[at] Irpam
Memangnya apa pemahaman Anda tentang "konsep Tuhan" dalam Agama Buddha?
Itikad baik untuk menghormat pada yang patut dihormati, tidak relevan dan tidak bisa membuktikan tentang keberadaan Tuhan...
Konsep Tuhan dalam agama Buddha yang saya pahami, Tuhan tidak berwujud, Tuhan juga bukan pencipta seperti yang dikenal orang secara umum. Jadi umat Buddha tidak berdoa kepada Tuhan seperti umat kr****n dan lebih tepat baca paritta. Umat Buddha tidak pernah meminta sesuatu, seperti kita ketahui dari arti paritta seperti Namakaragata, Vandana, Tisarana, Pancasila, Buddhanusati, Dhammanusati, Sanghanusati, Etavatta, dll. Karena yang melindungi umat Buddha adalah kamma. Terlahir oleh kamma, dilindungi oleh kamma. Bukan kekuatan gaib seperti agama lain. Jadi Tuhan dalam agama Buddha bukan tempat umat Buddha meminta/memohon. Ngomong-ngomong pernah dengar lagu Lord Buddha dari Asia, kalau tidak salah karangan Banthe Girirakhito Mahathera.
Meski disajikan sehalus apapun kata-kata mengenai konsep ketuhanan dalam Buddhisme, tetap saja hal itu tidaklah relevan. Kata "Tuhan" itu disusun dari kata dasar "tuan", yang secara implisit berarti menyatakan bahwa Tuhan adalah sosok "Sang Penguasa". Kata "Lord" juga berarti "Yang Mulia", yang berarti adalah sosok yang "Maha Mulia".
Sekali lagi... disajikan sehalus apapun kata-kata tentang konsep ketuhanan dalam Buddhisme, hal itu tidaklah relevan. Buddhisme tidak mengenal sosok Tuhan maupun konsep ketuhanan. Kalau kita membicarakan Tuhan, maka jelas koridornya adalah "Sang Pencipta", "Yang Maha Kuasa", "Maha Esa", dll. Kalau kita membiacarakan konsep ketuhanan, maka koridornya adalah "konsep penciptaan", "konsep pemegang kuasa semesta", "konsep yang menjadi sebab pertama", dll. Dan itu semua sudah tidak relevan dalam Buddhisme.
Membicarakan Tuhan maupun konsep ketuhanan sebenarnya membicarakan kongruenitas antara dunia dengan sosok personal yang menjadi detonatornya. Meski dikiaskan secerdik apapun, deskripsi Tuhan tetaplah sebagai sosok pribadi yang mampu bereaksi dan beraksi. Kemampuan bereaksi dan beraksi ini dapat kita simpulkan sebagai pribadi / personal. Maka semua komentar yang membicarakan Tuhan dan konsep ketuhanan, sebenarnya tidak bisa mengelak dari konklusi bahwa Tuhan = konsep ketuhanan = personal.
Oleh karena itu, komentar Anda yang menyatakan bahwa konsep ketuhanan dalam Buddhisme adalah "Tuhan impersonal" jelas tidak valid.