//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS  (Read 325020 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Wirajhana

  • Teman
  • **
  • Posts: 54
  • Reputasi: 9
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #300 on: 14 April 2011, 08:06:20 PM »
[at] wirajhana,

Kalau di jaman Buddha masih hidup, ada profesi "ganika" dan katanya terhormat. Itu-kan dari sisi budaya dan etika kehidupan itu, bukan dalam artian Buddhisme / Buddha meng-amin-i. Biasanya Buddha memang tdk to the point melarang sesuatu, tetapi memberikan kriteria-kriteria maupun persyaratan untuk di-telaah sendiri, apakah pantas atau tidak pantas. Ajaran Buddha lebih mengarah pada himbauan, demikian juga Sila-sila utama dlm Pancasila, tidak dikatakan sebagai Larangan tetapi Tekad berlatih.

#sirima (dlm Kisah dhammapada atthakatha 147)
Dengan adanya kisah Uttara menyewa sirima utk mengganti-kan perannya sbg istri suami-nya, tidak serta merta menjadi-kan profesi sirima sebagai pelacur itu dapat diterima maupun tindakan sirima dpt di-terima. Alhasil kan sirima sendiri menerima kamma vipaka dgn menyewa seorang PSK yg mencoba menyiram kepala sirima.

#kamesumichacara... Jika kamesu diartikan dalam konteks sensual, bukan hanya seksual. Maka seharusnya ruang lingkup pelanggaran sila ke-3 semakin luas. Tidak erpaku pada hubungan seksual saja. Sedangkan kalau profesi sebagai seorang PSK tentu-nya ada "hubungan seksual"-nya.
Jika yg berpegang pada terjemahan kamesu = sensual, maka berpikiran sensual saja, sudah dianggap melanggar sila ke-3, apalagi sampai berhubungan seksual.
 
Ttg yg ke-1 dan 2,  saya ngga ada komentar.
Ttg yg ke-3, Ya kamesu dalam udana 7.3 dan 7.4 diartikan dalam konteks sensual bukan seksual, artinya emang bener2 mengerikan luasnya, karena begitu luasnya cakupan sila ke-3 maka Ugga Si Perumah Tangga, yang mencapai Sottapanna..diantara maksud dari seluruh arti SILA KE-3...ia sfesifik hanya menjalankan Brahmarcariya pancama sila [RAPB buku ke-3, Hal 3187-3191], yaitu tidak melakukan hubungan seksual sama sekali dengan 4 istrinya [ini sila ke-3 yg dilakukan saat attha sila], sementara perumah tangga lainnya yaitu Visakha, yg juga sotapanna, masih berhubungan seks dengan istri dan abstain total ketika ia mencapai anagami.

salah satu bahasan yg menarik adalah spt ini yg diambil http://khmand.wordpress.com/2008/09/21/say-no-to-free-sex/:

"Kama berarti nafsu atau keinginan indriawi. Ada lima kesenangan indria, yaitu: kesenangan indria mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit (permukaan jasmaniah yang merasakan sentuhan). Jadi kamesumicchacara berarti pemuasan nafsu indriawi-nafsu indriawi yang salah atau yang menyimpang (dari yang dibenarkan)."

padahal bukan cuma 5 lho, ada juga yg ke enam yaitu itu PIKIRAN itu sendiri!

Kalo kulit sensasinya menjurus kepada seksual, apa yg dilakukan mata, telinga, hidung, lidah juga sama...dengan kulit..mendorong keinginan menuju
METHUNA [having a seks]

kenapa? karena FOKUS PEMBICARAANNYA adalah SEKSUAL..jadi dorongannya juga ke
SEKSUAL..

[masih dilink yg sama di bagian akhirnya penulis berkesimpulan spt ini:"Kesenangan indria kulit yang dirasakan melalui kulit melalui sentuhan dalam konteks kamesumicchacara diartikan sebagai hubungan kelamin. Oleh karena itu pemuasan kulit melalui sentuhan secara salah membawa akibat yang merugikan diri sendiri maupun orang lain dan akan menganggu ketentraman masyarakat, maka pengertian kamesumicchara ditekankan dan diartikan dengan melakukan hubungan kelamin yang salah.[...]"]

