia tercipta karena sperma bertemu dengan sel telur.
Nah, kalau di ajaran K*tholik, ada sesosok yang disembah. Bagaiimana dngan ajaran buddha, siapakah yang harus saya percayai, sembah, atau dipuji ??.. Selain itu saya suka dengan filosofi buddha yang kalau tidak salah memberi kebebasan bagi manusia untuk mau percaya atau tidak percaya dengan Tuhan, benarkah itu ??..
Dan, saya mulai tertarik dengan ajaran agama Buddha yang sesuai dengan kepribadian saya..hehe
Terimakasih Kawan semua
Dalam ajaran Buddha tidak ada yg namanya 'Tuhan', dengan begitu tidak ada yg disembah, alam semesta ini tidak ada penciptanya, tidak diketahui awalnya, dan tidak nampak akhirnya..
Buddha sendiri bukanlah Tuhan dalam ajaranNya..
Buddha adalah makhluk yg telah melenyapkan nafsu keinginan dan kekotoran batin lainnya dalam diri..
Kenapa harus melenyapkan nafsu? Karena nafsu itu tidak pernah membawa kepuasan, semakin kuat nafsu kita semakin kita diperbudak olehnya, bila keinginan kita tidak tercapai maka akan membawa kesedihan, dan bila tercapai juga tidak akan membawa kepuasan bagi org yg tidak mudah puas, dan juga mungkin suatu saat kita akan bosan dengan pencapaian kita itu.. Kesenangan tidaklah sama dengan kebahagiaan batin(kedamaian/ketenangan batin)..
Buddha sendiri melenyapkan nafsu dengan bermeditasi sehingga kelima indra dalam diri kita tidak berhubungan/kontak dengan dunia luar ketika memasuki keadaan jhana(keadaan pikiran terpusat pd suatu objek meditasi)..
Tujuan dari ajaran Buddha bukanlah untuk terlahir kembali di alam surga tertinggi manapun, namun tujuannya adalah utk melenyapkan kekotoran batin, dan bila kekotoran batin sudah lenyap tak tersisa maka tidak ada lg kelahiran kembali di alam manapun, dan Buddha sendiri saat ini tidak ada lg di surga manapun maupun alam manapun, namun bukan berarti Buddha musnah atau lenyap dari alam semesta ini. Karena ketika nafsu telah dipadamkan sepenuhnya tidak ada lg konsep tentang 'Aku' dalam diri kita, tidak ada lg konsep tentang 'ini milikku'..'ini diriku'..dsb..Buddha mencapai suatu keadaan yg membahagiakan lenyap dari segala kekotoran batin dan damai karena tidak terikat oleh perasaan dan keinginan dan keadaan itu tidak dapat digambarkan dgn kata-kata..So intinya Buddha sudah tidak ada lg di alam manapun saat ini namun bukan berarti musnah( ini suatu keadaan yg tidak dapat digambarkan bukan?)
Namun bagi kita umatnya yg masih terikat dengan keinginan juga tidaklah salah, yg pntg kita mensucikan batin kita dari sifat-sifat negatif yg ada dalam diri kita, dan mengembangkan pikiran cinta kasih, dengan pikiran cinta kasih dan sifat negatif yg semakin sedikit, tentunya membawa kesempatan kita utk berpikir, berucap dan berbuat baik, dan tentunya kelahiran kembali di alam surga dapat dicapai nantinya...
Begitulah sedikit yg saya ketahui..mohon bimbingannya kalau ada yg salah..