[apakah metoda samatha saya salah jalan?]
Karena kita sama-sama praktisi pemula,
Saya kira sebaiknya coba riky lirik kembali...
Apa buah/hasil dari pada samatha ?
Jhana...
Mungkin ini adalah salah satu "tanda" apakah samatha, merupakan samatha....
ataukah samatha yang kita jalani merupakan "salah jalan"
Kondisi Jhana sendiri memiliki syarat-syarat tertentu.
Kita jangan berbicara apakah praktik kita sudah Jhana atau belum,
tapi... kita coba cari tahu... seberapa banyak syarat-syarat yang sudah terpenuhi.
terlepas stabil ataupun masih labil'nya syarat-syarat tersebut.
sejauh yang saya ketahui...
Disebut kondisi jhana pertama dengan syarat: vitaka, vicara, piti, sukha, ekagatta
dan ditekan'nya lima faktor negatif mental, yang antara lain:
1. Sensual desire (kāmacchanda): Craving for pleasure to the senses.
2. Anger or ill-will (byāpāda, vyāpāda): Feelings of malice directed toward others.
3. Sloth-torpor or boredom (thīna-middha): Half-hearted action with little or no concentration.
4. Restlessness-worry (uddhacca-kukkucca): The inability to calm the mind.
5. Doubt (vicikicchā): Lack of conviction or trust.
Sedikit dari apa yang saya baca dan lihat di thread ini...
Saya kira anda sudah memenuhi seluruh syarat 5 faktor negatif.
Selanjutnya ?
Setelah kita mengetahui dimana letak kesalahan,
saya kira yang menjadi pertanyaan bagaimana anda mengatasinya...
but... dont take my words bulet2x
ane juga pemalas dan pemula.
~~
Sedikit saran dari gue...
Coba bersamatha dengan "real" objek. bukan objek imaginasi.
"Nafas" walaupun memiliki bentuk sensasi.
akan tetapi tidak memiliki bentuk fisik.
Hal ini sedikit menjadikan kesulitan bagi kita yang tidak mampu mempertahankan "gambaran imaginatif" dari pada objek nafas.
Kesimpulan dari pada saran: "Ambil Bola...".
Kenapa bola ? bola itu memiliki bentuk fisik, bola itu bulat. gampang diingat.
Berbeda dengan nafas (anapanasati) yang mengharuskan anda "menunggu" di pintu/hidung.
sementara sembari menunggu pikiran anda melanglang-buana kemasa lalu.