Kalo fokusnya adalah ngemil, maka mata, indra penciuman..maka ia akan mendorong keinginan untuk terus menerus ngemil, demikian pula dengan main playstation tanpa henti..

dst..dst..dst..

Jadi ya saya sepakat fokus sila ke-3 jadi sangat mengerikan sekali cakupannya...[jika itu maksud anda dan itu pula pandangan yg sekarang saya pegang]

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #301 on: 14 April 2011, 08:43:58 PM »
 [at] wira,
Kalau bahasan anda itu bahwa kamesumichacara itu meliputi ruang lingkup lebih luas, saya tidak berkomentar lebih lanjut.
Tetapi kalau bahasan PSK itu netral ? Menurut saya PSK itu tidak netral kalau dilakukan dengan sadar. Kalau dipaksa melacur itu bukan pekerja seks komersial dan bukan pula profesi, tetapi perbudakan.

Jadi PSK (pekerja seks komersial) adalah profesi tercela yg dilakukan dengan penuh kesadaran. Kalau dipaksa melacur = perbudakan.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Wirajhana

  • Teman
  • **
  • Posts: 54
  • Reputasi: 9
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #302 on: 14 April 2011, 09:21:50 PM »
 [at] dilbert,
saya ngga ikut menyatakan itu tercela karena sang Buddha tidak mengatakan itu profesi tercela, kondisi ini sangat berbeda ketika berbicara ttg cunda dengan profesi penjagal babi, dimana pembunuhan sangat tidak dianjurkan oleh sang Buddha, jadi seluruh profesi yg menghasilkan pembunuhan saya anggap merupakan perbuatan tercela. Sementara saya temukan di buddhis ambapali yang 10.000x terlahir jadi pelacur. Sirima yg jadi pelacur [sebelum bertemu Buddha dan Sesudah bertemu Buddha, dan masih disebut pelacur ketika telah menjadi sotapanna hingga wafatnya]..Akibat dari pekerjaan mereka semua, mereka dapat memberikan dana makanan sehingga ikut menyokong kelangsungan para bikkhu dan sangha.

Sebelumnya udah saya postingkan [mohon di baca buku yg saya postingkan linknya] merujuk pada keadaan prostitusi di jaman sebelum hingga jaman gupta, sementara itu sekarang ini sekurangnya 65 negara di dunia ini yang MELEGALKAN PROSTITUSI:

http://www.inilah.com/read/detail/119735/wah-taiwan-legalkan-pelacuran

Sehingga, untuk dapat menyatakan tercela atau tidaknya selain hal-hal di atas, ada beberapa referensi lain yang patut kita pertimbangkan,  diantaranya adalah:

kalama sutta, terdapat komentar sang Buddha ketika ditanya ttg ajaran, untuk melihat apakah bermanfaat buat diri sendiri dan orang lain dan/atau tidak merugikan diri sendiri dan orang lain [kalimat benernya silakan buka kalama suta] dan tidak dicela oleh para bijaksana...kalimat ini kita tentunya perlu tau batasan tidak tercela itu.

Saya temukan perubahan pandangan ttg hal baik/tidak dari jaman ke jaman, sebagaimana di singgung di aggana sutta, syair 16 dan 17:

