//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - gryn tea

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9 10 11 12 13 14 15 ... 76
106
Meditasi / Meditasi yg Baik dan Benar
« on: 08 December 2013, 03:57:22 PM »
Meditasi yg Baik dan Benar


Meditasi
Pada umumnya masyarakat, terutama umat Buddha telah sering mendengar perkataan bhavana atau Samadhi atau meditasi. Namun perkataan meditasi sering di salah artikan, baik oleh umat Buddha sendiri maupun bukan. Pada saat kata meditasi disebut, orang segera menggambarkan dalam pikirannya penyingkiran diri dari kesibukan penghidupan sehari hari, dengan duduk dalam sikap tertentu, seperti sebuah patung di dalam gua atau ruangan didalam vihara, disatu tempat yang jauh dari keramaian dunia, tenggelam dalam satu perenungan atau dalam salah satu keadaan gaib atau tidak ingat orang sama sekali. Sesungguhnya meditasi Buddhis yang benar bukanlah berarti penyingkiran diri semacam itu.


Banyak orang menaruh perhatian terhadap meditasi dengan tujuan untuk memperoleh kekuatan – kekuatan gaib, seperti dapat menyembuhkan orang sakit, memperoleh kemampuan menembus dinding, melawan api, terbang di angkasa dan lain – lain. Sesungguhnya hal ini tidak dapat menyingkirkan kekotoran – kekotoran batin, tidak dapat membawa seseorang pada pencapaian Nibbana.


Ada pula orang yang beranggapan bahwa dengan melaksanakan meditasi, maka seseorang akan kemasukan roh jahat. Sesungguhnya ini merupakan pandangan keliru dari orang – orang yang belum mengerti dengan benar akan meditasi. Apabila hal ini memang terjadi, maka ini disebabkan karena mereka melakukan meditasi dengan cara yang salah. Orang yang kemasukan roh jahat, pikirannya pada saat itu sedang kosong, sedangkan orang yang bermeditasi, pikirannya pada saat itu sedang terpusat.


Meditasi Buddhis yang benar berarti memusatkan pikiran pada suatu obyek yang baik. Hal ini dapat dilakukan dalam keadaan yang khusus, dapat pula dilakukan pada saat melakukan pekerjaan. Sikap pikiran meditasi diwaktu melakukan pekerjaan ialah seluruh perhatian di pusatkan pada pekerjaan yang sedang dilakukan. Inilah yang disebut “Hidup pada saat ini” karena itu, meditasi tidak perlu terpisah dari aktivitas kehidupan sehari – hari. Meditasi atau bhavana merupakan salah satu bagiana dari ajaran Sang Buddha yang bertujuan untuk menghasilkan satu keadaan mental yang sehat dan sempurna. Bhavana tidak dapat dipisahkan dari ajaran tentang Jalan Mulia Berunsur Delapan ( Ariya Atthangika Magga ). Unsur keenam, unsur ketujuh dan unsure kedelapan dari Ariya Atthangika Magga merupakan ajaran bhavana. Usaha benar merupakan unsur keenam yang selalu menyertai unsur ketujuh dan unsur kedelapan. Perhatian benar merupakan unsur ketujuh yang termasuk vipassana bhavana. Konsentrasi benar merupakan unsur kedelapan yang menerangkan sesuatu tentang samatha bhavana. Ketiga unsur ini harus dilaksanakan bersama – sama dengan kelima unsur lainnya dari Ariya Atthangika Magga karena unsur – unsur ini sebenarnya satu sama lain saling bergantungan dan saling mengisi . Dengan melaksanakan Ariya Atthangika Magga, maka terhentilah dukkha ( derita ) dan tercapailah Nibbana.


Cara melaksanakan bhavana


Orang yang baru belajar meditasi sebaiknya mencari tempat yang cocok untuk melakukan meditasi. Tempat itu adalah tempat yang sunyi dan tenang, bebas dari gangguan orang – orang di sekitarnya, bebas dari gangguan nyamuk dll. Untuk tahap permulaan, hendaknya orang berlatih di tempat yang sama, jangan pindah – pindah tempat. Jika meditasinya telah maju, maka dapat dilakukan dimana saja di setiap tempat, baik kantor, pasar, kebun, hutan maupun di tempat yang ramai.


