//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: [ASK] Atas dasar apa seseorang dapat mengenali kehidupan lampaunya  (Read 12331 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: [ASK] Atas dasar apa seseorang dapat mengenali kehidupan lampaunya
« Reply #15 on: 03 December 2008, 06:33:00 PM »
hmmm. gini kan si sukma ntuh ngebahasin panjang ma lebarnya tentang JIWA.

nah, kalo masa kecil kan kita tau ada dasarnya kita ingat, ya secara fisik masih di badan yg sama, dan memank ingatan saja masalahnya kuat pa gak.

nah kalo kehidupan lampau, apa penyambungnya. soale katanya jiwa ini gak ada. dan saat bertumimbal lahir. bener2 brand new. nah trus apa nyang menyebabkan seseorang dapat mengingatnya? dan yakin itu adalah dia di kehidupan sebelumnya?

yg ini gw ada jawapanne..tapi gk pasti...soale gw gk pernah inget masa lalu...


kalo yg el sol bilang pas lahir lagi masih make batin yg sama kan jelas ketauan, penyambungnya di batin itu.

nah kalo yg menganggap batin itu tidak ada gmana?
setiap detik batin kita ini muncul dan tenggelam kayak ombak...

gw gk bilank kita pake batin yg sama yak...

:hammer:..

kita bisa tao kita ni sapa karena masih ada memory dan conciousness...

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ASK] Atas dasar apa seseorang dapat mengenali kehidupan lampaunya
« Reply #16 on: 03 December 2008, 06:42:47 PM »
 [at]  hatred

teringat kehidupan lampau itu gak ada bedanya dengan teringat apa yang terjadi kemarin. tapi kalau orang pikun, dia tidak mampu ingat akan apa yang terjadi kemarin. kalaupun ingat, itu lemah sekali dan dia ragu apakah yang muncul dalam ingatannya itu benar-benar terjadi pada peristiwa kemarin atau hanya khayalannnya. nah, perhatikan. orang pikun itu mengingat yang kemarin aja ragu. demikian pula orang yang gak ingat kehidupan lampaunya itu ibarat orang pikun. ada juga yang ingat, tapi lemah. maka dia ragu, seperti orang setengah pikun. kalau orang yang dapat meningat kehidupan lampaunya secara sempurna itu namanya sudah waras total. rupanya kita semua belum waras ni, makanya lupa melulu. jadi, meditaslah sampai hilang pikunnya. kalau sudah hilang pikunnya, pasti kita akan ingat kehidupan lampau seperti kita ingat kehidupan kemaren.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: [ASK] Atas dasar apa seseorang dapat mengenali kehidupan lampaunya
« Reply #17 on: 03 December 2008, 06:44:53 PM »
nah, maksudnya itu saya pengen tahu apa yang menjadi penyambung kehidupan lampau ma kehidupan kita sekarang?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ASK] Atas dasar apa seseorang dapat mengenali kehidupan lampaunya
« Reply #18 on: 03 December 2008, 06:50:24 PM »
nah, maksudnya itu saya pengen tahu apa yang menjadi penyambung kehidupan lampau ma kehidupan kita sekarang?

penyambung? maksudnya apa ya? apa yang membuat seseorang ingat gitu?

kalau itu simple aja. ketika kekotoran batin terkikis, secara otomatis kita akan dapat mengingat kehidupan lampau.


Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: [ASK] Atas dasar apa seseorang dapat mengenali kehidupan lampaunya
« Reply #19 on: 03 December 2008, 07:00:09 PM »
hmmm..........

kalo gitu besok aja deh lanjutnya, sambil saya cari kata2 yg bisa mendeskripsikan pertannyaan saya.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: [ASK] Atas dasar apa seseorang dapat mengenali kehidupan lampaunya
« Reply #20 on: 03 December 2008, 09:17:54 PM »
nah, maksudnya itu saya pengen tahu apa yang menjadi penyambung kehidupan lampau ma kehidupan kita sekarang?

penyambung? maksudnya apa ya? apa yang membuat seseorang ingat gitu?

kalau itu simple aja. ketika kekotoran batin terkikis, secara otomatis kita akan dapat mengingat kehidupan lampau.