16. ‘Dan kemudian, setelah tanaman merambat lenyap, beras muncul di ruang terbuka, bebas dari dedak dan sekam, harum dan berbutiran bersih. Dan apa yang mereka ambil untuk makan malam akan tumbuh lagi dan masak di pagi harinya, dan apa yang mereka ambil untuk sarapan pagi akan masak lagi di malam hari, tidak ada tanda-tanda telah dipanen. Dan makhluk-makhluk ini mulai memakan beras ini, dan hal ini berlangsung selama waktu yang sangat lama. Dan karena mereka melakukan hal itu, maka tubuh mereka menjadi lebih kasar lagi, dan perbedaan dalam penampilan mereka lebih meningkat lagi. Dan yang perempuan menumbuhkan alat kelamin perempuan, dan yang laki-laki menumbuhkan alat kelamin laki-laki. Dan yang perempuan menjadi tertarik dengan laki-laki, dan yang laki-laki tertarik dengan perempuan, nafsu tumbuh, dan tubuh mereka terbakar oleh nafsu. Dan kemudian, karena terbakar oleh nafsu, mereka terlibat dalam aktivitas seksual. Tetapi mereka yang melihat perbuatan itu melemparkan debu, abu, atau kotoran sapi kepada mereka, meneriakkan: “Matilah, engkau binatang kotor! Bagaimana mungkin seseorang melakukan hal demikian terhadap orang lain!” seperti di masa kini, ketika seorang menantu perempuan di bawa keluar, beberapa orang melemparkan kotoran padanya, beberapa melemparkan abu, dan beberapa melemparkan kotoran-sapi, tanpa menyadari bahwa mereka mengulangi perilaku masa lampau. Apa yang dianggap bentuk yang buruk di masa itu, sekarang dianggap bentuk yang baik.’

17. ‘Dan makhluk-makhluk yang pada masa itu melakukan hubungan seksual tidak diperbolehkan memasuki desa atau kota selama satu atau dua bulan. Oleh sebab itu, mereka yang melakukan perbuatan itu selama waktu yang lama mulai membangun rumah agar perbuatan mereka tidak terlihat.’

Terlihat semua hal yg nyangkut seksual hanyalah pandangan manusia..dan tercela tidak tercela berubah dari jaman ke jaman..

kemudian di M.117, ada rambu-rambu tentang pencaharian benar, ada 5 point    1. Penipuan,    2. Ketidak-setiaan,    3. Penujuman,    4. Kecurangan,    5. Memungut bunga yang tinggi (praktek lintah darat)

Biasanya point ke-2 dipake alasan..namun saya tidak melihat itu menjadi tidak benar..

P.s
Bro Sumedho, menurut saya Miccha adalah lawan kata dari samma, sedangkan cara adalah prilaku

Berikutnya silakan simak sutta bernama ganika sutta [6.8], ketika ada pertikaian gara2 rebutan pelacur, silakan simak pendapat sang Buddha mengenai ini:

I have heard that on one occasion the Blessed One was staying in Rajagaha at the Bamboo Grove, the Squirrels' Sanctuary. Now at that time two factions in Rajagaha were in love with a certain courtesan, their minds enthralled. Arguing, quarreling, and disputing, they attacked one another with fists, attacked one another with clods of dirt, attacked one another with sticks, attacked one another with knives, so that they fell into death or death-like pain.

Then in the early morning, a large number of monks, having put on their robes and carrying their bowls and outer robes, went into Savatthi for alms. Having gone for alms in Savatthi, after the meal, returning from their alms round, they went to the Blessed One and, on arrival, having bowed down to him, sat to one side. As they were sitting there, they said to the Blessed One: "At present, two factions in Rajagaha are in love with a certain courtesan, their minds enthralled. Arguing, quarreling, and disputing, they attack one another with fists, attack one another with clods of dirt, attack one another with sticks, attack one another with knives, so that they fall into death or death-like pain."

Then, on realizing the significance of that, the Blessed One on that occasion exclaimed:

    What's been attained, what's to be attained,
    are both defiled by one who trains
        in line with the afflicted.
    Those for whom precepts & practices
    are the essence of the training,
    for whom celibacy is the essence of service:
        this is one extreme.
    Those who say, "There's no harm in sensual desires":
        this is the second extreme.
    Both of these extremes cause the growth of cemeteries,
    and cemeteries cause views to grow.
    Not directly knowing these two extremes,
        some fall short,
        some run too far.
    But those who directly know them,
        don't exist there,
        don't conceive things
        through them.
    And for these people,
    there's no whirling through the cycle
    to be described.