Waktu untuk melaksanakannya dapat dipilih sendiri, biasanya waktu yang baik untuk bermeditasi adalah pagi hari antara pukul 04.00 sampai pukul 07.00 dan malam hari antara pukul 17.00 sampai pukul 22.00. JIka waktu untuk bermeditasi telah ditentukan, maka waktu tersebut hendaknya digunakan khusus untuk bermeditasi. Meditasi sebaiknya dilakukan setiap hari dengan waktu yang sama secara teratur atau kontinyu. Bila meditasinya telah maju, maka dapat dilakukan kapan saja pada setiap waktu.


Orang bebas memilih posisi meditasi. Biasanya posisi meditasi yang baik adalah duduk bersila dilantai yang beralas, dengan meletakkan kaki kanan di atas kaki kiri, dan tangan kanan menumpu tangan kiri di pangkuan. Atau boleh juga dalam posisi setengah sila, dengan kaki dilipat ke samping. Bahkan kalau tidak memungkinkan, maka dipersilahkan duduk di kursi. Yang penting adalah bahwa badan dan kepala harus tegak, tetapi tidak kaku atau tegang. Duduklah seenaknya, jangan bersandar, mulut dan mata harus tertutup. Selama meditasi berlangsung hendaknya diusahakan untuk tidak menggerakan anggota badan, jika tidak perlu. Namun bila badan jasmani merasa tidak enak, maka diperbolehkan untuk menggerakan tubuh atau mengubah sikap meditasi. Tetapi hal ini harus dilakukan perlahan – lahan, disertai dengan penuh perhatian dan kesadaran. Jika meditasinya telah maju, maka dapat dilakukan dalam berbagai posisi, baik berdiri, berjalan atau berbaring.


Pikiran dipusatkan pada obyek yang telah dipilih. Pada tingkat permulaan, tentunya pikiran akan lari dari obyek. Hal ini biasa, karena pikiran itu lincah, banal dan selalu bergerak. Namun hendaknya orang yang bermeditasi selalu sadar dan waspada terhadap pikiran. BIla pikiran itu lari dari obyek, ia sadar bahwa pikiran itu lari, dan cepat mengembalikan pikiran itu pada obyek semula. BIla hal ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka kemajuan dalam meditasi pasti akan diperoleh.
Dalam Samatha Bhavana ada 40 macam obyek meditasi. Obyek obyek meditasi ini dapat dipilih salah satu yang kiranya cocok dengan sifat atau pribadi seseorang . pemilihan ini dimaksudkan untuk membantu mempercepat perkembangannya. pemilihan sebaiknya dilakukan dengan bantuan seorang guru.


Keempat Puluh Macam Obyek Meditasi Itu Ialah :


A. Sepuluh Kasina ( Sepuluh Wujud Benda ) yaitu :


1. Pathavi Kasina ( Wujud Tanah )


2. Apo Kasina ( Wujud Air )


3. Tejo Kasina ( Wujud Api )


4. Vayo Kasina ( Wujud Udara Atau Angin )


5. Nila Kasina ( Wujud Warna Biru )


6. Pita kasina ( Wujud Warna Kuning )


7. Lohita Kasina ( Wujud Warna Merah )


8. Odata kasina ( Wujud Warna Putih )


9. Aloka Kasina ( Wujud Cahaya )


10. Akasa Kasina ( Wujud Ruang Terbatas )


Dalam kasina tanah, dapat dipakai kebun yang baru dicangkul atau segumpal tanah yang dibulatkan.


Dalam kasina air, dapat dipakai sebuah telaga atau air yang ada di dalam ember.


Dalam kasina api, dapat dipakai api yang menyala yang didepanya diletakan seng yang berlobang.


Dalam kasina angin, dapat dipakai angin yang berhembus di pohon pohon atau di badan.


Dalam kasina warna, dapat dipakai benda benda seperti bulatan dari kertas, kain atau bunga yang berwarna biru, kuning, merah atau putih.