kalau menurut buddhisme antara kemampuan melihat kehidupan lampau dan kekotoran batin yg terkikis itu tidak ada korelasinya. Jadi ada yg bisa melihat kehidupan lampau tapi kekotoran batinnya masih sma dengan yg tidak bisa melihat.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: [ASK] Atas dasar apa seseorang dapat mengenali kehidupan lampaunya
« Reply #21 on: 03 December 2008, 09:43:26 PM »
nah, maksudnya itu saya pengen tahu apa yang menjadi penyambung kehidupan lampau ma kehidupan kita sekarang?

penyambung? maksudnya apa ya? apa yang membuat seseorang ingat gitu?

kalau itu simple aja. ketika kekotoran batin terkikis, secara otomatis kita akan dapat mengingat kehidupan lampau.


kalau menurut buddhisme antara kemampuan melihat kehidupan lampau dan kekotoran batin yg terkikis itu tidak ada korelasinya. Jadi ada yg bisa melihat kehidupan lampau tapi kekotoran batinnya masih sma dengan yg tidak bisa melihat.

Ditegaskan:
Seorang yang kekotoran batinnya terkikis, jika diinginkan dapat dengan mudah melatih utk dapat melihat kehidupan lampau, SETUJU. Tetapi orang yang dapat melihat kehidupan lampau BELUM TENTU kekotoran batinnya terkikis.
« Last Edit: 03 December 2008, 10:23:16 PM by Sumedho »

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: [ASK] Atas dasar apa seseorang dapat mengenali kehidupan lampaunya
« Reply #22 on: 03 December 2008, 10:07:00 PM »
[at] hatRed

Batin (pikiran) kita memiliki kemampuan auto-save yg luar biasa. Tidak ada satu hal pun yg pernah kita alami, secara sadar atau tidak sadar, yg tidak terekam oleh batin kita.
Semua hal otomatis terekam dalam batin, dan orang awam hanya mampu mengatahui 'rekaman' ini dari apa yg dia ingat. Sebenarnya yg tidak Anda ingat itu pun sudah terekam!

Contoh simpelnya : hatRed ingat gak waktu masih kecil pernah dicubit ama waria?  :))
*upps... ini space buat enjoy yah...*

Nah, mungkin hatRed gak ingat. Tapi setelah dicoba2 untuk mengingat kembali, mungkin hatRed masih bisa mengingat hal itu. Itu salah satu bukti bahwa tidak ada 'data' yg bisa dihapus dari batin (pikiran).

Tadi bro hatRed bertanya, apa penyambung ingatan dari satu kehidupan ke kehidupan lain itu...

Penyambung itu adalah "kesadaran batin" itu sendiri (CMIIW, saya sulit mencari kosakata lain). Batin ini terdiri dari sadar, tidak sadar dan bawah sadar. Semua hal yg kita alami akan secara otomatis terekam di salah satu dari 3 bagian itu dalam wujud pengalaman / persepsi. Ketika di satu kehidupan ini orang ybs meninggal, maka semua kamma dan kondisi batinnya akan menyokong keadaan kelahiran berikutnya. Hukum Kamma ini sangat berpengaruh dalam 'menyambung' persepsi (ingatan) itu ke kehidupan selanjutnya. Namun karena faktor kekotoran batin yg banyak, sering kali kita tidak mampu mengingat hal2 di kehidupan lampau. Berbeda dengan keadaan sadar, keadaan bawah sadar seringkali masih memproyeksikan hal2 yg berkaitan dengan kehidupan lampau kita, namun sayangnya kita tidak menduga hal ini. Batin bawah sadar sering mengambil perannya ketika kita sedang tidur, yaitu lewat mimpi.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ASK] Atas dasar apa seseorang dapat mengenali kehidupan lampaunya
« Reply #23 on: 04 December 2008, 09:32:59 AM »
nah, maksudnya itu saya pengen tahu apa yang menjadi penyambung kehidupan lampau ma kehidupan kita sekarang?

dear hatRed,



jika kita liat pada proses keseharian kesadaran kita, bisa anda lihat di bagian paling kanan setelah bulatan merah (Javana/action), ada 2 bulatan warna biru.
Itu yg dinamakan Tadaramana (kesadaran yg mencatat)

Kemana dicatatnya? ke dalam sanna/persepsi

Sanna ini seperti gudang dimana jika ada objek yg baru dikenali, akan dicerap,
Jika ada objek yg sudah dikenali, akan dicerap utk dilihat apa yg berubah
Dan sanna ini yang menentukan trend tindakan kita, yg kalau tidak disadari, akan membuat persepsi ini semakin lama semakin kuat.