Kesimpulan saya,
saya memenggang pendapat bahwa prostitusi bukan pekerjaan tercela dan juga bukan pekerjaan yg di pujikan.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #303 on: 14 April 2011, 09:38:35 PM »
 [at] wirajhana

Kutipan aganna sutta di bagian 16 dan 17, menjelaskan tentang bagaimana kemunculan makhluk. Tidak menjustifikasi tentang profesi sebagai PSK. Ingat, profesi pekerja seks komersial. Yg mengumbar hubungan seksual untuk mendapat-kan uang.

Kecuali jika mendapat ancaman ataupun diperbudak / dipaksa melacur, profesi (tujuan mendapatkan uang) PSK adalah tercela. Jika dilakukan dengan penuh kesadaran dalam alam "kebebasan" bertindak, PSK adalah tindakan tercela.

#Gannika sutta, sedangkan di gannika sutta, Buddha tidak mengomentari si pelacur-nya, tetapi mengomentari para petikai karena seorang pelacur.

-- pertanyaan pribadi kpd Bro wira.. Jika pada saat ini, dimasa kebebasan bertindak dengan kemerdekaan pribadi seluas-luas-nya, PSK itu tercela gak ? Apa gak ada profesi lain yg dapat dilakukan selain menjual jasa hubungan seksual ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Wirajhana

  • Teman
  • **
  • Posts: 54
  • Reputasi: 9
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #304 on: 14 April 2011, 10:20:49 PM »
 [at] dilbert,
Aggana sutta, menyebutkan berhubungan kelamin saat itu dianggap buruk dan bisa tidak dianggap buruk..jadi utk urusan pandangan jelas terlihat berubah dari jaman ke jaman..

Ganika sutta mengomentari kemelekatan dan 2 ekstrim tertentu.

Kalo hanya karena menerima uang maka PSK menjadi tercela, dimana si tercelanya boss?

PENARI memakai tubuhnya menjual kenikmatan lewat gerakan2 mereka,
PEMIJAT menjual kenikmatan lewat tangannya.
Tentara, semua jagal, profesinya untuk membunuh ini jelas melanggar sila ke-1..ini jelas pekerjaan tercela..

Saya jadi bingung ketika anda bisa dengan segera menjustifikasi PSK adalah perbuatan tercela, bisakah anda sebutkan sutta mana yang menyebutkan bahwa Pelacur adalah pekerjaan tercela? Tentunya jika tidak ada maka tidak bisa disebut perbuatan tercela, bukan?!

Kemudian ttg jawaban atas pertayaan pribadi anda:

1. saya udah bilang PSK bukan pekerjaan tercela dan bukan di pujikan
2.Ya ada profesi lainnya

Jika anda tanya lebih lanjut, jika anak saya jadi PSK, gimana?
saya serahkan pada kammanya dia saja...toh kamma adalah milik masing2..ngga bisa saya larang pada akhirnya..

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #305 on: 14 April 2011, 10:27:16 PM »
Kalau dia minta izin mau jd psk, anda mengizinkan gak?

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #306 on: 14 April 2011, 10:51:01 PM »
 [at] wira,

Justru di aganna sutta, jelas di-nyatakan bahwa muncul-nya makhluk berbadan kasar dan terus menerus berkembang spt saat ini adalah karena hubungan seksual. Apalagi dlm konteks PSK yg berhubungan seksual dgn banyak partner. Tidak ada dikatakan bahwa hubungan seksual dan hubungannya dgn profesi PSK (baik tersirat maupun tersurat) adalah Netral.

