//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Percaya Tuhan ??  (Read 89204 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Percaya Tuhan ??
« Reply #165 on: 10 June 2009, 09:16:34 AM »
Kaga tau mo copas dari mana lage...  :-[
maklum... masih mengunakan metoda zaman ga enak...
http://dhammacitta.org/perpustakaan/ebook/theravada/digha-nikaya-khotbah-khotbah-panjang-sang-buddha

memang kurang asyik sih, gara2 suhu nih

gak asiknya dimana om??

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Percaya Tuhan ??
« Reply #166 on: 10 June 2009, 09:44:19 AM »
Kaga tau mo copas dari mana lage...  :-[
maklum... masih mengunakan metoda zaman ga enak...
http://dhammacitta.org/perpustakaan/ebook/theravada/digha-nikaya-khotbah-khotbah-panjang-sang-buddha

memang kurang asyik sih, gara2 suhu nih

gak asiknya dimana om??

PDF. htmlnya mana?

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Percaya Tuhan ??
« Reply #167 on: 10 June 2009, 09:47:05 AM »
Kaga tau mo copas dari mana lage...  :-[
maklum... masih mengunakan metoda zaman ga enak...
http://dhammacitta.org/perpustakaan/ebook/theravada/digha-nikaya-khotbah-khotbah-panjang-sang-buddha

memang kurang asyik sih, gara2 suhu nih

gak asiknya dimana om??

PDF. htmlnya mana?

om html itu yang di tipitaka yak??

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Percaya Tuhan ??
« Reply #168 on: 10 June 2009, 10:06:41 AM »

Offline Irpam

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 21
  • Reputasi: 2
Re: Percaya Tuhan ??
« Reply #169 on: 10 June 2009, 12:46:05 PM »
Saya paham, ini forum Buddhis, yang hanya ingin tahu dari pandangan Buddhis, mengenai penciptaan manusia dari sisi Buddhis, bolehkan ?


Kejadian Bumi dan Manusia

Terjadinya bumi dan manusia merupakan konsep yang unik pula dalam agama Buddha, khususnya tentang manusia pertama yang muncul di bumi kita ini bukanlah hanya seorang atau dua orang, tetapi banyak. Kejadian bumi dan manusia pertama di bumi ini diuraikan oleh Sang Buddha dalam Digha Nikaya, Agganna Sutta dan Brahmajala Sutta. Tetapi di bawah ini hanya uraian dari Agganna Sutta yang akan diterangkan.

Vasettha, terdapat suatu saat, cepat atau lambat, setelah suatu masa yang lama sekali, ketika dunia ini hancur. Dan ketika hal ini terjadi, umumnya mahluk-mahluk terlahir kembali di Abhassara (alam cahaya); di sana mereka hidup dari ciptaan batin (mano maya), diliputi kegiuran, memiliki tubuh yang bercahaya, melayang-layang di angkasa, hidup dalam kemegahan. Mereka hidup demikian dalam masa yang lama sekali.
Pada waktu itu (bumi kita ini) semuanya terdiri dari air, gelap gulita. Tidak ada matahari atau bulan yang nampak, tidak ada bintang-bintang maupun konstelasi-konstelasi yang kelihatan; siang maupun malam belum ada, ..... laki-laki maupun wanita belum ada. Mahluk-mahluk hanya dikenal sebagai mahluk-mahluk saja.
Vasettha, cepat atau lambat setelah suatu masa yang lama sekali bagi mahluk-mahluk tersebut, tanah dengan sarinya muncul keluar dari dalam air. Sama seperti bentuk-bentuk buih (busa) di permukaan nasi susu masak yang mendingin, demikianlah munculnya tanah itu. Tanah itu memiliki warna, bau dan rasa. Sama seperti dadi susu atau mentega murni, demikianlah warna tanah itu; sama seperti madu tawon murni, demikianlah manis tanah itu. Kemudian Vasettha, di antara mahluk-mahluk yang memiliki sifat serakah (lolajatiko) berkata : 'O apakah ini? Dan mencicipi sari tanah itu dengan jarinya. Dengan mencicipinya, maka ia diliputi oleh sari itu, dan nafsu keinginan masuk dalam dirinya. Mahluk-mahluk lainnya mengikuti contoh perbuatannya, mencicipi sari tanah itu dengan jari-jari ..... mahluk-mahluk itu mulai makan sari tanah, memecahkan gumpalan-gumpalan sari tanah tersebut dengan tangan mereka.
Dan dengan melakukan hal ini, cahaya tubuh mahluk-mahluk itu lenyap. Dengan lenyapnya cahaya tubuh mereka, maka matahari, bulan, bintang-bintang dan konstelasi-konstelasi nampak ..... siang dan malam ..... terjadi.
Demikianlah, Vasettha, sejauh itu bumi terbentuk kembali.