Sanna itu merupakan salah satu dari 7 cetasika/faktor batin yg selalu ada dalam setiap citta/kesadaran


mari lanjut ke kesadaran menjelang kematian (maranasannavitthi)



spt yg pernah saya sebut, menjelang kematian, bulatan merah/Javana yg biasanya ada 7, hanya akan muncul 5 saja, setelah itu muncul cuti citta/death citta dan Javana 5 itu, akan mendorong membentuk patisandhi citta/rebirth linking citta.

Inilah proses yg membuat kenapa kita bisa mengingat kehidupan masa lampau kita karena ada citta yg berproses dari kehidupan lampau, dimana di dalamnya terdapat sanna, yg bermuatan trend2 kesadaran kita

Semoga ga bikin pusing lagi yah karena seperti yg dapat dilihat dalam cerita mengenai Vacchagotta, yg spt org awamnya yg masih bingung, takut dan tidak yakin pada konsep ANATTA :

Quote
Vacchagotta adalah seorang pertapa yang pada suatu hari mengunjungi Sang Buddha untuk menanyakan beberapa hal penting. Dia bertanya kepada Sang Buddha, ”Apakah atta itu ada?” Sang Buddha diam. Kemudian, dia bertanya kembali, ”Apakah atta itu tidak ada?” Namun Sang Buddha tetap diam. Setelah Vacchagotta berlalu, Sang Buddha menjelaskan kepada Ananda, mengapa Ia telah bersikap diam. Sang Buddha menjelaskan bahwa Ia mengetahui Vacchagotta sedang mengalami kebingungan tentang atta, dan jika Ia menjawab bahwa atta itu ada, berarti Ia mengajarkan paham eternalistik, teori jiwa yang kekal, yang tidak Ia setujui. Namun, bila Ia menjawab bahwa atta itu tiada, maka Vacchagotta akan berpikir Sang Buddha mengajarkan paham nihilistik, paham yang mengajarkan bahwa makhluk hidup hanyalah suatu organisme batin-jasmani yang akan musnah total setelah kematian.

Sang Buddha tidak setuju dengan paham nihilistik karena paham ini menolak kamma, tumimbal lahir, dan hukum keberasalan yang saling bergantungan. Sebaliknya Sang Buddha mengajarkan bahwa manusia terlahir kembali dengan patisandhi, ”kesadaran yang berkesinambungan”, kesadaran tumimbal lahir yang tidak berpindah dari kehidupan sebelumnya, melainkan timbul karena adanya berbagai kondisi dari kehidupan sebelumnya, misalnya kondisi seperti kamma. Jadi orang yang terlahir kembali bukanlah orang yang sama dengan yang telah meninggal, namun juga bukan orang yang sepenuhnya berbeda dengan yang telah meninggal. Yang paling penting, dalam ajaran Buddha tidak dikenal adanya tubuh metafisik, jiwa, atau roh yang sama yang berlanjut dari satu kehidupan ke kehidupan berikutnya.

Namun ajaran ini terlalu sulit bagi Vacchagotta, dan Sang Buddha ingin menunggu sampai Vacchagotta telah matang secara intelektual. Sang Buddha bukanlah seperti komputer yang akan menjawab setiap pertanyaan secara otomatis. Demi kebaikan para penanya, Ia mengajar sesuai dengan kesiapan dan perangai seseorang. Cerita selanjutnya, melalui meditasi Vipassana, Vacchagotta mampu mencapai kematangan spiritual, memahami sifat segala sesuatu yang tidak memuaskan, fana, dan tiada inti diri; dan akhirnya dia menjadi seorang Arahat.
quote]