Dalam kasina cahaya, dapat dipakai cahaya matahari atau bulan yang memantul di dinding atau di lantai, melalui jendela dan lain lain. Dalam kasina ruangan terbatas, dapat dipakai ruangan kosong yang mempunyai batas – batas disekelilingnya seperti drum dan lain – lain.


Disini, mula – mula orang harus memusatkan seluruh perhatiannya pada bulatan yang berwarna biru misalnya, selanjutnya dengan memandang terus pada bulatan itu, orang harus berjuang agar pikirannya tetap berjaga – jaga, waspada dan sadar. Sementara itu benda – benda di sekeliling bulatan itu seolah olah lenyap dan bulatan tersebut kelihatan makin semu dan akhirnya sebagai bayangan pikiran saja. Kini walaupun mata dibuka atau ditutup, orang masih melihat bulatan biru itu di dalam pikirannya. yang semakin lama semakin terang seperti bulatan dari rembulan.


Cara menggunakan obyek Alo Kasina
Cara mengembangkan obyek alo kasina untuk memperoleh dibbacakkhu adalah dengan melihat sinar yang masuk melalui sebuah lubang, kita hendaknya menggunakan tabir untuk melihat sinar yang masuk itu. Kita mulai melihat, mengamati dan mengingatnya, kemudian mata kita dipejamkan. Selama mata terpejam kita harus dapat mengingat bayangan obyek tersebut, seolah olah kita melihat obyek itu seperti pada waktu mata terbuka. Bila kita lupa pada obyek tersebut,ulangi lagi seperti semula, kita membuka mata dan mengamatinya, kemudian kita menutup mata kembali, begitulah seterusnya sebelum obyek itu benar – benar dapat dipegang dengan kuat dalam bathin sehingga pikiran tidak pergi kesana kemari atau kehilangan obyek. Kita selalu harus mengingatnya dalam bathin obyek alo kasina tersebut sampai melekat dalam bathin sehingga dapat diingat setiap saat bila kita menginginkannya.


Bila bathin ( Citta ) telah kuat memegang obyek dan perhatian pikiran sepenuhnya terpusat pada obyek, maka bathin dapat terpusat, selanjutnya akan muncul gambaran – gambaran bathin. Pada waktu muncul gambaran – gambaran bathin, kita harus memotongnya, kita harus menyadarinya kemudian kembali pada obyek semula. Kita hanya memusatkan pikiran pada obyek saja. Bila gangguan dari gambaran – gambaran bathin semakin kuat, kita boleh membuka mata kembali, melihat sinar secukupnya sampai gambaran – gambaran bathin itu hilang.
Usahakan obyek itu dapat melekat dalam bathin sehingga kapan saja kita inginkan sinar itu akan muncul kemudian dijadikan obyek, sebaliknya bila kita kehendaki sinar itu hilang, maka sinar itupun segera hilang. Kita juga dapat mengubah sinar itu menjadi besar atau kecil dalam bathin kita. Bila kita telah sampai pada tahap ini, kita harus rajin berlatih, dijaga dan dikembangkan terus. Jangan beranggapan bahwa meditasi telah selesai dalam tahap ini. Kita harus rajin melatih alo kasina dalam kegiatan sehari hari, Dengan latihan tekun, lama kelamaan obyek sinar itu berubah manjadi sinar yang jernih seperti cahaya bintang berkelap kelip, jernih dan indah sekali. Bila dalam meditasi muncul keadaan seperti ini, kita hendaknya mampu merubah rubah menjadi besar, kecil, tinggi atau pendek. Usahakanlah hal tersebut sampai mahir karena hal ini sangat membantu dan bermanfaat untuk melatih “manomayitthi” ( Kita mampu menggunakan bathin dengan sekehendak hati ).