#mengenai analogi profesi PENARI, PEMIJAT, TENTARA... Apakah semua penari itu mengumbar hawa nafsu ? Penari 1000 tangan avalokitesvara tidak pernah saya pandang dengan penuh hawa nafsu.
Kalau pijat ke tunanetra, tidak pernah saya muncul hawa nafsu.
Tentara juga pada jaman sekarang ada yg tidak pernah membunuh karena tidak pernah maju perang,

Tetapi pekerjaan PSK ? Tidak ada satupun proses pekerjaannya yg tidak melibatkan hubungan seksual yg tidak tercela (baca PSK dilakukan secara penuh kesadaran dan bukan dibawah ancaman/paksaan).
Jadi nature PSK (yg dilakukan secara sadar) tidak ada satupun proses pekerjaannya yg tidak tercela.

## kemudian lanjut ke pertanyaan jika ada kerabat yg secara sadar mau menjadi PSK, kita jangan hanya terjebak pada pandangan itu semua karena kamma lampau (kamma dari kehidupan lampau) ? Kita jangan lupa, apa yg bisa kita lakukan sekarang ? Karena apa yg kita lakukan sekarang menjadi kontribusi (kamma) untuk apa yg bakal kita terima dimasa mendatang.
Yg menganggap apa yg terjadi secara pasif dan pasrah seakan2 tidak bisa dirubah, bukanlah pandangan seorang buddhis. Karena kamma itu kita yg perbuat, apa yg sudah terjadi dimasa lampau tidak bisa rubah, yg bisa kita rubah adalah apa yg terjadi pada masa sekarang. KINI.

Katakan-lah ada seseorang yg hidup di daerah konflik, dibawah ancaman menjadi budak seks. Apakah hanya dengan pasrah saja dengan kamma seolah2 itu-loh kamma saya yg harus saya terima, tanpa usaha merubah-nya ?
Tidak sedikit cerita para korban budak seks, korban trafikking yg berhasil keluar dr penderitaan melayani permintaan hubungan seksual. Jika semua pemikirannya adalah itulah kamma saya, tanpa berusaha merubah-nya, sesungguhnya dia tidak memahami konsep kamma yg sesungguhnya.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Wirajhana

  • Teman
  • **
  • Posts: 54
  • Reputasi: 9
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #307 on: 15 April 2011, 12:09:04 AM »
 [at] dilbert dan  [at] M14ka [di bawah],

 [at] dilbert,
Anda masih utang jawaban sutta mana disebutkan oleh BUDDHA bahwa PSK adalah pekerjaan tercela

Anda:
Justru di aganna sutta, jelas di-nyatakan bahwa muncul-nya makhluk berbadan kasar dan terus menerus berkembang spt saat ini adalah karena hubungan seksual.

Saya:
tidak tertulis spt demikian maksudnya..baca lagi.

Anda:
Apalagi dlm konteks PSK yg berhubungan seksual dgn banyak partner. Tidak ada dikatakan bahwa hubungan seksual dan hubungannya dgn profesi PSK (baik tersirat maupun tersurat) adalah Netral.

saya:
Tidak juga saya tuliskan demikian..yg saya tuliskan alasan mengapa saya kutip aggana sutta adalah spt ini,
"Saya temukan perubahan pandangan ttg hal baik/tidak dari jaman ke jaman" dan "Terlihat semua hal yg nyangkut seksual hanyalah pandangan manusia..dan tercela tidak tercela berubah dari jaman ke jaman" dan "menyebutkan berhubungan kelamin saat itu dianggap buruk dan bisa tidak dianggap buruk..jadi utk urusan pandangan jelas terlihat berubah dari jaman ke jaman"

baca lagi..

Anda:
mengenai analogi profesi PENARI, PEMIJAT, TENTARA... Apakah semua penari itu mengumbar hawa nafsu ? Penari 1000 tangan avalokitesvara tidak pernah saya pandang dengan penuh hawa nafsu.
Kalau pijat ke tunanetra, tidak pernah saya muncul hawa nafsu.