Vasettha, selanjutnya mahluk-mahluk itu menikmati sari tanah, memakannya, hidup dengannya, dan berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali. Berdasarkan atas takaran yang mereka makan itu, maka tubuh mereka menjadi padat, dan terwujudlah berbagai macam bentuk tubuh. Sebagian mahluk memiliki bentuk tubuh yang indah dan sebagian mahluk memiliki tubuh yang buruk. Dan karena keadaan ini, mereka yang memiliki bentuk tubuh yang indah memandang rendah mereka yang memiliki bentuk tubuh yang buruk ..... maka sari tanah itupun lenyap ..... ketika sari tanah lenyap ..... muncullah tumbuhan dari tanah (bhumipappatiko). Cara tumbuhnya seperti cendawan ..... Mereka menikmati, mendapatkan makanan, hidup dengan tumbuhan yang muncul dari tanah tersebut, dan hal ini berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali ..... (seperti di atas). Sementara mereka bangga akan keindahan diri mereka, mereka menjadi sombong dan congkak, maka tumbuhan yang muncul dari tanah itu pun lenyap. Selanjutnya tumbuhan menjalar (badalata) muncul ..... warnanya seperti dadi susu atau mentega murni, manisnya seperti madu tawon murni ..... Mereka menikmati, mendapatkan makanan dan hidup dengan tumbuhan menjalar itu ..... maka tubuh mereka menjadi lebih padat; dan perbedaan bentuk tubuh mereka nampak lebih jelas; sebagian nampak indah dan sebagian nampak buruk. Dan karena keadaan ini, maka mereka yang memiliki bentuk tubuh indah memandang rendah mereka yang memiliki bentuk tubuh buruk ..... Sementara mereka bangga akan keindahan tubuh mereka sehingga menjadi sombong dan congkak, maka tumbuhan menjalar itu pun lenyap.

Kemudian, Vasettha, ketika tumbuhan menjalar lenyap ..... muncullah tumbuhan padi (sali) yang masak di alam terbuka, tanpa dedak dan sekam, harum, dengan bulir-bulir yang bersih. Pada sore hari mereka mengumpulkan dan membawanya untuk makan malam, pada keesokkan paginya padi itu telah tumbuh dan masak kembali. Bila pada pagi hari mereka mengumpulkan dan membawanya untuk makan siang, maka pada sore hari padi tersebut telah tumbuh dan masak kembali, demikian terus menerus padi itu muncul.

Vasettha, selanjutnya mahluk-mahluk itu menikmati padi (masak) dari alam terbuka, mendapatkan makanan dan hidup dengan tumbuhan padi tersebut, dan hal ini berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali. Berdasarkan atas takaran yang mereka nikmati dan makan itu, maka tubuh mereka tumbuh lebih padat, dan perbedaan bentuk mereka nampak lebih jelas. Bagi wanita nampak jelas kewanitaannya (itthilinga) dan bagi laki-laki nampak jelas kelaki-lakiannya (purisalinga). Kemudian wanita sangat memperhatikan tentang keadaan laki-laki, dan laki-laki pun sangat memperhatikan keadaan wanita. Karena mereka saling memperhatikan keadaan diri satu sama lain terlalu banyak, maka timbullah nafsu indriya yang membakar tubuh mereka. Dan sebagai akibat adanya nafsu indriya tersebut, mereka melakukan hubungan kelamin.