Semoga bisa bermanfaat yah  _/\_

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ASK] Atas dasar apa seseorang dapat mengenali kehidupan lampaunya
« Reply #24 on: 04 December 2008, 09:39:10 AM »
[at] hatRed

Batin (pikiran) kita memiliki kemampuan auto-save yg luar biasa. Tidak ada satu hal pun yg pernah kita alami, secara sadar atau tidak sadar, yg tidak terekam oleh batin kita.
Semua hal otomatis terekam dalam batin, dan orang awam hanya mampu mengatahui 'rekaman' ini dari apa yg dia ingat. Sebenarnya yg tidak Anda ingat itu pun sudah terekam!

Contoh simpelnya : hatRed ingat gak waktu masih kecil pernah dicubit ama waria?  :))
*upps... ini space buat enjoy yah...*

Nah, mungkin hatRed gak ingat. Tapi setelah dicoba2 untuk mengingat kembali, mungkin hatRed masih bisa mengingat hal itu. Itu salah satu bukti bahwa tidak ada 'data' yg bisa dihapus dari batin (pikiran).

Tadi bro hatRed bertanya, apa penyambung ingatan dari satu kehidupan ke kehidupan lain itu...

Penyambung itu adalah "kesadaran batin" itu sendiri (CMIIW, saya sulit mencari kosakata lain). Batin ini terdiri dari sadar, tidak sadar dan bawah sadar. Semua hal yg kita alami akan secara otomatis terekam di salah satu dari 3 bagian itu dalam wujud pengalaman / persepsi. Ketika di satu kehidupan ini orang ybs meninggal, maka semua kamma dan kondisi batinnya akan menyokong keadaan kelahiran berikutnya. Hukum Kamma ini sangat berpengaruh dalam 'menyambung' persepsi (ingatan) itu ke kehidupan selanjutnya. Namun karena faktor kekotoran batin yg banyak, sering kali kita tidak mampu mengingat hal2 di kehidupan lampau. Berbeda dengan keadaan sadar, keadaan bawah sadar seringkali masih memproyeksikan hal2 yg berkaitan dengan kehidupan lampau kita, namun sayangnya kita tidak menduga hal ini. Batin bawah sadar sering mengambil perannya ketika kita sedang tidur, yaitu lewat mimpi.

dear upasaka,

hanya sekedar memberitahukan bhw dalam buddhism, tidak ada yg disebut TIDAK SADAR atau BAWAH SADAR.

semuanya merupakan SADAR.

yg membuat perbedaan, adalah bnyk hal.

Misal jika dilihat dari sisi objek : aramana

ada beberapa hal misal Atimahantaramana dimana objek jelas dan indera jelas membuat kesadaran juga jelas, sehingga tercipta 17 proses kesadaran
yg berikutnya adalah Mahantarama dimana objek jelas dan indera jelas tapi kesadaran tidak sampai pencatatan/tadaramana sehingga kita sering "pikun"

dst..dst......

BAWAH SADAR dan TIDAK SADAR hanyalah buatan dari keterbatasan manusia, yg tidak bisa menguraikan mengenai proses kesadaran

mengingat ini di forum buddhis, hendaknya kita bisa mulai mengenalkan konsep2 buddhis yg benar mengenai kesadaran karena inilah keunggulan buddhism dibanding paham2 lain

semoga bisa bermanfaat bagi kita semua yah  _/\_

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: [ASK] Atas dasar apa seseorang dapat mengenali kehidupan lampaunya
« Reply #25 on: 04 December 2008, 09:42:18 AM »
[at] bro markos

Wah, saya lupa saya pernah membacanya dari mana. Tapi saya pernah memabca artikel yg membahas tentang sadar, tidak sadar dan bawah sadar. Thx atas koreksinya, nanti saya akan coba ricek lagi...