Saya:
ah maksudnya yg melihatnya/memakainya...Beberapa orang kalo melihat penari jadi nafsu..begitu pula ketika dipijat..jadi dengan definisi anda maka 2 hal itu masuk kategori tercela. Untuk menghindari definisi yang subyektif dan krn ini milis BUDDHIS dengan pandangan BUDDHIS, jawablah alasan tercela menurut BUDDHIS, bukan menurut kreteria nafsu anda keluar atau tidak, bisa kan?...silakan tolong saya dengan memberikan rujukan bahwa BUDDHA menganggap ini perbuatan tercela..bisa kan?

Anda:
Tentara juga pada jaman sekarang ada yg tidak pernah membunuh karena tidak pernah maju perang,

Saya:
Tentara itu tugasnya menaklukan musuh dengan kekerasan..strategi dan tindakannya dibuat untuk menaklukan musuh dengan kekerasan dan mengakibatkan terbunuhnya lawan dan diri sendiri..ini adalah pekerjaan yg melanggar sila ke-1...begitu pula para jagal...dan berserakan di beberapa sutta mengapa menyakiti dan membunuh dilarang Buddha.

Anda:
Tetapi pekerjaan PSK ? Tidak ada satupun proses pekerjaannya yg tidak melibatkan hubungan seksual yg tidak tercela..Jadi nature PSK tidak ada satupun proses pekerjaannya yg tidak tercela.

Saya:
Tolong tunjukan suttanya yang menyatakan BUDDHA mencela pekerjaan itu...ada? dan tolong bantu saya untuk mengerti prosesnya yg melanggar ajaran Buddhanya dimana.

Anda:
kita jangan hanya terjebak pada pandangan itu semua karena kamma lampau (kamma dari kehidupan lampau) ? Kita jangan lupa, apa yg bisa kita lakukan sekarang ? Karena apa yg kita lakukan sekarang menjadi kontribusi (kamma) untuk apa yg bakal kita terima dimasa mendatang. Yg menganggap apa yg terjadi secara pasif dan pasrah seakan2 tidak bisa dirubah, bukanlah pandangan seorang buddhis. Karena kamma itu kita yg perbuat, apa yg sudah terjadi dimasa lampau tidak bisa rubah, yg bisa kita rubah adalah apa yg terjadi pada masa sekarang. KINI.

Saya:
Ambapali?
...selama menjadi pelacur, ia bisa berdana dan ia jua bisa menjalankan 5 sila..berhubungan seksual tidak dilarang di Buddhisme dan sirima di hire oleh uttara untuk melayani suaminya..sirima sewaktu menjadi pelacur iapun menjadi sotapati [baca referensi yg saya berikan dulu...semuanya berdasarkan sutta buddhis]..jika ia kemudian mau beralih profesi karena punya modal ya silakan2 saja..cuma buktikan dulu bahwa pelacuran adalah tercela menurut buddhis...lampirkan sutta2nya..dan bukan pandangan pribadi anda.

Anda:
Katakan-lah ada seseorang yg hidup di daerah konflik, dibawah ancaman menjadi budak seks. Apakah hanya dengan pasrah saja dengan kamma seolah2 itu-loh kamma saya yg harus saya terima, tanpa usaha merubah-nya ?
Tidak sedikit cerita para korban budak seks, korban trafikking yg berhasil keluar dr penderitaan melayani permintaan hubungan seksual. Jika semua pemikirannya adalah itulah kamma saya, tanpa berusaha merubah-nya, sesungguhnya dia tidak memahami konsep kamma yg sesungguhnya.

Saya:
Jika saya katakan kamma, karena saya melihat kasus ambapali..itulah yang melanda mereka yg menjadi korban menjadi korban pemaksaan seksual dan traffiking...kemudian jika mereka tidak suka dan mau merubah hidup mereka dengan segala cara..silakan2 saja selama tidak melanggar sila..jika usahanya dilakukan hingga menyebabkan ia melakukan pembunuhan..maka ya sama aja ama boong..jadi saat orang mengatakan kammanya demikian maka pilihannya adalah menerima dan menjalankan saja dengan penuh kesadaran dengan konsentrasi pada LDM atau jika ia mau keluar dari keadaannya maka pastikan ia tidak menimbun LDM dan melanggar sila.

saya sudah baca alasan anda secara pribadi yg mengatakan PROSTITUSI tercela, ya silakan2 saja..namun karena ini urusannya dengan ajaran BUDDHISME dan bukan ajaran anda, maka yang masih terutang dari semua komentar anda yang menyatakan ini adalah PEKERJAAN TERCELA adalah referensi suttanya..saya masih tunggu.