source: http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=70&multi=Y&hal=1

Bos Kemenyan, terima kasih atas artikelnya. Pertanyaan ini, pernah saya tanyakan ke bhikkhu sangha, dan dijawab pertanyaan ini tidak ada manfaatnya bagi perkembangan bathin, tetapi untuk pengetahuan bolehkan. Konsep penciptaan ini juga pernah saya tanyakan kepada seorang pastur. Saya tidak pernah bermaksud memaksakan pandangan apapun, saya hanya ingin tahu saja. Waktu saya masih sekolah di SLTA, saya paham dengan konsep Tuhan dalam agama Buddha. Tetapi sebelum ke Dhammasala saya sembahyang dulu kepada Thian, Kwan Im Pou Sat kemudian para dewa. Karena bagi saya itu berkah utama ( menghormat mereka yang patut di hormat, itulah berkah utama), itulah mengapa saya percaya akan Tuhan. 
Berdoa dan berbuat baik setiap hari

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Percaya Tuhan ??
« Reply #170 on: 10 June 2009, 01:10:47 PM »
[at] Irpam

Memangnya apa pemahaman Anda tentang "konsep Tuhan" dalam Agama Buddha?

Itikad baik untuk menghormat pada yang patut dihormati, tidak relevan dan tidak bisa membuktikan tentang keberadaan Tuhan... :)

Offline Xan To

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 481
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
Re: Percaya Tuhan ??
« Reply #171 on: 10 June 2009, 01:18:06 PM »
[at] Irpam

Memangnya apa pemahaman Anda tentang "konsep Tuhan" dalam Agama Buddha?

Itikad baik untuk menghormat pada yang patut dihormati, tidak relevan dan tidak bisa membuktikan tentang keberadaan Tuhan... :)

Mungkin maksudnya Tuhan bagi Irpam itu dewa kali dalam pandangan kita

Offline savana_zhang

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 253
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • om mani padme hum
Re: Percaya Tuhan ??
« Reply #172 on: 10 June 2009, 02:50:33 PM »
Saya paham, ini forum Buddhis, yang hanya ingin tahu dari pandangan Buddhis, mengenai penciptaan manusia dari sisi Buddhis, bolehkan ?


seperti kata gachapin ada sebab ada akibat

itu sangat betul
anda belajar dulu aja hukum sebab musabab saling bergantungan

http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=1153&multi=T&hal=0

dan mengenai pertanyaan anda silakan buka

http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=70&multi=Y&hal=1

artikel lainnya :

http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=1003&multi=T&hal=0

Offline savana_zhang

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 253
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • om mani padme hum
Re: Percaya Tuhan ??
« Reply #173 on: 10 June 2009, 02:58:35 PM »


Saya tidak mengatakan pandangan agama saya yang benar, saya hanya ingin tahu dari pandangan Buddhis ?. Jawabnya jangan dengan filsafat yang tinggi, saya nggak bisa cerna, maklum IQ saya jongkok, jawab yang sederhana saja
[/quote]

sebenarnya sudah saya jelaskan dalam postingan sebelumnya di thread ini juga lo
klo ini masih kurang ya ga tau lg

karena adanya landasan indera dan objek indera maka timbullah kontak; karena adanya kontak, timbullah perasaan; karena adanya perasaan, timbullah nafsu keinginan; dan karena adanya nafsu keinginan, timbullah tindakan (karma). Lalu dari tindakan ini sekali lagi landasan indera dihasilkan.' Nah, bisakah ada akhir dari rangkaian ini?" asal muasal kehidupan adalah tidak dapat dipahami seperti lingkaran bulat atau bola bisakah anda jelaskan dimanakah garis awal dan garis akhirnya?
                        maka itu samsara dalam bahasa mandarin disebut 轮回 Lunhui "LUN"adalah roda n roda adalah bulat Sang Buddha ketika ditanya tidak ditanya tidak menjawab karena ini tidak membawa pd pembebasan n memancing perdepatan tiada akhir seperti memperdebatkan dimana awal lingkaran itu BUKAN karena buddha tidak tahu,seperti kita tau bola itu bulat tahtagata juga tahu samsara itu bulat dan tahu bagaimana cara keluar dari lingkaran itu,kita adalah tikus experimen yg diberi pancingan makanan n terus berjalan memutari lingkaran tiada akhir,seperti anda disuruh menerangkan bagaimana awal dari lingkaran.apakah anda akan menjawabnya?



Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Percaya Tuhan ??
« Reply #174 on: 10 June 2009, 03:52:13 PM »
Waktu saya masih sekolah di SLTA,
saya paham dengan konsep Tuhan dalam agama Buddha.

Tetapi sebelum ke Dhammasala saya sembahyang dulu kepada Thian, Kwan Im Pou Sat kemudian para dewa.
Karena bagi saya itu berkah utama ( menghormat mereka yang patut di hormat, itulah berkah utama),
itulah mengapa saya percaya akan Tuhan.  
Jauh lebih baik lagi kalau anda menjelaskan bagaimana "Konsep Tuhan" yang anda maksud.

Sebab, saya kira...
Anda sedikit bingung memisahkan mana yang merupakan Taoism, mana yang merupakan Buddhism

Quote
Konsep penciptaan ini juga pernah saya tanyakan kepada seorang pastur.
Saya tidak pernah bermaksud memaksakan pandangan apapun, saya hanya ingin tahu saja.
Tidak masalah bagi saya.
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan wajar dizaman skrg,
Dimana banyak muncul konsep-konsep mengenai tuhan.

dan juga wajar jikalau anda mencari apa yang menurut anda terbaik,
dengan cara membandingkan tuhan a dengan tuhan b.

Namun,
Ada satu yang perlu di ingat.
Buddhism tidak memiliki sosok Tuhan.
Tidak juga Siddartha Gautama, beliau hanya merupakan Guru yang menemukan, memperkenalkan dan mengajarkan Dhamma
« Last Edit: 10 June 2009, 03:56:12 PM by Kemenyan »

Offline Irpam

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 21
  • Reputasi: 2
Re: Percaya Tuhan ??
« Reply #175 on: 10 June 2009, 05:32:45 PM »
[at] Irpam

Memangnya apa pemahaman Anda tentang "konsep Tuhan" dalam Agama Buddha?

Itikad baik untuk menghormat pada yang patut dihormati, tidak relevan dan tidak bisa membuktikan tentang keberadaan Tuhan... :)

Konsep Tuhan dalam agama Buddha yang saya pahami, Tuhan tidak berwujud, Tuhan juga bukan pencipta seperti yang dikenal orang secara umum. Jadi umat Buddha tidak berdoa kepada Tuhan seperti umat kr****n dan lebih tepat baca paritta. Umat Buddha tidak pernah meminta sesuatu, seperti kita ketahui dari arti paritta seperti Namakaragata, Vandana, Tisarana, Pancasila, Buddhanusati, Dhammanusati, Sanghanusati, Etavatta, dll. Karena yang melindungi umat Buddha adalah kamma. Terlahir oleh kamma, dilindungi oleh kamma. Bukan kekuatan gaib seperti agama lain. Jadi Tuhan dalam agama Buddha bukan tempat umat Buddha meminta/memohon. Ngomong-ngomong pernah dengar lagu Lord Buddha dari Asia, kalau tidak salah karangan Banthe Girirakhito Mahathera.
Berdoa dan berbuat baik setiap hari

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Percaya Tuhan ??
« Reply #176 on: 11 June 2009, 05:30:52 PM »
[at] Irpam

Memangnya apa pemahaman Anda tentang "konsep Tuhan" dalam Agama Buddha?