Mahirkanlah latihan ini hingga mampu memisahkan bathin dan tubuh, oleh karena itu kita harus ketat mengawasi bathin kita yang sudah mahir itu, bila kita melatih dibbacakkhu atau manomayitthi akan memperoleh bermacam macam pengetahuan ( Nana ) sebagai berikut :
1. Cutupapata Nana : Pengetahuan tentang kematian dan kelahiran makhluk hidup.Makhluk yang mati akan tumimbal lahir dialam mana dan makhluk yang terlahir berasal dari alam mana.
2. Cetopariya Nana : Pengetahuan tentang jalan pikiran orang lain dan makhluk – makhluk lain.
3. Pubbeniwasanussati Nana : Pengetahuan tentang kehidupan yang lampau.
4. Atitamsa Nana : Pengetahuan tentang sebab – sebab yang lampau.
5. Anagatamsa Nana : Pengetahuan tentang hal – hal yang akan datang
6. Pancupanam saya Nana : Pengetahuan tentang apa yang akan terjadi pada saat sekarang.
7. Yathakammuta Nana : Pengetahuan tentang sebab akibat karma suatu makhluk, manusia, dewa, brahma, mengapa mereka berbahagia dan menderita karena karmanya.


Baik sekali melatih meditasi dengan obyek kasina sampai tingkat tinggi, asal tidak lupa melatihnya setiap hari, Jangan pernah berpikir bahwa latihan ini memakan waktu yang tidak terbatas. Bila seseorang memiliki keyakinan, belajar sesuai dengan yang Sang Buddha ajarkan, pasti dalam waktu yang tidak lama akan berhasil.Mungkin dalam waktu tiga bulan mungkin ia akan memperoleh hasilnya. Bila seseorang memiliki karma baik atau pernah melatih dibbacakkhu nana dalam kehidupan yang lampau, ia akan memperoleh hasil dalam waktu tujuh hari atau sampai tiga bulan.
Didalam kitab Visuddhi Magga dikatakan bahwa orang yang telah memperoleh dibbacakkhu nana dalam kehidupan yang lampau, ia akan mencapai dibbacakkhu nana hanya dengan melihat dari sinar sebuah lubang dalam sekejap saja karena ia masih teringat akan pengaruh kekuatan kehidupannya yang lampau.


Obyek gambar dan cara melepaskannya
Setelah kita mengetahui hasil pengembangan meditasi dengan obyek sinar, kita kemudian dapat menggunakan obyek gambar cahaya / sinar untuk ketenangan ( Jhana ). Kita dapat membuktikan bahwa diri sendiri telah memperoleh Jhana atau belum. Caranya, kita mencoba melihat alam surga atau neraka dengan mata bathin atau dengan melihat benda – benda yang sangat jauh yang tidak bias dilihat dengan mata biasa, kecuali dengan mata bathin. Bila kita tidak dapat melihatnya, berarti Jhana tersebut palsu atau belum mencapainya.
Cara melihatnya, pertama tama kita melihat obyek sinar dalam meditasi ( Jhana ) kemudian kita bertekad semoga gambar terang / cahaya ini lenyap dan muncul bentuk surga atau neraka. Bila kekuatan bathin ( Jhana ) yang asli maka bathin kita dapat melihat surga atau neraka itu. Adapun terlihat jelas atau tidaknya semua tergantung pada keahlian pengembangan dalam Jhana tersebut. Inilah yang disebut pengetahuan Mata Dewa ( dibbacakkhu ) dan selanjutnya kemampuan bathin lainnya akan muncul setelah dibbacakkhu, kecuali pubbenivasanussati Nana.


B. Sepuluh Asubha ( Sepuluh Wujud Kekotoran ) yaitu :


1. Uddumataka ( Wujud mayat yang membengkak )


2. Vinilaka ( Wujud mayat yang berwarna kebiru biruan )


3. Vipubbaka ( Wujud mayat yang bernanah )


4. Vicciddaka ( Wujud mayat yng terbelah di tengahnya )


5. Vikkahayitaka ( Wujud mayat yang digerogoti binatang – binatang )


6. Vikkhittaka ( Wujud mayat yang telah hancur lebur )


7. Hatavikkhittaka ( Wujud mayat yang busuk dan hancur )


8. Lohitaka ( Wujud mayat yang berlumuran darah )


9. Puluvaka ( Wujud mayat yang dikerubungi belatung )


10. Atthika ( Wujud tengkorak )


C. Sepuluh Anussati ( Sepuluh Macam Perenungan ) yaitu :


1. Buddhanussati ( Perenungan terhadap Buddha )


2. Dhammanussati ( Perenungan terhadap Dhamma )


3.Sanghanussati ( Perenungan terhadap Sangha )


