Hahhahaha bukankah sudah sering saya katakan:
Mahayana menerima semua aliran Buddhis Shravakayana tanpa terkecuali, sehingga Dharmapada yang dipakai pun bisa dari Mahisasaka bisa dari Sarvastivada bisa dari Theravada.
Saya tahu itu, oleh karena itu saya merasa Mahayana
sekarang ini adalah aliran , maaf, “campur aduk”, dan tidak menutup kemungkinan ajaran agama lain juga dimasukkan. Sejak awal saya tidak mempermasalahkan isinya sama atau tidak antara Dharmapada dan Dhammapada, tetapi sumber yang anda gunakan asalnya dari mana, jelas dari literatur Theravada.
Jd ya Dhammapada termasuk dalam 84.000 Sutra. Lagian yang diketahui umum Dhammapada bukan Dharmapada kan? Y saya ikut yg publik banyak tahu ajah ngapain repot" pake versi Udanavarga, sy juga hafal di luar kepalanya yg Dhammapada bukan Udanavarga.
Pali hanyalah sebuah bahasa yang kemudian dipakai oleh Theravada Mahaviharavasin, sedangkan Mahasanghika, Sarvastivada dsb menggunakan bahasa sendiri" juga ada Praktit, Magadhi, dsb. Mahayana menerima itu semua, makanya ada yg namanya "Theravadin Mahayana" seperti dicatat bhiksu Xuanzang ketika berkungjung ke pusat Theravada di Srilanka sono, salah satu produk "Theravadin Mahayana" itu Vimutti-magga.
The Siddha Wanderer
Sutta dan sutra jelas dari bahasanya beda, Pali dan Sankerta. Dan anda katakan sendiri Pali hanyalah sebuah bahasa yang kemudian dipakai oleh Theravada Mahaviharavasin.
Nah, di sini jelas anda mengambil kutipan dari Pali. Gitu aja kok repot untuk mengakui bahwa mengambil sumber dari literatur Theravada yang memang lebih terkenal dari versi yang lain.
Itu saja yang ingin saya sampaikan.