Sepengetahuan saya, asal mula konsep berhala sebetulnya berasal dari agama Yahudi, pada jaman Nabi Musa, dan kemudian diadopsi juga oleh kr****n dan Islam karena mereka sama2 memakai perjanjian lama.
Pada masa awal Yahweh disembah sebagai satu2nya Tuhan oleh bangsa Yahudi, tidak semua orang dapat menerimanya. Karena kaum pagan pada waktu itu menyembah banyak Dewa, sehingga mereka tidak mau hanya menyembah Yahweh sebagai satu2nya Tuhan. Nah dalam proses pengkondisian agar seluruh bangsa hanya mengakui Yahweh sebagai satu Tuhan, segala praktek penyembahan kepada Dewa-dewa lain disebut sebagai berhala. Dari sinilah muncul konsep berhala
Jadi memang dalam Buddhisme tidak ada konsep berhala. Tetapi yang perlu kita renungkan, objek apapun baik itu patung Buddha dsb, semuanya itu adalah sarana/wahana dalam meningkatkan spiritualitas kita. Misalnya patung Buddha, dengan adanya image konkrit seperti itu, kita lebih dapat membayangkan "sosok" Buddha, yang sebetulnya bermanfaat untuk mengembangkan kualitas2 yang dimiliki Sang Buddha dalam batin kita masing2. Dan kita tahu, patung Buddha sendiri baru ada beberapa abad setelah Sang Buddha parinibbana
Jadi... sebaiknya tidak dinilai dari bentuk luar, yaitu patung atau objeknya, tapi dilihat apakah yang dilakukan membawa manfaat bagi praktik spiritualitas kita.
Semoga semua makhluk berbahagia.
Mettacittena,
Luis