4. Silanussati ( Perenungan terhadap Sila )


5. Caganussati ( Perenungan terhadap kebajikan )


6. Devatanussati ( Perenungaan terhadap Makhluk – Makhluk Agung atau Para Dewa )


7. Marananussati ( Perenungan terhafdap kematian )


8. Kayagatasati ( Perenungan terhdapa badan jasmani )


9. Anapanasati ( Perenungan terhadap pernapasan )


10. Upasamanussati ( Perenungan terhadap nibbana atau nirwana )


D. Empat Appamanna ( Empat Keadaan Yang Tidak Terbatas ) yaitu :


1. Metta cinta kasih yang universal tanpa pamrih


2. Karuna belas kasihan


3. Mudita perasaan simpati


4. Upekkha keseimbangan batin


E. Satu Aharapatikulasanna ( Satu Perenungan Terhadap Makanan Yang Menjijikan )


F. Satu Catudhatuvavatthana ( Satu Analisa Terhadap Keempat Unsur yang Ada Didalam Badan Jasmani )


G. Empat Arupa ( Empat Perenungan Tanpa Materi ) yaitu :


1. Kasinugaghatimakasapannatti ( Obyek Ruangan Yang Sudah Keluar Dari Kasina )


2. Akasanancayattana Citta ( Obyek Kesadaran Yang Tanpa Batas )


3. Natthibhavapannati ( Obyek Kekosongan )


4. Akincannayatana Citta ( Obyek Bukan Pencerapan Pun Tidak Bukan Pencerapan )


Lima Macam Nivarana
Nivarana berarti rintangan atau penghalang batin yang selalu menghambat perkembangan pikiran. Nivarana ini ada 5 macam yaitu :
1. Kamachanda ( Nafsu – nafsu keinginan )
Nafsu keinginan akan timbul apabila orang berulang – ulang memperhatikan obyek yang indah, tanpa disertai kebijaksanaan. Untuk membebaskan diri dari nafsu keinginan, hendaknya orang senantiasa melaksanakan meditasi dengan memakai obyek yang kotor dan atau menjijikan dan berusaha menghindari obyek – obyek yang bisa merangsang, berusaha untuk menguasai pikiran dan mengendalikan indriya – indriyanya.
2. Byapada ( Kemauan jahat )
Kemauan jahat akan timbul apabila orang berulang – ulang memperhatikan obyek yang meyebabkan timbulnya kebencian, tanpa disertai kebijaksanaan. Untuk menaklukan kemauan jahat hendaknya orang senantiasa melaksanakan meditasi cinta kasih, senantiasa ingat bahwa setiap orang adalah pemilik dan pewaris dari perbuatannya sendiri.
3. Thina middha ( Kemalasan dan kelelahan )
Kemalasan dan kelelahan akan timbul apabila orang berulang – ulang memperhatikan rasa segan , rasa malas, kelelahan tanpa disertai kebijaksanaan. Untuk membebaskan diri dari kemalasan dan kelelahan, orang hendaknya senantiasa merenungkan suatu cahaya sampai terserap kedalam batin, senantiasa melihat penderitaan di dalam ketidak kekalan.
4. Uddhacca kukkucca ( Kegelisahan dan kekhawatiran )
Kegelisahan dan kekhawatiran akan timbul apabila orang berulang – ulang memperhatikan ketidak tentraman pikiran, tanpa disertai kebijaksanaan. Untuk mengatasi kegelisahan dan kekhawatiran orang hendaknya senantiasa mempelajari dan memahami kitab suci Tipitaka serta berusaha melaksanakan sila dengan sempurna.
5. Vicikiccha ( Keragu – raguan )
Keragu – raguan akan timbul apabila orang berulang – ulang memperhatikan sesuatu yang menyebabkan timbulnya keragu – raguan tanpa disertai kebijaksanaan. Untuk membebaskan diri dari keragu – raguan, orang hendaknya senantiasa meneguhkan keyakinan pada Buddha, Dhamma dan Sangha.

