[at] Hope
1. Apakah Tuhan mu sendiri yang menulis Kitab Suci itu ?
2. Caranya dengan MEDITASI
3. Buddha Gautama menjadi BUDDHA melalui +/- 537kali Kelahiran dengan Parami yang luar biasa yang telah di kumpulkan dan dengan Tekad kepada Buddha Terdahulu yaitu buddha Dipankara saat itu Buddha Gautama menjadi Pertapa Sumedha. Kita juga bisa menjadi Buddha di mulai dari sekarang , Jalankan Pancasila ,Athasila , Perbanyak Kebajikan , Patahkan 10 Belenggu Samyojana . Dengan Beradhittana / Bertekad semoga suatu saat kita bisa merealisasi Nibbana atau menjadi Buddha.
1. Tuhanku mengajar, yang menulis Kitab Suci adalah para muridNya.
2. oke, saya kira ada beberapa macam teknik meditasi.
3. iya, paham, semua orang ber cita2 menjadi Budha, entah harus mengalami reinkarnasi berapa kali. tapi tetap saya nga paham : dari manakah jiwa itu bila bukan Budha yang menciptakan. lalu siapa yang menciptakan Pangeran Sidharta hingga ia bisa menjadi Budha.
apakah ada yang bisa membantu menjelaskan point ke 3 ini?
dear hope,
Mungkin harus dilihat kembali esensi Tuhan adalah Prima Causa.
Dalam paham ini, diyakini bahwa segala sesuatu itu PASTI ada awalnya
Sayangnya teori ini hanya didukung oleh prinsip blind faith (iman yg membuta).
Terbukti dari beberapa belas murid Yesus, berapa bnyk yg masuk surga?
sementara dalam buddhism, sudah tidak bisa terhitung banyaknya orang yg mencapai tingkat yg setara dengan Buddha loh yaitu Nibbana
betul, Tuhanlah awal dan akhir dari segala2nya. bagaimana bisa dikatakan blind faith, apakah ada penjelasan dari agama Budha terutama mengenai point ke 3 yang saya sebutkan di atas?
karena sudah membicarakan mengenai agama saya, jadi OOT dikit....
agama Kristiani dibedakan menjadi 2 : ka****k dan Protestan. Gereja yang dibentuk oleh Yesus sejak 2000 th yang lalu adalah ka****k, sedangkan Protestan didirikan oleh Martin Luther King karena keberatan dengan peraturan hidup selibat.
murid Yesus ada 12. dikenal dengan 12 Rasul, 11 orang hidup kudus dan mati sebagai martir. hanya ada 1 orang yang masuk neraka, yaitu Yudas Iskariot yang mengkhianatiNya ... matinya juga bukan karena dihukum Tuhan tapi gantung diri karena menyesali perbuatannya sendiri. di Gereja ada aturan bagaimana pemeluk agama ka****k mendapatkan gelar kudus : Santo / Santa dan mana yang mati sebagai martir (belum dibaptis namun mati karena membela ajaran kr****n). jadi para kudus tersebut yang nga terhitung banyaknya juga sudah masuk Surga seperti Yesus.
kalau di Budha, bagaimana mengetahui bahwa orang tsb sudah mencapai Nibbana?
jika dalam Mat 10:28, org harus takut kepada si pencipta
Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh,
tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa;
takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
dalam buddhism, org justru dihimbau untuk selalu mempertanyakan, apakah ajaran tersebut membawa manfaat atau tidak? Manfaat disini adalah dalam arti meningkatkan kualitas batin......
Takut adalah perasaan negatif........ bagaimana bisa sesuatu yg negatif akan meningkatkan kualitas batin?
Misal anda punya anak, mana yg lebih baik, anak yg TAKUT pada anda dan patuh menjalankan semua perintah anda (spt robot).
Ataukah
Anak yang cerdas, dewasa, dapat mandiri, patuh namun berani mengkritisi jika orang tua salah sehingga anda bisa tenang melepasnya untuk menjalani hidup?
Apakah anda ingin seperti :
- anak SD yg harus patuh pada perintah gurunya
- mahasiwa yg dewasa dan berani mendebat jika memang dia yg benar
Pilihan terserah masing2 individu
firman dalam Mat 10:28 tersebut maksudnya begini :
Tuhan menciptakan jiwa manusia sehingga terlahir di dunia, manusia diciptakan sesuai citra Allah. manusia memiliki dosa asal yang diteruskan oleh Adam dan Hawa (manusia pertama). melalui pembaptisan, manusia berdosa diangkat menjadi anak Allah dan berkesempatan menyucikan diri dari dosa pribadi agar nantinya mencapai Surga.
firman tsb bukan untuk menakut2i, tapi maksudnya untuk menunjukkan agar manusia taat secara jasmani dan rohani (menjauhi dosa) karena Tuhan berkuasa atas jiwa dan raga. bila raga bisa rusak di bumi ini, nga masalah tapi jiwa yang nga bisa mati (kekal) jangan sampai binasa di neraka karena si manusia banyak berbuat dosa. jadi manusia harus taat pada 10 Perintah Allah, 5 Perintah Gereja dan menjalankan Firman Tuhan untuk mencapai kesempurnaan.
analoginya begini, bila seorang anak bermain2 dengan korek api, apakah seorang ibu akan membiarkan? pastilah seorang ibu akan melarang dan mengatakan jangan. takut kebakaran, takut si anak kena api, takut si anak luka bakar, dll. yang dilakukan ibu (Tuhan) melarang anaknya (Perintah Allah, Firman) agar supaya si anak selamat (Surga).
sama sekali bukan menakut2i, tapi menciptakan kesadaran agar manusia mengarahkan hati dan datang dengan kasih sehingga taat kepada Tuhan. orang yang sudah mencapai kesadaran ini, otomatis akan berusaha hidup kudus dan menjauhi dosa sehingga masuk Surga dan bersatu dengan Tuhan.
oke, ini sudah OOT terlalu jauh ...
kembali ke pertanyaan saya, terutama point yang ke - 3 ... ada bantuan?
terima kasih.