Itikad baik untuk menghormat pada yang patut dihormati, tidak relevan dan tidak bisa membuktikan tentang keberadaan Tuhan... :)

Konsep Tuhan dalam agama Buddha yang saya pahami, Tuhan tidak berwujud, Tuhan juga bukan pencipta seperti yang dikenal orang secara umum. Jadi umat Buddha tidak berdoa kepada Tuhan seperti umat kr****n dan lebih tepat baca paritta. Umat Buddha tidak pernah meminta sesuatu, seperti kita ketahui dari arti paritta seperti Namakaragata, Vandana, Tisarana, Pancasila, Buddhanusati, Dhammanusati, Sanghanusati, Etavatta, dll. Karena yang melindungi umat Buddha adalah kamma. Terlahir oleh kamma, dilindungi oleh kamma. Bukan kekuatan gaib seperti agama lain. Jadi Tuhan dalam agama Buddha bukan tempat umat Buddha meminta/memohon. Ngomong-ngomong pernah dengar lagu Lord Buddha dari Asia, kalau tidak salah karangan Banthe Girirakhito Mahathera.

kalo gitu, boleh tau apa yang anda maksud dengan pernyataan :

Quote
Tetapi sebelum ke Dhammasala saya sembahyang dulu kepada Thian

Thian apa yg anda sembahyangin?  ;)

Offline saltwatermonkey

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 107
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
Re: Percaya Tuhan ??
« Reply #177 on: 24 June 2009, 03:12:33 PM »
Well..
Kalo gw sih percaya tuhan dalem wujud berupa keadaan. Nirvana let say. Kalo tuhan yang digambarkan secara umum gw ga percaya. Misalnya masa iya tuhan punya wujud. Segala yang berwujud kan bisa ancur n rusak. Gw juga percaya tuhan ga nentuin apa" dalam dunia, ga berbuat apa" dalam dunia, ga punya emosi, n ga maha segalanya. Kalo tuhan maha 'segalanya' dia bisa dibilang bisa semuanya - bisa maha pemalas, maha pembohong, maha bodoh, maha cuek, maha sok tau, dll.. Jadi kalo dalam anggepan gw yang tuhan ga ngaruh apa" dalam idup, gw ga bisa salahin apa" sama dia n gw ga bisa nuntut/minta sesuatu sama dia.

Menurut gw tuhan itu hasil khayal manusia yang paling hebat. Karena manusia masih anggep ada suatu makhluk yang kendaliin semuanya. Apa beda sama orang purba jaman dulu yang nyembah petir, ujan, dll. Mereka sembah karena mereka ga bisa kendaliin n otak mereka ga sampe tentang petir, ujan, dsb.

Pacar gw orang bule n semua temen" gw yang bule mereka ga percaya sama tuhan. Mereka labih percaya sama kekuatan pikiran n alam. Jadi doa menurut mereka itu kaya fokus ke suatu hal n energi yang lu kluarin melalui pikiran bakal pengaruh ke alam skitar lu. N i believe that.

But of course it's only my opinion.. Kalo ada yang ga stuju ya maap..  :)

Offline savana_zhang

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 253
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • om mani padme hum
Re: Percaya Tuhan ??
« Reply #178 on: 25 June 2009, 10:29:35 AM »
Well..
Kalo gw sih percaya tuhan dalem wujud berupa keadaan. Nirvana let say. Kalo tuhan yang digambarkan secara umum gw ga percaya. Misalnya masa iya tuhan punya wujud. Segala yang berwujud kan bisa ancur n rusak. Gw juga percaya tuhan ga nentuin apa" dalam dunia, ga berbuat apa" dalam dunia, ga punya emosi, n ga maha segalanya. Kalo tuhan maha 'segalanya' dia bisa dibilang bisa semuanya - bisa maha pemalas, maha pembohong, maha bodoh, maha cuek, maha sok tau, dll.. Jadi kalo dalam anggepan gw yang tuhan ga ngaruh apa" dalam idup, gw ga bisa salahin apa" sama dia n gw ga bisa nuntut/minta sesuatu sama dia.