107
Diskusi Umum / Hipnotis yg melanggar sila
« on: 08 December 2013, 03:27:00 PM »

Mw  tanya,


Gmn klo seseorg di hipnotis , trz disuruh melakukan perbuatan yg bertentangan dgn sila,


Apa kah dampak kamma buruk na sama besar dgn perbuatan buruk dilakukan scara sadar , ato vipaka buruk na lbh kecil dbandingakn secara sadar melakukan perbuatan buruk ??

108
Kafe Jongkok / Re: Ramalan Jayabaya
« on: 29 November 2013, 02:13:39 PM »
1. masa  cepot antara tahun 2010-2020
ndonesia berada di masa transisi krusial, Dimana terjadi perubahan besar di dunia berkenaan dengan Revolusi Teknologi Informasi. Krisis identitas kebangsaan terjadi, Nilai2 tradisional, Nilai Liberalisme Barat, Nilai Sosialisme bahkan komunisme, dan Nilai2 Islam saling tarik menarik keras.
Indonesia mengikuti pusaran pertempuran dunia antara dua idelogi yang sedang tarik menarik yaitu idelolgi Liberalisme dan Idelogi Islam. Isu terorisme, kebangkitan Islam menjadi suatu hal yang lumrah dan menjadi bahas yang panas sampai ke dunia maya/internet.

Masa Cepot, akan banyak kejadian besar yang menimpa dunia dan Indonesia dari isu terorisme hingga sampai perang opini di segala bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam masyarakat akibat pergesekan dua idelogi yang sedang panas2nya tersebut, namun belum sampe kepada perang saudara walaupun di dunia perang Irak,Afghanistan, Pakistan masih terus bergelolak.

2. Masa Repot Antara Tahun 2020-2050

Masa ini merupakan masa yang benar2 membuat repot Indonesia karena benturan2 kepentingan antar kelompok terutama yang membawa nilai2 nasionalisme, Liberalisme dan Nilai Islam sudah mencapai puncaknya terjadi perang saudara yang besar yang banyak memakan korban, Trend ini mengikuti dunia dimana satu ideology mengalami banyak penguatan dan satu idelogi mengalami penurunan terus menerus dari tahun 2000.

Masa Repot di tandai pula munculnya tokoh2 baru Indonesia yang mempengaruhi pemikiran dunia yang berasal dari Neo-liberalisme (yang memperbaharui nilai2 liberalisme lama) dan dari Neo-Islam (yang membawa kemurnian nilai2 Islam sebagaimana zaman Khulafaur Rasyidin)

3. Masa Kolot Antara Tahun 2050-2850
Inilah zaman keemasan dunia dimana hanya ada satu pemerintahan, satu Undang Undang dan satu Kepemimpinan dan satu Wilayah Dunia. Dimana fase2 kritis yang terjadi tahun 2000 di Indonesia sudah melebur dengan permasalahan2 dunia. Perintisan terjadi awal 2050 dan terus mengalami pergolakan dan peperangan hingga tahun 2300 mencapai masa keemasan hingga terus menurun hingga tahun 2850, masa pasca 2850 inipun terjadi Armageddon (Perang Dunia yang melibatkan wilayah2 yang ingin bebas dari imperium) yang sangat besar hingga burung dan lalat pun tak bisa luput dari terpaan senjata modern. Pasca Armageddon zaman ini manusia kembali ke zaman batu. Pedang dan kuda seperti waktu ribuan tahun yang lalu kembali terjadi.

109
Lowongan / Re: Good Bye Dhammacitta
« on: 29 November 2013, 01:40:34 PM »
Selamat menempuh hidup baru k indra,


Moga semua kamma baik na slalu menyertai k indra,


Sadhu


Sabbe sankhara annica


110
Kafe Jongkok / Re: Ramalan Jayabaya
« on: 29 November 2013, 01:34:46 PM »
Hmm
Bukankah drdulu jg uda byk bgitu
Perkiraan yg umum
Hal yg pasti terjadi dimasa mendatang


111
Kesehatan / Re: Penyakit Pikun
« on: 26 November 2013, 10:45:07 AM »
Mau tanya bedanya penyakit parkinson, alzheimer, dan demensia? apakah bisa diobati serta ada pencegahan gak?