 _/\_

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ASK] Atas dasar apa seseorang dapat mengenali kehidupan lampaunya
« Reply #26 on: 04 December 2008, 09:49:47 AM »
Quote from: sumedho
kalau menurut buddhisme antara kemampuan melihat kehidupan lampau dan kekotoran batin yg terkikis itu tidak ada korelasinya. Jadi ada yg bisa melihat kehidupan lampau tapi kekotoran batinnya masih sma dengan yg tidak bisa melihat.

saya setuju. tapi maksud saya"kekotoran batin terkikis" adalah kekotoran tertentu. tidak semua kekotoran. minalnya nivarana itu harus sudah hilang. entah benar atau tidak, kalau orang yang berlatih untuk melihat masa lalu, tapi dalam dirinya masih ada kemalasan dan kegelisahan, saya pikir itu tidak akan berhasil.
intinya masa lalu dapat dilihat oleh kekuatan konsentrasi yang tinggi. tapi, dengan meningkatnya konsentrasi berarti nivarana dapat dilenyapkan. jadi, "kekotoran batin tertentu" memang harus lenyap agar masa lalu terlihat. betul tidak?

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ASK] Atas dasar apa seseorang dapat mengenali kehidupan lampaunya
« Reply #27 on: 04 December 2008, 09:52:18 AM »
 [at] sumedho

Quote from: indra
Ditegaskan:
Seorang yang kekotoran batinnya terkikis, jika diinginkan dapat dengan mudah melatih utk dapat melihat kehidupan lampau, SETUJU. Tetapi orang yang dapat melihat kehidupan lampau BELUM TENTU kekotoran batinnya terkikis.

inilah yang saya maksud

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ASK] Atas dasar apa seseorang dapat mengenali kehidupan lampaunya
« Reply #28 on: 04 December 2008, 09:54:50 AM »
Quote from: markos

ada beberapa hal misal Atimahantaramana dimana objek jelas dan indera jelas membuat kesadaran juga jelas, sehingga tercipta 17 proses kesadaran
yg berikutnya adalah Mahantarama dimana objek jelas dan indera jelas tapi kesadaran tidak sampai pencatatan/tadaramana sehingga kita sering "pikun"

mau donk informasinya tentan 17 kesadaran. bisa anda jelaskan di sini?

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: [ASK] Atas dasar apa seseorang dapat mengenali kehidupan lampaunya
« Reply #29 on: 04 December 2008, 10:06:18 AM »
Quote from: markos

ada beberapa hal misal Atimahantaramana dimana objek jelas dan indera jelas membuat kesadaran juga jelas, sehingga tercipta 17 proses kesadaran
yg berikutnya adalah Mahantarama dimana objek jelas dan indera jelas tapi kesadaran tidak sampai pencatatan/tadaramana sehingga kita sering "pikun"

mau donk informasinya tentan 17 kesadaran. bisa anda jelaskan di sini?
KELAHIRAN KEMBALI

Ajaran kelahiran kembali merupakan salah satu aspek dari Buddhadarma dan bertalian sangat erat dengan hukum karma. Konsep kelahiran kembali dalam agama Buddha merupakan ajaran yang menyatakan tentang ada kehidupan yang berulang ulang kali dari makhluk. Dalam Brahmajala Sutta, Digha Nikaya Sang Buddha menyatakan bahwa manusia telah hidup puluhan ribu kali, hingga tak terhitung banyaknya kehidupan manusia itu pada planet bumi ini. Bahkan manusia yang sama itu pula telah hidup di planet planet bumi yang lain sebelum hidup di planet bumi ini. Jadi kehidupan kita sekarang ini hanya merupakan salah satu mata rantai kehidupan saja dari rantai kehidupan yang panjang. Namun rantai ini dapat diputuskan bila kita melaksanakan ajaran yang secara sistematis telah diuraikan oleh Sang Buddha. Pemutusan rantai kehidupan dengan tercapainya pembebasan ( Nibbana ) sebagai Buddha atau Arahat adalah tanggung jawab dan usaha pribadi kita masing masing.

Menurut Sang Buddha, kelahiran kembali bukan merupakan perpindahan kehidupan karena tidak ada sesuatu dari kehidupan ini yang berpindah kekehidupan berikutnya, tetapi kelahiran kembali adalah kelangsungan arus kehidupan dari kesadaran yang bergetar, karena adanya dorongan dari kekuatan karma. Kelahiran kembali merupakan bagian dari kehidupan dan kehidupan adalah suatu arus kesadaran ( vinnana ) yang berlangsung terus berdasarkan kekuatan karma. Jadi kematian manusia yang kita lihat dalam kehidupan kita sehari hari hanya merupakan perubahan wujud atau bentuk saja, karena sesungguhnya arus kehidupan dari orang yang dikatakan meninggal itu telah terlahir kembali di suatu alam tertentu atau di bumi kita ini sebagai dewa, manusia, setan atau makhluk dalam neraka yang ditentukan oleh karmanya sendiri.