Menurut gw tuhan itu hasil khayal manusia yang paling hebat. Karena manusia masih anggep ada suatu makhluk yang kendaliin semuanya. Apa beda sama orang purba jaman dulu yang nyembah petir, ujan, dll. Mereka sembah karena mereka ga bisa kendaliin n otak mereka ga sampe tentang petir, ujan, dsb.

Pacar gw orang bule n semua temen" gw yang bule mereka ga percaya sama tuhan. Mereka labih percaya sama kekuatan pikiran n alam. Jadi doa menurut mereka itu kaya fokus ke suatu hal n energi yang lu kluarin melalui pikiran bakal pengaruh ke alam skitar lu. N i believe that.

But of course it's only my opinion.. Kalo ada yang ga stuju ya maap..  :)

saya setuju koq
tapi tuhan dikamus mengacu pd tuhan dalm konsep kr****n

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Percaya Tuhan ??
« Reply #179 on: 25 June 2009, 11:23:40 AM »
[at] Irpam

Memangnya apa pemahaman Anda tentang "konsep Tuhan" dalam Agama Buddha?

Itikad baik untuk menghormat pada yang patut dihormati, tidak relevan dan tidak bisa membuktikan tentang keberadaan Tuhan... :)

Konsep Tuhan dalam agama Buddha yang saya pahami, Tuhan tidak berwujud, Tuhan juga bukan pencipta seperti yang dikenal orang secara umum. Jadi umat Buddha tidak berdoa kepada Tuhan seperti umat kr****n dan lebih tepat baca paritta. Umat Buddha tidak pernah meminta sesuatu, seperti kita ketahui dari arti paritta seperti Namakaragata, Vandana, Tisarana, Pancasila, Buddhanusati, Dhammanusati, Sanghanusati, Etavatta, dll. Karena yang melindungi umat Buddha adalah kamma. Terlahir oleh kamma, dilindungi oleh kamma. Bukan kekuatan gaib seperti agama lain. Jadi Tuhan dalam agama Buddha bukan tempat umat Buddha meminta/memohon. Ngomong-ngomong pernah dengar lagu Lord Buddha dari Asia, kalau tidak salah karangan Banthe Girirakhito Mahathera.

Meski disajikan sehalus apapun kata-kata mengenai konsep ketuhanan dalam Buddhisme, tetap saja hal itu tidaklah relevan. Kata "Tuhan" itu disusun dari kata dasar "tuan", yang secara implisit berarti menyatakan bahwa Tuhan adalah sosok "Sang Penguasa". Kata "Lord" juga berarti "Yang Mulia", yang berarti adalah sosok yang "Maha Mulia".

Sekali lagi... disajikan sehalus apapun kata-kata tentang konsep ketuhanan dalam Buddhisme, hal itu tidaklah relevan. Buddhisme tidak mengenal sosok Tuhan maupun konsep ketuhanan. Kalau kita membicarakan Tuhan, maka jelas koridornya adalah "Sang Pencipta", "Yang Maha Kuasa", "Maha Esa", dll. Kalau kita membiacarakan konsep ketuhanan, maka koridornya adalah "konsep penciptaan", "konsep pemegang kuasa semesta", "konsep yang menjadi sebab pertama", dll. Dan itu semua sudah tidak relevan dalam Buddhisme.

Membicarakan Tuhan maupun konsep ketuhanan sebenarnya membicarakan kongruenitas antara dunia dengan sosok personal yang menjadi detonatornya. Meski dikiaskan secerdik apapun, deskripsi Tuhan tetaplah sebagai sosok pribadi yang mampu bereaksi dan beraksi. Kemampuan bereaksi dan beraksi ini dapat kita simpulkan sebagai pribadi / personal. Maka semua komentar yang membicarakan Tuhan dan konsep ketuhanan, sebenarnya tidak bisa mengelak dari konklusi bahwa Tuhan = konsep ketuhanan = personal.

Oleh karena itu, komentar Anda yang menyatakan bahwa konsep ketuhanan dalam Buddhisme adalah "Tuhan impersonal" jelas tidak valid.

 

anything