Gejala: Suka mengingau hal yang aneh seperti ada orang berdiri padahal gak ada orang, bilang ada perampok, terus kalau ngomong tidak nyambung, dan tidak dapat berpikir jelas termasuk kategori mana ya?

Terima kasih.


Cb ke psikiater,
Biasa na ini dsebabkan halusinasi

112
DhammaCitta PEDULI / Re: Bantuan untuk Oma Shasika
« on: 25 November 2013, 02:29:38 PM »
belum tentu bisa[/q]






Emanx gx 100% bisa


T melakukan fangshen adlah kamm baik , setidak n membWa manfaat baik dkehidupN sekrg maupun akan dtg, mgkn dgn fangshen , jiwa dan pikiran menjadi lbh tenang dan bahagia


Bukan kah pikiran tenang, jiwA yg bahagi itu adlah salah satu kunci hidup

113
DhammaCitta PEDULI / Re: Bantuan untuk Oma Shasika
« on: 24 November 2013, 09:21:17 PM »
Cm copas coment dr fb,










Suriyani Holyanti Tlg sampekan ke penderita: Lepas sj n meditasi. Biasa wkt "melepas", penyakit akan sembuh sendiri


3 menit yang lalu · Batal Suka · 1[/l]
  • [/l]

114
Buddhisme untuk Pemula / Re: Dhammacitta Daily
« on: 24 November 2013, 03:15:22 PM »



Kisah Seorang Bhikkhu Muda Yang Tidak Puas


Suatu saat, ada seorang bhikkhu muda di Vihara Jetavana. Suatu hari gurunya mengirim bhikkhu itu ke vihara lain untuk belajar. Ketika ia sedang pergi, ayahnya jatuh sakit dan meninggal dunia tanpa diketahui bhikkhu muda itu. Tetapi ayahnya meninggalkan uang seratus kahapana kepada saudara lelakinya, paman bhikkhu muda itu. Pada saat bhikkhu muda kembali, pamannya menceritakan tentang kematian ayahnya dan tentang uang seratus kahapana yang ditinggalkan untuknya. Mulanya, ia berkata bahwa ia tidak memerlukan uang tersebut. Kemudian ia berpikir bahwa mungkin lebih baik kembali pada kehidupan berumahtangga, dan akibatnya ia menjadi tidak puas dengan kehidupan seorang bhikkhu. Pelan-pelan ia mulai kehilangan ketertarikan pada hidupnya dan juga kehilangan berat badannya. Ketika para bhikkhu yang lain tahu tentang hal ini, mereka membawanya menghadap Sang Buddha.
Sang Buddha bertanya kepadanya bahwa apakah benar ia merasa tidak bahagia dengan kehidupannya sebagai seorang bhikkhu dan apakah ia memiliki modal untuk memulai kehidupan sebagai seorang berumahtangga.
Ia menjawab benar dan ia memiliki uang seratus kahapana untuk memulai kehidupannya. Kemudian Sang Buddha menjelaskan kepadanya bahwa ia akan membutuhkan makanan, pakaian, perabot rumah tangga, dua ekor lembu jantan, bajak-bajak, pangkur-pangkur, pisau-pisau, dan lain sebagainya, sehingga uang tunai seratus itu akan sangat sulit menutupi biaya-biaya tersebut.
Kemudian Sang Buddha berkata kepadanya bahwa bagi kehidupan manusia tidak akan pernah cukup, tidak terkecuali bagi kehidupan raja dunia yang dapat mendatangkan hujan uang atau mutiara, sejumlah kekayaan lainnya dan harta karun pada setiap saat.
Lebih lanjut, Sang Buddha menceritakan sebuah cerita tentang Mandatu, raja dunia, yang menikmati kebahagiaan hidup surgawi di alam surga Catumaharajika dan Tavatimsa secara bersamaan untuk waktu yang lama. Setelah menghabiskan waktu yang lama di surga Tavatimsa, suatu hari Mandatu berkeinginan untuk menjadi satu-satunya penguasa surga Tavatimsa , daripada membagi kekuasaan dengan Sakka. Tapi pada saat itu, keinginannya tidak dapat dipenuhi dan serta merta ia menjadi tua dan lemah, ia kembali ke alam manusia dan tidak lama kemudian ia meninggal dunia.
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 186 dan 187 berikut ini :
Bukan dalam hujan emas
dapat ditemukan kepuasan nafsu indria.
Nafsu indria hanya merupakan kesenangan sekejap
yang membuahkan penderitaan.