Proses Berpikir

Menurut Abhidhamma, dalam keadaaan biasa pada satu saat berpikir terdapat 17 getaran kesadaran yang berlangsung dengan cepat. Adapun proses berpikir pada keadaan biasa tersebut adalah :
1. Bhavanga Atita ( kesadaran tak aktif lampau )
2. Bhavanga Calana ( bhavanga bergetar )
3. Bhavanga Upaccheda ( bhavanga berhenti bergetar )
4. Pancadvaravajjana ( lima gerbang tempat masuk objek )
5. Panca Vinnana ( lima kesadaran )
6.Sampaticchana ( kesadaran penerima )
7. Santirana ( kesadaran pemeriksa )
8. Votahapana ( kesadaran memutuskan )
9 – 15 Javana ( kesadaran impuls )
16 – 17 Tadalambana ( kesadaran merekam )

Tahap Pertama :
Bhavanga Citta adalah kesadaran yang pasif. Kesadaran pasif ini terdapat pada orang yang sedang tidur nyenyak tanpa mimpi atau ketika seseorang tidak memberikan reaksi apa apa terhadap rangsangan objek dari luar maupun dari dalam. Kesadaran ini dipandang sebagai tahap pertama untuk mempelajari proses berpikir walaupun proses berpikir itu belum mulai.

Tahap Kedua :
Bhavanga Calana adalah kesadaran yang bergetar, karena misalnya ada objek luar atau stimulasi oleh suara cahaya ( bentuk) atau rangsangan pada indriya yang diterima oleh orang yang tidur, pada tahap ini Bhavanga Atita lenyap atau dengan kata lain bhavanga citta mulai aktif. Keadaan ini merupakan tahap kedua. Calana artinya bergerak atau bergetar. Pada tahap ini bhavanga mulai bergetar, getaran ini hanya berlangsung satu saat saja sesudah itu berhenti. Hal ini merupakan akibat dari rangsangan atau objek yang berusaha untuk menyentuh atau menarik perhatian kesadaran pikiran dengan cara menganggu arus bhavanga.

Tahap Ketiga :
Bhavanga Upaccheda adalah tahap pada waktu getaran bhavanga calana terhenti. Upaccheda artinya dipotong atau diputuskan. Sebagai akibatnya, proses pikiran muncul dan mulai mengalir, namun stimulasi atau objek belum dapat dikenal oleh kesadaran.

Tahap Keempat :
Pancadvaravajjana atau kesadaran mengarah pada lima pintu indriya. Pada tahap ini kesadaran dari proses berpikir mulai mengarah untuk mengenal objek dan pada tahap ini pula kesadaran diarahkan untuk mengetahui pada indriya mana dari lima pintu indriya stimulus akan masuk. Pancadvara adalah “ lima pintu “ sedangkan avajjana artinya “ mengarah pada ”. Pada tahap ini orang yang tidur baru tersadar dan perhatiannya diarahkan pada sesuatu, tetapi tidak mengetahui apa – apa tentang hal itu.
Bila perhatiannya bangkit bukan disebabkan oleh rangsangan dari luar melalui salah satu panca inderanya tetapi oleh rangsangan dalam yaitu dari pikiran maka tahap ini disebut Manodvaravajjana atau “kesadaran mengarah pada pintu indriya pikiran “. Dalam hal ini tahap proses berpikir agak berbeda dengan proses yang kita bicarakan sebab tahap ke-5 sampai ke-8 tidak terjadi.