 [at] M14ka,
anda:
Jika anak saya minta izin akan saya berikan atau tidak?

Saya:
Ini pertanyaan berat..
Sekarang ini...sejujurnya..saya masih berat memberikan ijin [jika mereka meminta], namun saya rasakan keberatan saya pada pekerjaan ini semakin hilang dibandingkan dulu..Namun pada akhirnya jawaban saya pada mereka adalah saya akan menyerahkan keputusan itu pada diri mereka sendiri.

Namun yg sudah pasti saya tidak berikan ijin dan bahkan segera melarang jika mereka ngga minta ijin sekalipun adalah pekerjaan yg spt ini:  1. Berdagang alat senjata,  2. Berdagang mahluk hidup,  3. Berdagang daging ,   4. Berdagang minum-minuman yang memabukkan atau yang dapat menimbulkan ketagihan,   5. Berdagang racun. dan semua kegiatan pekerjaan yang langsung dapat mengakibatkan melanggar sila ke-1, ke-2, ke-5...ato dengan kata lain menjadi TENTARA, POLISI, di tempat pejagalan, tidak saya ijinkan.

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #308 on: 15 April 2011, 01:55:32 AM »
Kenapa berat? Berarti profesi tersebut tidak netral, tp cenderung negatif kan? Ga usa banding2kan ama profesi lain. Apakah psk tdk melanggar sila 3? Kalo term n condition dia berhub ama cowo yg blm punya psgan sih gpp krn ga ad yg skt hati, tp kayanya psk jrg yg pilih2 kalo kepepet duit... Setahu saya kalo berhubungan dgn pasangan orang berarti sudah melanggar sila 3? Salah ya?

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #309 on: 15 April 2011, 06:09:33 AM »
Terlepas dari perdebatan diatas..
Yang jelas profesi PSK beresiko menyebabkan 2 vipaka,
1.resiko terkena penyakit kelamin dan AIDS
2.dikucilkan dari masyarakat
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #310 on: 15 April 2011, 07:16:45 AM »
Kenapa berat? Berarti profesi tersebut tidak netral, tp cenderung negatif kan? Ga usa banding2kan ama profesi lain. Apakah psk tdk melanggar sila 3? Kalo term n condition dia berhub ama cowo yg blm punya psgan sih gpp krn ga ad yg skt hati, tp kayanya psk jrg yg pilih2 kalo kepepet duit... Setahu saya kalo berhubungan dgn pasangan orang berarti sudah melanggar sila 3? Salah ya?

psk juga butuh makan, tempat tinggal, dan pakaian. apa jadinya kalo kbthn primer aja tidak terpenuhi?

*kalo ada pekerjaan yang lbh baik bagi si wanita, tentu dia tidak akan jadi psk.
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #311 on: 15 April 2011, 07:21:04 AM »
 [at] NPNG
Maap kk ga menjawab pertanyaan :P

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #312 on: 15 April 2011, 07:22:25 AM »
[at] NPNG
Maap kk ga menjawab pertanyaan :P

PSK tidak melanggar sila 3
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #313 on: 15 April 2011, 07:26:46 AM »
Berarti psk meski ga kepepet duit n ga pilih2 pasangan jg ga melanggar sila 3? Ok deh.. ♥·♡ τнänκ чöü ♥·♡ 

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #314 on: 15 April 2011, 07:28:26 AM »
Berarti psk meski ga kepepet duit n ga pilih2 pasangan jg ga melanggar sila 3? Ok deh.. ♥·♡ τнänκ чöü ♥·♡ 

baca reply #311
No matter how dirty my past is,my future is still spotless