Bagi orang bijaksana yang dapat memahami,
hal itu tidak membuatnya bergembira
bila mendapat kesenangan surgawi sekalipun.
Siswa Sang Buddha Yang Maha Sempurna bergembira
dalam penghancuran nafsu-nafsu keinginan.



Bhikkhu muda mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.


Page
http://www.fb.com/DhammacittaDaily


Instagram
http://instagram.com/dhammacitta

115
Diskusi Umum / Re: Hipnotis dan meditasi
« on: 24 November 2013, 09:16:17 AM »
Alasan na ??

116
Diskusi Umum / Hipnotis dan meditasi
« on: 23 November 2013, 09:39:17 AM »

Mw nanya

Yg kita tahu secara umum, hipnotis itu adlah mempengaruhi pikiran alam bawah sadar seseorg, bisa menimbbulkan hal positif dlm pikiran , maupun negatif dlm pikiran hingga ke dampak perbuatan dan ucapan

Bhkann beredar klo seseorg bisa meliat khidupan lampau na dgn menjalanin hynopterapy yg dilakukannoleh bbrpa ahli


Nah, yg jd pertnyaan gryn adlah,
1. Apakah seseorg bisa mencapai jhana bberapa saat pada saat meditasi melalui hipnotis, ?? Bukankah dlm meditasi biasa jg ada meditator na yg slalu ngmg ini itu ??


2.Dan bukankah meditasi itu jg perlu ketenangan pikirann, dgn hipnotisseseorg bisa menjadi tenangbkan ??


3. Dan apakah org2 bisa dihipnotis utk terus berbuat baik or jaat ???


4. Lupa, ntar lg ingat2 mw nanYa ap! Hehee
qT

117
Jurnal Pribadi / Re: (video) Mungkin hukum kamma seperti ini
« on: 22 November 2013, 01:19:41 PM »



Ini bisa menjadi pelajaran buat kita,
Berbuat baik lah selama masi idup, krn perbuatan baik sekecil apapun pasti bermanfaat

118
Inti nya berdana kpd org yg memiliki pandangan bener itu lbh besar manfaat na

119
DhammaCitta PEDULI / Re: Bantuan untuk Oma Shasika
« on: 21 November 2013, 02:08:40 PM »
Bisa dipastikan, pasti boleh ama admin DC, sumedho..

Karena thread ini adalah penggalangan dana resmi DC Peduli..
Kebenaran informasi dijamin sepenuhnya oleh DC..
Donatur transfer ke rekening DC, bukan ke rekening orang lain yang mengaku korban / saudara nya, dll...

Kecuali thread yang ada di board Kesempatan Berbuat Baik..
Bijaksana lah memilih thread yang akan direkomendasikan ke group/forum lain..
Kebenaran / kejujuran dari informasi thread tsb silahkan dinilai / ditelusuri masing2 pihak..
DC tidak membenarkan atau menyalahkan informasi yang ditulis pada thread tsb..




Yupht
Uda di share ke group

120
DhammaCitta PEDULI / Re: Bantuan untuk Oma Shasika
« on: 20 November 2013, 08:27:10 PM »
Msti dpt pendapat admin yg lain dulu,


Krn tkut na ntar group dijadikan pengalangan dana oleh member2 lain jg

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9 10 11 12 13 14 15 ... 76