Tahap Kelima :
Uraian pada tahap ini dibicarakan bila proses berpikir didasarkan pada kesadaran yang mendapat rangsangan luar melalui panca inderanya. Pancavinnana, Panca adalah lima sedangkan vinnana adalah kesadaran. Bila rangsangan itu adalah bunyi maka sota – vinnana atau kesadaran mendengar yang bekerja. Bila rangsangan itu adalah sentuhan maka disebut kaya – vinnana atau kesadaran tubuh yang bekerja. Bila itu adalah bayanganatau objek pandangan maka cakkhu – vinnana yang bekerja. Dan seterusnya. Dalam hal ini pada setiap inderiya ada kesadaran inderiya dan kesadaran inderiya ini yang bekerja. Tapi pada tahap ini kesadaran belum mengerti betul tentang rangsangan apa yang muncul melalui pintu inderiya, hal itu hanya dirasakan( sensed ).

Tahap Keenam :
Sampaticchana adalah kesadaran penerima, Tahap ini muncul bila kesan inderiya disebabkan oleh rangsangan yang diterima dengan baik.

Tahap Ketujuh :
Setelah penerima berfungsi, maka muncul fungsi pemeriksa ( santirana ). Pada tahap ini santirana melaksanakan fungsi pemeriksa dengan cara menentukan rangsangan atau objek apa yang menyebabkan kesan inderiya dan apa yang diterima lalu diperiksa.

Tahap Kedelapan :
Votthapana adalah kesadaran memutuskan atau menentukan, pada tahap ini keputusan diambil berdasarkan rangsangan yang disebabkan oleh kesan inderiya, dan apa yang diperiksa lalu diputuskan atau ditentukan.

Tahap Kesembilan sampai Kelima belas :
Javana adalah impuls kesadaran. Pada saat ini kesadaran bergetar selama tujuh kali ( pada saat saat menjelang meninggal dunia, javana hanya bergetar lima kali ). Javana merupakan saat introspeksi yang diikuti oleh perbuatan. Javana berasal dari kata kerja “ javati ” yang artinya “ lari mendorong atau mendesak “. Javana merupakan impuls yang muncul sebagai klimaks dari proses kesadaran dalam proses berpikir. Karena pada tahap ini seseorang dapat menyadari dengan jelas tentang objek atau rangsangan dengan semua ciri cirinya.

Pada tahap ini kamma atau karma mulai berproses sebagai karma baik atau karma buruk. Karena kemauan bebas ada pada javana. Tahap tahap lain dari proses berpikir merupakan gerakan refleks dan harus muncul, sedangkan javana merupakan tahap dimana kesadaran bebas untuk menentukan atau memutuskan. Dalam javana ada hak untuk memilih dan mempunyai kekuatan untuk menentukan masa depan sesuai dengan kehendaknya ( karmanya ). Bial suatu hal salah dimengerti dan perbuatan telah dilaksanakan, maka hasilnya adalah tidak menyenangkan atau karma buruk. Javana adalah kata tknis yang sulit sekali diterjemahkan dengan tepat.

Tahap Keenam belas dan Ketujuh belas :
Tadalambana atau kesadaran mencatat atau merekam kesan. Tadalambana adalah dua saat yang merupakan akibat yang muncul segera setelah javana. Fungsi tadalambana adalah mencatat atau merekam kesan yang dibuat oleh javana. Tadalambana bukan bagian yang paling penting dari proses berpikir karena fungsinya hanya merekam kesan saja. Tadalambana berasal dari kata Tadarammana yang artinya adalah “objek itu”. Dimana Tadalambana karena kesadaran ini mempunyai objek yang sama dengan objek dari javana.

Satu hal yang perlu diperhatikan dalam uraian ini bahwa 17 tahap yang membentuk suatu proses berpikir hanya berlangsung dalam waktu yang sangat pendek sekali. Perkembangan dari proses berpikir adalah berbeda beda bagi setiap objek, hal ini terjadi karena adanya intensitas rangsangan yang berbeda pula. Jika intensitas rangsangan besar sekali maka suatu proses berpikir yang sempurna terjadi, jika intensitas rangsangan besar maka tadalambana ( tahap 16 dan 17 ) tidak terjadi. Jika intensitas rangsangan kecil atau kecil sekali maka proses berlangsung tanpa ada kesadaran yang sempurna.

Sumber : Buku Intisari Agama Buddha
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

 

anything